3
BKLDK (Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus) Bandung Raya Hiperbolis Sikap Pemerintah terhadap ISIS Oleh : Fadly Okta Pratama (Sekretaris Jenderal KALAM UPI ) Sumber : http://kalam.ukm.upi.edu/?p=1365 Akhirakhir ini media massa terus menerus menampilkan pemberitaan tentang ISIS. ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) atau dengan sebutan lain ISIL (Islamic State of Iraq and the Levant) adalah organisasi yang mengklaim sebagai Khilafah yang merupakan representasi dari kaum muslimin seluruh dunia. Wilayah operasi mereka adalah Iraq dan Suriah. Namun, tidak sedikit pula anggota mereka berasal dari luar Iraq dan Suriah, termasuk Indonesia. Ratusan warga negara Indonesia (WNI) disinyalir bergabung dengan kelompok ISIS. Staf Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Wawan Purwanto, mengatakan tak hanya pemerintah, khususnya tim intelijen saja yang berperan menangani pergerakan ISIS, semua elemen pemerintah dan masyarakat juga memiliki kewajiban menangani permasalahan tersebut. (republika.co.id 27/03/2015) Pemerintah mengkhawatirkan warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS akan kembali ke Indonesia membawa ideologi yang mengancam negara. Dikhawatirkan pula mereka yang kembali dari Iraq atau Suriah telah memiliki pengalaman menggunakan senjata dan pengalaman bertempur di lapangan sehingga mengancam keamanan dalam negeri. Staf Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Wawan Purwanto, mengatakan bahwa kepulangan anggota ISIS asal Indonesia ke tanah air patut dikhawatirkan juga. Kembalinya mereka ditakutkan bisa menimbulkan konflik di negara ini. (republika.co.id 27/03/2015) Memang, kekhawatiran pemerintah itu beralasan. Akan Tetapi, sikap pemerintah dalam menyikapinya sangat berlebihan. Beberapa bulan yang lalu seorang pedagang es keliling di Depok, Firman Hidayat (36), dilaporkan karena warga merasa resah melihat pedagang es tersebut memasang bendera yang persis digunakan oleh ISIS di rumahnya. Firman sempat ditahan polisi karena diduga sebagai anggota gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Namun, pedagang es tersebut dibebaskan kembali karena tidak terbukti terlibat organisasi ISIS. (tempo.co 24/08/2014) Di sisi lain, aksi penangkapan anggota ISIS yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 pun menuai kritik. Aksi Detasemen Khusus 88 (Densus 88) mendobrak pintu Pesantren Tahfizhul Qur'an al Mukmin, Malang, membuat histeris santri yang sedang menghafal. Kejadian ini membuat ulama prihatin, bahkan Wasekjen MUI pun menyatakan sudah saatnya Densus 88 dibubarkan. “Tindakan Densus 88 sudah di luar batas prikemanusiaan. Apalagi sampai menodongkan senjata kepada anakanak usia muda seperti itu,” papar Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain, Senin (30/3). (Republika.co.id 30/03/2015) Isu ISIS diekspos secara berlebihan sehingga menimbulkan ketakutan dan kecurigaan masyarakat terhadap halhal yang berbau Islam. Bahkan ekstrakulikuler di sekolah pun tidak luput dari kecurigaan. Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistyo mengimbau para guru untuk mewaspadai kemungkinan masuknya paham radikalisme melalui kegiatan ekstrakurikuler. Menurut dia, kegiatan ekstrakurikuler rawan disusupi ideologi maupun aliran yang melenceng. "Waspada perlu kita lakukan. Karena saya prihatin, sering kali diingatkan bahwa aktivitasaktivitas keagamaan di kampus, di sekolah itu bisa menjadi media untuk masuknya ideologi maupun aliranaliran yang bisa mengarah kepada halhal yang tidak baik," kata Sulistyo di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (19/3/2015). (Kompas.com 19/3/2015) ISIS Hanya Pengalihan Isu Jika kita cermati, belakangan ini popularitas pemerintah sedang menurun. Pasalnya sistem politik dan hukum di Indonesia sedang memburuk pasca perseteruan KPKPolri. Belum lagi kebijakankebijakan pemerintah yang merugikan rakyat seperti liberalisasi migas dan naiknya tarif listrik. Sehingga ada dugaan bahwa ISIS hanyalah pengalihan isu. 19 jam ·

Hiperbolis sikap pemerintah terhadap isis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hiperbolis sikap pemerintah terhadap isis

1/4/2015 Hiperbolis Sikap Pemerintah terhadap ISIS Oleh :... ­ BKLDK (Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus) Bandung Raya

data:text/html;charset=utf­8,%3Cdiv%20class%3D%22clearfix%20_5x46%22%20style%3D%22margin­bottom%3A%2011px%3B%20zoom%3A%201%3… 1/3

BKLDK (Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus) Bandung Raya

Hiperbolis Sikap Pemerintah terhadap ISISOleh : Fadly Okta Pratama (Sekretaris Jenderal KALAM UPI )Sumber : http://kalam.ukm.upi.edu/?p=1365

Akhir­akhir ini media massa terus menerus menampilkan pemberitaan tentang ISIS. ISIS (Islamic Stateof Iraq and Syria) atau dengan sebutan lain ISIL (Islamic State of Iraq and the Levant) adalah organisasiyang mengklaim sebagai Khilafah yang merupakan representasi dari kaum muslimin seluruh dunia.Wilayah operasi mereka adalah Iraq dan Suriah. Namun, tidak sedikit pula anggota mereka berasal dariluar Iraq dan Suriah, termasuk Indonesia.

Ratusan warga negara Indonesia (WNI) disinyalir bergabung dengan kelompok ISIS. Staf Ahli BadanNasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Wawan Purwanto, mengatakan tak hanya pemerintah,khususnya tim intelijen saja yang berperan menangani pergerakan ISIS, semua elemen pemerintah danmasyarakat juga memiliki kewajiban menangani permasalahan tersebut. (republika.co.id 27/03/2015)

Pemerintah mengkhawatirkan warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS akan kembali keIndonesia membawa ideologi yang mengancam negara. Dikhawatirkan pula mereka yang kembali dariIraq atau Suriah telah memiliki pengalaman menggunakan senjata dan pengalaman bertempur dilapangan sehingga mengancam keamanan dalam negeri.

Staf Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Wawan Purwanto, mengatakan bahwakepulangan anggota ISIS asal Indonesia ke tanah air patut dikhawatirkan juga. Kembalinya merekaditakutkan bisa menimbulkan konflik di negara ini. (republika.co.id 27/03/2015)

Memang, kekhawatiran pemerintah itu beralasan. Akan Tetapi, sikap pemerintah dalam menyikapinyasangat berlebihan. Beberapa bulan yang lalu seorang pedagang es keliling di Depok, Firman Hidayat(36), dilaporkan karena warga merasa resah melihat pedagang es tersebut memasang bendera yangpersis digunakan oleh ISIS di rumahnya. Firman sempat ditahan polisi karena diduga sebagai anggotagerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Namun, pedagang es tersebut dibebaskan kembalikarena tidak terbukti terlibat organisasi ISIS. (tempo.co 24/08/2014)

Di sisi lain, aksi penangkapan anggota ISIS yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 pun menuaikritik. Aksi Detasemen Khusus 88 (Densus 88) mendobrak pintu Pesantren Tahfizhul Qur'an al Mukmin,Malang, membuat histeris santri yang sedang menghafal. Kejadian ini membuat ulama prihatin, bahkanWasekjen MUI pun menyatakan sudah saatnya Densus 88 dibubarkan. “Tindakan Densus 88 sudah di luar batas prikemanusiaan. Apalagi sampai menodongkan senjatakepada anak­anak usia muda seperti itu,” papar Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH TengkuZulkarnain, Senin (30/3). (Republika.co.id 30/03/2015)Isu ISIS diekspos secara berlebihan sehingga menimbulkan ketakutan dan kecurigaan masyarakatterhadap hal­hal yang berbau Islam. Bahkan ekstrakulikuler di sekolah pun tidak luput dari kecurigaan.Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistyo mengimbau para guru untukmewaspadai kemungkinan masuknya paham radikalisme melalui kegiatan ekstrakurikuler. Menurut dia,kegiatan ekstrakurikuler rawan disusupi ideologi maupun aliran yang melenceng.

"Waspada perlu kita lakukan. Karena saya prihatin, sering kali diingatkan bahwa aktivitas­aktivitaskeagamaan di kampus, di sekolah itu bisa menjadi media untuk masuknya ideologi maupun aliran­aliranyang bisa mengarah kepada hal­hal yang tidak baik," kata Sulistyo di Kantor Wakil Presiden Jakarta,Kamis (19/3/2015). (Kompas.com 19/3/2015)

ISIS Hanya Pengalihan IsuJika kita cermati, belakangan ini popularitas pemerintah sedang menurun. Pasalnya sistem politik danhukum di Indonesia sedang memburuk pasca perseteruan KPK­Polri. Belum lagi kebijakan­kebijakanpemerintah yang merugikan rakyat seperti liberalisasi migas dan naiknya tarif listrik. Sehingga adadugaan bahwa ISIS hanyalah pengalihan isu.

19 jam ·

Page 2: Hiperbolis sikap pemerintah terhadap isis

1/4/2015 Hiperbolis Sikap Pemerintah terhadap ISIS Oleh :... ­ BKLDK (Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus) Bandung Raya

data:text/html;charset=utf­8,%3Cdiv%20class%3D%22clearfix%20_5x46%22%20style%3D%22margin­bottom%3A%2011px%3B%20zoom%3A%201%3… 2/3

"Kalau dibawa ke Indonesia, ISIS ini adalah upaya pengalihan isu dalam carut marut realitas yang terjadidi Indonesia," kata anggota DPD RI AM Iqbal Parewangi dalam diskusi bertajuk "IS (ISIS) dan UpayaDeradikalisme" di Brewerkz Kafe Jakarta, Minggu (22/3). (Inilah.com22/3/2015)

Berimbas Pada Pemblokiran Situs IslamPemerintah sangat berlebihan dalam menyikapi ISIS. Setidaknya ada 19 situs Islam yang diblokir karenatuduhan menyebarkan paham radikal dan mendukung ISIS.

Sebuah surat perintah untuk memblokir laman internet yang diduga mendukung Islamic State IraqSuriah (ISIS) beredar di dunia maya. Pemblokiran dilakukan Direktorat Jenderal (Dirjen) AplikasiInformatika, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). (Republika.co.id 30/3/2015)

Tentu pemblokiran ini menuai kritik dari para netizen. Pemblokiran 19 situs tersebut terkesan terburu­buru. Pasalnya, dari 19 situs yang diblokir tersebut tidak semuanya menyebarkan paham “radikal”.Selain itu banyak pula situs­situs paham komunisme yang jelas bertentangan dengan ideologi negaramasih dibiarkan.

Strategi Test WaterLemparkan wacana ke tengah masyarakat. Tunggu beberapa saat. Jika membuat gaduh masyarakat,banyak yang menentang, maka urungkanlah wacana itu dan katakan jika wacana itu bukanlahkehendak pemerintah. Namun, jika masyarakat sama sekali tidak gaduh, atau cuma sedikit yangmempersoalkannya, maka pemerintah akan mengklaim wacana tersebut sebagai kebijakannya dansegera memberlakukannya. Inilah yang disebut politik Test The Water.

Strategi ini pun bisa dijalankan untuk memberangus ajaran Islam, contohnya dengan memblokir situs­situs Islam. Kita bisa mengetahui bagaimana respon dari masyarakat, jika banyak yang mengecam,maka pemblokiran akan dicabut. Namun jika tidak ada kecaman sama sekali atau hanya sedikitkecaman dari masyarakat, maka pemblokiran akan tetap diberlakukan dan situs­situs lain yang belumdiblokir akan ikut diblokir.

“Mereka (orang­orang kafir itu) membuat makar, dan Allah membalas makar mereka. Dan Allah sebaik­baik pembuat makar.” (Ali Imran : 54)

=======#BackToTheRightWay#YukKajiIslam bersama KALAM UPIHomepage : kalam.ukm.upi.eduCP : Ketua Divisi Ar Rijal : 0895 100 99 284 | Pin. 55FFF71EKetua Divisi An Nisaa : 0895 100 99 264 | Pin. 54CC49CEKantor : Jl. Setiabudhi Gedung PKM Lantai 2 No. 17, UPI