17
GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SMA MUHAMMADIYAH 3 TANGERANG Meity Sukmawati Program Sarjana, Universitas Gunadarma Abstrak Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Tangerang yang bertujuan untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan kepala sekolah SMA Muhammadiyah 3 Tangerang, faktor-faktor yang menyebabkan kepemimpinan subjek, cara mengembangkan gaya kepemimpinan subjek. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan karakteristik subjek adalah seorang kepala sekolah yang ber jenis kelamin pria . Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode wawancara dan observasi maka diperoleh gaya kepemimpinan pada kepala sekolah SMA Muhammadiyah 3 Tangerang adalah gaya kepemimpinan executive dimana memiliki ciri-ciri memberikan semangat yang tinggi kepada bawahan dengan contoh moral yang tinggi, mempertahankan orang lain sesuai dengan sifat masing- masing dan memandang orang sebagai teman kerja yang penting, dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang baru dan memandang konflik sebagai hal yang wajar. Faktor-faktor yang menyebabkan gaya kepemimpinan subjek seperti itu adalah adanya keinginan subjek sebagai pemimpin untuk memberikan contoh kepada bawahan agar bawahan dapat meniru apa yang telah subjek lakukan, apabila bawahan memiliki loyalitas kinerja yang baik, maka subjek akan mempertahankan orang tersebut sesuai sifat dan kemampuan masing-masing dan sehingga subjek tidak lagi menganggapnya sebagai bawahan tetapi sebagai teman kerja yang penting. Selain itu faktor lainnya adalah subjek memiliki pengetahuan yang luas, karena saat ini subjek masih meneruskan kuliah S2. Memiliki sifat yang adil dan ramah, karena subjek tidak membedakan bawahan dari sudut manapun, memiliki orientasi masa depan dan memiliki sifat sebagai guru. Cara mengembangkan gaya kepemimpinan subjek adalah subjek memberikan semangat ke bawahannya dengan cara memberikan contoh yang baik, agar bawahan dapat melihat atau meniru apa yang telah subjek lakukan, dapat berkomunikasi yang baik meskipun dengan orang lain dan memandang konflik sebagai suatu hal yang wajar karena dimanapun perbedaan pendapat pasti terjadi, serta subjek mencari solusi yang baik untuk menyelsaikan perbedaan pendapat tersebut  Kata Kunci: Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan, Kepala Sekolah

gaya kepemimpinan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 1/17

 

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

SMA MUHAMMADIYAH 3 TANGERANG

Meity Sukmawati

Program Sarjana, Universitas Gunadarma

Abstrak 

Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Tangerang yang

bertujuan untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan kepala sekolah SMA

Muhammadiyah 3 Tangerang, faktor-faktor yang menyebabkan kepemimpinan

subjek, cara mengembangkan gaya kepemimpinan subjek. Metode yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah studi kasus dan karakteristik subjek adalah seorangkepala sekolah yang ber jenis kelamin pria .

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode wawancara

dan observasi maka diperoleh  gaya kepemimpinan pada kepala sekolah SMA

Muhammadiyah 3 Tangerang adalah gaya kepemimpinan executive dimana

memiliki ciri-ciri memberikan semangat yang tinggi kepada bawahan dengan

contoh moral yang tinggi, mempertahankan orang lain sesuai dengan sifat masing-

masing dan memandang orang sebagai teman kerja yang penting, dapat menjalin

hubungan yang baik dengan orang baru dan memandang konflik sebagai hal yang

wajar.

Faktor-faktor yang menyebabkan gaya kepemimpinan subjek seperti ituadalah adanya keinginan subjek sebagai pemimpin untuk memberikan contoh

kepada bawahan agar bawahan dapat meniru apa yang telah subjek lakukan,

apabila bawahan memiliki loyalitas kinerja yang baik, maka subjek akan

mempertahankan orang tersebut sesuai sifat dan kemampuan masing-masing dan

sehingga subjek tidak lagi menganggapnya sebagai bawahan tetapi sebagai teman

kerja yang penting. Selain itu faktor lainnya adalah subjek memiliki pengetahuan

yang luas, karena saat ini subjek masih meneruskan kuliah S2. Memiliki sifat

yang adil dan ramah, karena subjek tidak membedakan bawahan dari sudut

manapun, memiliki orientasi masa depan dan memiliki sifat sebagai guru.

Cara mengembangkan gaya kepemimpinan subjek adalah subjek 

memberikan semangat ke bawahannya dengan cara memberikan contoh yangbaik, agar bawahan dapat melihat atau meniru apa yang telah subjek lakukan,

dapat berkomunikasi yang baik meskipun dengan orang lain dan memandang

konflik sebagai suatu hal yang wajar karena dimanapun perbedaan pendapat pasti

terjadi, serta subjek mencari solusi yang baik untuk menyelsaikan perbedaan

pendapat tersebut

 Kata Kunci: Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan, Kepala Sekolah

Page 2: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 2/17

 

A. LATAR BELAKANG

Sejak manusia dilahirkan hingga sepanjang hidupnya, manusia tidak lepas dari

suatu kebutuhan yaitu untuk mendapatkan pendidikan. Dewasa ini, masyarakat

sering memandang bahwa kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan, dan

di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang harus didukung karena

kemajuan suatu bangsa tidak lepas dari kemajuan pendidikannya.

Mutu pendidikan akan tercapai apabila komponen yang terdapat dalam

meningkatkan mutu pendidikan memenuhi syarat tertentu. Komponen yang

berperan dalam peningkatan mutu pendidikan salah satunya adalah tenaga

pendidik yang bermutu yaitu yang mampu menjawab tantangan-tantangan dengan

cepat dan bertanggung jawab. Tenaga pendidik mempunyai peran yang sangat

strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta

didik, karena itu tenaga pendidik yang profesional akan melaksanakan tugasnya

secara profesional sehingga menghasilkan siswa yang lebih bermutu.

Untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas mengajar guru, banyak faktor

yang mempengaruhinya, diantaranya adalah kepemimpinan kepala sekolah,

karena kepala sekolah merupakan orang yang berperan penting dalam mengatur

aktivitas proses belajar mengajar dan kepala sekolah juga bertanggung jawab

langsung terhadap pelaksanaan segala jenis dan bentuk peraturan atau tata tertib

yang harus dilaksanakan baik oleh guru maupun siswa. SMA Muhammadiyah 3

Tangerang adalah termasuk SMA yang terbilang baru, karena SMA tersebut baru

berdiri 9 tahun, meskipun SMA tersebut terbilang baru, akreditasi yang diraih pun

sangat baik, karena SMA Muhammadiyah 3 ini sudah menyandang akreditasi”A”

dan pada tahun 2009, siswa SMA Muhamaadiyah 100% lulus Ujian Nasional

(UN). Oleh karena itu bagaimana cara kepala sekolah dalam berinteraksi dengan

bawahan sangat mempengaruhi akan berhasil atau tidaknya sekolah yang

dipimpinnya, serta turut mempengaruhi keteladanan guru dan siswa dalam proses

belajar mengajar. Kepala sekolah juga memegang peranan penting karena kepala

sekolah bertanggung jawab penuh untuk mengelola dan memberdayakan guru-

guru agar terus meningkatkan kemampuan kerjanya.

Page 3: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 3/17

 

Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 1998) adalah bentuk 

dominasi didasari kemampuan pribadi, yang sanggup mendorong atau mengajak 

orang lain untuk berbuat sesuatu berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan

memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus. Baik buruknya proses

pendidikan di suatu sekolah banyak ditentukan oleh gaya kepemimpinan kepala

sekolah, sebab kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab atas

segala sesuatunya yang sudah, sedang dan yang akan terjadi di sekolah tersebut.

Gaya kepemimpinan menurut Tjiptono (dalam Roy, 2009) adalah suatu cara yang

digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Untuk itu

bagaimana pola dan metode yang diterapkan kepala sekolah melalui gaya

kepemimpinannya akan mempengaruhi para guru dalam mengajar dan murid

untuk belajar.

Efektivitas mengajar guru akan optimal, jika kepala sekolah dapat mengatur

dan membimbing guru-guru secara baik sehingga para guru dapat melaksanakan

tugas-tugasnya dengan penuh tanggung jawab, memperhatikan kepentingan dan

kesejahteraan bawahannya sehingga tidak ada keluhan dalam menjalankan tugas

dan kewajiban sehari-hari, harus menunjukkan kewibawaannya sehari-hari,

sehingga dapat diteladani dan dipatuhi oleh para guru maupun siswa. Menetapkan

dan sekaligus melaksanakan peraturan-peraturan yang logis dan sistematis, dan

dapat diterima oleh semua pihak yang terkait dalam peningkatan efektifitas

mengajar guru.

Menurut Reddin (dalam Matutina, dkk 1993) dalam kepemimpinan memiliki

3 pola dasar yaitu unsur tugas, unsur manusia dan unsur hasil yang dicapai. Untuk 

dapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara seimbang, seorang pemimpin

harus memiliki pengetahuan atau kecakapan dan keterampilan yang diperlukan

dalam melaksanakan kepemimpinan. Pengetahuan dan keterampilan ini dapat

diperoleh dari pengalaman belajar secara teori ataupun dari pengalaman di dalam

praktek selama menjadi pemimpin. Namun secara tidak disadari seorang

pemimpin dalam memperlakukan ketiga unsur tersebut dalam rangka menjalankan

kepemimpinannya menurut caranya sendiri. Cara atau teknik seorang dalam

menjalankan suatu kepemimpinan disebut gaya kepemimpinan. Kepemimpinan

Page 4: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 4/17

 

dari seorang pemimpin dapat disebabkan oleh sifat-sifat pemimpin itu sendiri.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kepemimpinan salah satunya

adalah jenis kelamin dimana pria dan wanita memiliki sifat mendasar yang

berbeda, wanita cenderung menggunakan perasaannya dan bertindak lembut,

sedangkan pria lebih menggunakan kemampuan berpikir dan bertindak tegas

(Anonim, 2008).

Kualitas kepemimpinan kepala sekolah sangat signifikan bagi keberhasilan

sekolah, karena kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional yang diberi tugas

memimpin suatu lembaga sekolah yang menyelenggarakan proses belajar

mengajar (Wagiman, 2005).

Peranan kepala sekolah dalam rangka mutu pendidikan sangat penting karena

dapat mempengaruhi berhasil dan tidaknya mutu pendidikan itu sendiri. Kepala

sekolah sebagai tulang punggung mutu pendidikan dituntut untuk bertindak 

sebagai pembangkit semangat, mendorong, merintis dan memantapkan serta

sekaligus sebagai administrator.

B. PERTANYAAN PENELITIAN

Pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1.  Bagaimana gambaran gaya kepemimpinan kepala SMA Muhammadiyah 3

Tangerang?

2.  Apa faktor-faktor yang menyebabkan gaya kepemimpinan subjek?

3.  Bagaimana cara mengembangkan gaya kepemimpinan subjek?

C. TUJUAN PENELITIANDengan mengacu pada latar belakang masalah maka diperoleh tujuan dalam

penulisan ini, yaitu untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan kepala SMA

Muhammadiyah 3 Tangerang, faktor-faktor yang menyebabkan gaya

kepemimpinan subjek dan untuk mengetahui cara mengembangkan gaya

kepemimpinan subjek.

Page 5: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 5/17

 

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah :

1.  Manfaat Teoritis

Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ragam ilmu

psikologi, khususnya dibidang psikologi pendidikan serta memberikan

pengetahuan bagi penelitian selanjutnya

2.  Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada tenaga pendidik dalam upaya meningkatkan

kualitas, mutu serta prestasi pendidikan. Memberikan gambaran kepada

kepala sekolah lainnya agar gaya kepemimpinan tidak hanya mementingkan

tugas, hubungan yang baik dengan orang lain atau hanya mencapai suatu hasil

yang maksimal saja, tetapi ketiganya harus dipentingkan agar hasil yang

dicapai pun akan maksimal.

E. TINJAUAN PUSTAKA

1.  Pengertian Gaya Kepemimpinan

Pemimpin menurut Anoraga (1992) adalah seorang yang mempunyai

wewenang untuk memerintah orang lain, yang di dalam pekerjaannya untuk 

mencapai tujuan organisasi memerlukan bantuan orang lain. Menurut Kartono

(1998) pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau

tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya,

untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran

tertentu. 

Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam

memimpin para pengikutnya. Perilaku para pemimpin ini secara singkat disebut

sebagai gaya kepemimpinan (leadership style). Menurut Sutanto & Stiawan

(2000) gaya kepemimpinan adalah sikap dan tindakan yang dilakukan pemimpin

dalam menghadapi bawahan. Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin

untuk mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah

laku atau kepribadian (Anonim, 2008).

Page 6: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 6/17

 

2. Fungsi Kepemimpian

Fungsi kepemimpinan menurut Sukamdiyo (dalam Eman, 2001) adalah:

a.  Fungsi yang berhubungan dengan tugas (task related ) atau pemecahan

masalah. Fungsi ini menyangkut pemberian saran, pendapat dan informasi.

b.  Fungsi yang berhubungan dengan pemeliharaan kelompok (group

maintenance) atau sosial. Fungsi ini mencakup segala sesuatu yang dapat

membantu kelompok berjalan lebih lancar, persetujuan dengan kelompok lain,

serta penengahan perbedaan pendapat.

Fungsi kepemimpinan menurut Kartono (1998) adalah memandu, menuntun,

membimbing, membangun, memberi motivasi kerja, memberikan pengawasan

yang efisien dan membawa pengikutnya kepada sasaran yang dituju.

3. Bentuk Gaya Kepemimpinan

Dalam mewujudkan fungsi-fungsi kepemimpinan secara integral, sebagaimana

telah dikemukakan terdahulu akan berlangsung aktivitas kepemimpinan. Apabila

aktivitas tersebut dipilah-pilah maka akan terlihat gaya kepemimpinannya dengan

pola masing-masing.

Berdasarkan teori tiga dimensi Reddin (dalam Matutina, dkk, 1993), gaya

kepemimpinan memiliki tiga pola dasar. Ketiga pola dasar dalam gaya

kepemimpinan tersebut adalah:

a.  Pemimpin yang memiliki motivasi kuat untuk menyelesaikan tugasnya secara

maksimal.

Seorang pemimpin yang mempunyai motivasi kuat untuk menyelesaikan

tugas-tugasnya dengan baik, maka dilain pihak pemimpin tersebut kurang

memperhatikan hubungan kerjasama dengan bawahannya, demikian juga

terhadap tujuan organisasi kurang mendapat perhatian. Gaya kepemimpinan

yang demikian disebut task oriented  (to). Gaya kepemimpinan yang hanya

semata-mata menyelesaikan tugas rutin disebut to+ adalah autocrat,

benevolent autocrat, compromiser, executive. Sedangkan gaya kepemimpinan

yang termasuk to- adalah deserter, bureaucrat, missionary, developer.

Page 7: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 7/17

 

b.  Pemimpin yang lebih mementingkan hubungan kerjasama baik dengan atasan,

bawahan, maupun sesama teman sejawat.

Pemimpin yang lebih dominan untuk bekerjasama atau sangat

memperhatikan bawahannya dan kurang perhatian terhadap penyelesaian tugas

dan pencapaian hasil disebut pemimpin yang bergaya relationship oriented  

(ro). Ciri-ciri gaya pemimpin tersebut adalah ro+ yaitu pemimpin yang lebih

berorientasi terhadap hubungan kerjasama. Gaya kepemimpinan yang

termasuk  ro+ adalah missionary, developer, compromiser, excutive.

Sedangkan ro- adalah deserter, autocrat, dan benevolent autocrat.

c.  Pemimpin yang mempunyai motif kuat untuk mencapai hasil semaksimal

mungkin.

Seorang pemimpin yang dimotivasi oleh keinginan untuk berproduksi

semaksimal mungkin, akan menjadikan hal tersebut menjadi prioritas utama

disebut effectiveness oriented (e+). Gaya kepemimpinan yang termasuk dalam

e+ adalah bureaucrat, developer, benevolent autocrat dan excutive sedangkan

gaya kepemimpinan yang termasuk dalam e- adalah deserter , missionary, 

autocrat dan compromiser. 

Bertitik tolak dari ketiga pola dasar diatas bahwa ciri-ciri masing-masing gaya

kepemimpinan tersebut (Menurut Reddin, dalam Matutina,dkk. 1993) adalah:

Tabel 2.1 Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan

N

oGaya

kepemimpin

an

Ciri-ciri

Motivasi untuk 

menyelesaikan

tugas

Hubungan

kerjasama

Mencapai hasil

1  Deserter  Menghindarkan

diri dari tugas

dan kurang

menyukai tugas

Suka menyendiri,

kurang suka

bergaul,

mengabaikan

orang lain

Mencapai hasil

minimal dan mudah

menyerah apabila

mendapatkan

kesulitan pada awal

Page 8: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 8/17

 

 

(-) (-)

pelaksanaan tugas

(-)2  Bureaucrat  Tidak menyukai

tugas, ide-idenya

kurang

mendorong

meningkatkan

produksi

(-)

Kurang menyukai

bermasyarakat

dan kurang

mengembangkan

hubungan dengan

bawahan

(-)

Bekerja sesuai

dengan prosedur

yang benar dan taat

kepada peraturan

organisasi dan

pemerintah

(+)

3  Missionary Melaksanakan

tugas dengan

santai

(-)

-Peramah dan

murah senyum

serta dapat

menjalin

hubungan yang

akrab dengan

orang lain,

persahabatan

melebihi segala-

galanya

-mencegah terjadi

nya pertentangan

(+)

Hasil kurang

penting, yang

penting hubungan

baik dengan orang

lain (bawahan)

(-)

4  Developer  Bekerja adalah

hal biasa, sama

halnya dengan

beristirahat

-percaya penuh

pada orang lain

untuk dapat

bertanggung

 jawab

-hubungan baik 

kepada orang lain

untuk 

Mahir dalam

menciptakan kondisi

untuk bekerjasama

serta kondisi untuk 

bertanggung jawab

Page 9: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 9/17

 

 

(-)

mengembangkan

bakat(+) (+)

5  Autocrat  Melaksanakan

tugas diatas

segala-galanya,

sehingga

bawahan perlu

dikontrol,

diawasi, kalau

perlu dihukum

(+)

-mengacuhkan

pergaulan dan

kurang

mempercayai

orang lain

-membangkitkan

rasa takut

bawahan agar

bawahan mau

bekerja dan pada

umumnya orang

takut dan kurang

menyukai

kepadanya

(-)

Pandangan terhadap

pekerjaan amat

sederhana, pemimpin

mengeluarkan

perintah, bawahan

mengerjakan

perintah

(-)

6  Benevolent 

 Autocrat 

Membuat orang

lain mengerjakan

apa yang

diinginkan

(+)

Kurang yakin

sepenuhnya

kepada diri

sendiri dalam

menangani

bawahan

(-)

-Memperbaiki

keterampilan dengan

belajar dari

pengalaman dan

kesalahan

-mengetahui

peraturan-peraturan

serta metode-metode

dengan baik 

(+)

7 Compro-

 Miser 

Selalu menilai

tugas yang akan

Melibatkan

bawahan dalam

Tidak pernah

mengerjakan sesuatu

Page 10: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 10/17

 

dikerjakan

(+)

pengambilan

keputusan

(+)

dengan baik serta

mendorong bawahantetapi tidak sepenuh

hati

(-)

8  Executive Memberi

semangat yang

tinggi disertai

contoh moral

yang tinggi

(+)

-Mempertahankan

orang lain sesuai

sifat masing-

masing dan

memandang

orang lain sebagai

teman kerja yang

penting

-pergaulan

dengan orang

baru sangat baik 

sehingga menjadi

teladan

(+)

Memandang konflik 

sebagai hal yang

wajar dan pasti

terjadi dalam

organisasi dan

menyelesaikan

semua perbedaan

pendapat dengan

baik 

(+)

4. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kepemimpinan pada Seseorang

Menurut Matutina (1993) seorang pemimpin untuk dapat melakukan

fungsinya sebagai pemimpin, maka ia harus memiliki sifat-sifat tertentu yang

sangat dapat menyebabkan kepemimpinan seseorang, yaitu:

a. Berpengetahuan yang luas

Seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan yang luas, terutama yang

menyangkut hal-hal yang ada hubungannya dengan sifat dan tujuan yang

hendak dicapai.

b.  Mempunyai sifat adil dan ramah

Page 11: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 11/17

 

Seorang pemimpin harus memiliki sifat adil dan ramah terhadap semua orang

(pegawai) tanpa membedakan asal keturunan, daerah seseorang dan

menghindarkan suka atau tidak disukai.

c.  Berorientasi masa kini dan masa depan

Dengan perubahan-perubahan dan perkembangan-perkembangan yang terjadi

di luar organisasi, maka seorang pemimpin untuk selalu mampu

mengantisipasi perubahan yang terjadi sekaligus mengendalikannya secara

terus-menerus, mampu memanfaatkan kemampuan yang ada, mempergunakan

berbagai macam teknik dan perencanaan yang strategis, mampu menjawab

perubahan dengan segala kondisinya yang sedang terjadi dan mungkin yang

akan terjadi dengan baik dan akurat

d.  Memiliki sifat sebagai guru dan efektif 

Seorang pemimpin harus memiliki sifat sebagai pendidik (guru), sehingga

mempunyai moral tinggi yang mampu memberi teladan dan contoh-contoh

yang baik kepada pegawainya.

e.  Memiliki iman yang kuat dan moral yang tinggi

Seorang pemimpin harus berani menanggung resiko dari kepemimpinannya,

tegas, mau menerima tanggung jawab dan memikulnya serta berinisiatif.

B. Kepala Sekolah

1.  Pengertian Kepala Sekolah

Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, kepala sekolah terdiri dari dua

kata yang pertama adalah kepala yang dapat diartikan ketua atau orang yang

memimpin. Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk mengajar dan belajar

serta tempat memberi dan menerima pelajaran.

Seorang kepala sekolah adalah seorang pemimpin yang akan menentukan

langkah-langkah pendidikan yang efektif di lingkungan sekolah (Juairiah, 2006).

Sedangkan menurut Wagiman (2005) kepala sekolah adalah seorang tenaga

fungsional yang diberi tugas memimpin suatu lembaga sekolah yang

menyelenggarakan proses belajar mengajar.

Page 12: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 12/17

 

2. Peranan Kepala Sekolah

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional oleh Depdiknas terdapat tujuh

peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai pendidik, manajer, administrator,

penyelia, pemimpin, pencipta iklim kerja dan wirausahawan.

Merujuk kepada tujuh peran kepala sekolah sebagaimana disampaikan oleh

Depdiknas di atas, di bawah ini akan diuraikan secara ringkas hubungan antara

peran kepala sekolah dengan peningkatan kompetensi guru.

a.  Kepala sekolah sebagai pendidik 

Kepala sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap

pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu

saja akan sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya,

sekaligus juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar

para guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga

kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.

b.  Kepala sekolah sebagai manajer 

Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasiltasi dan memberikan

kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan

pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan,

baik yang dilaksanakan di sekolah seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP) tingkat sekolah, diskusi profesional dan sebagainya atau melalui

kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti kesempatan

melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang

diselenggarakan pihak lain.

c. Kepala sekolah sebagai administrator 

Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk tercapainya

peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar

sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru

tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya. Oleh

karena itu kepala sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan anggaran yang

memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru.

Page 13: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 13/17

 

d.  Kepala sekolah sebagai penyelia 

Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran,

secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang

dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses

pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan

metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran (Mulyasa dalam Sudrajat, 2008).

e. Kepala sekolah sebagai pemimpin

Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat menumbuh-

suburkan kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap peningkatan

kompetensi guru? Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua

gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan

kepemimpinan yang berorientasi pada manusia. Dalam rangka meningkatkan

kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya

kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi

dan kebutuhan yang ada. Kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan

kepribadian dan kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin

dalam sifat-sifat yaitu jujur, percaya diri, tanggung jawab, berani mengambil

resiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil dan teladan.

f. Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja

Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih

termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha

untuk meningkatkan kompetensinya.

g. Kepala sekolah sebagai wirausahawan 

Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausaan dihubungkan dengan

peningkatan kompetensi guru, maka kepala sekolah seyogyanya dapat

menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta memanfaatkan

berbagai peluang. Kepala sekolah dengan sikap kewirauhasaan yang kuat akan

berani melakukan perubahan-perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk 

perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa

beserta kompetensi gurunya.

Page 14: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 14/17

 

F. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berbentuk studi kasus

yang dilakukan untuk memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi

dan makna sesuatu atau objek yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan

metode wawancara yaitu teknik wawancara terstruktur dan observasi tidak terlibat

(non partisipan).

G. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian ini adalah satu orang subjek dengan berjenis kelamin pria

yang menjabat sebagai kepala sekolah dan satu orang significant others.

H. HASIL PENELITIAN

Gambaran tentang gaya kepemimpinan subjek adalah gaya kepemimpinan

executive, yang memiliki ciri-ciri ketika subjek memberikan semangat kepada

bawahan, maka subjek juga mencontohkan terlebih dahulu, subjek 

mempertahankan orang lain sesuai kemampuan dan sifat masing-masing dan

memandang bawahan sebagai teman kerja yang penting, subjek juga dapatmenjalin hubungan yang baik meskipun dengan orang yang baru, subjek memang

konflik sebagai hal yang wajar dan dapat menyelesaikan perbedaan pendapat

dengan baik.

Faktor yang menyebabkan gaya kepemimpinan subjek seperti itu adalah subjek 

memberikan semangat yang tinggi dengan mencontohkan moral yang tinggi

karena pendidikan yang baik dimulai dari diri kita sendiri, untuk meningkatkan

semangat yang tinggi maka sebagai pemimpin harus mencontohkan moral yang

tinggi, sehingga dapat menjadi panutan. Subjek mempertahankan orang lain sesuai

dengan sifat masing-masing dan memandang orang lain sebagai teman kerja yang

penting karena penempatan tugas, pekerjaan yang diberikan kepada orang lain

sesuai dengan latar belakang kemampuannya, dan memandang bawahan tidak 

secara struktural antara atasan dengan bawahan, memandang semua orang

berkapasitas sama, hanya tugasnya saja yang berbeda. Faktor yang menyebabkan

subjek dapat menjalin hubungan yang baik meskipun dengan orang baru, agar

orang tersebut merasa nyaman, betah berada di lingkungan itu. Faktor yang

Page 15: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 15/17

 

menyebabkan subjek memandang konflik sebagai suatu yang wajar, karena

konflik dimana saja pasti terjadi sehingga subjek mencari solusi yang baik untuk 

perbedaan pendapat tersebut agar tidak berkepanjangan.

Cara mengembangkan gaya kepemimpinan subjek adalah memberi semangat

dengan memberikan contoh terlebih dahulu kepada bawahan, cara subjek menjalin

hubungan meskipun dengan orang baru tetap baik yaitu tidak membedakan

dengan pegawai yang lainnya. Cara subjek mempertahankan orang lain apabila

orang tersebut memiliki loyalitas dan kinerja yang baik sesuai dengan kemampuan

masing-masing sehingga orang tersebut tidak lagi dianggap sebagai bawahan

tetapi sebagai teman kerja yang penting. Cara subjek memandang konflik adalah

sebagai hal yang wajar dan dapat menyelesaikan perbedaan pendapat dengan

mencari solusi yang baik.

I. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka saran yang

dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1.  Kepada subjek kiranya dapat:

a.  Mempertahankan dan meningkatkan gaya kepemimpinan executive 

untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam peningkatan jumlah

siswa.

b.  Memberi kesempatan kepada guru dan staf administrasi untuk mengikuti

workshop atau training yang sesuai tugas atau jabatan, agar pekerjaan

yang telah diberikan dapat dikerjakan dengan baik dan tepat.

2.  Kepada guru dan staf administrasi disarankan:a.  Kerjasama yang baik dalam hubungan sosial selama ini dipertahankan

dan ditingkatkan agar prestasi sekolah yang telah didapat tetap terjaga.

b.  Meningkatkan kedisiplinan dan kualitas pendidikan, agar prestasi siswa

tetap dipertahankan.

Page 16: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 16/17

 

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. (1992). Psikologi kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anonim. (2008). Gaya kepemimpinan&kinerja perusahaan.

http://www.indofamily.net/index.php?option=com_content&task=view&id=

897&Itemid=39

Ekoytyas. (2008). Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru

di SMP KWK XI JAKARTA TIMUR. Diperoleh Juni, 10, 2009, http://one.indoskripsi.com/node/3359 

Eman (2001) . Gaya kepemimpinan.

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=8&submit.y=9&submit=prev&page=2&qual=high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fem

an%2F2001%2Fjiunkpe-ns-s1-2001-31497006-694-produktivitas-

chapter2.pdf 

Heru Basuki, A. M. H. (2006). Penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu kemanusiaan

dan budaya. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Juairiah, S. (2006). Pengaruh gaya kepemimpinan kepala madrasah terhadap

motivasi belajar siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Blitar. 

http://umar-chan.com/download/skripsi~  PENGARUH GAYAKEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH.Pdf.

Kartono, K. (1994). Psikologi sosial untuk manajemen, perusahaan, dan industri.

Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Kartono, K. (1998). Pemimpin dan kepemimpinan: Apakah pemimpin abnormal

itu?. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Matutina, dkk. (1993). Manajemen personalia. Jakartaa: PT.Rineka Cipta.

Moleong, L. J. (2006).  Metodologi pendekatan kualitatif (edisi revisi). Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Nawawi & Hadari. (1993). Kepemimpinan yang efektif. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press

Peorwandari, E.K. (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku

manusia. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan

Pendidikan Psikolgi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Page 17: gaya kepemimpinan

5/8/2018 gaya kepemimpinan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gaya-kepemimpinan-559bf4d5de485 17/17

 

Panji. (2008).  Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap

 pekerjaan dengan kompetensi profesional guru (141)

http://ilmiahmanajemen.blogspot.com/2008/10/hubungan-kepemimpinan-kepala-sekolah.html

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus besar bahasa

indonesia: edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Puspitasari,S. (2006). Kepemimpinan kepala sekolah di TK terhadap efektivitas

kerjaguru.http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0

171.dir/doc.pdf 

Roy (2009) gaya kepemimpinan. Diperoleh Juni, 16, 2009

http://belajar- kepemimpinan.blogspot.com/2008/09/gaya-kepemimpinan.html.

Sarwono, S.W. (2005). Psikologi sosial: Psikologi kelompok dan psikologi

terapan. Jakarta: Balai Pustaka

Sudrajat, A. (2008). Kompetensi guru&peran kepala sekolah.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/21/kompetensi-guru-dan-

peran-kepala-sekolah-2/ 

Sutanto, E.M&Stiawan, B. (2000).Peranan gaya kepemimpinan yang efektif 

dalam upaya meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di

Toserba Sinar Mas Sidoarjo Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 2,

  No. 2, September 2000: 29 – 43. 

http://puslit.petra.ac.id/journals/pdf.php?PublishedID=MAN00020203

Tondok, M.S&Andarika, R. (2004).   Hubungan Antara Persepsi Gaya

Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional dengan Kepuasan

Kerja Karyawan.    Jurnal PSYCHE Vol. 1 No. 1, Desember 2004. 

http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_marcel_rita.pdf 

Usman, H. (2007).  Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepala sekolah.   Jurnal tenaga kependidikan, Vol. 2 No. 3 Desember 2007 

http://www.ziddu.com/download/4077925/Faktor-

FaktoryangmempengaruhiPerilakuKepalaSekolah.pdf.html

Wahyosumidjo. (1992). Kepemimpinan dan motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Wagiman, H.A. (2005). Persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala

sekolah SD Tarakanita Jakarta,

http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src&id=79861)