47
DESAIN WADUK I. PENGERTIAN UMUM Macam bangunan utama : Bendung : - Berguna untuk menaikkan elevasi (tinggi) muka air sungai sehingga dapat mencapai elevasi daerah layanan, atau untuk tujuan tertentu ; misalnya untuk meningkatkan head dalam PLTA. - Tidak membutuhkan tampungan (waduk) - Biasanya dibangun pada DAS bagian tengah, dimana debit tersedia besar dan beda elevasi daerah layanan tidak terlalu tinggi dari elevasi muka air sungai (tidak lebih dari 5 meter). Bendungan : - Berguna untuk menaikkan elevasi muka air, dan meningkatkan debit tersedia pada musim kemarau. - membutuhkan tampungan (waduk) - Biasanya dibangun pada DAS bagian hulu dimana debit tersedia relatif kecil dan beda elevasi daerah layanan cukup tinggi dari elevasi muka air sungai (bisa lebih dari 50 meter). Free intake : - Berguna untuk mengarahkan dan mengatur aliran air menuju daerah layanan. - Hanya berupa pintu pengatur

DESAIN WADUK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi perencaan waduk

Citation preview

Page 1: DESAIN WADUK

DESAIN WADUK

I. PENGERTIAN UMUM

Macam bangunan utama :

Bendung :

- Berguna untuk menaikkan elevasi (tinggi) muka air sungai sehingga

dapat mencapai elevasi daerah layanan, atau untuk tujuan tertentu ;

misalnya untuk meningkatkan head dalam PLTA.

- Tidak membutuhkan tampungan (waduk)

- Biasanya dibangun pada DAS bagian tengah, dimana debit tersedia

besar dan beda elevasi daerah layanan tidak terlalu tinggi dari elevasi

muka air sungai (tidak lebih dari 5 meter).

Bendungan :

- Berguna untuk menaikkan elevasi muka air, dan meningkatkan

debit tersedia pada musim kemarau.

- membutuhkan tampungan (waduk)

- Biasanya dibangun pada DAS bagian hulu dimana debit tersedia

relatif kecil dan beda elevasi daerah layanan cukup tinggi dari

elevasi muka air sungai (bisa lebih dari 50 meter).

Free intake :

- Berguna untuk mengarahkan dan mengatur aliran air menuju

daerah layanan.

- Hanya berupa pintu pengatur

- Biasanya dibangun pada DAS bagian hilir dimana debit tersedia

cukup besar dan elevasi daerah layanan hampir sama dengan

elevasi muka air sungai.

Page 2: DESAIN WADUK

Komponen pada bendungan :

1. Tubuh bendungan Urugan tanah dan/atau batu, beton

2. Waduk merupakan tampungan alamiah yang berfungsi untuk

menyimpan air sementara.

3. Pelimpah banjir sistem pembuangan (outlet) akibat kelebihan air di

waduk.

4. Intake Bangunan pengambilan air dari waduk untuk melayani

kebutuhan air yang dibebankan kepadanya.

5. Sistem pengelak berupa bendungan pengelak (cofferdam) dan

terowongan pengelak yang disediakan sebagai pengaman saat

kegiatan konstruksi.

6. Prasarana pendukung : inspection gallery, jalan akses, gardu pandang,

Rumah pembangkit dari PLTA, Instalasi penjernihan air bersih, sarana

rekreasi, dll.

CONTOH BENDUNGAN :

Page 3: DESAIN WADUK
Page 4: DESAIN WADUK
Page 5: DESAIN WADUK

II. DESAIN TAMPUNGAN WADUK

2.1 Lengkung Kapasitas Waduk

Waduk merupakan tempat penampungan air buatan yang

terbentuk akibat pembendungan sungai. Fungsi utama dari waduk

adalah untuk memantapkan aliran air baik dengan cara pengaturan

persediaan air yang berubah-ubah pada suatu sungai alamiah

maupun untuk memenuhi tuntutan kebutuhan yang berubah-ubah

dari para konsumennya. Berhubung fungsi utama dari waduk adalah

menyediakan tampungan air, maka ciri fisiknya yang terpenting

adalah kapasitas tampungan. Kapasitas waduk yang bentuknya

beraturan dapat dihitung dengan penerapan rumus-rumus untuk

menghitung benda padat, sedangkan kapasitas tampungan waduk

pada kedudukan alamiah biasanya ditetapkan berdasarkan

pengukuran topografi. Karakteristik tampungan suatu waduk dapat

dipresentasikan dalam bentuk grafik hubungan elevasi - volume

tampungan- luas genangan, yang biasa disebut lengkung

tampungan atau lengkung kapasitas waduk. (Linsley, 1985:164).

S. Konto

S. Kwayangan

Tubuh Bendungan

Page 6: DESAIN WADUK

Contoh : Map Image Waduk Selorejo

Contoh : Perspektif Dasar Waduk Selorejo

CONTOH 1 :

Data Karakteristik Tampungan Waduk Selorejo

Elevasi VolumeLuas

Genangan(meter) (x 106 m3) (Km2)

590 0.00 0.00610 15.00 1.60615 25.00 3.00620 38.00 3.80625 65.00 4.00

S. Konto

S. Kwayangan

Tubuh Bendungan

Page 7: DESAIN WADUK

Grafik Hubungan EL VS Volume Waduk

y = 0.0038x3 - 6.7809x2 + 4082.5x - 819352

R2 = 0.9986

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

590.00 595.00 600.00 605.00 610.00 615.00 620.00 625.00 630.00

Elevasi maw (meter)

Vo

lum

e (x

10

6 m

3)

Grafik Hubungan EL VS Luas Genangan Waduk

y = 0.0013x2 - 1.493x + 417.75

R2 = 0.95910.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

590.00 595.00 600.00 605.00 610.00 615.00 620.00 625.00 630.00

Elevasi maw (meter)

Luas

Gen

anga

n (K

m2 )

Dari dua grafik diatas terlihat bahwa lengkung kapasitas Waduk

Selorejo dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan berikut :

S = 0,0038 x EL3 - 6,7809 x EL2 + 4082,5 x EL – 819352

A = 0,0013 x EL2 – 1,493 x EL + 417,75

dimana,

S = Volume tampungan waduk ( x 106 m3)

Page 8: DESAIN WADUK

A = Luas genangan waduk (Km2)

EL = Elevasi muka air waduk (m)

Lengkung dan persamaan tersebut tentu saja hanya berlaku spesifik

untuk Waduk Selorejo, dan tidak berlaku pada waduk yang lain.

LATIHAN 1 :

Data topografi suatu waduk disajikan pada gambar berikut :

Dari pengukuran peta dengan menggunakan planimetri diperoleh

hubungan sebagai berikut :

Elevasi (m) 85 90 100 110 120 130

A (Km2) 0 1,20 3,20 3,60 410 440

Pertanyaan :

Buat gambar lengkung kapasitas waduk !

Buat persamaan yang menyatakan hubungan : EL VS Volume

tampungan dan EL VS Luas genangan waduk.

+ 92,00 m

+ 102,00 m

+ 112,00 m

+ 122,00 m+ 132,00 m

Page 9: DESAIN WADUK

Struktur Tampungan Waduk

Terkait dengan fungsinya maka tampungan waduk dapat dibagi

menjadi tiga bagian utama, yaitu ;

tampungan mati (dead storage),

tampungan efektif (effective storage,) dan

tampungan tambahan yang biasanya dimanfaatkan untuk

pengendalian banjir (flood storage).

Pembagian daerah (zone) tampungan pada waduk disajikan pada

Gambar berikut.

Gambar 2.1 Pembagian daerah (zone) tampungan pada waduk (Linsley, 1985 :164)

Permukaan genangan normal (normal water level) adalah

elevasi maksimum yang dicapai oleh kenaikan permukaan

waduk pada kondisi operasi biasa. Pada kebanyakan waduk

genangan normal ditentukan oleh elevasi mercu pelimpah atau

puncak pintu-pintu pelimpah.

tampungan mati(dead storage)

tampungan efektif(effective storage)

tampungan banjir(flood storage)

muka air banjir (HWL)

muka air normal (NWL)

muka air rendah (LWL)

tubuhbendungan

Saluran pembawaDasar sungai

Page 10: DESAIN WADUK

Permukaan genangan minimum (low water level) adalah

elevasi terendah yang diperoleh bila genangan dilepaskan

pada kondisi normal. Permukaan ini dapat ditentukan oleh

elevasi dari bangunan pelepasan (intake) terendah di dalam

bendungan atau pada elevasi minimum yang disyaratkan untuk

operasi turbine-turbinenya (pada waduk yang dioperasikan

untuk pembangkit listrik).

Tampungan pada daerah yang terletak antara permukaan

genangan minimum dan normal disebut tampungan efektif

(effective storage) dan daerah di bawah genangan minimum

disebut tampungan mati (dead storage). Tampungan mati

merupakan tampungan yang dicadangkan untuk menangkap

sedimen, dan bila volume sedimen yang tertangkap lebih besar

dari kapasitas yang dicadangkan berarti usia guna waduk

tersebut telah berakhir.

2.3 Tampungan Mati (Dead Storage)

Tampungan mati merupakan bagian dari waduk yang disediakan

untuk menampung sedimen. Kapasitas tampungan mati ini akan

sangat ditentukan oleh kadar sedimen dalam aliran sungai dan

usia guna waduk yang ditetapkan. Suatu waduk dikatakan telah

habis usia gunanya bila sedimen yang tertangkap sudah melebihi

kapasitas tampungan mati yang telah ditetapkan. Dalam struktur

waduk tampungan mati terletak pada bagian paling bawah dan

dibatasi oleh dasar waduk dengan muka air rendah dalam waduk

(low water level), dimana pada elevasi tersebut merupakan

kedudukan dari dasar intake. Dalam perancangan suatu

bendungan usia guna biasa ditetapkan sebesar 50 tahun,

Page 11: DESAIN WADUK

sedangkan kadar sedimen dalam aliran sungai diperoleh melalui

pengukuran langsung di lapangan atau dari analisis berdasarkan

metode empirik yang relevan, misalnya Metode USLE. Volume

tampungan mati setidak-tidaknya sebesar 5% dari total

tampungan waduk.

Dalam perencanaan bendungan, parameter yang dicari adalah

tinggi tampungan mati (hds). Contoh analisisnya dapat diuraikan

sebagai berikut :

Diketahui :

- laju erosi lahan di DAS Badung berdasarkan analisis dengan

metode USLE diperoleh 1.5 mm/tahun.

- Luas DAS = 200 Km2

Maka ;

- Volume tanah tererosi (qs) = 1.5 x 10-3 x 200 x 106

m3/tahun

= 3 x 105 m3/tahun

- Perkiraan Volume sedimen yang tertangkap di waduk (Vs) :

Vs = qs x t x TE

= 3 x 105 x 50 x 0.7

= 10.5 x 106 m3

TE : Trap efisiensi waduk, yaitu perbandingan antara volume

sedimen yang tertangkap di waduk dengan total volume

sedimen yang melewatinya. Untuk keperluan desain, nilai TE

dapat ditentukan dengan menggunakan grafik di buku TSDA

Jilid I.

Dengan menggunakan lengkung kapasitas waduk dari hasil

perhitungan CONTOH 1, maka tentukan kedudukan LWL

Page 12: DESAIN WADUK

pada El. + ... m, dan tinggi tampungan mati adalah (LWL – El

dasar waduk) atau .... meter.

WAWASAN

Mekanisme t ransportasi s edimentasi di sungai ;

- Setiap sungai membawa sejumlah sedimen terapung (suspended

sediment) serta menggerakkan bahan-bahan padat di sepanjang dasar

sungai sebagai muatan dasar (bad load).

- Gerakan dari partikel muatan dasar adalah dengan cara menggelinding,

menggeser dan melompat, sedangkan pada muatan terapung

dipengaruhi oleh turbulensi pada bidang aliran. Bila didasarkan pada

asal dari bahan yang terangkut maka angkutan material sedimen

dibedakan menjadi angkutan dasar (bed material transport) dan

angkutan material tercuci (wash load).

- Angkutan material dasar berasal dari dasar sungai, berarti bahwa

angkutan tersebut ditentukan oleh keadaan dasar dan karakteristik

aliran. Angkutan material dasar bisa terdiri dari muatan dasar dan

muatan tersuspensi. Material sedimen dari angkutan material tercuci

tidak berhubungan dengan keadaan setempat, tetapi berasal dari

sumber luar akibat erosi lahan. Angkutan material tercuci biasanya

terangkut sebagai muatan tersuspensi dan umumnya berupa bahan

yang sangat halus. Adanya muatan ini dapat berpengaruh pada

turbulensi dan viskositas karena itu mempunyai pengaruh terhadap

karakteristik aliran yang terjadi. Wash load tidak penting terhadap

perubahan dasar sungai, tetapi untuk kasus sedimentasi di waduk

Page 13: DESAIN WADUK

menjadi penting oleh karena jumlahnya yang cukup besar. Mekanisme

angkutan dasar secara skematis ditunjukkan pada Gambar berikut

(Jansen dkk, 1979 : 90).

Pola umum sebaran sedimen di waduk

Oleh karena berat jenis dari material sedimen rata-rata

sebesar 2,65 maka partikel-partikel dari sedimen terapung

cenderung untuk mengendap ke dasar alur, tetapi akibat

turbulensi dapat menghalangi pengendapan secara gravitasi

tersebut. Bila air yang mengandung sedimen mencapai suatu

waduk, maka kecepatan aliran dan turbulensinya akan sangat

jauh berkurang. Partikel-partikel terapung agak besar yang

kebanyakan berupa muatan dasar akan mengendap sebagai

suatu delta di hulu waduk. Partikel-partikel yang lebih kecil

akan tetap terapung lebih lama dan sebagian akan mengendap

lebih jauh di bagian hilir waduk. Partikel-partikel yang sangat

Mekanisme

Muatan dasar (bed load)

Muatan tersuspensi (suspended load)

Angkutan material dasar (bed material transport)

Angkutan material tercuci (wash load)

Kondisi asli (original)

Gambar : Mekanisme transportasi sedimen (Jansen dkk, 1979: 90)

Page 14: DESAIN WADUK

kecil akan tetap terapung lebih lama lagi dan sebagian darinya

mungkin akan keluar waduk bersama air yang mengalir melalui

outlet waduk baik melalui intake maupun pelimpah banjir.

Upaya untuk menahan sedimen dari muatan dasar ke dalam

waduk dapat dilakukan lebih efektif dengan cara

menghadangnya langsung oleh karena gerakan dari jenis

partikel ini adalah menggelinding, menggeser atau melompat.

Namun tidak demikian dengan muatan tersuspensi, oleh sebab

itu beban sedimentasi di waduk lebih didominasi oleh jenis

sedimen dari muatan tersuspensi.

Pergerakan sedimen di dalam waduk

Dua faktor yang mempengaruhi pola sebaran sedimen di waduk adalah

faktor hidrolis dan faktor karakteristik sedimen. Dari hasil penelitian

terdahulu berjudul “Identifikasi Besaran Parameter Model Aliran

Aliran air keruh

Delta

Sedimen Halus

Air yang relatif jernih

Dasar waduk

Outlet pelimpah

Sampah mengambang

Gambar : Pola umum sebaran sedimen di waduk (Linsley, 1985 :175)

Inflow

Bottom outlet

Intake

Page 15: DESAIN WADUK

Dinamis dan Transportasi Sedimen Waduk Selorejo dengan SMS 8.0”

yang telah dilakukan oleh peneliti pada Tahun 2007, menunjukkan

bahwa akibat pembendungan sungai menjadikan kecepatan aliran di

dalam waduk sangat kecil. Pola sebaran sedimen Waduk Selorejo secara

rinci sangat dipengaruhi oleh faktor kedalaman alirannya. Bagian palung

waduk terdalam cenderung memiliki endapan yang lebih tebal

dibanding palung yang lebih dangkal. Dari hasil simulasi model juga

menunjukkan bahwa ketebalan rata-rata sedimen di Waduk Selorejo

pada rentang waktu 6 (enam) tahun (Tahun 1999 ~ Tahun 2003) adalah

0,927 meter dengan nilai rata-rata 0,309 meter per dua tahun. Gambar

13 sampai Gambar 16 menunjukkan proses akumulasi ketebalan

sedimen di waduk. Gambar-gambar tersebut menunjukkan bahwa

proses awal sedimentasi terjadi pada zone waduk terdalam, yaitu pada

daerah di sekitar tubuh bendungan. Namun pada suatu kesetimbangan

tertentu dimana konsentrasi sedimen di zone tersebut telah melampaui

nilai konsentrasi sedimen pada aliran, maka sedimen akan menyebar

pada zone lain yang memiliki konsentrasi sedimen lebih rendah.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya secara alamiah

proses penimbunan sedimen dimulai pada bagian tertentu, yaitu bagian

palung waduk yang dalam. Bila pada bagian tersebut dapat

dikendalikan dengan cara mempertahankan konsentrasi sedimen agar

tetap rendah (nilainya lebih kecil dari bagian lain di sekitarnya) maka

potensi penyebaran sedimen bisa ditekan. Secara teknis upaya tersebut

dapat dilakukan dengan segera mengeluarkannya melalui pipa langsung

menuju bottom outlet.

Page 16: DESAIN WADUK

Gambar : Perubahan Tebal Sedimentasi (Akumulasi)

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

1.00

1.10

1.20

1.30

1.40

1.50

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000

NODE

Te

ba

l se

dim

en

tas

i (m

ete

r)

Th_1999

Th_2001

Th_2003

2.4 Analisis Kapasitas Tampungan Efektif

2.4.1 Kurva Massa Ganda

Untuk keperluan desain awal suatu waduk, maka Kurva Massa

Ganda (Diagram RIPPLE) dapat digunakan sebagai alat untuk

menentukan target manfaat dan kapasitas tampungan efektif yang

diperlukan.

Seperti telah dijelaskan bahwa waduk pada prinsipnya berfungsi

untuk menampung air pada saat musim hujan dan kemudian

Gambar 13 : Akumulasi ketebalan sedimen Tahun 1999~Tahun 2003 Gambar 14 : Topografi dasar Waduk Selorejo Tahun 1999

Gambar 15 : Topografi dasar Waduk Selorejo Tahun 2001 Gambar 16 : Topografi dasar Waduk Selorejo Tahun 2003

Page 17: DESAIN WADUK

memanfaatkannya pada saat musim kemarau, seperti terlihat pada

Grafik Inflow-outflow. Dari gambar tersebut terlihat bahwa dengan

target kebutuhan yang telah ditetapkan, maka potensi debit di sungai

tidak akan mampu memenuhi terutama pada periode ke 13 hingga

36. Upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut hanya dapat

dilakukan dengan cara menampung air selama periode 1 hingga 13

(saat kelebihan air) dan memanfaatkannya saat kekurangan air.

Namun untuk menentukan seberapa besar kapasitas tampungan

efektif (optimum) yang diperlukan, maka dapat didekati dengan

menggunakan diagram RIPPLE seperti ditunjukkan pada gambar

berikutnya. Analisis ini hanya didasarkan pada aspek potensi air,

untuk memutuskan seberapa besar kapasitas tampungan efektif

sesungguhnya maka perlu dilakukan pengecekan terhadap lengkung

kapasitas waduk yang ada. Bila ternyata volume tampungan yang

dihasilkan dari diagram RIPPLE lebih kecil dari potensi tampungan

lapangan yang ada berarti hasil analisis yang diperoleh dapat

digunakan, namun bila sebaliknya maka volume tampungan

maksimum yang digunakan sebagai batas untuk menentukan tingkat

kebutuhan air yang dapat dipenuhi dari waduk.

Page 18: DESAIN WADUK

Grafik Inflow-outflow Waduk

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35

Periode (10 harian)

Deb

it (

m3/d

etik

)

Kelebihan air

Kekurangan air

Q_andalan

Q_kebutuhan

t (periode)

AkumulasiVolume(m3)

Kemiringan kebutuhan

= kebutuhan (m3/periode)

VolumeTampungan efektif

A

0

B

0~A ~B : Masa pengisian

B~C~D : Masa pengosongan

C

D

Kurva Massa Ganda (Diagram RIPLLE)

Akumulasi Volume Debit Inflow

Page 19: DESAIN WADUK

CONTOH 2 :

Diketahui :

Debit Andalan 80 % (inflow) waduk diuraikan sebagai berikut :

Bulan Periode JH Q_Inflo

w(m3/det)

Jan 1 15 24.157  2 16 20.070Peb 1 15 19.052  2 14 18.206Mar 1 15 19.079  2 16 18.962Apr 1 15 17.485  2 15 15.580Mei 1 15 12.698  2 16 10.540Jun 1 15 8.094  2 15 7.993Jul 1 15 7.483  2 16 6.452Agt 1 15 6.793  2 16 5.496Sep 1 15 5.019  2 15 7.701Okt 1 15 9.574  2 16 11.291Nop 1 15 14.130  2 15 17.583Des 1 15 18.563  2 16 18.245

Tentukan :

Volume tampungan efektif yang diperlukan, bila kebutuhan air

ditetapkan sebesar ; 10 m3/detik sepanjang waktu (konstan) !

Page 20: DESAIN WADUK

Penyelesaian :

Grafik Inflow - Outflow

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Periode (1/2 bulanan)

De

bit

(m

3 /de

tik

)

Page 21: DESAIN WADUK

Kurva Massa Ganda

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47

Periode (1/2 bulanan)

Aku

mu

lasi

Vo

lum

e (x

10

6 m

3 )

LATIHAN 2 :

1. Dengan menggunakan data debit andalan yang sama dengan

CONTOH 2, hitung volume tampungan efektif yang diperlukan

untuk memenuhi kebutuhan air konstan sebesar 12 m3/detik !

2. Bila volume tampungan efektif yang tersedia di lapangan

(berdasarkan lengkung kapasitas waduk) sebesar 120 x 106 m3,

hitung kebutuhan air maksimum yang dapat dipenuhi (anggap

kebutuhan air merata sepanjang waktu) !

Volume Tampungan Efektif :+ 40 x 106 m3

Page 22: DESAIN WADUK

2.4.2 Keseimbangan Air di Waduk

Persamaan dasar keseimbangan air di waduk untuk simulasi ini

diuraikan sebagai berikut :

St = St-1 + It - Et - Qout - Qspiiloutt

dengan ;

St = Tampungan waduk pada periode t

St-1 = Tampungan waduk pada periode t-1

Et = Kehilangan air akibat evaporasi di waduk pada periode t

Qoutt = Suplai untuk air untuk memenuhi kebutuhan periode t

Qspilloutt = Outflow melalui pelimpah banjir periode t

t = Periode operasi waduk

tubuhbendungan

Saluran pembawa

Dasar sungai

Qinflow

Qoutfloww

Qo_pelimpahMAW (t)

MAW (t+1)

St St-1

ht

Evaporasi (Et)

hujan di waduk (Rt)

Page 23: DESAIN WADUK

CONTOH 3 :

Diketahui :

Lengkung kapasitas waduk :

Elevasi Volume Luas Genangan(meter) (x 106 m3) (Km2)

590 0.00 0.00610 15.00 1.60615 25.00 3.00620 38.00 3.80625 65.00 4.00

Debit Inflow ke waduk ditunjukkan pada LATIHAN 2.

Kebutuhan air menerus sepanjang waktu sebesar 12 m3/detik

Volume tampungan Mati = 10 x 106 m3

Volume tampungan efektif = 55 x 106 m3

Pertanyaan :

Buat pola keseimbangan air di waduk !, dan bagaimana

keandalan waduk dalam upaya memenuhi kebutuhan yang

ditetapkan ?

Bila debit tersebut digunakan untuk membangkitkan PLTA,

berapa daya maksimum dan energi tahunan yang dapat

dihasilkan dalam setiap tahun?

Keterangan :

P = .. 9,81.Q.Heff.

dimana :

P = Daya (kWatt)

= efisiensi (0,70)

Q = Debit pembangkit (m3/det)

Heff = Tinggi tekan efektif (m) Anggap nilainya = 0.85 Hbruto

TWL = + 585,00 m

Page 24: DESAIN WADUK

(Evaporasi dan faktor hujan diabaikan)

Penyelesaian :

1. Mencari hubungan Volume Tampungan VS Elevasi muka air

waduk seperti ditunjukkan grafik di bawah ini. Dengan

menggunakan persamaan regresi yang sesuai diperoleh :

EL (m) = 0,0003 x vol3 -0,0359 x vol2 + 1,7629 x vol + 590,12

Vol dalam satuan 106 m3.

Grafik Hubungan Volume VS Elevasi

y = 0.0003x3 - 0.0359x2 + 1.7629x + 590.12

R2 = 0.9983

590.00

595.00

600.00

605.00

610.00

615.00

620.00

625.00

630.00

- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00

Volume (x 106 m3)

Ele

vasi

(m)

2. Dibuat tabel perhitungan sebagai berikut :

Tabel : Perhitungan Keseimbangan Air di Waduk

Tampungan Waduk :

- Tamp. Mati = 10 x 106 m3 LWL = 604.46

- Tamp. Efektif = 55 x 106 m3 NWL = 635.42

Jumlah 65 x 106 m3

Bulan Periode JH  Q_Inflow  Q_out Qin-Qout S_eff S_bruto EL. MAW Q_Spill

(m3/det) (x106 m3) (m3/det) (x106 m3) (x106 m3) (x106 m3) (x106 m3) (x106 m3) (x106m3) (m3/det)

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13]

55.00 65.00 635.42

Jan 1 15 24.157 31.307 12.00 15.552 15.755 55.00 65.00 635.42 15.76 12.16

2 16 20.07 27.745 12.00 16.589 11.156 55.00 65.00 635.42 11.16 8.07

Peb 1 15 19.052 24.691 12.00 15.552 9.139 55.00 65.00 635.42 9.14 7.05

2 14 18.206 22.022 12.00 14.515 7.507 55.00 65.00 635.42 7.51 6.21

Page 25: DESAIN WADUK

Mar 1 15 19.079 24.726 12.00 15.552 9.174 55.00 65.00 635.42 9.17 7.08

2 16 18.962 26.213 12.00 16.589 9.624 55.00 65.00 635.42 9.62 6.96

Apr 1 15 17.485 22.661 12.00 15.552 7.109 55.00 65.00 635.42 7.11 5.49

2 15 15.58 20.192 12.00 15.552 4.640 55.00 65.00 635.42 4.64 3.58

Mei 1 15 12.698 16.457 12.00 15.552 0.905 55.00 65.00 635.42 0.90 0.70

2 16 10.54 14.570 12.00 16.589 -2.018 52.98 62.98 633.69 0.00 0.00

Jun 1 15 8.094 10.490 12.00 15.552 -5.062 47.92 57.92 630.08 0.00 0.00

2 15 7.993 10.359 12.00 15.552 -5.193 42.73 52.73 627.24 0.00 0.00

Jul 1 15 7.483 9.698 12.00 15.552 -5.854 36.87 46.87 624.77 0.00 0.00

2 16 6.452 8.919 12.00 16.589 -7.670 29.20 39.20 622.13 0.00 0.00

Agt 1 15 6.793 8.804 12.00 15.552 -6.748 22.45 32.45 619.78 0.00 0.00

2 16 5.496 7.598 12.00 16.589 -8.991 13.46 23.46 615.59 0.00 0.00

Sep 1 15 5.019 6.505 12.00 15.552 -9.047 4.42 14.42 608.97 0.00 0.00

2 15 7.701 9.980 12.00 15.552 -5.572 0.00 10.00 604.46 0.00 0.00

Okt 1 15 9.574 12.408 12.00 15.552 -3.144 0.00 10.00 604.46 0.00 0.00

2 16 11.291 15.609 12.00 16.589 -0.980 0.00 10.00 604.46 0.00 0.00

Nop 1 15 14.13 18.312 12.00 15.552 2.760 2.76 12.76 607.39 0.00 0.00

2 15 17.583 22.788 12.00 15.552 7.236 10.00 20.00 613.42 0.00 0.00

Des 1 15 18.563 24.058 12.00 15.552 8.506 18.50 28.50 618.15 0.00 0.00

2 16 18.245 25.222 12.00 16.589 8.633 27.13 37.13 621.44 0.00 0.00

Jan 1 15 24.157 31.307 12.00 15.552 15.755 42.89 52.89 627.32 0.00 0.00

2 16 20.07 27.745 12.00 16.589 11.156 54.05 64.05 634.58 0.00 0.00

Peb 1 15 19.052 24.691 12.00 15.552 9.139 55.00 65.00 635.42 8.19 6.32

2 14 18.206 22.022 12.00 14.515 7.507 55.00 65.00 635.42 7.51 6.21

Mar 1 15 19.079 24.726 12.00 15.552 9.174 55.00 65.00 635.42 9.17 7.08

2 16 18.962 26.213 12.00 16.589 9.624 55.00 65.00 635.42 9.62 6.96

Apr 1 15 17.485 22.661 12.00 15.552 7.109 55.00 65.00 635.42 7.11 5.49

2 15 15.58 20.192 12.00 15.552 4.640 55.00 65.00 635.42 4.64 3.58

Mei 1 15 12.698 16.457 12.00 15.552 0.905 55.00 65.00 635.42 0.90 0.70

2 16 10.54 14.570 12.00 16.589 -2.018 52.98 62.98 633.69 0.00 0.00

Jun 1 15 8.094 10.490 12.00 15.552 -5.062 47.92 57.92 630.08 0.00 0.00

2 15 7.993 10.359 12.00 15.552 -5.193 42.73 52.73 627.24 0.00 0.00

Jul 1 15 7.483 9.698 12.00 15.552 -5.854 36.87 46.87 624.77 0.00 0.00

2 16 6.452 8.919 12.00 16.589 -7.670 29.20 39.20 622.13 0.00 0.00

Agt 1 15 6.793 8.804 12.00 15.552 -6.748 22.45 32.45 619.78 0.00 0.002 16 5.496 7.598 12.00 16.589 -8.991 13.46 23.46 615.59 0.00 0.00

Sep 1 15 5.019 6.505 12.00 15.552 -9.047 4.42 14.42 608.97 0.00 0.002 15 7.701 9.980 12.00 15.552 -5.572 0.00 10.00 604.46 0.00 0.00

Okt 1 15 9.574 12.408 12.00 15.552 -3.144 0.00 10.00 604.46 0.00 0.002 16 11.291 15.609 12.00 16.589 -0.980 0.00 10.00 604.46 0.00 0.00

Nop 1 15 14.13 18.312 12.00 15.552 2.760 2.76 12.76 607.39 0.00 0.002 15 17.583 22.788 12.00 15.552 7.236 10.00 20.00 613.42 0.00 0.00

Des 1 15 18.563 24.058 12.00 15.552 8.506 18.50 28.50 618.15 0.00 0.002 16 18.245 25.222 12.00 16.589 8.633 27.13 37.13 621.44 0.00 0.00

3. Dari tabel (butir 2), maka dapat dibuat grafik hubungan sebagai

berikut :

Page 26: DESAIN WADUK

Grafik : Keseimbangan Air di Waduk

585.00

590.00

595.00

600.00

605.00

610.00

615.00

620.00

625.00

630.00

635.00

640.00

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49

Periode (1/2 bulanan)

Ele

vasi

MA

W (m

)

Grafik : Debit Inflow - Outflow Waduk

0

5

10

15

20

25

30

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47

Periode (1/2 bulanan)

Deb

it (

m3/d

etik

)

4. Dari tabel (butir 2), maka dapat dikembangkan untuk menghitung

daya dan energi sebagai berikut :

Tabel : Perhitungan Daya dan Energi Listrik Terbangkitkan

NWL

LWL

Q_in

Qo_release

Q_spillout

Page 27: DESAIN WADUK

Bulan Periode JH Q_release EL. MAW Hbruto Hnetto Daya Energi

    (hari) (m3/detik) (m) (m) (m) (kW) (x106 kWh)

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]

Jan 1 15 12.00 635.42 50.42 42.856 3,531.48 4,576.80

  2 16 12.00 635.42 50.42 42.856 3,531.48 4,881.92

Peb 1 15 12.00 635.42 50.42 42.856 3,531.48 4,576.80

  2 14 12.00 635.42 50.42 42.856 3,531.48 4,271.68

Mar 1 15 12.00 635.42 50.42 42.856 3,531.48 4,576.80

  2 16 12.00 635.42 50.42 42.856 3,531.48 4,881.92

Apr 1 15 12.00 635.42 50.42 42.856 3,531.48 4,576.80

  2 15 12.00 635.42 50.42 42.856 3,531.48 4,576.80

Mei 1 15 12.00 635.42 50.42 42.856 3,531.48 4,576.80

  2 16 12.00 633.69 48.69 41.391 3,410.75 4,715.02

Jun 1 15 12.00 630.08 45.08 38.321 3,157.83 4,092.55

  2 15 12.00 627.24 42.24 35.905 2,958.76 3,834.55

Jul 1 15 12.00 624.77 39.77 33.806 2,785.78 3,610.37

  2 16 12.00 622.13 37.13 31.562 2,600.86 3,595.43

Agt 1 15 12.00 619.78 34.78 29.560 2,435.83 3,156.84

  2 16 12.00 615.59 30.59 26.006 2,142.96 2,962.43

Sep 1 15 12.00 608.97 23.97 20.376 1,679.08 2,176.09

  2 15 0.00 604.46 19.46 16.540 - -

Okt 1 15 0.00 604.46 19.46 16.540 - -

  2 16 0.00 604.46 19.46 16.540 - -

Nop 1 15 12.00 607.39 22.39 19.034 1,568.50 2,032.77

  2 15 12.00 613.42 28.42 24.153 1,990.30 2,579.43

Des 1 15 12.00 618.15 33.15 28.176 2,321.82 3,009.08

  2 16 12.00 621.44 36.44 30.975 2,552.50 3,528.57

Jumlah             80,789.48

Min             - -

Max             3,531.48 4,881.92

Rerata           2,557.85 3,366.23

keterangan :TWL = 585 m

Page 28: DESAIN WADUK

Grafik Fluktuasi Daya dan Energi Terbangkitkan

-

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Periode (1/2 bulanan)

day

a/en

erg

i

LATIHAN 3 :

Dengan mengacu pada cara perhitungan CONTOH 3, buat analisis

serupa untuk menentukan energi listrik tahunan yang dapat

dihasilkan oleh waduk bila kebutuhan air untuk PLTA ditetapkan

sebesar 11 m3/detik. Beri penjelasan dari hasil yang telah diperoleh.

Energi (x 106 kWh)

Daya (kWh)

Page 29: DESAIN WADUK

2.4.3. Tampungan Banjir (Flood Storage)

Tampungan banjir merupakan bagian dari waduk yang dapat

berfungsi untuk mereduksi debit banjir yang terjadi. Dalam struktur

waduk tampungan banjir ini terletak paling atas dan dibatasi oleh

muka air normal (normal water level) dengan muka air tinggi (high

water level). Dalam perancangan suatu bendungan, besarnya

tampungan banjir ini akan sangat dipengaruhi oleh dimensi pelimpah

banjir (spill way) dari waduk untuk pembuangan kelebihan airnya

saat musim banjir, sehingga secara teknis ketinggiannya harus

ditentukan secara bersama-sama dengan penentuan dimensi

pelimpah banjir.

Penentuan besarnya tampungan banjir ini (menyangkut

volume dan tingginya) biasa dikaitkan dengan aspek ekonomi,

disamping keamanan konstruksi. Secara teknis penetapannya

dilakukan melalui teknik optimasi dengan fungsi sasaran biaya

konstruksi pelimpah dan tubuh bendungan yang minimum.

Bangunan pelimpah yang sesuai untuk waduk yang berfungsi

sebagai penyedia air adalah berupa ambang overflow/freeflow atau

pelimpah bebas. Kelebihan mendasar dari tipe pelimpah tersebut

adalah murahnya biaya konstruksi, mudahnya biaya operasional

serta ringannya biaya pemeliharaan karena tidak dilengkapi sarana

mekanis.

A. Lebar Pelimpah Optimum

Konsep optimasi untuk penentuan lebar pelimpah dan tinggi

tampungan banjir optimum ditunjukkan pada gambar berikut :

Page 30: DESAIN WADUK

Dengan mengikuti konsep tersebut, maka alur analisis untuk

menentukan dimensi pelimpah dan tinggi tampungan banjir

optimum dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Tentukan dimensi lebar pelimpah tertentu (mulai dari B1)

1. Lakukan analisis penelusuran banjir (flood routing) pada

waduk melalui pelimpah tersebut dengan data inflow berupa

debit banjir rancangan kala ulang 1000 Tahun (sesuai kriteria

perencanaan bendungan). Dari analisis ini akan diperoleh

tinggi tampungan banjir (htb)

1. Hitung tinggi bendungan yang diperlukan sesuai dimensi

pelimpah tersebut,

H = htm + hte + htb + w

dimana w adalah tinggi jagaan (free board), dalam tahap ini

nilainya dapat diperkirakan terlebih dahulu.

2. Perkirakan biaya konstruksi pelimpah berdasarkan lebar yang

diasumsikan

Lebar Pelimpah (m)

Juta Rp

0 B1 B2 B3 B4 ……..Bopt

Cost min

Cost Tubuh Bendungan

Cost Bang. Pelimpah

Cost Bang. Pelimpah + Cost Tubuh Bendungan

Page 31: DESAIN WADUK

1. Perkirakan biaya konstruksi tubuh bendungan

1. Perkirakan biaya totalnya

1. Plot hasil perhitungan tersebut pada grafik hubungan antara

lebar pelimpah dan biaya konstruksi, seperti gambar di atas.

8. Ulangi butir 1 dengan masukan data lebar pelimpah yang lain

(B2)

9. Hentikan perhitungan bila data sudah dianggap

cukup

10.Dengan cara grafis maka dapat ditentukan lebar pelimpah

optimum

Analisis dengan pertimbangan ekonomis bukan satu-satunya

cara untuk menetapkan lebar pelimpah dalam suatu

perencanaan bendungan, pertimbangan lain menyangkut

keamanan konstruksi dan pertimbangan resiko akibat kerusakan

yang mungkin terjadi seringkali menjadi pertimbangan utama.

Lebar pelimpah yang ideal biasanya berkisar pada lebar efektif

palung sungai dimana site bendungan ditetapkan.

B. Penelusuran Banjir Melalui Waduk

Pada prinsipnya penelusuran banjir pada waduk didasarkan

pada persamaan kontinuitas sebagai berikut :

dS/dt = I - O

Bila dinyatakan dalam finite interval waktu :

atau,

Page 32: DESAIN WADUK

Jika,

dan,

Maka persamaan tersebut dapat diubah menjadi ;

dengan,

It = Aliran masuk waduk pada permulaan waktu t

It+1 = Aliran masuk waduk pada akhir waktu t

Ot = Aliran keluar dari waduk pada permulaan waktu t

Ot+1 = Aliran keluar dari waduk pada akhir waktu t

St+1 = Tampungan waduk pada akhir waktu t

Persamaan di atas dikembangkan oleh L.G. Puls dari US

Army Corps of Engineers.

Persamaan Outflow melalui pelimpah bebas, dirumuskan

sebagai beri-kut :

Q = C * B * H3/2

dengan,

C = Koefisien limpahan (1,7 ~ 2,2 m1/2/det)

B = Lebar efektif pelimpah

= L’ - 2*(n*Kp + Ka)*H

L’ = Lebar kotor mercu pelimpah

n = Jumlah pilar

Kp = Koefisien kontraksi pada pilar

Ka = Koefisien kontraksi pada dinding samping

H = Tinggi energi di atas ambang pelimpah

= h +v2/2g

Page 33: DESAIN WADUK

h = Tinggi air di atas pelimpah (m)

= koefisien pembagian kecepatan aliran

v = Kecepatan aliran rerata di muka ambang pelimpah

(m/det)

g = Percepatan grafitasi = 9,81 m/det2

CONTOH 4 :

Diketahui data rencana dari analisis sebelumnya sebagai

berikut :

Bangunan pelimpah tipe bebas (over flow) tidak berpilar Lebar rencana pelimpah (B) = 32 m NWL = 272,70 m C dianggap tetap = 2 m1/2/detik Lengkung kapasitas waduk memiliki persamaan ;

S = 2.8107. EL - 766.53 ; dimana,S = tampungan waduk (x 106 m3)EL = Elevasi muka air waduk (m)

Debit inflow Q1000Th diuraikan sebagai berikut :

t Q t Q t Q

(jam) (m3/det) (jam) (m3/det) (jam) (m3/det)

0.00 6.00 6.00 313.00 12.00 51.00

0.50 7.00 6.50 261.00 12.50 44.00

1.00 11.00 7.00 215.00 13.00 38.00

1.50 25.00 7.50 181.00 13.50 33.00

2.00 77.00 8.00 155.00 14.00 28.00

2.50 182.00 8.50 132.00 14.50 24.00

3.00 299.00 9.00 114.00 15.00 20.00

3.50 420.00 9.50 99.00 15.50 16.00

4.00 441.00 10.00 87.00 16.00 13.00

4.50 432.00 10.50 76.00 16.50 10.00

5.00 402.00 11.00 68.00 17.00 7.00

5.50 362.00 11.50 59.00    

Tentukan :

HWL/FWL

Seberapa besar waduk dapat mereduksi banjir ?

Penyelesaian :

Page 34: DESAIN WADUK

PENELUSURAN BANJIR DI WADUK MELALUI PELIMPAH BEBAS (OVER FLOW)

Data teknis pelimpah :

Tipe =Overflow (aliran bebas)

Lebar =32 meter (tanpa pilar)

Asumsi :

- Koefisien debit (C) pelimpah dianggap konstan

- Pada saat permulaan banjir (t=0) elevasi air waduk setinggi

ambang bangunan pelimpah

Tabel : Hubungan elevasi - tampungan - debit (H - S - Q)

Elevasi H S S/t Q

[m] [m] [106 m3] [ m3/det] [ m3/det] [ m3/det] [ m3/det]

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]

272.70 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

272.90 0.20 0.5262 292.33 5.72 295.20 289.47

273.10 0.40 1.0663 592.39 16.19 600.48 584.29

273.30 0.60 1.6203 900.17 29.74 915.04 885.29

273.50 0.80 2.1743 1207.94 45.79 1230.84 1185.05

273.70 1.00 2.7283 1515.72 64.00 1547.72 1483.72

273.90 1.20 3.2823 1823.50 84.13 1865.57 1781.43

274.10 1.40 3.8437 2135.39 106.02 2188.40 2082.38

274.30 1.60 4.4125 2451.39 129.53 2516.15 2386.63

274.50 1.80 4.9813 2767.39 154.56 2844.67 2690.11

274.70 2.00 5.5501 3083.39 181.02 3173.90 2992.88

274.90 2.20 6.1189 3399.39 208.84 3503.81 3294.97

275.10 2.40 6.7083 3726.83 237.96 3845.81 3607.86

275.30 2.60 7.3183 4065.72 268.31 4199.88 3931.57

Keterangan :

Q = C.B.H3/2

= 2 x 32 x H3/2 = 64.00 x H3/2

t = 0.5 jam = 1,800 detik

Tabel : Penelusuran banjir lewat waduk dengan bangunan pelimpah

( t = 0.5 jam)

t I (I1 + I2)/2 1 2 H Q EL. MAW

[jam] [ m3/det] [ m3/det] [ m3/det] [ m3/det] [m] [ m3/det] [m]

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]

0.0 6.0       0.206 6.00 272.906

0.5 7.0 6.50 292.54 299.04 0.209 6.10 272.909

1.0 11.0 9.00 295.93 304.93 0.212 6.25 272.912

1.5 25.0 18.00 301.27 319.27 0.221 6.64 272.921

2.0 77.0 51.00 314.25 365.25 0.248 7.92 272.948

2.5 182.0 129.50 355.88 485.38 0.320 11.61 273.020

3.0 299.0 240.50 464.63 705.13 0.452 19.47 273.152

3.5 420.0 359.50 663.56 1023.06 0.643 33.00 273.343

EL. 272.70 m

Page 35: DESAIN WADUK

4.0 441.0 430.50 951.38 1381.88 0.858 50.89 273.558

4.5 432.0 436.50 1276.21 1712.71 1.057 69.53 273.757

5.0 402.0 417.00 1575.70 1992.70 1.225 86.75 273.925

5.5 362.0 382.00 1829.17 2211.17 1.356 101.05 274.056

6.0 313.0 337.50 2026.95 2364.45 1.448 111.50 274.148

6.5 261.0 287.00 2165.71 2452.71 1.501 117.67 274.201

7.0 215.0 238.00 2245.62 2483.62 1.519 119.86 274.219

7.5 181.0 198.00 2273.59 2471.59 1.512 119.01 274.212

8.0 155.0 168.00 2262.70 2430.70 1.488 116.12 274.188

8.5 132.0 143.50 2225.69 2369.19 1.451 111.83 274.151

9.0 114.0 123.00 2170.00 2293.00 1.405 106.58 274.105

9.5 99.0 106.50 2101.03 2207.53 1.354 100.80 274.054

10.0 87.0 93.00 2023.65 2116.65 1.299 94.77 273.999

10.5 76.0 81.50 1941.39 2022.89 1.243 88.69 273.943

11.0 68.0 72.00 1856.50 1928.50 1.186 82.69 273.886

11.5 59.0 63.50 1771.06 1834.56 1.130 76.87 273.830

12.0 51.0 55.00 1686.01 1741.01 1.074 71.21 273.774

12.5 44.0 47.50 1601.32 1648.82 1.018 65.78 273.718

13.0 38.0 41.00 1517.87 1558.87 0.965 60.62 273.665

13.5 33.0 35.50 1436.43 1471.93 0.912 55.77 273.612

14.0 28.0 30.50 1357.73 1388.23 0.862 51.23 273.562

14.5 24.0 26.00 1281.96 1307.96 0.814 47.00 273.514

15.0 20.0 22.00 1209.29 1231.29 0.768 43.07 273.468

15.5 16.0 18.00 1139.89 1157.89 0.724 39.42 273.424

16.0 13.0 14.50 1073.43 1087.93 0.682 36.04 273.382

16.5 10.0 11.50 1010.11 1021.61 0.642 32.93 273.342

17.0 7.0 8.50 950.06 958.56 0.604 30.07 273.304

Maksimum 441.0       1.519 119.86 274.22

Jadi ;

HWL waduk diperoleh pada + 274,22 meter

Debit banjir tereduksi sebesar 390,10 m3/detik

Page 36: DESAIN WADUK

III. DIMENSI TUBUH BENDUNGAN TIPE URUGAN

Fluktuasi MAW

272.80

273.00

273.20

273.40

273.60

273.80

274.00

274.20

274.40

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0 12.0 13.0 14.0 15.0 16.0 17.0 18.0

t (jam)

EL

. M

AW

(m

)

Debit banjir tereduksi

volume banjir tereduksi

Debit Inflow

Debit Outflow