GAGAL MEMBUAT KOMPOS

Embed Size (px)

Citation preview

GAGAL MEMBUAT KOMPOS?

Solusi: Tambahkan bahan coklat, dan diaduk hingga Gagal membuat kompos, lalu putus asa? baunya hilang Jangan! Mari kita coba terus, tanya kiri, tanya kanan, baca referensi. Tetapi paling baik Masalah 4: adalah terus dipraktekkan, belajar dari Kering kegagalan. Penyebab: Kurang air Solusi: Diberi air, dibasahi, sambil dibolak-balik, Saya ingat sewaktu Pa Ipong (putera diaduk-aduk mendiang Jenderal Witono) memberi tahu saya mengenai kata-kata petuah yang Masalah 5: diperolehnya dari Abah Iwan Abdurachman Terlalu basah (budayawan, penyanyi, pencinta lingkungan). Penyebab: Abah Iwan juga mendapat petuah ini dari Terlalu banyak air, bahan kompos terlalu gurunya, dalam bahasa Sunda begini: nyaho basah, kehujanan, tidak cukup udara can tangtu ngarti, ngarti can tangtu bisa, bisa Solusi: can tangtu tuman, tuman can tangtu ngajadi. Tambahkan bahan coklat, dibolak-balik, Artinya kurang lebih: tahu belum tentu diaduk-aduk. mengerti, mengerti belum tentu bisa, bisa belum tentu menjadi kebiasaan, sudah biasa Masalah 6: belum tentu berhasil. Kata-kata petuah tadi Panas tidak merata, atau bahkan dalam memang sangat dalam artinya, jadi ketika proses pengomposan tidak timbul panas awal-awalnya saya gagal dalam hal membuat Penyebab: kompos, saya ingat kata-kata petuah tadi, Wadah tempat pengomposan terlalu kecil, bahwa ketika itu saya belum memahami atau tumpukan bahan kompos terlalu sedikit, masalah perkomposan. bahan dipotong kecil-kecil ukuran 3 cm-an. Solusi: Setelah dua kali berkunjung ke tempat Ukuran wadah atau tumpukan bahan kompos pengomposan Bapak dan Ibu Djamaludin di minimum 50 cm x 50 cm x 50 cm, idealnya 1 Komplek Bumi Karang Indah, Lebak Bulus, m x 1 m x 1 m. Ukuran lebih kecil juga bisa, Jakarta Selatan (Taman Karinda), maka saya misalnya memakai karung, asal bahan tahu mengapa saya gagal dalam membuat dipastikan dipotong kecil-kecil 3 cm-an. kompos. Saya diberitahu Bapak dan Ibu Djamaludin dan diberi catatan-catatan supaya Masalah 7: tidak gagal lagi dalam membuat kompos, Tidak ada perubahan yang terjadi, tidak ada antara lain begini: panas yang timbul Penyebab: Masalah 1: Kurang bahan hijau, kurang udara, kurang Bila dalam proses pengomposan, berbau lembab, bahan tidak dicacag (dipotong kecilamonia kecil ukuran 3 cm-an) Penyebab: Solusi: Terlalu banyak bahan-bahan daun-daun hijau Pastikan bahan hijau cukup banyak, bahan (terlalu banyak nitrogen) dipotong kecil-kecil ukuran 3 cm-an, selalu Solusi: diaduk-aduk, basahi dengan air dan MOL Tambah bahan daun-duan kering berwarna coklat, dan diaduk-aduk Masalah 8: Banyak lalat, serangga, dan belatung Masalah 2: Penyebab: Berbau tengik seperti telur busuk, atau berbau Ada sampah daging, ikan, susu, santan, asam sayuran busuk, terlalu banyak sampah dapur Penyebab: yang tidak diseleksi, dan tidak ditutup dengan Terlalu lembab, atau kurang udara, sehingga baik. yang terjadi adalah pembusukan bukan proses Solusi: penguraian Dicampur atau ditutupi dengan selapis tanah, Solusi: serbuk gergaji, dedak, atau ditutupi dengan Diaduk sampai bau hilang, tambahkan bahan- selapis kompos yang sudah jadi (kompos bahan berwarna coklat (daun kering, serbuk matang) gergaji, dedak) hingga kelembaban hilang Masalah 9: Masalah 3: Dikais-kais tikus, kucing, anjing Mengempal, dan berbau telur busuk Penyebab: Penyebab: Ada sisa daging, ikan, atau makanan busuk Kurang udara, terlalu lembab, atau terlalu Solusi: basah

Bila ada sisa daging atau ikan dalam proses pengomposan agar diambil, disingkirkan, agar kemudian diaduk-aduk kembali, dibuat wadah sedemikian rupa agar binatang tidak bisa masuk, lubang-lubang harus tetap ada untuk sirkulasi udara, tetapi cukup ukuran kecil2 saja.

MOL rebung: dibuat dari rebung (tunas bambu) yang di hancurkan, kemudian dicampur air kelapa. Dibiarkan dalam wadah plastik selama 1 minggu.

MOL bonggol pisang: dibuat dari bonggol pisang yang ditumbuk, kemudian dicampur air kelapa. Dibiarkan dalam wadah plastik selama Demikian saran-saran Bapak dan Ibu 1 minggu. Djamaludin, yang kemudian saya praktekkan, dan akhirnya walaupun cara membuat MOL keong: dibuat keong atau bekicot yang di mikroorganisme-nya beda, tetapi hasilnya hancurkan (dibebek), kemudian dicampur sukses. dengan air kelapa. Dibiarkan dalam wadah plastik selama 1 minggu. STARTER KOMPOS GRATISAN ORGANIK MOL berenuk: dibuat dari berenuk (buah maja). Isi berenuk (daging buahnya) dikerok dan dicampur dengan air kelapa. Dibiarkan Sampai sekarang masih banyak yang selama 1 minggu. menanyakan kepada saya tentang cara-cara membuat kompos, terutama starter mikro MOL nasi basi: dibuat dari nasi yang tidak organik-nya. termakan. Nasi dikepal-kepal sebesar bola pingpong. Letakkan bola-bola nasi tersebut di Di toko memang banyak di jual mikro organik doos bekas wadah air kemasan, lalu tutupi dalam kemasan misalnya EM4 dan lain dengan dedaunan yang membusuk. Dalam sejenisnya. Saya memang tidak senang tempo 3 hari akan tumbuh jamur2 berwarna membeli sebangsa EM4 dan lain-lainnya, kuning, jingga, merah. Ambil bola-bola nasi karena tidak punya uang berlebih. Saya yang telah ditumbuhi jamur, masukkan dalam mencoba membuat mikro organik sendiri. wadah plastik, lalu dicampur dengan air gula Banyak yang mencemooh, mengetawai, pasir secukupnya. Biarkan sampai 1 minggu, terutama para ahli mikro organik dari jurusan maka cairan berbau seperti tapai (peuyeum), bologi dan pertanian. dan bisa dipakai sebagai starter untuk membuat kompos. Anda memang bisa membuat mikro organik, tetapi tidak tahu jenis apa yang anda hasilkan. Demikian yang saya ketahui. Namun saya Bagaimana kalau yang anda hasilkan berupa tetap fanatik dengan MOL sampah dapur, mikro organik penyakit atau yang malah sebab saya menganut faham sampah rumah membunuh tanaman?, kata mereka. tidak dibuang keluar rumah. Diproses sendiri, jadi MOL, kompos, kertas daur ulang, plastik Saya tidak peduli, karena konsep saya adalah daur ulang, dan lain-lainya. tidak mau keluar uang dan bahan-bahan untuk membuat mikro organik harus dari bahanbahan sampah dari rumah saya. TANYA-JAWAB MEMBUAT MOL DAN KOMPOS Saya memang fanatik membuat mikro organik dari sampah organik rumah tangga yang saya Tiga kali pak Dwi Suhendi mengirim e-mail masukkan dalam tong plastik, diberi air kepada saya menanyakan cara membuat secukupnya, dibiarkan selama 1 minggu, kompos tahap demi tahap bagi pemula. maka mikro organik telah tumbuh. Apa isinya? Sekalian menjelaskan kembali kepada pak Saya tidak tahu jenisnya, bakteri apa, Dwi, berikut ini saya transkrip-kan tanya cendawan apa. Tetapi setelah disemprotkan jawabnya, semoga bermanfaat pula untuk ke bahan-bahan kompos, maka kompospun yang berminat. cukup berhasil dalam tempo 3 minggu. Mikro organik gratisan ini di kalangan rakyat dan penghobby kompos dinamai MOL, DWI: Untuk pembuatan kompos non protein, singakatan dari Mikro Organisme Lokal. Kata tolong diinfokan mana-mana atau apa saja lokal karena dibuat sendiri secara gratisan. yang perlu saya perhatikan. Dari blog clearwaste, cara yang saya tangkap kira-kira Di kalangan penghobby kompos organik, telah seperti ini (saya baru pertama kali membuat banyak trial and error dalam membuat kompos): buat MOL dulu, contoh dari nasi basi starter MOL gratisan ini. Sebagai contoh yang sudah jadi warna orange di tambah air antara lain: gula. Kira-kita perbandingannya berapa ya pak? Juga waktu prosesnya berapa lama?. Lalu MIKRO

ciri-ciri MOL yang sudah siap pakai bagaimana ya? SOB: Buat MOL dulu, misalnya MOL nasi basi yang sudah berjamur, 10 kepal masukkan dalam botol plastik air kemasan aqua ukuran 1500 ml (ukuran besar), tambahkan air sebanyak 3/4 isi botol, tambahkan gula pasir 10 sendok makan. JANGAN ditutup, biarkan botol terbuka. Biarkan berproses dengan waktu antara 5-7 hari. Ciri-cirinya yaitu: air keruh, air bau alkohol atau tapai (peuyeum). DWI: Setelah MOL sudah siap, kemudian siapkan bahan-bahan kompos non proteinnya, contoh sayur-sayuran segar sisa bahan masakan (tangkai dan batangnya), dan daundaun yang coklat. Kalau saya sulit mendapatkannya bagaimana pak? Apakah sayuran hijau saja tidak bisa? Kalau sisa sayur kemarin bisa diikutkan tidak? Kalau bisa, perlu ditiriskan tidak dari air sayurnya? SOB: Sisa potongan sayuran segar berwarna hijau diperlukan karena mengandung nitrogen. Kalau tidak ada sisa potongan sayuran segar, bisa diganti dengan daun hijau dari pagar hidup (teh-tehan, beluntas, dan sejenisnya). Kemudian daun-daun kering yang jatuh dari ranting pohon dan sudah berwarna cokat diperlukan karena mengandung karbon. Daundaun kering ini bisa diambil dari pekarangan rumah atau pinggir jalan. Upayakan ada yang hijau dan ada yang coklat, dengan perbandingan hijau:coklat kira-kira 1 : 1. Ranting atau kayu jangan diikutkan, nanti kalau kurang sempurna prosesnya bisa mengundang rayap. Sayur kemarin yang sudah jadi masakan sebaiknya TIDAK untuk bahan kompos aerob. Sayuran yang sdh dimasak lengkap dengan kuahnya baiknya untuk bahan MOL DAPUR, atau masukkan saja ke lubang kompos ANAEROB.

yang sudah berlubang-lubang yang biasa untuk wadah buah-buah atau kentang (ada yang warna biru atau merah, beli atau minta saja di tukang sayur di pasar tradisional). Isikan bahan kompos yang sudah disemprot MOL ke dalam karung, sampai penuh, lalu diikat. DWI: Setiap 3 hari karung dibuka dan disemprot MOL lagi. Antara hari 1 - 3 itu boleh ditambahkan sampah hijau yang lain tdk pak? Apa tunggu sampai kompos pertama jadi? SOB: Kalau pakai karung, karena volumenya terbatas, biarkan saja sampai proses selesai selama 3 minggu. Jangan ditambah-tambah bahan kompos baru. Tiap 3 hari diaduk, dibolak-balik, semprotkan MOL, lembab saja. Tanda-tanda berhasil: hari ke 3 sampai hari ke 15 suhu meningkat tinggi, bisa sampai 60-70 derajat C. Hari ke 16 sampai hari ke 20 suhu mendingin. Warna kompos coklat kehitaman. Hari ke 27 bisa dipanen. Jangan kaget, volume bahan-bahan yang tadinya satu karung penuh, kalau sudah jadi kompos tinggal 1/2 atau 1/3 nya. Baiknya gunakan juga MOL dapur sebagai perbandingan. Artinya buat beberapa karung, 2 atau 3 karung tapi MOL-nya beda2. Periksa bagus yang mana hasilnya. Syarat utama: bahan kompos di rajang2 kecil2 ukuran 3-5 cm, selama proses di aduk-aduk paling tidak 3 hari sekali. Lebih bagus lagi bahan-bahan kompos tadi dicampur dengan kotoran ayam, kelinci, sapi (kalau ada).

DWI: Untuk pembuatan kompos pertama kali, kompos akan jadi dalam waktu kurang lebih 3 minggu. Benarkah? SOB: Benar, asal mengikuti langkah-langkah seperti yang telah dijelaskan. Selamat mencoba dan YANG UTAMA ADALAH: RUMAH MENJADI ZERO WASTE. Setelah sukses membuat kompos, upayakan ada nilai tambah DWI: Setelah bahan lengkap, bahan sayuran dengan membangun AGROHOME, yaitu di rajang sampai kecil, baru kemudian di pertanian rumah tangga. semprotkan MOL nya. Menyemprot dengan MOL ini sampai basah tidak pak? BETERNAK MIKRO ORGANISME LOKAL SOB: Bahan kompos yang hijau dan coklat dirajang kecil-kecil (hati-hati bila merajang Beternak Biang MOL dalam Jerigen dengan bedog atau bendo, meleset sedikit MOL dari sampah dapur memang tiap hari bisa kena jari tangan). Ukuran rajangan rata- harus dibuat, karena tiap hari sampah dapur rata 3 cm. Menyemprot MOL jangan basah juga terus diproduksi. Beda dengan MOL kuyup, tetapi cukup LEMBAB saja. sampah dapur, misalnya MOL dari nasi basi yang telah berjamur, sekali membuatnya bisa DWI: Saya menngunakan wadah atau untuk selamanya, diternakkan. komposter menggunakan karung bekas beras. Bahan-bahan yang telah diberi MOL, Mohon dibuka lagi artikel dalam blog ini dimasukan ke dalam karung. Karung perlu tentang cara membuat MOL dari nasi basi dilubangi atau tidak pak? Atau udaranya yang dikepal-kepal, kemudian ditaruh cukup dari membuka karung setiap 3 hari ditempat sampah yang lembab sampai sekali ? berjamur. SOB: Karena prosesnya AEROB, maka karung perlu dilubangi kecil-kecil, asal bahan kompos Kepalan-kepalan nasi basi sebanyak 10 tidak bisa keluar dari lubang. Cara melubangi kepalan yang telah berjamur dimasukkan dengan dicoblos dengan paku besar, obeng, dalam jerigen plastik ukuran 5 liter , diisi air atau pisau kecil. Bagusnya dipakai saja karung kira-kira tiga perempatnya, lalu tambahkan

gula pasir 10 sendok makan. Jerigen jangan ditutup, agar ada sirkulasi udara. Biarkan selama 5 hari, maka bila kita cium akan berbau seperti alkohol, atau bau tapai, rada tengik sedikit, itu adalah ciri-ciri MOL kita telah berproses.

setebal sekitar 5 cm di atasnya. Barulah kemudian lubang ditutup dengan tutup plat beton. Dalam beberapa hari volume bahan kompos menyusut. Tambahkan lagi bahan serupa, tuangkan MOL, taburkan tanah selokan, tutup kembali dengan plat beton. Demikian seterusnya berulang kali. Lubang ukuran 60 cm x 60 cm x 100 cm ternyata tidak penuhpenuh dalam selang waktu lama, bahkan pengalaman saya sampai 2 tahun baru padat, tidak bisa diisi lagi.

MOL cair ini bisa kita gunakan sebagai starter untuk membuat kompos. Bahan kompos, dari campuran dedaunan segar berwarna hijau dan dedaunan lapuk berwarna coklat yang telah dirajang menjadi ukuran kecil-kecil, lalu disemprot dengan MOL cair ini yang telah diencerkan. Diaduk-aduk setiap 3 hari, semprotkan lagi MOL cair, maka diharapkan Suatu hari komposter ANAEROB yang penuh dalam waktu 3 minggu kompos bisa dipanen. ini saya gali, komposnya dipanen, hasilnya sungguh menakjubkan. Komposnya lebih Lalu sisa cairan MOL dalam jerigen diapakan? halus, lebih lembut, berwarna seperti tanah Diternakkan menjadi BIANG MOL. Cairan MOL kehitaman. Kompos yang saya panen tersebut dalam jerigen jangan dihabiskan. Setiap saya manfaatkan untuk mengompos tanamanmengambil cairan MOL, sisakan barang tanaman yang ada di pekarangan saya, antara setengahnya di dalam jerigen. Lalu ke dalam lain pohon jambu muda, dan lain-lainnya. jerigen yang masih ada sisa MOL tersebut ditambahkan air lagi sampai volumenya Lubang yang telah kosong dimanfaatkan lagi seperti semula, yaitu tiga perempat jerigen. untuk membuat kompos cara ANAEROB Tambahkan lagi gula pasir 10 sendok ke dalamnya. Biarkan berproses selama 5 hari, PENGOMPOSAN ANAEROB BERBAU MOL bisa kita panen kembali. BUSUK? KOMPOS ANAEROB LEBIH HALUS Membuat kompos bisa dengan cara macammacam. Ada cara AEROB ada cara ANAEROB. Dua macam cara ini dapat dibaca pada artikelartikel yang lalu di Blog ini. Ketika kompos ANAEROB ini saya panen, ternyata komposnya lebih halus, berwarna coklat kehitaman. Saya manfaatkan antara lain untuk mengompos pohon jambu muda (lihat foto). Cara ANAEROB yaitu dengan mewadahi bahan kompos kedalam lubang yang digali di halaman rumah. Ukuran lubang: panjang 60 cm, lebar 60 cm, dalam 100 cm. Biarkan lubang telanjang langsung tanah, jangan disemen. Kalau mau di semen atau dipasang bata hanya dekat permukaan tanah saja, supaya tidak longsor. ANAEROB artinya tertutup, tidak ada udara dari luar yang masuk. Oleh karena itu kompester model lubang ini ditutup di atasnya dengan plat beton tipis. Kalau ditutup dengan kayu, maka kayunya mudah lapuk, dimakan mikro organisme dalam MOL. Bahan kompos yang terdiri dari daun hijau dan daun coklat dipotong kecil-kecil. Dedaunan kering yang berukuran kecil-kecil yang berserakan di pekarangan dimasukkan saja ke dalam lubang ini. Setelah itu tuangkan MOL ke dalamnya. Ampas MOL juga boleh dimasukkan. Bahkan kalau ada bangkai tikus, bangkai ayam, bangkai bekicot, masukkan saja ke dalam lubang komposter ANAEROB ini. Setelah itu taburkan tanah dari selokan Ibu Djamaludin pengelola Taman Karinda mengirim email kepada saya tentang pengomposan cara anaerob yang membuat kapok banyak orang karena bau. Saya memiliki 4 komposter anaerob (tadinya 5) dan 1 komposter aerob, memang proses berbeda, masing-masing ada plus ada minusnya. Berikut email-email-nya. Email dari Ibu Djamaludin untuk Mr. Sob: Assalamu'alaikum wr.wb. Bagaimana dengan proses pengomposan anaerob? Menurut pengalaman praktisi yang melakukan dengan komposter yang diberi kran untuk menampung air lindi, hasilnya berbau busuk, sehingga "kapok" dan berhenti. Komposter ini juga bergantung dengan penambahan mikroorganisme (cair atau padat) yang harus beli. Belum lagi gas yang keluar waktu membuka komposter untuk memasukkan sampah baru, H2S dan Metan kan termasuk gas beracun. Maka Kebun Karinda tidak menganjurkan menggunakan komposter anaerob. Kalau saya baca di beberapa textbook, hasil dekomposisi aerob adalah kompos, gas CO2 dan H2O. Kalau anaerob hasilnya sludge, CO2 dan gas metan. Maaf, kita sharing ilmu dan pengalaman praktek. Ada lagi alat Biopori, sistem juga anaerob tetapi tidak dibongkar hanya ditambah lapisan-lapisan sampah ditutup tanah. Wassalam, Ibu Djamaludin

Email dari Mr. Sob untuk Ibu Djamaludin: Yth. Ibu dan Bapak Djamaludin, Waalaikum salam wr wb, Terimakasih atas sharing-nya. Pada komposter anaerob yang saya lakukan, lubang di tanah ukuran 60cmx60cm dan dalam 100cm. Tidak ditembok. Syarat: jangan gunakan metode ini bila air tanah-nya dangkal. Mikroorganisme saya buat sendiri dari sampah dapur yang mudah membusuk. Tidak menggunakan kran air lindi, lubang ini ditutup dengan plat beton tipis. Bahan kompos dimasukkan setiap hari, bahkan yang mengandung protein juga. Saya punya 4 lubang anaerob di rumah (tadinya 5 lubang), saya happy dengan anaerob saya dan hasilnya rumah saya "zero waste". Ini memang konsep pengomposan alternatif, terutama bagi rumah tangga yang banyak memproduk sampah protein, daging busuk, kulit udang, dll. Saya memanfaatkan komposter model anaerob ini (selain aerob), karena saya memang tidak mau membuang sampah apapun ke luar rumah. MOL TAPAI ATAU MOL PEUYEUM LEBIH BERSIH

Banyak yang bertanya cara membuat Mikro Organisme Lokal (MOL). Setelah diberi penjelasan bahannya dari sampah dapur yang membusuk atau bahan lain yang berjamur, kebanyakan mundur karena jijik, bau. Berikut saya membuat MOL yang relatif bersih, dari Tentang biopori, saya juga mencoba. Namun tapai atau peuyeum. untuk lapisan tanah yang "impervious" atau impermeable atau kedap air, hasilnya MOL adalah kumpulan mikro organisme yang separoh-separoh, yaitu bagus untuk bisa diternakkan, fungsinya dalam konsep pengomposan, tetapi kurang berhasil untuk zero waste adalah untuk starter resapan air atau mengatasi banjir. Dari pembuatan kompos organik. Dengan MOL ini pengamatan saya, biopori akan sangat sukses maka konsep pengomposan bisa selesai dalam di daerah volkanik, yang lapisan tanahnya waktu 3 mingguan. "pervious" atau "permiable" atau lulus air. Dalam blog ini beberapa waktu lalu telah Sekali lagi terimakasih atas sharing-nya, banyak saya uraikan cara-cara membuat MOL pengalaman yang satu dengan yang lain yang gratisan, yaitu dari bahan sampah dapur memang harus diperbandingkan. yang mudah membusuk, sayur kemarin yang Bagaimanapun kita harus terus mencari basi. Bisa juga dari bahan lain misalnya keong terobosan-terobosan untuk menanggulangi sawah yang ditumbuk, buah nenas yang sampah perkotaan. Ditunggu info selanjutnya. busuk. Tinggal pilih bahan yang paling mudah Salam: Sobirin didapat disekitar kita. Setelah bahan dipilih dari salah satu di atas, kemudian dimasukkan Email Ibu Djamaludin untuk Mr. Sob: ke dalam drum plastik, dan diberi air, hingga bahan tenggelam. Setelah 4 atau 5 hari MOL Yth. Bp. Sobirin, ini sudah bisa dipakai. Masih jadi pertanyaan, waktu buka-tutup lubang untuk memasukkan sampah baru, ada Selain untuk starter kompos, MOL bisa juga bau busuk atau tidak? karena bau ini sangat dipakai untuk pupuk cair dengan cara berpengaruh apakah orang mau pakai metode diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL ini atau tidak. dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah Terima kasih, Ibu Djamaludin. di sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman. Untuk anggrek? Email Mr. Sob untuk Ibu Djamaludin: Karena anggrek ini tumbuh di pakis dan akarnya menonjol, saya tidak menyarankan Yth. Ibu dan Bapak Djamaludin, dengan pupuk cair MOL ini. Nanti pakisnya di Untuk menghindari bau sewaktu-waktu saya makan MOL dan timbul panas yang bisa buka, maka setelah mengisi bahan kompos, mematikan anggrek. Jadi baiknya untuk ditambah MOL, diaduk. Lalu sebelum plat tanaman yang tumbuh di tanah saja, dan beton ditutupkan, bagian atasnya saya lapisi tanahnya yang disiram MOL encer. tanah 5 cm (lihat artikel Komposter Anaerob tgl 6 Juni 2007 di blog ini). Sewaktu buka Kembali ke MOL tapai atau MOL peuyeum, tutup, tidak bau, karena ada lapisan tanah. saya sebut lebih bersih, karena bahannya juga Tetapi sewaktu diaduk memang bau. Hanya bersih, dan tidak ada kesan menjijikkan. Bisa sebentar, lalu ditutup kembali setelah ada tapai singkong atau peuyeum ketan, pilih yang tambahan-tambahan bahan kompos dan paling mudah didapat. lapisan tanah. Pertama, siapkan botol plastik air minum Setelah sekian lama, waktu dipanen tidak bau. kemasan ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup Baunya adalah bau khas kompos biasa (lihat satu botol kosong saja, tidak usah dengan foto, diambil tanggal 21 Januari 2008). tutupnya.

Kedua, beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan dalam botol tadi. Ketiga, isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh, cukup hampir penuh. Keempat, masukkan gula ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa gula pasir atau gula merah, 5 sendok makan. Kelima, kocok-kocok sebentar agar gula melarut. Keenam, biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas. Ketujuh, setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa dipakai. Kedelapan, kalau ingin beternak MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air ke dalam botol-botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masingmasing botol dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang sama. MOL PEUYEUM REAKTIF UNTUK STARTER KOMPOS Setelah MOL peuyeum selesai saya buat, saya mencobanya untuk starter pengomposan. Ternyata MOL peuyeum ini bagus, cepat bereaksi sebagai starter kompos. Bahan kompos yang tadinya hijau dan coklat, dalam sehari sudah menghitam dan menghangat. Komposter areob saya hanya satu, yaitu yang model bata terawang ukuran 1x1x1 meter kubik. Saat saya akan mencoba membuat kompos dengan MOL peuyeum, maka terpaksa saya menggunakan keranjang sampah terbuat dari anyaman bambu, ukuran kira-kira 50 cm x 50 cm x 50 cm. Keranjang bambu ini tidak rapat, udara bisa masuk, jadi bagus sebagai komposter aerob.

Karena saya meletakkan keranjang komposter ini di halaman terbuka, maka saya tutupkan plastik agar tidak kehujanan. Hari esoknya saya coba membukanya. Ternyata hasilnya sangat bagus. Pada hari pertama saja, bahan-bahan kompos yang tadinya hijau dan coklat telah berubah menjadi kehitaman dan suhunya hangathangat panas. Saya menilainya sangat bagus, diharapkan tidak lebih dari 3 minggu nanti, kompos dengan MOL peuyeum ini selesai berproses dan bisa dimanfaatan. Mari kita coba membuat kompos dengan cara ini, supaya rumah kita bersih dari sampah dengan memproses sendiri. KOMPOSTER ANAEROB NUGROHO ADHI DI RUMAH

Teman saya Nugroho Adhi menyampaikan pengalamannya dalam berkompos anaerob. Untuk tukar pengalaman silahkan baca KOMPOSTER ANAEROB, Oleh: NUGROHO ADHI berikut ini, atau bisa langsung di http://alonrider.wordpress.com

Keselamatan diri sendiri tentu akan lebih afdol bila menyertakan keselamatan lingkungan di sekitarnya. Lebih dari setahun lalu, saya berusaha keras membiasakan diri (dan keluarga) memisahkan sampah organik dan Bahan-bahan kompos yang digunakan adalah organik. daun-daun segar hijau dan daun-daun kering coklat yang ada di halaman rumah. Bahan- Kebetulan pada akhir 2006 saya bertemu bahan tadi dicacag kecil-kecil ukuran 3 cm-an. dengan staff Unilever yang menangani Lalu dimasukkan ke dalam keranjang tadi. persoalan lingkungan, di kantornya, Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Setelah itu siramkan MOL peuyeum yang dicampur air secukupnya, tetapi tidak encer, Dari situ saya mendapat ilmu pengkomposan masih agak pekat-pekat sedikit. Bahan melalui komposter aerob dan an-aerob. kompos yang telah disiram MOL peuyeum Komposter aerob ala Unilever Peduli (UPI) saya diaduk-aduk agar MOL-nya merata. Kemudian kurang tertarik, karena proses pembuatannya keranjang ditutup dengan karung goni, agak rumit, dan cenderung mahal. Belum lagi bagusnya karung goni yang bolong-bolong. biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan dasarnya lumayan mahal, gak cocok untuk orang kampung seperti saya ini...hehehe..

Kembali ke komposter anaerob Saya pilih model komposter anaerob, karena gak terlalu rumit, dan ringan di ongkos. Lagi pula komposter jenis ini PEMAKAN SEGALA sampah organik. Dari nasi basi, roti, bekas sayur, kulit telur (diremuk dulu), sisa ikan, dan lain-lain. Pokoknya sampah organik yang mengandung protein, dan bakal menimbulkan bau busuk dalam proses penguraiannya. Sebenarnya bisa saja langsung digali di tanah (seperti cara Pak Sobirin yang baru belakangan saya nemu situsnya di http//:clearwaste.blogspot.com. Karena halaman saya kecil, saya pilih pakai tong plastik yang mudah dipindah bila diperlukan. Tong juga praktis, karena ada tutupnya. Untuk komposter Aerob (sampah organik segar), saya pakai model karung ala Pak Sobirin. Karena murah meriah. Apalagi MOLnya bikinan sendiri, dari bahan dasar tapai singkong (peuyeum, gula pasir/gula merah, dan air). Ini cara membuat tong komposter Anaerob : Tong kecil pertama, pernah saya panen akhir 2007 lalu. Dari awal kira-kira butuh waktu 10 bulanan untuk bisa dipanen. Setelah dipanen, dijemur dulu, agar tidak terlalu basah. Panenan pertama itu belum saya pakai sendiri, tapi saya berikan tetangga yang mau memupuk tanamannya. Sebelum lupa, bila berniat menggunakan komposter jenis ini, Anda harus siap lahir batin. Pertama, ada ratusan belatung di dalamnya selama proses pembusukan. Ukurannya cukup membuat Anda geli. Tapi karena saya sudah berniat dan terbiasa, hal itu bukan hal yang menjijikan lagi. Bahkan ada warga kampung sekitar kompleks yang memintanya untuk dijadikan umpan memancing. Dia bisa cari belatung di tumpukan sampah. Ini belatung saya lebih "bersih", hihihihi....

Kedua, bau? Tentu saja, karena prosesnya khan mirip dengan septic tank rumah kita. Coba kalau septic tank dibuka bagaimana Pertama: Pipa PVC diameter 1,5 inchi, ukuran baunya? jangan khawatir baunya masih 1 meter, dibagi 4 @ 25 cm. Pipa ini fungsinya "normal" kok, tidak sebusuk septic tank. Ya sebagai "pernafasan" melalui tanah, karena agak-agak mirip comberan gitulah. proses kompsonya tak perlu udara (an-aerob). Pipa dibolongin pakai bor atau solder. Lalu Lagi pula membukanya hanya sebentar, ketika salah satu ujungnya ditutup dop. Pipa Anda memasukkan sampah organik basi ke dibungkus kawat nyamuk (plastik) dan di lem. dalamnya. Habis itu tutup lagi. Beres. Untuk jenis sampah organik basi, seperti yang saya Kedua: Tong plastik ukuran sedang (sesuai sebutkan di awal tulisan, komposter jenis ini keinginan). Harganya (di tempat saya, sangat berguna. Cibinong) sekitar Rp 30 ribu. badan tong dan pantat (dasar) dilobangi pakai bor ukuran 10. Saya suka jenis ini karena POWERFULL Lebih banyak semakin bagus. mengolah sampah organik basi yang sangat mengganggu lingkungan sekitar kita bila Ketiga: Setelah dirakit, tong ditimbun dibiarkan ngendon di tempat sampah ditanah. Sebelumnya masukan dulu kerikil konvensional. Bagaimana? Tertarik? secukupnya, diikuti pasir, dan ijuk. Keempat: Timbun sampai penuh, hanya bagian tutupnya yang nampak. Ratakan dan tanami rumput di sekitarnya. Komposter siap digunakan. Di rumah saya ada 3 komposter semacam ini, 2 tong ukuran sama, dan 1 tong lebih besar. Dua tong itu sudah penuh dalam waktu setahun, dan sekarang sedang dalam proses kompos. Kenapa penuh? Karena dulu semua sampah organik saya masukan ke tong-tong itu. Lagi pula saya malas mencacahnya kecilkecil. Setelah dapat ilmu baru dari Pak Sobirin, kini sampah organiknya saya pilah-pilah lagi. Yang segar saya masukin komposter karung dan MOL, yang sisa makanan saya masukin komposter an-aerob.