Click here to load reader
Upload
sinia-septo
View
176
Download
26
Embed Size (px)
Citation preview
PENGERTIAN DASAR MIGAS
\OLEH :
SINIA SEPTO 03091402009
RODIAN ANGSORI 03091402011
BAGUS KHARISMA NUGRAHA 03091402017
MUHAMMAD YAZID 03091402061
Dibuat sebagai tugas mata kuliah Geologi Minyak dan Gas Bumi
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
Asal - usul Minyak Bumi dan gas alam berasal dari binatang - binatang laut yang
kecil atau pun besar hidup dilaut dangkal yang selanjutnya mati dan kemudian
terendapkan, sehingga dalam kurun waktu yang lama akan tertutup oleh lapisan yang
tebal. Karena pengaruh waktu, tekanan, temperature yang Tinggi. endapan makhluk
hidup tersebut berubah menjadi Petroleum ( minyak bumi ) MIGAS.
Edapan MIGAS dapat di gambarkan sebagai : Batuan lunak yang berasal dari
Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk atau
“source rock”. Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempet yang
bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat yang di sebut perangkap
(trap).
Suatu perangkap dapat mengandung:
a. Minyak, gas, dan air
b. Minyak dan air
c. Gas dan air
Karena perbedaan berat jenis, apabila ketiga-tiganya berada dalam suatu
perangkap dan berada dalam keadaan stabil, gas senantiasa berada di atas, minyak di
tengah dan air di bagian bawah. Gas yang terdapat bersama-sama minyak bumi di
sebut “associated gas” sedangkan yang terdapat sendiri dalam suatu perangkap
disebut “non-associated gas”. Dari penjelasan diatas maka dapat di rumuskan menjadi
beberapa teori. Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak
dan gas bumi.
a. Teori “biogenetic” atau lebih di kenal dengan teori “organik”.
b. Teori “anorganik”.
c. Teori “duplex” yang merupakan perpaduan dari kedua teori sebelumnya.
Teori duplex yang banyak di terima oleh kalangan luas menjelaskan bahwa
minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun
nabati.
Gambar 1
Makhluk hidup
Gambar 2 Mulai terjadi proses pengendapan
dan proses perubahan kimiawi
Gambar 3 Perubahan kimiawai akibat proses
Temperatur dan Tekanan
Gambar 4
Proses akhir dari perjalanan MIGAS sehingga Migas Migrasi dan terakumulasi pada
sebuah Trap
Dari ilustrasi menarik diatas maka dapat di jelaskan secara detail tentang
gambaran gambaran tersebut.
a. Secara Kimiawi
Migas adalah campuran senyawa hidrokarbon yang multikomponen. Migas
dapat berupa campuran senyawa hidrocarbon paraffinic, napthecnic, atau aromatic
(sangat jarang ). Contoh campuran senyawa paraffinic yang memiliki komponen
utama yaitu : Unsur Carbon ( C ) dan Hidrogen ( H ), dengan rumus umum
senyawa : CnH2n+2.
Beberapa dari jenis golongan paraffinic adalah Methana ( CH4 ), Ethana (C2H6
), Propana ( C3H8), Butana ( C4H10), Pentana ( C5H12 ), Hexana ( C6H14 ), Heptana
( C7H16). Tetapi selai itu terdapat unsur Impuritis atau unsur yang terikut yaitu :
Karbon dioksida (CO2), Nitrogen ( N2 ). Hidrogen sulfida ( H2S ). Dari unsur
diatas dapat di kelompokan lagi menjadi :
1. Unsur Gas terdiri dari : C1 - C4
2. Unsur Liquid terdiri dari : C5 - C17
3. Unsur padatan : C18 keatas
b. Minyak Mentah
Yaitu campuran yang sebagian besar terdiri dari hidrokarbon di golongkan
parafin, naptena, aromatic, serta impuritis. Minyak mentah setiap lapangan sumur
memiliki derajat yang berbeda beda dan kualitas yang berbeda pula tergantung
kondisi tempat MIGAS terbentuk.
Presentase Berat Unsur Minyak Mentah
Unsur Persen berat (%)
1. Carbon 84-87
2. Hidrogen 11-14
3. Belerang 0,06 - 2,0
4. Nitrogen 0,1-0,2
5. Oksigen 0,1-2,0
Secara garis besar minyak bumi dapat di rumuskan menurut sifat kimianya
yaitu :
1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus
2. Senyawa Hidrokarbon Bentuk Siklik
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
c. Gas Alam
Terdiri dari golongan parafin yang mudah menguap C1 - C4. Dapat
digolongkan beberapa bentuk yaitu :
1. Sweat Gas : Gas alam yang tidak/ sedikit mengandung H2S
2. Sour Gas : Gas alam yang mengamdung H2S dalam jumlah besar ( bersifat
korosif).
3. Dry Gas : Gas alam Yang hanya mengandung Hidrokarbon ringan.
4. Wet Gas : Gas yang banyak mengandung Hidrokarbon berat.
Gas alam sebagian besar terdiri dari metana. Indonesia adalah salah satu
penghasil utama gas alam terutama dari ladang gas Bontang (Kalimantan) dan
ladang gas Arun (Aceh). Gas alam dihasilkan dari sumur-sumur bor. Untuk
mempermudah transportasi gas alam dicairkan yang disebut LNG (Liquefied
Natural Gas). Gas alam terutama digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga,
maupun pemanas ruangan waktu musim dingin. Disamping itu, gas alam juga
berfungsi sebagai sumber hydrogen dan sebagai bahan dasar untuk berbagai jenis
industri.
d. Trap ( perangkap )
Setelah kita mengulas beberapa pandangan tentang asal usul minyak bumi
maka ppada bagian ini kita coba untu membahas tentang Perangkap ( Trap )
MIGAS yang merupakan cikal bakal dilakukanya suatu proses Explorasi MIGAS.
Hal ini sama dengan minyak bumi, sebelum minyak terjebak maka kita perlu
element atau unsur dan proses pembentuk minyak dan gas bumi.
Perangkap atau trap dapat dibagi menjadi 5 bagian. Yaitu :
1. Batuan induk (Source): batuan yang mempunyai banyak kandungan material
organik. Batuan ini biasanya batuan yang mempunyai sifat mampu
mengawetkan kandungan material organik seperti batu lempung atau batuan
yang punya banyak kandungan material organik seperti batu gamping.
2. Batuan penyimpan (Reservoir): batuan yang mempunyai kemampuan
menyimpan fluida seperti batu pasir dimana minyak atau gas dapat berada di
antara butiran batu pasir. Atau bisa juga di batu gamping yang banyak rongga-
rongganya. Intinya batu yang punya rongga dan rongga-rongga ini terhubung
satu sama lain.
3. Batuan penutup (Seal): batuan yang impermeable atau batuan yang tidak
gampang tembus karena berbutir sangat halus dimana butiran satu sama lain
sangat rapat.
4. Migrasi (Migration): berpindahnya minyak atau gas bumi yang terbentuk dari
batuan induk ke batuan penyimpan sampai dimana minyak dan gas bumi tidak
dapat berpindah lagi.
5. Jebakan (Trap): bentuk dari suatu geometri yang mampu menahan minyak dan
gas bumi untuk dapat berkumpul.
Gambar 5
Bentuk Bentuk trap
Proses pembentukan minyak bumi ada 5 tahap yang dapat kita susun secara
sistematis dengan memasukan unsur unsur materi yang telah kita bahas diatas.
Adapun 5 prosesnya, Yaitu :
a. Pembentukan (Generation): Tekanan dari batuan2 di atas batuan induk membuat
temperatur dan tekanan menjadi lebih besar dan dapat menyebabkan batuan induk
berubah dari material organik menjadi minyak atau gas bumi.
b. Migrasi atau perpindahan (Migration): Senyawa hidrokarbon (minyak dan gas
bumi) akan cenderung berpindah dari batuan induk (source) ke batuan penyimpan
(reservoir) karena berat jenisnya yang ringan dibandingkan air.
c. Pengumpulan (Accumulation): Sejumlah senyawa hidrokarbon yang lebih cepat
berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan dibandingkan waktu hilangnya
jebakan akan membuat minyak dan gas bumi terkumpul.
d. Penyimpanan (Preservation): Minyak atau gas bumi tetap tersimpan di batuan
penyimpan dan tidak berubah oleh proses lainnya seperti biodegradation (berubah
karena ada mikroba-mikroba yang dapat merusak kualitas minyak).
e. Waktu (Timing): Jebakan harus terbentuk sebelum atau selama minyak bumi
berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Koesoemadinata. RP, 1980 : Geologi Minyak dan Gas Bumi Jilid 1. ITB. Bandung
2. Sumantri. R. 1998 : Buku Pelajaran Teknik Resevoir. Fakultas Technology
Kebumian dan Energy. Universitas Trisakti. Jakarta.