11
Muallifah Fak. Psikologi

Hakikat dan urgensi bimbingan dan

  • Upload
    fadlum

  • View
    1.655

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hakikat dan urgensi bimbingan dan

Muallifah

Fak. Psikologi

Page 2: Hakikat dan urgensi bimbingan dan

Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).

Page 3: Hakikat dan urgensi bimbingan dan
Page 4: Hakikat dan urgensi bimbingan dan

Landasan filosofis: landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun estetis

Landasan psikologis: (a) Motiv & motivasi, (b) Heriditas & lngkungan, (c) perkembangan, (d) kepribadian, (e) belajar, (f) Sos-bud, (g) IPTEK

Page 5: Hakikat dan urgensi bimbingan dan

LANDASANNYA DALAM AL-QUR’AN:

Dan dari hadits menyebutkan bahwa bawaan itu adalah fitrah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:عن ابي هريره رضي ال عنه فال النبي صلي ال عليه وسلم كل مولود

رواه البخار و(يو لد علي الفطرة فا بواه يهو دان او ينصرانه او يمجسا نه )مسلمArtinya: Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang bisa membuatnya beragama yahudi, nasrani atau majusi. 3Jadi kemampuan bawaan itu merupakan modal dasar yang akan tetap kerdil bila tidak ada usaha untuk mengembangkannya.

Page 6: Hakikat dan urgensi bimbingan dan

Konsep Hubungan dalam Konseling???

Page 7: Hakikat dan urgensi bimbingan dan

Pada hakikatnya proses konseling bisa dilakukan dengan cara berorentasi pada mental health bukan pada mental illness dan punishment atau seorang siswa dianggap perlu melakukan proses konseling, jika siswa memang bermasalah. Sehingga selama ini konseling yang ada di sekolah adalah konseling yang berorentasi punishment (hukuman). Justru ketika proses konseling dilakukan dengan berprinsip untuk mengmbangkan potensi dan mendukung setiap ekspresi positif siswa, maka hal ini bisa dijadikan sebagai langkah preventif prilaku yang mampu menimbukan gangguan pada siswa.

Page 8: Hakikat dan urgensi bimbingan dan
Page 9: Hakikat dan urgensi bimbingan dan
Page 10: Hakikat dan urgensi bimbingan dan

Diharapkan implementasi bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah diorientasikan kepada upaya memfasilitasi perkembangan potensi konseli, yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir; atau terkait dengan pengembangan pribadi konseli sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual).

Page 11: Hakikat dan urgensi bimbingan dan