4
Naskah Drama “ Best Friends ” Suasana panggung terlihat suram dengan setting sebuah kamar tidur dan terdapat seoang gadis remaja sedang menangis sambil menutup kedua telinganya dengan bantal. Dia adalah Wati, gadis remaja berumur 17th. Di luar kamar terdengar suara pecahan piring dan makian dari Bapak dan Ibunya Wati.Tidak lama kemudian Wati mengambil handphone-nya dan mencoba menghubungi Sita, sabahat karibnya sejak mereka duduk di Bangku SD. Setelah berbicara melalui handphone, Wati mengambil sebuah tas dan mengemasi pakaian dan buku- buku sekolahnya. Dengan keluar melalui jendela kamar, Wati mencoba kabur dari rumahnya. Suasana panggung berubah menjadi setting sebuah ruang tamu. Tampak 2 orang remaja putri yang sedang berbincang. Mereka adalah Wati dan Sita. Wati : Sita, aku sudah benar-benar tidak tahan. Hampir setiap hari dan setiap saat aku mendengar bapak dan ibuku bertengkar Sita : Kamu yang sabar ya. Mungkin memang saat ini bapak dan ibumu sedang ada masalah. Berdoa ya semoga masalah beliau segera bisa diatasi Wati : Hatiku hancur waktu mendengar ibuku minta cerai. Seandainya mereka benar-benar bercerai, aku harus ikut siapa? aku malu, malu sekali Sita.

Drama Untuk 3 Orang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

zxzx

Citation preview

Page 1: Drama Untuk 3 Orang

Naskah Drama

“ Best Friends ”

Suasana panggung terlihat suram dengan setting sebuah kamar tidur dan terdapat seoang

gadis remaja sedang menangis sambil menutup kedua telinganya dengan bantal. Dia

adalah Wati, gadis remaja berumur 17th. Di luar kamar terdengar suara pecahan piring dan

makian dari Bapak dan Ibunya Wati.Tidak lama kemudian Wati mengambil handphone-

nya dan mencoba menghubungi Sita, sabahat karibnya sejak mereka duduk di Bangku SD.

Setelah berbicara melalui handphone, Wati mengambil sebuah tas dan mengemasi pakaian

dan buku-buku sekolahnya. Dengan keluar melalui jendela kamar, Wati mencoba kabur

dari rumahnya.

Suasana panggung berubah menjadi setting sebuah ruang tamu. Tampak 2 orang remaja

putri yang sedang berbincang. Mereka adalah Wati dan Sita.

Wati : Sita, aku sudah benar-benar tidak tahan. Hampir setiap hari dan setiap saat aku

mendengar bapak dan ibuku bertengkar

Sita : Kamu yang sabar ya. Mungkin memang saat ini bapak dan ibumu sedang ada

masalah. Berdoa ya semoga masalah beliau segera bisa diatasi

Wati : Hatiku hancur waktu mendengar ibuku minta cerai. Seandainya mereka benar-

benar bercerai, aku harus ikut siapa? aku malu, malu sekali Sita.

Sita : Aku mengerti sekali perasaanmu, tapi kamu juga jangan sampai terlalu sedih

karena aku khawatir kalau kamu terlalu sedih nanti malah akan mempengaruhi

sekolahmu. Kita sebentar lagi mau menghadapi Unas lho

Wati : Ah biarlah, seandainya aku tidak lulus juga mungkin orang tuaku tidak peduli.

Sita : Tidak ada orang tua yang tidak peduli dengan anaknya. Hanya mungkin saat

ini mereka berdua sedang ada masalah jadi terlihat seperti mereka sedang sibuk

dengan urusan mereka sendiri

Wati : Percuma aku punya orang tua kalau setiap hari isinya bertengkar saja. Apa

mereka berdua tidak malu dengan tetangga yang sudah pasti mendengar suara

mereka bertengkar?

Page 2: Drama Untuk 3 Orang

Dari ruangan dalam rumah keluarlah seorang ibu-ibu sambil membawa pisang goreng dan

teh manis.. Ibu itu adalah Ibu Dibyo, Ibunya Sita.

Ibu Dibyo: Tidak baik bicara seperti itu Wati. Apapun yang terjadi, mereka berdua adalah

orang tuamu. Banyak anak-anak di luar sana yang sangat menginginkan

mempunyai orang tua

Wati : (sambil menunduk dan menangis) Saya harus bagaimana bu?

Ibu Dibyo: Bersikaplah seperti biasa, tetap menjadi anak yang penurut. Bila ada

kesempatan yang tepat, cobalah bicara dengan bapak ibumu, sampaikan bahwa

kamu merasa sangat tidak nyaman bila mereka berdua bertengkar.

Wati : akan saya coba bu..

Sita : Nah, kamu jangan sedih lagi ya. Ayo donk tersenyum lagi (sambil mengusap

air mata Wati dan membelai rambut Wati)

Wati : terima kasih Sita, terima kasih bu. Sita, beruntung sekali kamu memiliki Ibu

yang sabar.

Sita : Lho sejak dulu kan kamu sudah dianggap bagian dari keluargaku. jadi ibuku

juga ibumu lho. Benar kan bu?

Ibu Dibyo: Iya benar. wati sudah ibu anggap seperti anak ibu sendiri

Wati : Bu, malam ini saya boleh menginap disini?

Ibu Dibyo: Boleh, tapi kamu harus telp ke rumah dulu. Beritahu Bapak dan Ibumu kalau

kamu menginap disini supaya mereka berdua tidak bingung mencarai kamu

ada dimana

Wati : iya bu, terima kasih

#%#%# The end #%#%#