Upload
dwina-najmi-ramadiyanti
View
351
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Farmakognosi
Citation preview
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 1
.BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah singkat Farmakognosi
Farmakognosi merupakan penggabungan dua kata Yunani Pharmakon (obat) dan
Gnosis (pengetahuan), yaitu pengetahuan tentang obat-obatan. Istilah 'pharmacognosy ’
pertama kali digunakan oleh CA Seydler, seorang mahasiswa kedokteran di Halle / Saale,
Jerman, Analetica Pharmacognostica sebagai judul utama dari tesisnya pada tahun 1815.
Selain itu, penelitian lainnya telah mengungkapkan. Schmidt telah menggunakan istilah
'pharmacognosis' dalam monografi yang berjudul Lehruch der Materia Medica (yaitu,
catatan kuliah dalam istilah medis) yang berasal dari tahun 1811, di Wina. Kompilasi ini
memfokuskan secara eksklusif mengenai tanaman obat dan karakteristik yang
berhubungan.
Cukup menarik untuk dicatat bahwa nenek moyang memiliki pengetahuan yang luas
dan mendalam serta menghasilkan obat yang berasal dari tumbuhan, tapi sayangnya
sebagian besar dari mereka memiliki pengetahuan sedikit yang berkaitan dengan
keberadaan senyawa kimia murni.
Di Cina kuno, India, Yunani dan Roma, Penggunaan kamper sebagai pengobatan
dan penyembuhan penyakit, misalnya: secara internal sebagai stimulan dan karminatif;
externall sebagai antipruritic, dan Egypyians counterirritant antiseptik.
Sebelumnya hal tersebut didapatkan dengan hanya mendinginkan pelumas yang
mudah menguap yang dihasilkan dari Sassafras, Rosemary, Lavender, Sage; ketika Yunani
dan Romawi kuno mengambil hal tersebut sebagai sebuah produk yang segera dalam pabrik
anggur. Sekarang ini, kapur barus didapatkan dengan skala yang besar secara sintetis
(campuran racemic dari keberadaan pinene-α didalam minyak terpentin (Bab 5).
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 2
Ekstrak tanaman asli Afrika yang digunakan dalam ritual mereka, di mana subjek
yang kehilangan gerakan tubuh tetap harus tetap waspada secara mental selama 2 atau 3
hari. peradaban sebelumnya juga menemukan bahwa sejumlah minuman fermentasi berasal
semata-mata dari materi tanaman kaya karbohidrat yang selalu mengandung alkohol dan
cuka. dengan berlalunya waktu, mereka juga mengakui produk-produk tertentu yang
digunakan secara eksklusif untuk keracunan tombak dan panah dalam pembunuhan mangsa
dan musuh mereka juga Menariknya, mereka menemukan bahwa beberapa ekstrak tanaman
memiliki sifat unik menjaga daging baru dan segar untuk menutupi rasa tidak enak dan rasa.
CHAMPOR
Kepemilikan Manusia terhadap zaman masa lalu di bagian lain dari bumi secara
mandiri menemukan karakteristik yang menstimulasi dengan sangat melekat dari macam
minuman yang luas yang secara eksklusif disiapkan dari sumber tanaman seperti dinyatakan
di Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Karakteristik stimulasi dari bahan Tumbuhan
NoNama
Umum
Biologi Asal
(Family)
Bagian Yang
DigunakanBahan Aktif Penyebaran
1 Guarana Paullinia cupana
Kunth
(sapindaceae)
Biji Kafein (2.5-5.0 %)
Tanin (asam
catheochutannic)
25%
Brazil
Uruguay
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 3
2 Paraguay
tea or
mate
Liex
paraguariensis
St.Hill.
(Aquifoliaceae)
Tunas daun Kafein (hingga
2%)
Amerika
selatan
3 Kopi
kacang
atau biji
kopi
Coffee arabica
linne’ or
c.liberica
(rubiaceae)
Biji Kafein (1-2%)
Trigonelin
(0.25%0
Tanin (3-5%)
Glukosa dan
dextrin (15%) ;
lemak minyak
(trioleoglycerol)
dan
palmitogycerol
(10-13%)
Protein (13%)
Ethiopia
Indonesia
Sri langka
Brazil
4 coca kola
or
kolanuts
Coca nitida
(Ventenat)
Schott et
Endlicher
(sterculiaceae)
Biji Kafein anhidrat
(≤ 1% )
Sierra leone
Congo
Nigeria
Sri langka
Ghana
Brazil
Indonesia
Jamaica
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 4
5 Tea or
thea
Cammellia
sinensis Linne’s
O.kuntze
(Theaceae)
Tunas daun Kafein ( 1-4%)
Gallotanni acid
(15%)
Minya volatil
(kuning ) 0.75%
Cina
Jepang
India
Indonesia
Sri langka
6 biji
kakao
atau
cacaosee
ds
Theobrome
cacao
Linn
e’(sterculiaceae)
Biji Minyak (35-50%)
Kanji ( 15%)
Protein (15%)
Theobromine (1-
5%)
Kafein ( 0.07-
0.36%)
Ecuador
Columbia
malaysia
Curacao
Mexico
Trinidad
brazil
Nigeria
camerrons
Ghana
Philipin
Sri langka
Bentuk 1 menunjukkan nukleus dasar dari ‘Xanthine’ dan ‘Purine’; 3 anggota yang
terpopuler dari kolektivisasi keluarga Xanthine., yaitu Caffeine, Theophylline dan
Theobromine.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 5
Xanthine Purin
Caffein Theophylline; Theobromine;
R1=R2=R3=CH3 R1= R2= CH3 ; R3=H R2=R3= CH3 ; R1=H
Bentuk 1.2, mengilustrasikan model dari sintesis kafein yang secara mendasar dari
pelopor yang sama yang terdapat pada Caffea arabica sebagai tiga alkaloid Purine (lihat
bentuk 1.1) ditemukan dalam sistem penyusunan biologis yang telah diteliti sejauh ini, baik
dari sebuah senyawa yang mungkin memiliki 1 pecahan karbon (contoh, Serine, Methanol,
Glycine dan Formalin ) atau dari asam formiat.
Methione bersama dengan empat komponen yang telah disebutkan bertindak sebagai
pendahulu aktif dari posisi tiga ‘kelompok Methyl’ pada N₁,N3, dan N7 secara berturut
turut.
Glycine bertanggungjawab untuk kontribusinya terhadap C-4, C-5 dan C-7
Karbondioksida berkontribusi pada C-6
N-1 disediakan dari aspartate, dan
N-3 dan N-9 dihasilkan dari nitrogen amida dari glutamat.
Penelitian yang intensif dan menyeluruh dari konstitusi kimiawi yang digambarkan
pada ‘Produk Alami’ yang hanya dapat dipermudah dengan kehadiran dari beberapa
perkembangan dibidang ‘Fitokimia’.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 6
Bagaimanapun, sangatlah perlu untuk menyebutkan disini bahwa alasan alasan
ilmiah untuk bermacam-macam karakteristik properti medis yang dibangun telah cukup
diyakinkan dan ditentukan dalam dua abad terakhir. Sebuah penelitian pustaka yang kritis
akan menggambarkan bahwa beberapa kesatuan kimiawi tidak hanya diidentifikasi tetapi
juga diketahui terhadap alat-alat pengobatan diantara zaman yang disebutkan. Sejumlah
contoh yang umum dihitung berikut ini dalam sebuah urutan kronologis seperti dinyatakan
pada tabel 1.2.
No
.
Periode Peneliti Entitas Kimia Keterangan
1
2
3
4
5
1627-1691
1645-1715
1709-1780
1742-1786
1805
R.Boyle
N.Lemery
(Apoteker Perancis)
A.S. Marggraf
(Apoteker Jerman )
K.W. Scheele
Serturner
( Kimiawan Jerman )
Alkaloid (mungkin)
Alkohol
Gula
Asam organic
oksalat, malat, sitrat
gallat,tartarat dan
prussat (HCN)
Asam mekonat
Ada dalamOpium
Sebagai pelarut dalam
proses ekstraksi
Diisolasi dari banyak
sumber tanaman
termasuk gula bit
Diisolasi dari sumber
alam
Ada dalam Opium
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 7
6
7
8
9
10
11
1811
1817
1817
1820
1830
1819
Gomeriz
( Kimiawan Portugis )
Serturner
( Kimiawan Jerman )
Pelletier dan
( Kimiawan Perancis )
….
Meissner
---
Sinkonin
Morfin
Strychnin
Brusin
Veratramin
Amigdalin
Diisolasi dari kina
Suatu alkaloid ada di
Opium
Sebuah alkaloid
dariStrychnos Nux
Vomica
….
Sebuah alkamin dari
Hellebore Hijau
Glikosida sianofor
dari Almond pahit.
Kemajuan telah dibuat dalam abad ke sembilan belas ketika kimiawan serius
mengambil tantangan sintesis sejumlah besar senyawa organik berbasis atau ‘prototipe-
biologis-aktif’. Beberapa dari senyawa ini disintesis pada dasarnya murni memiliki struktur
lebih dari meningkatnya kompleksitas dan kemudian setelah evaluasi farmakologi dan
mikrobiologi sistematis terbukti menghasilkan hasil yang sangat baik, terapi yang
bermanfaat. Terbukti, karena kebanyakan dari ini membuat senyawa yang ditandai dan
diucapkan indeks terapi ditemukan ada di luar wilayah farmakognosi atau lebih khisus
fitokimia –suatu disiplin yang sama sekali baru di bawah bendera ‘kimia kedokteran’.
Namun, disiplin tertentu hampir tetap terbengkalai sejak era Parcelsus. Tetapi kini, ‘kimia
kedokteran’ telah diakui luas di seluruh dunia karena keuntungan yang sah.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 8
Dengan singkat, tiga ilmu dasar yang utama menjadi umum secara luas dengan
memandang dasar dari perkembangan obat, yaitu:
Farmakognosi: merangkul informasi yang relevan berkaitan dengan obat-obatan secara
eksklusif berasal dari sumber alami, misalnya : tumbuhan, hewan dan mikroorganisme,
Kimia Kedokteran: meliputi seluruh pengetahuan khusus tidak hanya terbatas pada ilmu
‘obat sintetik’ tetapi juga fundamental dasar ‘desain obat’, dan
Farmakologi: berurusan khususnya tindakan ‘obat’ dan efek masing-masing pada sistem
kardiovaskuler dan aktivitas- CNS.
Selama beberapa tahun, dengan pertumbuhan yang mengagumkan dari ilmu
pengetahuan dan informasi yang berharga, tiga ilmu yang disebutkan sebelumnya telah
secara penuh berkembang sebagai ‘ilmu yang lengkap’ dalam setiap cakupan.
Walaupun isi yang berlebihan dari sistem pustaka kuno di Cina, Mesir, Yunani, dan
Indian (Ayurvedic) tentang obat herbal ditemukan mengandung klaim klaim yang faktual
dan dibesar-besarkan secara terpusat dari kemanjuran terapi mereka, juga ketika mereka
secara intensif dievaluasi dalam sebuah dasar ilmiah dengan kehadiran dari teknik analisis
baru, seperti: FT-IR, NMR, MS, GLS, HPLC, HPTLC, Defraksi sinar X, ORD, CD dan
spetroskop Ultra Violet – hal tersebut telah cukup dan dengan segera memberikan sebuah
struktur yang tercampur dari konstitusi kimiawi yang rumit. Beberapa orang memilih
contoh yang rumit dari bahan campuran yang terkenal diberikan pada tabel 1.3.
1.2 KEPENTINGAN DARI ZAT OBAT ALAMI
Secara umum, zat kimia alami obat menawarkan empat peranan yang penting dan
utama dalam sistem medis modern yang kemudian secara cukup membenarkan legitimasi
kehadiran mereka dalam keampuhan terapi yang berlaku, yaitu:
(i) Sebagai obat obatan alami yang sangat berguna.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 9
(ii) Menyediakan bahan campuran dasar yang mengusahakan penekanan racun dan
molekul obat yang efektif.
(iii) Eksplorasi dari bentuk dasar yang secara biologis aktif menuju obat obatan
sintetik yang baru dan lebih baik.
(iv) Modifikasi dari produk alami yang tidak aktif dengan arti biologis/kimiawi
terhadap obat obatan yang potensial.
Aspek yang sebelumnya disebutkan akan secara singkat dijelaskan dalam bagian
berikut:
1.2.1 Sebagai Obat Obatan Alami Yang Sangat Berguna
Dalam survey yang baru saja dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (OKD)
secara global, sekitar 20.000 tanaman medis digunakan sedalam-dalamnya baik dalam
industri farmasi atau dalam Obat Masyarakat. menariknya, sekitar 1.4% memang
mengandung konstitusi aktif yang dibangun dengan baik, secara luas dibuktikan dan secara
umum menerima secara samar.
De Souza et al. pada tahun 1982 beropini tentang sebuah catatan serius bahwa –
“rata rata sukses secara umum dari pencarian obat obatan baru dari sumber alami semata
mata berdasarkan tidak hanya pada konsepsinya tetapi juga pada implementasi dari
strategi kecerdikan yang luas yang dijelajah secara keseluruhan dan memanfaatkan potensi
yang tidak terbatas dari sumber alami:”. Kenyataannya, ada empat cara dimana tujuan
diatas mungkin direalisasikan secara layak dan sah, seperti:
a) isolasi genotipe baru dari ekosistem laut dan terrestrial
b) genetik rekayasa: menciptakan genotipe novel dan diubah
c) biokimia manipulasi jalur yang dipilih, dan
d) supersensitif dan spesifik teknik seleksi dan evaluasi untuk bioactivities bervariasi
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 10
1 Artemisinen
atau
Qinghaosu
Artemisis
annuha Linne,
(asteraceae)
Artemisin
Cina Perawatan
malaria otak;
aktif terhadap
klorokuin yang
sensitif dan
ketahanan
klorokuin
terhadap
tekanan
Plasmodium
falciparum.
2 Doxorubicin
atau
Adryamicin
dan
Daunorubicin
atau
cerubidine
Streptomyces
coerulerubidus
Streptomyces
peucetius var
caesiusDoxorubicin ;
R=OH
- Perawatan dari
kanker
payudara, tipe
beragam dari
carcinoma,
Leukimia akut;
Daunorubicin,
mengobati
Leukimia
Lymphocytic
akut.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 11
3 Ginkgo Ginkgo biloba
Linne
(Ginkgoaceae)
Ginkgolide-A
Asia Bagian
Timur dan
Amerika Serikat
Bagian
Tenggara
Ginkgolides A,
B, C dan M
menghambat
Faktor Pemicu
Platelet (FPP);
mengurangi
kelemahan
kapiler dan
kehilangan
darah dari
pembuluh
kapiler yang
mungkin
secara
keseluruhan
memeriksa
kerusakan otak
yang skematis.
4 Ginseng Panax
quinaquefolius
Linne dan Panax
ginseng C.A.
Mey
(Araliaceae) Ginsengoside
Rg
Ginseng
Amerika berada
di bagian timur
Amerika Serikat
dan Kanada;
Ginseng Asian
berada di
bagian timur
Asia, saat ini
diketahui
memiliki
diuretik
stimulan tonik
dan sifat
karminatif;
diteliti
bertindak
secara
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 12
dibudidayakan
di korea, jepang
dan pertanian
Uni Soviet
signifikan pada
metabolisme,
SSP 7
endocrines;
berperan dalam
aktivitas
adaptogenik
(antistres)
5 Gum Opium
atau opium
atau Poppy
seed atau
Maw seed
Papaver
somniverum
Linne or
Papaver album
Deendolle
(Papaveraceae)
Anatolia Turki
tersebar luas
sepanjang
perbatasan Laos
Utara, India,
Cina, Republik
Rakyat
Demokratik
Korea
Bersifat
narkotika dan
hipnotis;
bertindak
secara
analgesik
6 Rauwolifia
sepentina
Rauwolifia
serpentina Linne
Bentham
(Apocynaceae)
India, Myanmar,
Sri Langka;
Vietnam;
Malaysia;
Indonesia;
Filipina
Perlakuan
kontrol
hipertensi,
sebagai agen
antipsikotik
7 Taxol atau
Pacitaxel
atau Pasifik
Yew
Taxol brevifolia
Nutt
Taxol
Barat laut
Amerika Serikat
pengobatan
pada
karsinoma
ovarium
metastasis
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 13
setelah
kegagalan pada
lini awal atau
pada
kemoterapi
tindak lanjut,
pengobatan
kanker
payudara
setelah
kegagalan
kemoterapi
kombinasi
untuk penyakit
metatastic
8 Curare atau
South
America
Arrow Poison
Strychnos
castenaei
Weddell; S.
Toxifera
Bentham; S.
Crevauxii; G.
Planchon
(Logniceae);dan
Chondendron
tomentosum Ruiz
et Pavon
(Menispermacea
e)
Tubocurarine
Chloride
Orinoco basin;
daerah atas
Amazon;
dataran tinggi
Ekuador bagian
timur
sebagai
bantuan
diagnostik
pada
myasthenia
gravis; sebagai
tambahan
terhadap
pengobatan
elektroshock di
Neuropsychiatr
y untuk
mengontrol
kejang
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 14
disebabkan
karena tetanus
dan keracunan
strychnine.
9 Yohimbine Pausinystalia
yohimbe (K.
Schum) Pierre
(Rubiceae)
Africa Barat pengobatan
penting pada
pasien dengan
masalah
pembuluh
darah atau
diabetes
Beberapa contoh khas obat yang berasal dari sumber-sumber alam dan manfaatnya
masing-masing terdapat dalam tabel 1.4
Tabel 1.4 Contoh obat dari produk alami
No Nama Asal Biologis Isolasi Sintesis Penggunaan
1 Atropin Atropa beladona 1831 1883 kejang kolitis,
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 15
(Linne) gastroenteritis, ulkus
peptikum;
antispasmodic
2 Ergotamin Claviceps
purpurea (Fries)
1918 1961 Untuk mencegah atau
sakit kepala vaskular
batalkan, (migrain dan
sakit kepala cluster)
3 Morfin Papaver
somniferum
1805 1956 Sebagai analgesik
narkotik kuat hipnotis
4 Prostaglandin C-20 lipid
metabolisme in
vitro dari asam
lemak esensial tak
jenuh dari
makanan (asam
linoleat)
1962 1969 PGE -cacat jantung
bawaan tertentu
sebagai antisekresi
lambung dan agen
gastroprotektif; PGE-
untuk penghentian
kehamilan trimester
kedua
5 Physostigmin
e
Physostigma
venesonum
(Balfour)
1864 1935 dalam oftalmologi
untuk mengobati
glaukoma; menurunkan
tekanan intraokular
6 Kina Cinchona
succirubra (Pavon
et Kloyzsch)
1820 1944 untuk pengobatan
demam malaria
7 Skopolamin Atropa Beladon;
Datura
1881 1956 sebagai SSP-depresan,
dalam mabuk, dalam
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 16
Stramonium,
Hyoscyamus
nigher; (atau
Egyptian henbane)
sedasi preanaesthetic;
amnesia obsteric
bersama dengan
analgesik lain dellrium
tenang
1.2.2 Menyediakan Senyawa Dasar yang Menghasilkan Molekul Obat
yang Kurang Beracun dan Lebih Efektif
Beberapa contoh produk tumbuhan yang terjadi secara natural yang digunakan
sebgai prototipe untuk senyawa medis yang potensial baik yang memiliki struktur yang
relatig mirip yang disiapkan secara eksklusif dengan cara semisintetik atau yang
mempunyai analogi stuktur sintetik secara alami yang relatif lebih sederhana telah cukup
digambarkan dalam beberapa literatur. Beberapa contoh sederhana akan dijelaskan di bawah
ini.
No Bentuk Alami Bentuk Semisintetis Bentuk Sintesis
1 Morfin
(Analgesic Narkotik)
Hidromorfon Methadone
Propoksifen
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 17
Ibuprofen
2 Salicin dan Asam
Salisilat
(Analgesik)
Asam Asetil Salisilat
(Aspirin)
Ibuprofen
3 Efedrin
(Adrenimimetic)
Fenilpropanolamin Tetrahidrozolin
4 Atropin Homatropin Glikopirolat
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 18
1.2.3 Eksplorasi Prototipe Aktif Biologi Mengarah pada Obat Sintetik
yang Lebih Baru dan Lebih Baik
Kebanyakan mode obat sintetik yang lebih baik mendapatkan pengakuan yang baik
dalam terapetik arsenal yang semata-mata diperoleh dari prototipe aktif biologi. Walaupun
begitu, model sintetik ini tidak hanya dimiliki indeks teraoetik yang sama dan lebih baik
tetapi juga memperlihatkan efek samping yang lebih sedikit daripada kecocokannya dengan
konstituen naturalnya. Beberapa contoh akan diperlihatkan di bawah ini.
a) Procaine dari Cocaine- Sebagai Anastetik Lokal
b) Trans-Dietilstillbestrol dari estradiol- Sebagai Hormon estrogen
c) Kloroquinon dari quinin- Sebagai Antimalaria
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 19
1.2.4 Modifikasi Produk Natural Yang Tidak Aktif Dengan Cara
Biologi/Kimia yang Sesuai menjadi Obat yang Potensial
Peran yang khusus dari produk natural tidak hanya berbeda dari aslinya, seperti
yang didiskusikan pada bagian 1.2.1 sampai bagian 1.2.3, tetapi juga mempunyai
kepentingannya dengan fakta bahwa beberapa kontituen hadir di dalamnya yang tidak
memperlihatkan aktivitas biologi atau cara kimia yang secara mengejutkan meningkatkan
efektivitas yang sangat baik dan obat potensial yang sulit didapatkan dengan metode lain
yang diketahui.
Di bawah ini beberapa contoh akan dijelaskan di bawah ini:
Contoh
1. Vitamin A dari karoten (isolasi dari wortel)
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 20
2. Taxol dari 10-Dasacetylbaccatin III (diisolasi dari duri Taxus baccata)
Taxol adalah antimeoplastic agent yang digunakan untuk pengobatan kanker payudara
3. Progesteron dan pregnolon dari diosgenin(aglycone dari Saponin Dioscin dari
Dioscorea tokoro Makino)
4. Hidrokortison dan Kortikosteron dari Stigmasteol (banyak terdapat sebagai Phylosterol
campuran antara Soyabeans dan Calabar Beans)
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 21
Sebagai tambahan kepada negara-negara dunia ketiga, negara yang bertenologi
tinggi seperti USA telah berpengalaman dalam perubahan yang fenomenal yang mengarah
padaa penerimaan obat herbal telas meluas pada penggunaan OTC. Hal ini dipercaya
bahwa Abad 21 sebuah lompatan kuantum yang maju akan secara jelan dapat dilihat pada
World Pharmaceutucal Market. Beberapa contok proyeksi dari produk farmasi pada tahun
2001 disebutkan di bawah ini:
No Nama Produk Penggunaan Perkiraan Penjualan
(USD)
1 Benih Plantago atau
Benih Psylium atau
Benih Plantain
Obat pencahar 300 juta
2 Sopolamine dan
Nicotine
Mabuk trnsportasi,
agne antikolinegik
1 milyar
3 Taxol Agen antineoplastik 1 milyar
4 Vinblastine dan 100 milyar
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 22
Vincristine
Hal ini sepertinya akan semakin realistik dan menakjubkan bahwa bebebrapa tahun
mendatang sekitar 50% Pembagian Pasar Sehat akan direbut oleh produk alam.
Hal ini tidak ada tempat untuk menegaskan bahwa di satu sisi kemajuan dalam ilmu
pengetahuan adalah kemajuan logaritmik yang luar biasa terhadap sintesis gen, bahan bakar
roket, komputer canggih, elektronik transaksi tunai, di seluruh dunia, mesin fax, kantor
tanpa kertas, analisis komputer modern dibantu instrumen, penganalisis auto analisis
industri yang ruitn untuk terus-menerus proses biologis dan kimia dan produk akhir yang
dirancang dan terampil dirumuskan sebagai obat penyelamat hidup, sementara di sisi lain
kepercayaan orang-orang yang dipulihkan dengan kecepatan tetap menuju kuno obat-
obatan herbal kanan dari pengobatan sembelit untuk pengelolaan dan pengendalian
penyakit berbahaya pada manusia. Tentu saja, yang disebut 'Minyak Obat-obatan' yang saat
ini tersedia dalam baik yang halus dan terbaru state-of-the-art kemasan sebagai obat bebeas
melalui apotik dan supermarket di seluruh dunia. Mungkin hari itu tidak terlalu jauh bila
orang biasa akan tergoda untuk menanam tanaman obat di kebun dapur daripada tumbuh
daun bawang, selada, mentimun, dan kacang perancis untuk kebutuhan sehari-hari. Sayang
sekali bahwa para penduduk masyarakat modern hampir di-load oleh penggunaan ton bahan
kimia yang digunakan dalam bentuk obat-obatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 23
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 24
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 25
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 26
1.3 Senyawa Obal natural : Kultivasi dan Produksi
Ini dijelaskan mengenai hubungan produksi yang sebenarnya dari ‘senyawa obat
alami’ tanpa kecuali yang diadopsi dari beberapa metode yang berbeda yang berdasarkan
pada fakta bahwa diversifikasi asal mereka yang hadir dalam timbuhan, bakteri dan hewan.
Tiga sumber ini akan didiskusikan masing-masing pada bagian ini:
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 27
1.3.1 Produk Tumbuhan
Beberapa negara di dunia yang ‘diberkahi Tuhan’ dengan Tanaman Obat Alami.
Karena administrasi mereka yang bijaksana dan hati-hati oleh keqahlian dari sistem pribumi
dari obat manusia yang dapat menyelamatkan dan sehingga dapat dieksplorasi dan
menaklukan dunia sebagai bukti sejarah. Pada masa lampu, kekurangan pengetahuan,
fasilitas penyimpanan yang tida memadai, dan cara atau metode kultivasi dan koleksi ilmiah
yang lebih baik sejumlah tumbuhan obat sebagian besar telah mencapai suatu tujuan tidak
hanya deplesi tetapi juga ekstinksi. Dengan penngetahun yang lebih baik, banyak tanaman
obat yang dapai ditanam secara massaldengan identifikasi yang lebih baik, kultivasi yang
benar, dan masa panen yang tepat agar menghasilkan hasil yang maksimum, dan
pencegahan produk gagal dan infestasi dengan sistem penimpanan yang lebih baik. Saat ini,
ekstrak tanaman didapatkan secara komersial ke seluruh dunia. Beberapa metode ananlitik
yang lebih canggih dapat membantu dalam menggambarkan kualitasnya,
singkatnya:persentasi Eugenol yang hadir dalam minyak cengkeh yang menentukkan
kualitasnya; persentasi Cineol dalam minyak Eucalyptus yang menunjukkan kemurniannya;
persentasi total Alkaloid dalam Datura stramonium ynag menggambarkan harga obatnya.
Beberapa negara di dunia yang dicatat untuk suplai mereka untuk beberapa ekstrak
tanaman yang khusus, seperti:
India : Ekstrak opium
China : Ekstrak Artemisia annuna
USA : Ekstrak Ginkgbo biloba
Korea, Jepang : Ekstrak Panx gingseng
Madagascar : Ekstrak Catarnthus
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 28
Eropa Timur : Ergit yang dihasilkan dari inokulasi mekanik dari gandum dengan
spora dari jamur yang telah diseleksi.
1.3.2 Teknik Kultur Sel
Secara essensial dengan menyertakan produksi dari ‘konstituen kedua yang
diinginkan’ yang memenuhi sebuah cara alternatif kultivasi tanaman obat. Studi lanjur telah
mengungkapkan bahwa di bawah pengaruh ‘kondisi stress’, untuk singkatnya:
mereaksikannya dengn patogen yang cocok akan sangat membantu dalam menstimulasi
penghasilan beberapa kontituen khusus yang diinginkan dalam susupensi sel tumbuhan.
Walaupun begitu, pertumbuhan lambat sebenarnya dari cell-biomass memiliki sebuah
rintangan yang serius dalam penyebaran peneriamaan teknik yang inovasi ini. Mungkin di
masa yang akan datang ketik gen tumbuhan yang berpengaruh dalam pengkodean enzim
yang mengkatalisis rute biosintesis yang diinginkan dapat dikonversikan menjadi
pertumbuhan bakteri dan jamur yang lebih cepat.
1.3.3 Metabolit Mikrobial
Sejumlah metabolit mikroba diproduksi dengan baik oleh proses fermentasi menimbulkan
peningkatan sesuatu yang sangat berguna dan ampuh sebagai terapi obat-obatan, terutama
antibiotik dan terkait dengan agen-agen antieoplastic seperti dijelaskan di bawah ini
a. Sebagai antibiotik:
(i) Kloro misetin – dari Streptomyces venezualae Bartz
(ii) Eritromisin – dari Streptomyces arythreus (Walksman) Walksan dan Henrici
(iii) Gentamisin – dari Micromonospora purpurea MJ Weinstein et al
(iv) Penisilin O – dari Penicillium chrysogenum
(v) Streptomisin – dari Streptomyces griseus (Krainsky) Walksan dan Henrici
(vi) Tetrasiklin – dari Streptomyces viridifaciens
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 29
b. Sebagai agen antineoplastik, contohnya:
(i) Daktinomisin – dari beberapa Streptomyces sp
(ii) Daunorubisin – dari Streptomyces peucetius G. Cassinelli; P.orezzi
(iii) Mitomisin C – dari Streptomyces caespitosus (griseovinaceseus)
(iv) Pilcamisin (atau Mitramisin) – dari Streptomyces argillaceus n. sp. dan
Streptomyces tanashiensis
Bentuk 1.3 Mengilustrasikan proses fermentasi yang biasanya dicapai pada industri
pharmaceutical dimana obat kering yang diproduksi dalam skala besar. Namun, contoh
spesifik utama per se sepalosporin, produk akhir yang diperoleh dari proses fermentasi yang
disalurkan secara semisintetik yang digunakan untuk menghasilkan zat farmasi yang
dikehendaki.
ekstraksi
Ukuran sterilsedang (50 – 100 KL)
propagasi organisme yang diinginkan dalam tangki aerasi
fermentasi kaldu
pertumbuhan sel
Komponen yang diinginkan
ekstrak produk
Pemeliharaan kaldu
pemurnian
pemisahan
Setelah durasi tertentu
fermentasi
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 30
Hal ini relevan untuk disebutkan bahwa produksi ‘obat-rekayasa-genetika’, secara
fundamental memiliki kemiripan dengan berbagai proses fermentasi yang biasanya
digunakan untuk antbiotcs. Perbedaan penting utama dalam hal ini secara spesifik terletak
pada kenyataan bahwa gen yang mengontrol produksi konstituen yang diinginkan hampir
ditransfer dari sumber dasar untuk kecepatan pertumbuhan mikroba sel dimana
memungkinkan produksi skala besar dalam durasi yang relatif lebih pendek.
Namun, itu merupakan ‘tugas yang sulit’ untuk mengisolasi gen coding pada
antibiotik tertentu. Menarik dalam jamur actinomycetin, gen dipisahkan dengan mudah
dari gen kromosom dan plasmid kloning secara alami. Setelah diamati bahwa meskipun
plasmid ditemukan di streptomycetes, hanya dalam kasus tertentu methylenomycin *
biosintesis, elemen ekstrakromosomal dasarnya terdiri dari beberapa gen struktural mutlak
diperlukan untuk prediksi antibiotik.
Secara umum, sejumlah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi klon yang
biasanya menjadi pelabuhan plasmid yang membawa gen biosintesis antibiotik, yaitu:
a. Mutan yang ditemukan akan diblokir pada langkah yang berbeda dalam jalur-
produksi-aminoglycosidic yang dikenal dan juga tersedia. 'Mutan yang diblokir' ini
dapat digunakan sebagai penerima untuk prediksi gen masing-masing dari senapan-
kloning-eksperimen. kloning senapan adalah isolasi pada DNA spesifik dan
selanjutnya penyaringan berturut-turut untuk fenotip yang diinginkan. Plasmid
akhirnya diisolasi dari transforman, dimana antibiotik biosintesis dipulihkan oleh
gen kloning, akhirnya akan memperkenalkan untuk memaksimalkan hasil akhir.
Gmbr 1.3 Skema proses fermentasi pada obat
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 31
b. Teknik terbaru dari mutagenesis insersional dapat digunakan secara efektif untuk
mendapatkan tidak hanya mutan tetapi juga kloning DNA dalam percobaan tunggal.
c. Sebagai enzim yang sangat erat terlibat dalam biosintesis aminology dasarnya
memiliki kekhususan substrat yang relatif lebih luas, transfer gen antara spesies
tersebut yang menyebabkan produksi berbagai aminoglikosida yang selalu
dimanfaatkan untuk menghasilkan antibiotik baru.
jika gen yang memiliki kode untuk sintesis prekursor yang dipilih merupakan kloning
aminologycosides yang memiliki banyak interspecifically yang mungkin dihasilkan oleh
proses fermentasi yang hanya satu langkah. Mutasynthesis* telah membuka jalan bagi
pengenalan kebanyakan hibrida yang menarik, misalnya; mutamicins, hybrymycins dan
hydroxygentamycin, dan
d. konversi amikasin (I) dari kanamisin (II):
Amikasin (I) adalah salah satu aminoglikosida yang paling efektif. Mungkin diproduksi
kimia dari kanamisin (II) tapi rute ini agak mahal dan tidak efektif biaya. Namun, suatu
aminoglikosida memproduksi strain edaran basil mampu mengkonversi (II) ke dalam (I)
oleh penambahan asam hydroxyaminobutyric. Demikian, transfer interspesifik gen ini
dapat digunakan untuk membujuk dengan sukses kanamisin memproduksi
streptomycetes untuk membeli (l) dan ini rute rekombinan DNA bisa membuktikan
menjadi salah satu yang ekonomis.
Gambar 1,4 merangkum konversi amikasin (I) dari kanamisin (II) melalui rute kimia dan
DNA rekombinan.
Cara Kimia
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 32
Kanamisin (II) [ Ekonomis] Amikasin (I)
1.3.4 Hewan Derivatif
Turunan hewan juga disebut sebagai biologis dalam literatur. mereka selalu
dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Dibuat dari darah binatang: seperti: serum, antitoxins dan globulin. ini biasanya
diperoleh dengan bantuan pengobatan spesifik tertentu terutama diukir untuk
meningkatkan kekuatan konstituen yang diinginkan.
b. Persiapan dari inokulasi kultur medium yang sesuai
Misalnya, vaksin, racun, tuberkulin secara kolektif diistilahkan sebagai produk
mikrobial. Membeli produk ini merupakan perlindungan terhadap sejumlah
mikroorganisme patogen. Mereka dihasilkan untuk inokulasi oleh kultur medium
yang sesuai terdiri dari jaringan hidup yang benar-benar patogen. Produk yang
dihasilkan dimurnikan dengan cara yang sesuai, dan dapat digunakan sebagai obat.
Jadi, dapat ditekankan bahwa di negara maju berbagai macam produk alam pantas
mendapatkan pengakuan dalam terapi. Namun, metode aktual dan tepat dalam produksi
[mahal]
Cara DNA rekombinan.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 33
lebih atau kurang pada aspek yang sangat individual. Banyak negara-negara maju seperti
Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris besar, dan sebagian besar Eropa, di mana praktik
medis ditemukan harus diorientasikan ke arah satu pilihan pemanfaatan entitas kimia,
protion utama obat alami diperlakukan untuk mengambil satu atau lebih komponen aktif,
seperti:
Ginsengoksid Rg1 dari : ginseng ;
Morfin dari : opium ;
Reserfin dari : rauwolfia ;
Taksol dari : pasifik yew ;
Ergotamine dari : ergot ;
Vinkristin dan vinblastin dari : katarantus ;
Digoksin dari : digitalis ;
Ginggolid-A dari : ginggo ;
Artemisinin dari : qinghaosu , dan lain lain.
Itu berguna untuk menyatakan bahwa dalam bangsa berteknologi maju seperti
China, India, Korea, Jepang memanfaatkan jumlah yang baik dari obat-obatan herbal yang
memiliki entitas multikomponen serta terbukti dan menguntungkan nilai-nilai terapeutik.
Sebagian besar persiapan tersebut tersedia dalam bentuk film yang dilapisi tablet, kapsul,
sirup, bubuk campuran, dan dibagikan di bawah norma pengepakan modern. Tentu saja, ada
yang terlihat cenderung ke atas untuk mengadopsi persiapan ini, dari manufaktur terkenal di
dunia barat untuk menyembuhkan sejumlah penyakit manusia.
Merupakan sesuatu yang relevan untuk disebutkan di sini bahwa usia praktek lama
menggunakan tinktur hydroalkohol dan ekstrak cairan menjadi lebih atau kurang usang
sekarang.
Berbagai macam compendium resmi seperti USP, NF, BP, Eur. P, Int. P, IP sudah
sepatutnya memasukkan standar beberapa produk alami yang dimurnikan, dan oleh
karenanya, kualitas dalam kasus seperti itu mungkin tidak menjadi perhatian signifikan.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 34
1.4 Fitokimia
Fitokimia atau produk alami kimia secara strategis ditempatkan di antara produk
alami kimia organik dan biokimia tumbuhan. Pada kenyataannya, secara intim ini
berhubungan dengan dua disiplin ilmu di atas. Bagaimana pun, dalam arti luas fitokimia
secara esensial berkaitan dengan berbeda tipe dari zat organik yang tidak hanya diuraikan
tetapi juga diakumulasikan oleh tumbuhan. Ini semata-matamenyangkut dengan variasi
aspek di bawah ini:
Distribusi alami
Struktur kimia
Struktur biosintesis
Biosintesis (atau biogenesis)
Metabolisme, dan
Fungsi biokimia
Penting untuk mengetahui dengan munculnya prosedur analisis fitokimia terbaru
serta rinci dari tumbuhan yang tidak diketahui dapat dicapai secara benar dari elusidasi
struktur kimia dari konstituen alami untuk menguraikan karakteristik biologi.
Gambar 1.5 mengilustrasikan bahwa perkembangan skematik “obat” dari tumbuhan
medisinal yang dapat berfungsi sebagai panduan bermanfaat untuk berbagai variasi
fitokimia.
Tanaman obat
(sumber alam)Klasifikasi autentik survey dari literature(dokumentasi)
koleksi
Berdasarkan waktu/Ukuran tanaman
Pemisahan bagian individu
pengeringan
Buatan di bawah matahari
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 35
Panas-udara (observasi hati-hati) Elektrik bohlam Blower infrared Blower udara panas
(bubuk)
Dingin panas Lambat a.cepat Sedikit denaturasi (pelarut) b.banyak degradasi Modus disukai c. luas digunakan
(CC, Sentrifugasi, terbentuk garam)
(PC, TLC, GC, HPLC, IEC, HPTLC) elektroforesis
Diketahui Tidak diketahui
Dengan membandingkan komponen baru
Fisik,dan/atau spectral a. analisis elemen
Dengan data yang dilaporkan b.m.p.,b.p.,
c.RI, kelarutan
d. aktifitas optik
Farmakologi/
Mikrobiologi toksiikologi
perlindungan
penumbukan
ekstraksi
pemisahan
pemurnian
identifikasi
Konstitent tunggal murni
Identifikasi kemurnian komponen
Evolusi biologi
Penyaringan klinik
formulasi
persetujuan oleh otoritas
Penandaan obat
Percobaan klinik
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 36
Namun, penting untuk dijelaskan disini bahwa organisme hidup di alam (contohnya
tumbuhan, mikroba, dan binatang) dapat dianggap sebagai ibu alam yang indah dan besar
dari laboratorium biosintetik. Itu tidak hanya melayani untuk bertahan hidup yang disebut
sebagai “pembentuk kehidupan” dari bumi dalam hal memberikan spectrum yang luas dari
konstituen kimia esensial, contohnya protein, lemak, karbohidrat, dan vitamin tetapi juga
secara cermat membawa keempat kuantum yang secara fisiologis aktif sebagai entitas kimia,
seperti alkaloid, glikosida, minyak volatile (terpenoid), steroid, antibiotik, prinsip bitter,
tannin, dan lain sebagainya.
Organisme hidup memberikan peningkatan sejumlah aspek fitokimia setelah
bertahun-tahun yang dapat dilihat dengan dekatnya tiga hal di bawah ini, disebut:
(i) Konstituen
(ii) Obat biosintesis (atau biogenesis)
(iii) Klasifikasi
1.4.1 Konstituen
Sejumlah besar zat kimia yang terdapat pada kingdom tumbuhan dan kingdom hewan dalam
satu bentuk atau yang lain disebut sebagai konstituen. Konstituen ini dapat dibagi lagi
menjadi dua kategori utama, yaitu:
a. Konstituen aktif
b. Konstituen inert
1.4.1.1 Konstituen Aktif
Entitas kimia yang bertanggungjawab bagi pharmakologikal yang ada, mikrobial atau dalam
arti luas kegiatan terapeutik biasanya diistilahkan sebagai konstituen aktif. Hampir semua
obat seperti : alkaloid, glikosida, steroid, terpenoid, prinsip pahit adalah anggota yang
bonafit dari kategori particular.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 37
1.4.1.2 Kontituen Inert
Zat kimia, meskipun ada dalam bentuk kingdom tumbuhan dan hewan, yang tidak memiliki
apapun sebagai nilai dari terapi seperti itu tetapi sangat berguna baik sebagai tambahan
dalam perumusan suatu obat atau operasi secara kolektif dikenal sebagai konstituen inert.
Contohnya:
a. Obat tumbuhan : di bawah ini konstituen inert pada berbagai bagian dari tumbuhan,
disebut:
Selulosa : bentuk mikrokristalin dari selulosa digunakan sebagai kombinasi
pengikat disintegran pada proses tableting. Partikel selulosa kolodal
bertujuan dalam proses stabilisasi dan emulsifikasi dari cairan.
Lignin : untuk mengendapkan protein dan untuk stabilisasi emulsi aspal
Suberin : ester dari alcohol monohidrat yang lebih tinggi dan asam lemak
Kutin : membuat
Pati : sebagai tujuan farmasetik, contohnya pengisi tablet, pengikat,
disintegran
Albumin : albumin kedelai sebagai pengemulsi
Pewarna : chocineal untuk mewarnai produk makanan dan farmasetikal
b. Obat hewan : di bawah ini dijelaskan konstituen inert yang hampir semuanya ada
pada hewan, yaitu:
Keratin : untuk melapisi pil enteric yang tidak akan berpengaruh di dalam
lambung tapi terlarut oleh alkalin dalam sekresi intestinal.
Kitin : kitin deasilasi (sitosan) untuk perawatan air, kitin sulfat sebagai
antikoagulan di dalam laboratorium hewan.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 38
Hal tersebut telah diamati bahwa kehadiran "konstituen inert" baik bertindak
terhadap memodifikasi atau memeriksa absorbansi dan indeks terapeutik dari “konstituen
aktif”.
Jelas, untuk mendapatkan konstituen aktif pada saat yang tepat, seseorang harus
menyingkirkan sejumlah konstituen inert dengan mengadopsi berbagai metode yang dikenal
dengan pemisahan, pemurnian, dan kristalisasi. Oleh karena itu, hampir semua literatur
dengan variasi yang berbeda mengacu kepada bekas produk tanaman sekunder.
Kehadiran dari produk tanaman sekunder (konstituen aktif) diatur oleh dua mazhab,
yaitu:
a. Metabolit berlebihan: contohnya, substansi yang tidak mempunyai nilai dan
mungkin kehadirannya bertujuan untuk mengurangi mekanisme ekseretori di
dalamnya dan akhirnya hasilnya sebagai sisa lock up metabolit yang berlebih,
dan
b. Karakteristik substansi yang bertahan: contohnya substansi yang memberikan
suatu nilai hidup positif pada tanaman di mana mereka benar-benar ada. Mereka
menawarkan lebih dan sedikit “mekanisme pertahanan alami” dimana tanaman
ini bertahan hidup dari perusakan karena zat mereka, berbau baik, dan fitur yang
enak.
Contoh : Racun alkaloidal terdapat pada tanaman; zat yang terdiri dari semak; dan minyak
atsiri yang tajam terdiri dari pohon, dan lain-lain.
1. Komposisi genetik (atau hereditas) : pada kenyataannya, efek genetik mengerahkan
kedua perubahan kualitatif dan kuantitatif dari konstituen tanaman medicinal.
Contohnya:
(i) Eugenol : secara alami, kehadiran kedua spesies yang bervariasi kuantitasnya
ada di bawah ini:
Eugenia caryophyllus (Sprengel) Bullock et Horrison : 70-95%
Syzgium aromaticum (L.) Merr et L.M. Perry : tidak kurang dari 85%
(ii) Gugus reserpine-rescinamin dari alkaloid
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 39
Rauvolfia serpentine (Linne) Bentahm : NTL * 0,15%;
Rauvolfia vomitoria Afzelius (dari Afrika) : NLT 0.20%;
(*NLT: Not less than: tidak kurang dari)
(iii) Rutin:
Fagopyrum esculatum Moznch : 3-8%;
Sophora japonica Linne : 20%;
(iv) Mentol
Menthe piperita L. : 50-60%
Mentha arvensis Linnevar : 75-90%
(Minyak mint jepang)
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan berkontribusi untuk aspek kuantitatif dari konstituen sekunder,
seperti konstituen aktif. Ini digunakan untuk menjelaskan disini bahwa tanaman
medicinal mempunyai kesamaan spesies yang secara fenotif identik, mereka secara
esensial menghasilkan kemiripan yang dekat serta berkenaan dengan bentuk dan
struktur, namun, secara genotif sama, memiliki komposisi genetik yang sama.
Fenomena alami partikel ini secara jelas memberikan kenaikan yang sama sekali
ditandai dan diucapkan berbeda dalam komposisi kimia mereka, khususnya dengan
referensi untuk konstituen aktif. Jika ditinjau lebih logis dan dengan cara scientific
dapat dikatakan tanaman ini dikategorikan mempunyai jenis kimia yang berbeda-
beda.
Contohnya:
(i) Ergontamin : perubahan strain claviceps purpurea (kentang goreng) telah
dikembangkan, secara khusus untuk bidang budidaya, yang mampu
menghasilkan hampir 0,35% dari ergontamine (dibandingkan dengan
produksi normal yang tidak kurang dari 0,15% dari total ergot alkaloid)
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 40
(ii) Eucalyptol (syn: cineole, cajeputol): ini ada pada daun yang segar dari
Eucalyptus globus Libillardiere sejauh 70-85%. Ini telah mengamati bahwa
jenis kimia dari beberapa spesies dari Eucalyptus yang tidak bervariasi dari
tampilan yang signifikan pada konten eucalyptus dan berhubungan dengan
minyak esensial yang ada.
Ada sejumlah faktor lingkungan yang mungkin cukup mampu mengubah konstituen
tanaman in aktif, misalnya : komposisi tanah (konten mineral); iklim (kering,
lembab, dingin); flora asosiasi (Rauvolfia serpentine dan R.vomitoria) dan di akhir
metode kultivasi (menggunakan galur modifikasi, manual, dan kultivasi mekanis).
Untuk contoh spesifik ini boleh disebut lagi sebagai tanah yang kaya akan nitrogen
jelas menimbulkan alkaloid yang relative lebih tinggi dalam tanaman medicinal; jika
tanah tersebut tidak begitu abdundant dalam nitrogen dan relatif tumbuh pada zona
kering dan menghasilkan peningkatan kuantum dari minyak atsiri.
3. Ontogenik (atau penuaan pada tanaman) :umur dari tanaman medicinal mempunyai
dampak langsung pada konsentrasi konstituen aktif. Namun, tidak selalu benar yang
lebih tua dari tanaman yang lebih besar akan menjadiprinsip yang aktif.
Contohnya:
(i) Kanabidiol : ini ada pada Canabis sativa L. (C sativa car. Indica Auth),
aktivitas ; dan mencapai level maksimum dalam sesi pertumbuhan dan
kemudian penurunan dimulai secara bertahap. Menariknya, konsentrasi dari
dronabinol (atau tetrahidrokanabinol) memulai untuk meningkatkan timbal
balik sampai tanaman akan sepenuhnya matang.
(ii) Morfin: analgesic dan narkotik yang terkenal dan banyak diketahui banyak
orang yang ada dalam udara-susu kering dikumpulkan oleh pengepakan
kapsul oleh Papaver somniferum Linne atau P. album. Dekandol ditemukan
menjadi puncak tertinggi hampir dua atau tiga minggu setelah berbunga.
Penundaan yang tidak semestinya dalam memanen dari periode kritis
akhirnya dihasilkan dalam dekomposisi morfin. Ini patut dicatat bahwa
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 41
pemanenan premature lateks pasti akan meningkatkan isi serumpun alkaloid
seperti kodein dan tebain.
Pendek kata, merupakan hal yang sangat penting untuk mempengaruhi pemanenan tanaman
obat pada saat yang tepat sehingga dapat memaksimalkan hasil utama yang aktif.
1.4.1.3 Biosintesis Obat (atau Biogenesis)
Pada masa lalu, banyak pengakuan yang baik juga penting dan pengakuan tersebut
telah dihubungkan dengan studi eksklusif jalur biokimia yang justru mengarah kepada
perumusan konstituen aktif, sebaliknya dimaksud sebagai konstituen sekunder yang hampir
dipekerjakan sebagai obat-obatan. Studi spesifik ini secara normal merupakan istilah
biosintesis obat atau biogenesis.
Sebagai ahli kimia medicinal disyaratkan untuk mengetahui sintesis dari klorokuin-
obat malaria dari campuran sintetis alami, seorang ahli fitokimia seharusnya mengetahu
biogenesis dari kuinin dalam cinchoma kulit. Dengan kedatangan campuran organik
isotopically berlabel diketahui dengan cepat lima puluh yang mungkin cukup untuk
mendirikan secara ilmiah diamana asam lemak yang sesuai dengan derivatifnya lebih dan
kurang direaksikan sebagai precursor dari kompleks alkaloid. Namun, pelajaran logis ini
dikonfirmasikan dengan cepat oleh hipotesis yang dinyatakan di atas oleh Trier pada 1912.
Gambar 1.6 merupakan kesimpulan dari variasi alur biosintesis dan hubungan luar
mereka yang pada akhirnya membangun formasi dari jenis berbeda dari suatu konstituen
sekunder (red.konstituen aktif) mempunyai kingdom tumbuhan yang tidak bervariasi serta
digunakan sebagai obat yang mempunyai indeks potensi terapetik.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 42
1.4.1.4 Klasifikasi
Pada kenyataannya gugus-gugus kimia yang telah disebukan di atas biasanya terikat
pada rangka molekular (misal: aromatik, senyawa heterosiklik) dari keanekaragaman alam
yang tampak dan kompleksitas.
Dari dua pengamatan yang menggunakan cahaya, klasifikasi fitokimia bisa
diselesaikan lebih cepat pada perspektif yang lebih rasioal dan lebih luas:
a. Morfin dan asam salisilat memiliki gugus fenol-OH dalam molekulnya tetapi secara
struktur mereka memiliki dunia sendiri.
b. Minyak essensial (atau volatil) kebanyakan mengandung campuran zat kimia,
seperti: hidrokarbon, keton, fenol dan terpen.
Oleh karena itu, idealnya klasifikasi fitokimia semata-mata berdasar pada tipe-tipe
konstituen tumbuhan dalam produk alami, yaitu :
a. Hanya berisikan C dan H
b. Hanya berisikan C, H, dan O
c. Berisikan O dalam cincin heterosiklik
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 43
d. Berisikan N, S,dan P
e. Kebanyakan berisikan Nitrogen
f. Berisikan kimia yang sudah padti ada
g. Campuran
Klasifikasi fitokimia tersebut diatas akan dikarang lebih lanjut dengan bantuan beberapa
contoh khusus dari bidang farmakognosi seiring dengan strukturnya, kemungkinan
dimanapun, seperti di bawah ini:
1.4.1.4.1 Hanya berisikan C dan H : secara essensial terdiri dari hydrokarbon dalam produk
alami.
Contoh :
a. β-Myrcene : merupakan hidrokarbon asiklik tidak jenuh yang ditemukan dalam
minyak teluk, verbena, hop, dan lainya.
b. Ocimene : juga merupakan hidrokarbon asiklik tidak jenuh yang ditemukan dalam
destilat minyak essensial dari daun segar Ocimum basilicum L. dan dari buah Evodia
rutaecarpa (Juss) Hook & Thoms. Ocimene ada dalam dua modifikasi dan bentuk.
Bnetuk cis- dan trans- mengacu pada stereokimia ikatan ganda antara C-3 dan C-4.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 44
c. P-cymene (Dolcymene) : merupakan aromatik hidrokarbon dan terjadi dalam
bilangan essensial minyak antara lain sage, lemon, thyme, pala, ketumbar, origanum,
kayu manis.
d. Limonene (sinonim : cinene, cajeputene, kautschin) : merupakan hidrokarbon asiklik
dan kliasifikasi lebih lanjut kedalam monosiklik terpen. Terdiri dari minyak yang
sangat halus terutama sekali dalam minyak lemon, jeruk, jintan, dill, dan bergamot.
e. α-pinene : juga merupakan hidrokarbon asiklik dan klasifikasi lebih lanjut kedalam
bisiklik monoterpen d-α-pinene duperoleh dari Port Oxford Cear Wood Oil
(Chamaecyparls lawsorliana Parl.) l-α-pinene diperoleh dari mandarin Peel Oil
(Citrus reticulata Blando).
1.4.1.4.2 Hanya berisikan C, H, dan O : spektrum yang luas dari unsur pokok tanaman yang
berisi C, H, dan O telah diidentifikasi.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 45
Contoh :
a. Alkohol
1. Geraniol (atau Lemonol) : merupakan terpen alkohol olephenik bagian utama
dari minyak mawar dan minyak palamarosea. Geraniol juga ditemukan dalam
beberapa minyak volatil, sebagai contoh : citronella, lemon, dan lain-lain.
2. Mentol (Oeppermint Camphor) : adalah monosiklik terpen alkohol yang
diperoleh dari minyak peppermint atau minyak mint lainnya atau sintetis dalam
skala besar oleh proses dehidrogenasi tymol.
b. Aldehida
1. Citral : merupakan terpen aldehid alifatik yang dihasilkan dari rumput lemon,
lemon, lime, akar jahe,dan beberapa minyak Citrus species dll. Citral dari
sumber alami merupakan campuran antara dua isomer geraniol dan neral.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 46
2. Vanillin : merupakan terpen aldehid siklik. Terdapat dalam panili, kupasan
kentang, Siam benzoin, Peru balsam, minyak cengkeh, dan lain-lain. Dibuat
secara sintetis baik dari guaiacol maupun eugenol; juga dari limbah (lignin) pada
industri bubur kayu.
c. Keton
1. Carvone : merupakan terpen keton monosiklik. dl-Carvone ditemukan dalam
minyak rumput jahe; d-Carvone ditemukan dalam minyak biji jintan dan minyak
bijij dill; l-Carvone ditemukan dalam minyak tanaman permen dan minyak
kuromoji.
2. Camphor : merupakan terpen keton bisiklik. Secara alami terdapat dalam semua
bagian dari pohon Camphor, Cinnamonum camphora T. Nees & Ebermeier;
ketika ¾ dari camphor dikonsumsi di USA diproduksi dari pinene sebagai bentuk
rasemik.
d-camphor ditemukan dalam minyak sassafras, rosemary, lavender, dan sage.
l-camphor ditemukan dalam lavender dan artemisia.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 47
dl-camphor ditemukan dalam minyak sage dan minyak Chrysanthemum sinense
var. japonicum.
d. Fenol
1. Thymol : merupakan fenol monosiklik. Diperoleh dari minyak volatil pada
Thymus vulgaris L. dan Monarda punctata L. dan beberapa rempah-rempah
Ocimum. Secara komersial, fenol di sintesis dari p-cymene, m-cresol, dan
piperitone.
2. Eugenol (atau Allyguaicol) : merupakan fenol dihidrat dan konstituen utama
pada beberapa minyak essensial, seperti : minyak cengkeh, minyak daun kayu
manis, minyak permen.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 48
3. Myristicin : merupakan fenol trihidrat yang terdapat dalam minyak pala, bunga
pala, peterseli prancis, minyak dill, dan wortel.
4. Apiole : merupakan fenol tetrahidrat yang terdapat dalam minyak Dill (Anethum
graveolus L.) dan diketahui sebagai Apiole (Dill); dan juga dalam minyak
peterseli (Petroselinum sativum Blanchet, Sell) dan di masukkan sebagai Apiole
(Parsley).
e. Quinones
Contoh :
Anthraquinone Glycosides : kebanyakan glycosides memiliki separuh aglycone yang
berhubungan dengan anthracene diberikan dalam bentuk obat seperti lidah buaya,
rhubarb, senna, frangula, dan cascara sagrada. Pada umumnya, hidrolisis glycosides
memberikan kesamaan yang tinggi dengan aglycones yang mana di-, tri-, atau tetra-
hydroxyanthraquinones atau tanpa kecuali modifikasi struktur pada senyawanya.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 49
Contoh : Frangulin-A ketika dihidrolisis menghasilkan emodin dan rhamnose seperti
ditunjukan di bawah ini :
f. Asam
1. Asam caffeic : merupakan konstituendari tanaman dan diisolasi dari green coffee
beans. Kemungkinan hanya terdapat dalam tanaman dalam bentuk terkonjugasi,
sebagai contoh asam chlorogenic.
2. Asam Ferulic : didistribusikan secara luas dalam jumlah kecil dalam variasi
spesies tanaman. Diisolasi dari Ferula foetida Reg.
g. Ester
1. Pyrenthrins (pyrethrin I & pyrethrin II) : merupakan konstituen insektisida aktif
bunga pyrethrum
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 50
2. Methyl salisilat : diberikan dalam bilangan minyak, dinamakan : minyak
wintergreen, minyak betula, minyak sweet birch, minyak teaberry.
h. Lakton
1. Podophyllotoxin (Syn : Condyline, Podofilox, Martec) : merupakan glycoside
antinoeplastic yang ditemukan dalam rizoma pada Amerika Utara Podophyllum
peltatum L.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 51
2. α-Santonin : merupakan antelminta yang diisolasi dari bongkol bunga kering
Artemesia maritima L., sens lat
i. Terpenoid
1. Gibberellins : menggambarkan golongan hormon pertumbuhan pada tanaman
pertamakali diisolasi dari biakan Gibberella fujikuroi (Sawada) Wollenweber.
2. Asam primarat : diperoleh dari gala Amerika, galipot Prancis dan dari Pinus
maritima Mill.
j. Karotenoid
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 52
1. Xantofil (Sinonim : lutein sayuran; lutenol sayuran; Bo-Xan) : merupakan satu
dari kebanyakan widerpread alkohol karotenoid alami. Terdapat dalam egg-yold,
jelatang, alga, dan daun bunga beberapa bunga kuning. Juga terdapat dalam
warna bulu burung.
2. β-karoten : didistribusi secara melimpah dalam kingdom tanaman dan hewan.
Dalam tanaman, β-karoten terdapat dalam klorofil. β-karoten merupakan
prekursor Vitamin A. pertama kali diisolasi dari wortel. Biasanya digambarkan
dengan warna merah dalam kindom tanaman.
k. Streroid
1. Cevadine : merupakan satu dari alkaloid steroidal yang diperoleh dari Veratrum
viride. Amerika atau Green hellebore dari rizoma dan akar kering.
2. Digitoxin : merupakan karditonik steroidal-glycoside diperoleh dari digitalis
purpurea L; D. lanata dan beberapa spesies digitalis. Dari 10 Kg daun hanya
dihasilkan 6 g digitoxin murni.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 53
3. Ergosterol : biasanya diperoleh dari ragi yang disintesis dari gula sederhana
seperti glukosa. Ragi lembab menghasilkan 2,5 g ergosterol; bagaimanapun,
penelitian mengenai variasi ragi sangan penting.
1.4.1.4.3 Terdiri dari ‘O’ ke dalam cincin heterosiklik : Ada sejumlah konstituen (unsur
pokok) tanaman yang memiliki atom O ke dalam system cincin heterosiklik. Beberapa
contoh yang khas disebutkan di bawah sebagai awal untuk mempelajari fitokimia.
1.4.1.4.3A Konstituen berdasar furan: berasal dari cincin heterosiklik beranggota 6 “furan”,
yaitu :
a) Furfural (2-furfuraldehid) : merupakan aldehid heterosiklik yang biasanya terdapat
pada fraksi pertama pada minyak-minyak essensial, termasuk dalam ordo Pinaceae
natural, contoh : pinus palustris (minyak pinus), dan cade oil. Furfural juga terdapat
pada minyak rizoma orris, minyak cengkeh, petit-grain (butir padi), lavender dan
minyak kayu manis.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 54
1.4.1.4.3B Konstituen berdasar pyran : diperoleh dari cincin heterosiklik beranggota 6
“pyran”, yaitu :
a) Dicoumarol (Dicoumarin, Dufalone, Melitoxin) : diisolasi dari sweet clover
(semanggi) (tidak untuk mengobati Mililotus hay).
Dicoumarol
b) Umbelliferon (Hydrangin, Skimmetin) : terdapat dalam banyak tumbuhan dan
diperoleh melalui distilasi dari resin termasuk dalam ordo Umbelliferae natural.
Konstituen ini merupakan aglucon dari skimmin.
Umbelliferon
c) Asam meconic (asam oxychelidonic): diperoleh dari opium i.e., Papaver
somniferum yang mengandung 4-6% asam meconic.
Asam Meconic
d) Coumestrol : suatu faktor estrogenic yang terdapat secara alami pada makanan
ternak, terutama dalam ladino clover (Trifolium repens L.), strawberry clover (T.
fragiferum), dan alfalfa (Medicago sativa L.)
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 55
Coumestrol
1.4.1.4.3C Konstituen berdasar flavan
a) Catechin (Catechol, Cyanidol): merupakan flavonid yang ditemukan terutama pada
tanaman berkayu tinggi sebagai (+) – catechin bersama dengan (-) –epicatechin
(bentuk cis). Sumber : dari kayu mahogany dan catechus (gambir dan akasia).
d-Catechin
b) Leucocyanidin (Flavan, Leucocyanidol) : diperoleh dari petal (daun bunga) bunga
kapas Asistic (Gossipum spp.) Stephens, Butea Frondosa koen ex Roxb dan
taxifolin.
Leucocyanidin
1.4.1.4.3D Konstituen berdasar Fenilbenzopyrilium
a) Cyanidin Chloride: diisolasi dari pisang dan diperoleh melalui reduksi quercitin.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 56
Cyanidin Chloride
1.4.1.4.3E Karbohidrat : terdapat beberapa contoh senyawa terkenal yang termasuk ke
dalam karbohidrat.
a) Glukosa : terdapat pada bagian buah dan bagian lain pada tanaman, juga ditemukan
dalam bentuk gabungna dalam glukosidase, dalam di- dan oligosakarida, dalam
polisakarida (selulosa dan zat tepung) dan dalam glikogen.
glukosa
b) Algin (Kelgin, Allose, Protanol): suatu gelling polisakarida yang diekstrak dari
rumput laut coklat raksasa (Giant kelp (Macrocystic pyrifera (L.) Ag)), horsetail kelp
(Laminaria digitata (L.) (Lamour)), dan sugar kelp (Laminaria succharina) (L)
(lamour).
c) Pektin : suatu substansi polisakarida yang terdapat dalam dinding sel tumbuhan
yang berfungsi sebagai bahan penyemen interselular. Kulit jeruk dan lemon
merupakan sumber pektin paling tinggi.
1.4.1.4.4 Terdiri dari N, S dan P : dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
A. Terdiri dari N :
a) Amygdalin : sekarang ini dapat disebut juga laktril. Amygdalin
merupakan glikosida cyanogenik yang terdapat dalam biji (benih)
Rosaceae, terutama bitter almond, aprikot dan peach.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 57
B. Terdiri dari N dan S :
a) Sinigrin (Sinigrosida, Allyl glukosinolat): merupakan suatu β-
glukopyranosida yang diisolasi dari biji mustard hitam Brassica niagra
Linner, Koche, akar horse raddish (Alliaric officinalis Andrz).
Sinigrin
C. Terdiri dari P :
a) Asam Gliserofosfat : faktanya, terdapat tiga isomer ester gliserol asam
fosfat, yaitu :
(HOCH2)2CHOPO(OH)2) dan HOCH2CH(OH)CH2O-PO(OH)2
Asam β-Gliserofosfat bentuk D(+) dan L(-) dari Asam
β-Gliserofosfat
1.4.1.4.5 Sebagian besar mengandung nitrogen : terdapat bermacam-macam contoh dari
substansi tanaman yang mengandung nitrogen sebagai komponen penting, yaitu seperti:
A. Asam amino : sebagian besar terdapat pada protein hidrolisat
B. Protein : merupakan komponen penting dalam produk alam seperti biji, buah,
kulit kayu, dan daun.
C. Amina dan senyawa gabungan (Allied compound)
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 58
a) Capsaicin (Mioton, Zostrix) : merupakan bagian pokok yang pedas
dalam buah pada variasi species Capsium, Solanaceae. Diisolasi dari
aparika dan cabai rawit.
Capsaicin
b) Trigonelline (Coffearin, Gynecine, Trigenolline) : terdapat dalam biji
(benih) Trigonella foenumgraecum L., biji kopi, biji Strophantus spp. dan
Cannabis sativa L. Selain itu, Trigenolline juga terdapat pada ubur-ubur
dan sea urchin.
Trigonelline
c) Trimetilamin : terdapat sebagai produk degradasi dari substansi nitrogen
tanaman dan hewan. Terdistribusi secara luas pada jaringan hewan dan
terutama pada ikan.
Trimetilamin
1.4.1.4.6 Terdiri dari kesatuan variasi kimia (diversified chemical entity) : secara alami
produk tanaman tanoa terkecuali terdapat kelas dari keseluruhan kesatuan variasi kimia
(diversified chemical entity) dan alam. Beberapa contoh yang khas disebutkan dibawah ini :
a) Hidroklorida tiamin (Vitamin B1, Hidroklorida aneurin, bivatin,
metabolin, bedome, bewon). Terdapat berlimpah pada jaringan tanaman
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 59
dan hewan, khususnya dalam kulit ari beras, sereal gandum, telur, susu,
daun hujau, ragi,hati, akar umbi dan akar.
Hidroklorida tiamin
b) Asam askorbik (Vitamin C, Cantaxin, Cevalin) : terdistribusi secara
meluas pada tanamn dan hewan. Sumber yang baik untuk asam askorbik
adalah daun teh fresh, buah citrus (jeruk), hipberri dan acerola. Diisolasi
dari lemon dan paparika.
c) Kloramfenikol (Kloromisetin, Levomisetin, Klorita) : merupakan
antibiotic s[ektrum luas yang diperoleh dari kultur bakteri tanah
Streptomyces Venezuelae.
d) Penicilium O (Panicillium AT) : antibiotic yang diproduksi oleh
Penicillium chrysogenum.
1.4.1.4.7 Campuran : substansi tanaman yang mengandung campuran substituent yaitu :
A. Tannin:
a) Hydrolyzable tannin : Contoh :
Kastanye : kulit kayu dan kayu
Oak :-do-
Sumac :daun
Turkish tannin : galls of Cynips tinctoria
b) Consensed tannin : contoh :
Eucalyptus : kulit kayu
Catechu hitam : kayu bakar
c) Pseudotannin : contoh : obat yang mengandung tannin yaitu :
Asam gallic : Rhubarb
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 60
Catechin : Acasia, Catechu
B. Minyak volatile (Minyak essensial) : contoh :
Minyak kayu manis : eugenol, cynnamyl asetat
Minyak cengkeh : eugenol, vanillin, furfural
Minyak jintan : pinene, cadinene, terpineol
C. Resin
Contoh :
a) Rosin (Colophony, resin kuning) : diperoleh sebagai residu yang tersisa
setelah distilasi minyak essensial dari oleoresin yang diperoleh dari Pinus
palustris dan species pinus lainnya.
b) Guaic (Guaiacum, resin guaic)
D. Latex
Contoh :
a) Latex opium : mengandung sekitar 20 alkaoid, terdapat 25% opium, asam
meconic, asam sulfat, asam laktat, gula, material seprti lilin.
b) Euphorbia (rambut kucing, rumput ular, Queensland, rumput asthma) :
diperoleh dari herba kering Euphorbia hirta L., E. pilifera. Mengndung
beberapa resin dan glukosida tidak stabil.
FARMAKOGNOSI DAN FARMAKOBIOTEKNOLOGI 61
DAFTAR PUSTAKA
1. ’Biochemical Evolution of Plants’ in Comprehensive Biochemistry, Vol. 29 A,
M.Florkin dan E.H.Stotz (Eds.), Elsvier, Netherland, 1974.
2. ‘Biochemical Systematics’, in Plant Taxonomy, 2nd ed., V.H Heywood, Edward
Arnold, London, 1976.
3. Grifo F et al. In Bio-diversity and Human Health. Grifo F and Rosenthal J (Eds)
Island Press, Washington D.C., 1997.
4. Hamburgr M and Hostettmann K: Bioactivity in Plants-The Link between
Phytochemistry and Medicine, In: Thirty Year of Phytichemistry (1961-1991)
Phytochemistry, 30 (12), pp.3894-3874, 1991.
5. ’Handbook of Medicinal Herbs’, J.A.Duke, CRC-Press, London, 1st Edn., 2001.
6. Jack T: Molecular and Genetic Mechanisms of Floral Control, Plant Cell. 16, S1-
S17, 2004.
7. Jeeveratnam K et al.: Biological Preservative of Foods-Bacteriocins of Lactic Acid
Bacteria, Ind. J. of Biotech., 4(4), 446-454, 2005.
8. Miller JS: in Sampling the Green World, Stuessy TF and Sohmer SH (Eds.)
Columbis University Press, New York, 1996.
9. Paul L Huang et al.: Developing Drugs from Traditional Medicinal Plants:
Chemistry & Industry, pp. 290-293, 1992.
10. Radenburgh K: Syn Seeds: Applications of Synthetic Seeds to Crop
Improvement, CRC Press, Boca Raton (USA), 1993.
11. Topssell KBG: Natural Product Chemistry: A Mechanistic, Biosynthetic, dan
Ecological Approach, Apotekarsocieteten, Stockholm, 1997.
12. ’Toxicology and Clinical Pharmacology of Herbal Product’. M.J. Cupp (Ed.),
Humana Press, New Jersey,1st Edn, 2000.