Upload
auliarecky
View
1.015
Download
32
Embed Size (px)
Citation preview
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -1-
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL • Teori fisika klasik yang menganggap cahaya sebagai gelombang tidak dapat menerangkan
spektrum radiasi benda hitam • Max Planck untuk menjelaskan spektrum radiasi benda hitam cahaya dianggap sebagai
partikel yang terdiri dari pa ket-paket energi yang disebut KUANTUM atau FOTON • Teori Max Planck terbukti dengan adanya fenomena efek fotolistrik dan efek Compton • Sifat dualisme gelombang partikel lebih meyakinkan lagi ketika de Broglie mengemukakan
teorinya bahwa partikel yang bergerak dapat memiliki sifat gelombang dengan panjang gelombang tertentu.
RADIASI BENDA HITAM
• Radiasi kalor yang dipancarkan oleh suatu benda bergantung pada suhunya, makin tinggi suhu suatu benda, makin besar pula energi kalor yang dipancarkan
• Joseph Stefan dan Ludwig Boltzman telah melakukan pengukuran laju energi kalor radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda, kemudian dikenal dengan Hukum Stefan-Boltzman
4TAeT
QP ⋅⋅σ⋅==
Keterangan : P : daya radiasi (laju energi yang dipancarkan) Q : energi kalor (J) t : waktu (t) σ : konstanta Stefan-Boltzman (5,67 10−8 W/m2 K4) A : luas permukaan benda (m2) T : suhu mutlak permukaan benda (K)
• EMISIVITAS suatu benda menyatakan kemampuan benda untuk memancarkan radiasi kalor,
semakin besar emisivitas maka semakin mudah benda tersebut memancarkan energi. • Benda hitam sempurna memiliki emisivitas (e = 1) yaitu benda yang dapat menyerap semua
energi kalor yang datang dan dapat memancarkan energi kalor dengan sempurna.
HUKUM PERGESERAN WIEN
• Wilhelm Wien seorang fisikawan Jerman menemukan suatu hubungan yang empiris sederhana antara panjang gelombang yang dipancarkan untuk intensitas maksimum (λm) dengan suhu mutlak (T) sebuah benda yang dikenal sebagai Hukum Pergeseran Wien
mKCTm310898,2 −⋅==λ
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -2-
Inte
nsita
s ra
dias
i (M
W/m
2 ) 15
10
5
panjang gelombang (µm) 3 2 1 0
λm3
λm2
λm1
T1 = 4000 K T2 = 3000 K T3 = 3000 K
TEORI KLASIK
• Ada dua teori klasik yang mencoba menjelaskan spektrum radiasi benda hitam yaitu teori Wien dan teori Rayleigh Jeans. 1. Teori Wien menyatakan hubungan antara intensitas radiasi dengan panjang gelombang
menggunakan analogi antara radiasi dalam ruangan dan distribusi kelajuan molekul gas.
Secara matematis ditulis Tbcec
aI λ−
λ= /
5
28
* Ternyata persamaan tersebut hanya mampu menjelaskan radiasi benda hitam untuk
λ pendek, tetapi gagal untuk λ panjang. 2. Teori Rayleigh-Jeans menyatakan hubungan antara intensitas dan panjang gelombang
radiasi dengan menggunakan penurunan dari teori klasik murni yang secara
matematika dapat dituliskan : 4
3 2
32
λ
π=
c
c
TkI b
* Ternyata persamaan tersebut berhasil menjelaskan radiasi benda hitam untuk λ
yang panjang, tetapi gagal untuk λ yang pendek
TEORI PLANCK
• Teori Planck dapat dituliskan secara matematik sebagai berikut :
1
12/5
2
−
λ
π= λ Tkhc Be
hcI
• Max Planck menggunakan dasar teoritis untuk memperkuat rumus empirisnya dengan membuat asumsi bahwa : 1. Energi radiasi yang dipancarkan oleh getaran molekul-molekul benda bersifat diskret,
yang besarnya :
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -3-
fhnEn ⋅⋅= → hipotesa kuantum Planck
n : bilangan kuantum (n = 1, 2, 3, ...) f : frekuensi getaran molekul h : konstanta Planck (6,626 . 10-34 Js)
2. Molekul-molekul menyerap atau memancarkan energi radiasi dalam paket diskret yang disebut kuantum atau foton
• Menandai lahirnya teori kuantum
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -4-
EFEK FOTOLISTRIK
• Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron-elektron dari permukaan logam
(elektron foto) ketika logam tersebut disinari dengan cahaya.
om VeVm ⋅=⋅⋅ 221
Vo : potensial henti e : muatan elektron (1,6 . 10−19c)
• Kegagalan teori gelombang dalam menerangkan sifat penting efek fotolistrik antara lain : 1. Jika intensitas cahaya diperbesar, maka energi kinetik elektron foto harus bertambah.
Faktanya energi kinetik maksimum elektron foto tidak bergantung pada intensitas cahaya. 2. Efek fotolistrik dapat terjadi pada setiap frekuensi asalkan intensitasnya memenuhi,
faktaya setiap permukaan membutuhkan frekuensi minimum (frekuensi ambang = fo) untuk dapat menghasilkan elektron foto..
3. dibutuhkan rentang waktu yang cukup lama agar elektron berhasil mengumpulkan energi untuk keluar dari permukaan logam. Nyatanya hampir tanpa selang waktu (kurang dari 10−9 s) setelah penyinaran.
4. Tidak dapat menjelaskan mengapa energi kinetik maksimum elektron foto bertambah jika frekuensi cahaya diperbesar
• Teori FOTON menjelaskan tentang efek fotolistrik sebagai berikut : 1. Kenaikan intensitas cahaya menyebabkan bertambahnya jumlah elektron yang terlepas
dari permukaan logam, tetapi energi elektron foto tidak berubah selama frekuensinya tidak berubah sehingga energi kinetik maksimum elektron foto juga tidak berubah
2. Kenaikan frekuensi cahaya akan meningkatkan energi kinetik elektron foto :
oWhfEk −=max
Wo : fungsi kerja (energi ambang) Wo = h fo fo : frekuensi ambang
cahaya
C e P
A
+ −
V
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -5-
3. Jika frekuensi cahaya f lebih kecil dari frekuensi ambang (f < fo), maka tidak ada elektron yang terlepas dari permukaan logam berapapun besarnya intensitas cahaya yang digunakan.
4. Elektron terlepas dari permukaan logam sesaat setelah penyinaran karena cahaya bersifat partikel (paket energi) sehingga terjadi transfer energi spontan dari foton ke elektron dengan interaksi satu-satu.
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -6-
EFEK COMPTON (HAMBURAN FOTON)
foton terhambur
hf’
θ elektron
diam foton
datang
elektron
Ek
hf
• Arthur Holy Compton mempelajari gejala tumbukan antara foton dan elektron
• Setelah terjadi tumbukan antara foton dengan elektron, maka foton kehilangan energinya sebesar
'hfhfE −=∆
panjang gelombang setelah tumbukan bertambah besar (λ‘ > λ) • berdasarkan hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan momentum diperoleh :
)cos1(' θ−=λ−λmc
h
λ‘ : panjang gelombang foton setelah tumbukan (m) λ : panjang gelombang foton sebelum tumbukan (m) h : konstanta Planck (6,626 . 10−34 Js) m : massa elektron (m e = 9,1 . 10−31 kg) c : kecepatan cahaya (c = 3 . 108 m/s) θ : sudut hamburan (sudut penyimpangan arah foton setelah tumbukan terhadap arah
mula-mula)
mc
hdisebut sebagai “panjang gelombang Compton”
TEORI DE BROGLIE
• Cahaya memiliki sifat gelombang seperti dalam peristiwa interferensi dan difraksi, juga memiliki sifat partikel seperti dalam peristiwa efek fotolistrik dan hamburan Compton.
• Sifat gelombang dinyatakan oleh panjang gelombang (λ) dan sifat partikel dinyatakan oleh besaran momentum (p)
• Hubungan antara λ dan p sebuah foton adalah :
mv
h
p
h==λ
• Menurut de Broglie bahwa partikel (seperti elektron) yang bergerak ada kemungkinan memiliki sifat gelombang dengan panjang gelombang tertentu.
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -7-
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -8-
DIFRAKSI ELEKTRON
• Elektron dipercepat oleh tegangan pemercepat (V). Tegangan ini memberikan Eplistrik eV pada elektron, selanjutnya Eplistrik diubah menjadi energi elektron.
m
eVv
mveV
EkEp elektronlistrik
2
221
=
=
=
Maka panjang gelombang adalah :
emV
h
m
eVm
h
mv
h
22 2===λ
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Seseorang mendeteksi 5 foton pada panjang
gelombang 5500 Å, dalam waktu 90 ms, jika h = 6,6 10−34 Js, c = 3 . 108 m/s, maka daya yang diterima mata adalah ... . a. 2 . 10−22 W d. 2 . 10−17 W b. 2 . 10−20 W e. 2 . 10−15 W c. 2 . 10−19W
2. Suatu logam kalium disinari cahaya
ultraviolet dengan panjang gelombang 2500 Å, jika fungsi kerja kalium 2,21 eV, h = 6,63 . 10−34 Js, C = 3 . 108 m/s dan 1 eV = 1,6 . 10−19 J, maka energi kinetik elektron yang dipancarkan adalah .... a. 3,6 eV d. 0,3 eV b. 2,76 eV e. 0,4 eV c. 0,276 eV
3. Gambar di bawah
adalah grafik hubungan Ek foto elektron terhadap f sinar yang digunakan pada efek fotolistrik, nilai P pada grafik tersebut adalah ... .
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -9-
a. 2,64 . 10−33 d. 2,64 . 10−19 b. 3,3 . 10−30 e. 3,3 . 10−19 c. 6,6 . 10−20
4. Sebuah logam tepat akan dilepaskan
elektronnya (efek fotolistrik) apabila dikenai sinar dengan panjang gelombang λ, bila sinar yang mengenai logam tersebut mempunyai panjang gelombang
21 λ, maka
energi kinetik maksimum foto elektron adalah E, tentukan energi kinetik maksimum fotoelektron bila sinar yang digunakan mempunyai panjang gelombang
31 λ!
a. 31 E d. 2E
b. 32 E e. 3E
c. 34 E
5. Frekuensi ambang natrium adalah 4,4 .
1014 Hz, besarnya potensial penghenti bagi natrium saat disinari dengan cahaya yang frekuensinya 6 . 1014 Hz adalah ... . volt. a. 0,34 d. 0,66 b. 0,40 e. 0,99 c. 0,44
6. Katode pada tabung fotolistrik mempunyai
frekuensi ambang fo, jika katode disinari dengan cahaya berfrekuensi f, maka elektron yang keluar katode berkecepatan maksimum vmaks dan potensial penghenti yang diperlukan agar arus listrik menjadi nol adalah Vo, jarak anode katode d, massa elektron m, hubungan antara besaran-besaran di atas adalah ... . 1. Vo =
21 mv2maks
2. besarnya perlambatan elektron v2maks/2d
3. f = oo fVhe
−
4. kuat medan listrik yang memperlambat
E = dVo
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -10-
7. Permukaan suatu lempeng logam tertentu
disinari dengan cahaya monokromatik, percobaan ini diulang dengan panjang gelombang yang berbeda, ternyata tidak ada elektron yang keluar jika disinari dengan panjang gelombang di atas 500 nm. Dengan menggunakan panjang gelombang tertentu λ, ternyata dibutuhkan tegangan 3,1 volt, untuk menghentikan arus listrik yang terpancar dari lempeng, panjang gelombang λ tersebut dalam nm adalah ... . a. 223 d. 384 b. 273 e. 442 c. 332
8. Grafik di bawah menunjukkan hubungan
antara energi kinetik maksimum elektron (Ek) terhadap frekuensi foton (f) pada efek fotolistrik, jika h = 6,63 . 10−34 Js, 1 eV = 1,6 . 10−19 J, maka besar f adalah ...
a. 48 . 1014 d. 9,5 . 1014 b. 21 . 1014 e. 8,9 . 1014 c. 14 . 1014
9. Dalam tabung sinar x berkas elektron
dipercepat oleh beda potensial 5 . 104 V dihentikan seketika oleh anoda sehingga semua energi elektron berubah menjadi gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang berada di daerah sinar x, jika h = 6,6 . 10−34 Js, c = 3 . 108 ms-
1, e = 1,6 . 10−19 C, maka panjang gelombang sinar yang terjadi adalah ... . a. 0,15 nm d. 0,05 nm b. 0,125 nm e. 0,025 nm c. 0,1 nm
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -11-
10. Elektron yang massanya 9 . 10−31 kg
bergerak dengan laju 2,2 . 107 m/s, jika h = 6,6 . 10−34 Js, maka panjang gelombang tersebut adalah ... . a. 2,6 . 10−11 m d. 3,6 . 10−11 m b. 3,0 . 10−11 m e. 4,0 . 10−11 m c. 3,3 . 10−11 m
11. Pada efek Compton, yang menumbuk
elektron mengalami perubahan panjang
gelombang sebesar cm
h
o2 dimana h :
tetapan Planck, mo : massa diam elektron dan c : kecepatan foton, maka besar sudut hamburan yang dialami foton tersebut adalah .... a. 30° d. 120° b. 60° e. 180° c. 90°
12. Apabila beda potensial antara anoda dan
katoda dikurangi 75%, panjang gelombang de Broglie sebuah elektron yang dipercepat pada beda potensial tersebut adalah ... a. bertambah 25% b. berkurang 25% c. bertambah 75% d. berkurang 75% e. bertambah 100%
13. Massa partikel A 4× massa partikel B,
kecepatan A 31 × kecepatan B, maka
perbandingan panjang gelombang partikel A dan panjang gelombang pa rtikel B adalah ... a. 1 : 4 d. 4 : 3 b. 4 : 1 e. 1 : 12 c. 3 : 4
14. Bila dari keadaan diamnya elektron
dipercepat berturut-turut oleh beda potensial V1 = 100 volt dan V2 = 400 volt,
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -12-
maka perbandingan panjang gelombang de Broglie sebelum dan sesudah dipercepat adalah ... . a. 1 : 4 d. 2 : 1 b. 1 : 2 e. 4 : 1 c. 3 : 3
15. Apabila suhu tubuh seseorang 37°C, maka
tentukan daerah spektrum gelombang elektromagnetik di mana terjadi radiasi maksimum !
16. Pada peristiwa efek fotolistrik, makin besar
intensitas cahaya penyinarannya, maka.... a. makin besar energi kinetik elektron
yang terlepas b. makin besar kecepatan elektron yang
terlepas c. makin banyak elektron yang terlepas d. kecepatan dan jumlah elektron yang
terlepas e. energi yang terserap oleh bahan makin
besar
17. Energi foton suatu gelombang
elektromagnetik bergantung pada .... a. kecepatannya d. amplitudonya b. intensitasnya e. suhunya c. panjang gelombangnya
18. Sinar yang memiliki foton dengan
momentum terbesar dari gelombang-gelombang elektromagnetik di bawah ini adalah.... a. sinar ultraviolet d. sinar
gamma b. sinar infra merah e. sinar-r c. sinar tampak
19. Besarnya panjang gelombang de Broglie dari
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -13-
sebuah elektron yang bergerak dengan kelajuan 0,3 c, dengan c = 3 × 108 m/s dan massa elektron 9,1 × 10−31 kg adalah a. 0,02 A d. 0,08 A b. 0,04 A e. 0,09 A c. 0,06 A
20. Cahaya ultraviolet yang dipergunakan
untuk menyinari permukaan logam memiliki panjang gelombang 2000 A. Elektron yang terlepas dari permukaan logam mempunyai energi kinetik sebesar 5,945 eV. Fungsi kerja da ri logam tersebut adalah .... a. 5eV d. 2eV b. 4eV e. leV c. 3eV
21. Dua keping logam diberikan beda potensial
V. Elektron menumbuk anoda dengan kelajuan v. Jika massa elektron m, muatannya e, kelajuan elektron dapat dituliskan menjadi....
a. m
eV2 d.
21
m
eV
b. m
eV
2
2 e. 2
m
eV
c. m
eV
22. Jika sebuah pemancar radio berdaya 1000
watt memancarkan foton tiap sekonnya sebanyak 5 × 1020 buah, energi satu fotonnya adalah .... a. 2 × 10−17 J d. 2 × 10−20 J b. 5 × 10−17 J e. 5 × 10−20 J c. 2 × 10−18 J
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -14-
23. Ketika elektron foto dikeluarkan dari suatu
permukaan logam oleh radiasi gelombang elektromagnetik, kelajuan maksimum hanya bergantung pada .... a. frekuensi radiasi b. intensitas radiasi c. frekuensi dan intensitas radiasi d. frekuensi radiasi dan fungsi kerja
logam e. frekuensi, intensitas radiasi, dan
fungsi kerja logam
24. Permukaan logam tertentu mempunyai
fungsi kerja W joule. Jika konstanta Planck h joule sekon, energi maksimum fotoelektron yang dihasilkan oleh cahaya berfrekuensi f Hz adalah (dalam joule).... a. W + hf d. hf/W b. W/(hf) e. hf – W c. W – hf
25. Permukaan suatu logam memiliki fungsi
kerja 3,90 × 10-19 Js. Cepat rambat cahaya 3 × 108 m/s. Energi kinetik elektron foto maksimum yang dihasilkan adalah a. 6,9 × 10−20 J d. 9,0 × 10−20 J b. 7,9 × 10−20 J e. 9,9 × 10−20 J c. 8,9 × 10−20 J
26. Panjang gelombang suatu foton 5 x 103 A
mengenai suatu permukaan logam yang energi ambangnya 2 eV. Jika c = 3 × 108 m/s; dan h = 6,63 × 10−34 joule sekon, besar energi kinetik elektron foto adalah (1 eV = 1,6 × 10−19 joule).... a. 6,78 × 10−20 J d. 8,68 × 10−20 J b. 6,87 × 10−20 J e. 9 × 10−20 J c. 7,78 × 10−20 J
27. Jika sinar ungu frekuensi 1016 Hz
dijatuhkan pada permukaan logam yang mempunyai energi ambang kali kuantum
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -15-
energi sinar ungu dan tetapan Planck = 6,6 × 10−34 joule sekon, energi kinetik elektron yang dilepas adalah.... a. 1,1 × 10−18 J d. 4,4 × 10−18 J b. 2,2 × 10−18 J e. 6,6 × 10−18 J c. 3,3 × 10−18 J
28. Frekuensi ambang natrium 4,4 × 1014 Hz.
Besarnya potensial penghenti dalam volt bagi natrium saat disinari dengan cahaya yang frekuensinya 6,0 × 1014 Hz adalah a. 0,34V d. 0,66V b. 0,40V e. 0,99V c. 0,44V
29. Seberkas sinar dengan f = 1015 Hz jatuh
pada logam. Fungsi kerja logam 2,9 × 10−19 J, maka potensial henti (stopping potensial) dari elektron (h = 6,6 × 10−34 Js, mc = 9,1 × 10−31 kg, qe = 1,6 × 10−19 C), adalah.... a. 4,14V e d. 3,73V b. 2,33V e. 4,98V c. 1,81V
30. Elektron di dalam tabung sinar-X diberi beda
potensial 10,0 kilovolt. Jika sebuah elektron menghasilkan satu foton pada saat elektron tersebut menumbuk target. Panjang gelombang minimum yang dihasilkan oleh tabung tersebut dalam nm adalah .... a. 0,0124 d. 12,4 b. 0,124 e. 124 c. 1,24
31. Pada gejala foto listrik diperoleh grafik
hubungan I (kuat arus) yang timbul terhadap V (tegangan listrik) seperti pada gambar. Upaya yang dilakukan agar grafik a menjadi grafik b adalah....
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -16-
a. mengurangi intensitas sinarnya b. menambah intensitas sinarnya c. menaikkan frekuensi sinar d. menurunkan frekuensi sinar e. mengganti logam yang disinari
32. Grafik yang menunjukkan hubungan
antara energi kinetik elektron foto (Ek) dan intensitas (I) foton pada proses fotolistrik adalah.... a.
d.
b.
e.
c.
33. Jika tetapan Planck = 6,60 × 10−34 Js,
panjang gelombang de Broglie suatu elektron yang bergerak dengan kelajuan
1,91 × 108 ms−1 adalah....
a. 6,6 × 10−47 Å d. 6,6 Å b. 6,6 × 10−2 Å e. 66 Å c. 6,6 × 10−1 Å
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -17-
34. Cahaya kuning mempunyai panjang
gelombang 6600 Å. Jika tetapan Planck = 6,60 × 10−34 Js dan kelajuan cahaya dalam hampa adalah 3 × 108 ms−1, momentum foton cahaya kuning adalah .... a. 10−45 kg ms−1 d. 1027 kg ms−1 b. 10−41 kg ms−1 e. 1019 kg ms−1 c. 10−36 kg ms−1
35. Sebuah elektron dipercepat oleh suatu beda
potensial V. Jika e = muatan elektron. m = massa elektron, dan h = konstanta Planck, panjang gelombang λ de Broglie elektron ini dapat dinyatakan dengan rumus ....
a. λ = meV
h d. λ =
meV
h
2
b. λ = meV
h2 e. λ =
meV
h
2
3
c. λ = meV
h
2
36. Hubungan energi kinetik elektron dan
frekuensi penyinaran pada gejala fotolistrik terlihat pada grafik seperti gambar. Apabila konstanta Planck = h, besarnya fungsi kerja logam adalah....
a. 0,25 hfA d. 0,5 hfB b. 0,5 hfA e. hfB c. hfA
37. Sebuah elektron yang diperkecil pada beda
potensial 18 kV pada tabung hampa udara
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -18-
akan menimbulkan panjang gelombang minimum sebesar.... a. 4,8 × 10−12 m d. 8,0 × 10−12 m b. 6,6 × 10−12 m e. 9,1 × 10−12 m c. 7,2 × 10−12 m
38. Jika dari keadaan diamnya elektron
pertama dipercepat oleh benda potensial V1 dan elektron lain dengan beda potensial V2 perbandingan panjang gelombang de Broglienya untuk beda potensial berorde kV adalah ....
a. 1
2
V
V d.
2
1
V
V
b. 2
1
V
V e.
1
2
V
V
c. ( )2
1
2V
V
39. Dari grafik berikut, hubungan intensitas
cahaya terhadap frekuensi yang dipancarkan oleh sebuah benda adalah
a. T1 > T2 > T3 dan f1 < f2 < f3 b. T1 < T2 < T3 dan f1 > f2 > f3 c. T1 > T2 > T3 dan f1 > f2 > f3 d. T1 < T2 < T3 dan f1 > f2 > f3 e. T1 = T2 = T3 dan f1 < f2 < f3
40. Dari grafik berikut, hubungan antara
intensitas energi (f) yang dipancarkan oleh permukaan benda terhadap panjang gelombang (λ) yang dipancarkan adalah ... .
DUALISME GELOMBANG PARTIKEL (Heri Budi Prasetya, S.Pd.) -19-
a. TA = TB dan λA < λB b. TA < TB dan λA < λB c. TA > TB dan λA < λB d. TA < TB dan λA > λB e. TA > TB dan λA > λB
-OoO-
I
T