Upload
nabilla-desyalika-putri
View
55
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/12/2018 Hak Merek - Nabilla Desyalika Putri - 105010101111011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hak-merek-nabilla-desyalika-putri-105010101111011 1/4
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
11
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
(HKI) SPESIFIKASI PEMBAHASAN MENGENAI HAK MEREK
NABILLA DESYALIKA PUTRI 105010101111011 Kelas A
5/12/2018 Hak Merek - Nabilla Desyalika Putri - 105010101111011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hak-merek-nabilla-desyalika-putri-105010101111011 2/4
merupakan hak eksklusif bagi pencipta
(copyright)Hak Cipta
Hak Paten
Hak Merek
Hak Produk Industri
Penanggulangan Praktik Persaingan Orang
Hak Kekayaan Industri
(Industrial Property)
Hak Ciptadan Hakterkait
lainnya
Merek
DagangIndikasi
Geografis
Desain
ProdukIndustri
Hak
Paten
Desain layOut(topografi)
darirangkaianelektronikterpadu
Perlindunganterhadap
informasiyang
dirahasiakan
Pengendal
an praktik
persaingan
curang
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Hak Kekayaan Intelektual didefinisikan oleh W.R. Cornish sebagai ³ Intellectual
Property Rights protects applicants of ideas and information that are of commercial value´.
(Hak Kekayaan Intelektual yang melindungi pemilik gagasan dan informasi yang
mengandung nilai-nilai komersial). HKI, pada awalnya berasal dari suatu ide yang
diwujudkan dalam bentuk nyata. Hasil yang nyata tersebut diberikan perlindungan hukum.
Jadi, hakikat HKI adalah adanya suatu kreasi. Kreasi ini dimungkinkan berada dalam bidang
keseninan, industri, pengetahuan, ataupun kombinasi antara ketiganya. Oleh karena itu,
apabila seseorang ingin hak kekayaan intelektualnya dilindungi oleh hukum, harus mengikuti
prosedur tertentu yang telah diterapkan oleh negara. Prosedur yang dimaksud adalah
melakukan pendaftaran HKI di tempat yang telah ditentukan oleh undang-undang.
Pada umumnya, HKI dibagi menjadi 2 golongan besar, yakni:
Namun, ada juga yang menggolongkan HKI ke dalam delapan golongan, antara lain:
5/12/2018 Hak Merek - Nabilla Desyalika Putri - 105010101111011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hak-merek-nabilla-desyalika-putri-105010101111011 3/4
HAK MEREK
A. Dasar Hukum Hak Merek
Merek sebagai salah satu bagian yang cukup penting dalam bidang HKI di Indonesia, semula
diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1981 tentang Merek Perusahaan dan Merek
Perniagaan. Karena dianggap kurang memadai, undang-undang tersebut diganti dengan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek. Seiring waktu, ternyata undang-
undang ini pun diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1997. Dan selanjutnya,
diubah lagi menjadi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 yang disebut Undang-Undang
Merek yang mengatur seluk beluk merek, mulai dari pengertian, lisensi, hingga ketentuan
pidana pelanggaran merek.
B. Pengertian Merek
Dalam pasal 1 butir 1,2,dan 3 Undang-Undang Merek disebutkan:
1. M erek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna, atau kombinasi dari unsure-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan atau jasa.
2. M erek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama, atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. 3. M erek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-
jasa sejenis lainnya.
Selain itu, juga ada merek kolektif yang memiliki pengertian: M erek kolektif adalah merek
yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama yang
diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.
Sedangkan menurut R.M. Suryodiningrat: ³ Barang-barang yang dihasilkan oleh pabriknya
dengan dibungkus dan pada bungkusannya itu dibubuhi tanda tulisan dan atau perkataan
untuk membedakan dari barang sejenis hasil perusahaan lain. Tanda inilah yang disebut
merek perusahaan´. Dengan demikian, secara teoritis, konsumen dapat menentukan mana
yang terbaik bagi dia apabila ada beberapa jenis merek untuk satu jenis barang yang sama.
5/12/2018 Hak Merek - Nabilla Desyalika Putri - 105010101111011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hak-merek-nabilla-desyalika-putri-105010101111011 4/4
Misalnya, sabun mandi merek A, sabun mandi merek B, sabun mandi merek C, dst.
Sedangkan, fungsi merek sendiri adalah sebagai berikut:
a. Membedakan dengan barang atau jasa sejenis (dapat dikatakan sebagai jati diri
barang/jasa).
b. Menunjukkan kualitas (mutu) barang atau jasa.
c. Sebagai sarana promosi (Iklan).
C. Lisensi Merek
Hal ini diatur dalam Pasal 43 Undang-Undang Merek yang mengemukakan:
(1) Pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan
perjanjian bahsa penerima lisensi akan menggunakan merek tersebut untuk sebagian
atau seluruh jenis barang atau jasa.
(2) Perjanjian lisensi berlaku diseluruh wilayah negara Republik Indonesia, kecuali bila
diperjanjikan lain, untuk jangka waktu yang tidak lebih lama dari jangka waktu
perlindungan merek terdaftar yang bersangkutan.
(3) Perjanjian lisensi wajib dimohonkan pencatatannya pada direktorat jenderal dengan
dikenai biaya dan akibat hukum dari pencatatan perjanjian lisensi berlaku terhadap
pihak-pihak yang bersangkutan dan terhadap pihak ketiga.
(4) Perjanjian lisensi sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dicatat oleh direktorat jenderal dalam daftar umum merek dan diumumkan dalam berita resmi merek.
D. Hal-hal yang Menyebabkan Suatu Merek Tidak Dapat di daftarkan
a. Didaftarkan oleh pemohon yang tidak beritikad baik.
b. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas
keagamaan, kesusilaan, atau ketertiban umum.
c. Tidak memiliki daya pembeda
d. Telah menjadi milik umum
e. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya. (Pasal 4 dan Pasal 5 UU Merek).
Daftar Pustaka:
Sembiring, Sentosa. H ukum Dagang. 2008. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.www.wikipedia.com , anonym. Diakses 16 September 2011.