Data Rumah Susun Sederhana Pekunden

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN STUDI EKSKURSI MATA KULIAH PERUMAHAN

BUKIT SEMARANG BARU dan RUMAH SUSUN PEKUNDEN

Oleh : Rizkya Ayu Puspitasari Soraya Rizky Nabilla L2B009022 L2B009062

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

BUKIT SEMARANG BARUBukit Semarang Baru adalah sebuah kawasan perumahan di bagian Semarang Barat yang dikembangkan dengan konsep berwawasan lingkungan. Bukit Semarang Baru mulai didirikan pada tahun 1999. Perumahan ini mempunyai visi dalam Mewujudkan sebuah Kota Baru Terpadu dan Misi Menyediakan kawasan hunian yang terencana, berkualitas dan berwawasan lingkungan. BSB memiliki tata ruang yang ramah lingkungan, dilengkapi dengan danau-danau (retention pond) dan sumur resapan. BSB dikenal juga sebgai Kota Baru di Semarang karena selain sebagai hunian, kota ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang.

Gambar :Master plan BSB Sumber : google.com

Gambar : Land use BSB Sumber : google.com

Gambar : Landmark BSB Sumber : google.com KELEBIHAN :

Gambar :Sport club Sumber : Dokumen pribadi

Gambar :Rumah di GTB Sumber : Dokumen pribadi

BSB memiliki beberapa tipe cluster perumahan, mulai dari perumahan sederhana, perumahan menengah atas, sampai elite. Contohnya adalah perumahan Jatisari untuk masyarakat sederhana, cluster Taman Pelangi dan cluster Taman Bunga untuk masyarakat menengah ke atas, dan Puri Arga Golf yang ditujukkan untuk masyarakat elite. Perumahan Bukit Semarang Baru dengan semboyan kota satelit telah memiliki fasilitas umum, seperti : fasilitas pendidikan, tempat ibadah, supermarket, sport club, pusat rekreasi, danau buatan, restaurant. Memiliki sumur arteis sebagai penghasil air bersih. Memiliki instalasi pengolahan sampah. Terdapat instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB).

Terdapat Gardu Compact dan Gardu Induk untuk mensuplai kebutuhan listrik. Pada masing-masing cluster memiliki danau buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan, sehingga tidak menyebabkan banjir Dilengkapi dengan ruang terbuka hijau berupa taman-taman.

KEKURANGAN: Letak Bukit Semarang Baru yang berada di Kecamatan Mijen, Semarang Barat letaknnya agak jauh dari pusat kota. Sehingga aksesbilitas agak sulit dijangkau. Sedangan di Bukit Semarang Baru, ada suatu peraturan bahwa angkutan kota dilarang masuk. Hal ini mengakibatkan BSB hanya dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi. Jika menggunakan angkutan kota, maka hanya berhenti sampai dengan area di luar BSB, kemudian dijangkau dengan berjalan kaki.

Gambar :Lokasi BSB Sumber : Google.com Terdapat lahan terbuka hijau yang gersang di BSB. Contohnya adalah sebuah taman di Cluster Taman Pelangi.

Gambar :Taman di Graha Taman Bunga Sumber : Dokumen pribadi

RUMAH SUSUN (RUSUN) PEKUNDEN

I. DATA RUMAH SUSUN PEKUNDEN Alamat: Jl. Pekunden,Semarang Batas-batas: Utara : Jl. Inspeksi Timur : Jl. Pekunden Selatan : Jl. Batan Selatan Barat : DP Mall Semarang

-

Rusun Pekunden terdiri dari 4 lantai, lantai 1 digunakan sebagai Ruang bersama seperti Pasar Krempyeng, Aula, Rumah pintar, tempat parkir dan tempat usaha. Sedangkan lantai 2,3, dan 4 sebagai hunian warga. Unit hunian Rusun: Tipe 27 sebanyak 72 buah, Tipe 54 sebanyak 10 buah dan Tipe 81 sebanyak 5 buah.

Gb. Situasi di salah satu rumah Tipe 27

Gb. Blok-blok Rusun

Gb. Selasar lantai 2

Terdapat 5 blok Rusun,yakni Blok A,B,C,D, dan E. Tiap blok dihubungkan dengan selasar penghubung. Pada perencanaan awal 1 RT merupakan 1 blok dari lantai 2 hingga 4. Namun pelaksanaannya warga memilih 1 RT terdiri dari blok A,B,C,D dan E di lantai yang sama. Awal pembangunan (September 1992) jumlah penghuni sebanyak 72 KK, saat ini berjumlah 108 KK karena terdapat 1 unit rumah yang diisi lebih dari 1 KK. Masing-masing rumah memiliki Kamar mandi dan Ruang dapur sendiri-sendiri sehingga privacy antar warga tetap terjaga. Meteran Listrik terdapat di masing-masing rumah sehingga warga membayar biaya listrik sesuai pemakaian. Sedangkan untuk air bersih digunakan sumur artetis yang setiap bulannya dipungut biaya Rp 15.000,00. Berdasarkan statusnya terdapat 2 jenis rumah, yaitu Rusunami dan Rusunawa. Rusunami singkatan dari Rumah Susun Hak Milik. Rusunami ini dimiliki oleh warga yang dahulu tanahnya tergusur akibat pembangunan Rusun ini. Rusunami berjumlah 50 unit yang terletak di seluruh lantai 2 dan beberapa di lantai 3 dan 4. Rusunawa singkatan dari Rumah Susun Sederhana Sewa yakni rumah susun yang disewakan kepada penghuni. Rusunawa di lantai 3 harga sewa per unit sebesar Rp 60.000,00 sedangkan untuk Rusunawa di lantai 4 harga sewa per unit sebesar Rp 40.000,00. Saat ini jumlah Rusunawa sebanyak 37 unit.

Terdapat fasilitas penunjang berupa shaft air kotor dan shaft sampah yang terdapat di tiap lantai bangunan. Tiap pagi sampah tersebut diambil oleh tukang sampah.

Gb. Pasar Krempyeng

Gb. Shaft Sampah

Gb. Aktivitas penghuni Rusun

Untuk pengamanan di setiap lantai terdapat balustrade yang selalu dirawat dan dicat sehingga tetap aman dan kokoh. Rusun Pekunden didesain dengan sistem Free Maintenance Building. II. KELEBIHAN Rusun Pekunden dibandingkan dengan Rusun yang lain seperti Rusun Bandarharjo dan Kaligawe merupakan Rusun dengan desain terbaik. Sebelum Rusun ini dibangun diadakan diskusi dengan warga sehingga aspirasi dan keinginan warga dapat diakomodasi dengan baik di dalam desain Rusun. Pembuatan dapur dan kamar mandi di masing-masing unit hunian adalah permintaan warga dan hal tersebut diwujudkan dalam desain Rusun Pekunden. Rusun Pekunden terletak di tengah kota sehingga mudah dijangkau dan letaknya strategis. Sarana transportasi menuju Rusun tersedia dengan baik. Adanya beragam fasilitas penunjang seperti shaft air kotor dan sampah. Pasar Krempyeng di lantai 1 memudahkan warga yang ingin berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu keberadaan tempat usaha warga di lantai 1 yang menyediakan beragam usaha seperti warung makan Padang, Toko Kelontong, Tukang potong rambut, dll menjadi fasilitas penunjang tersendiri. Dengan letaknya yang strategis dan di tengah kota, tempat usaha tersebut dapat berkembang dengan baik. Adaptasi dan toleransi warga penghuni Rusun terjalin dengan baik sehingga kerukunan dan persatuan antar warga di dalam rusun terjaga. III. KEKURANGAN Perawatan Rusun terkendala oleh kekurangan biaya karena biaya sewa yang murah. Dikarenakan mayoritas warga yang tinggal merupakan kalangan masyarakat berpenghasilan rendah sehingga warga tidak mampu apabila perawatan Rusun dibebankan kepada mereka sepenuhnya. Akhirnya pengurus Rusun harus banting tulang untuk mencukupi kebutuhan biaya perawatan yakni dengan mendirikan toilet umum, mengelola pasar krempyeng dan menjual air PAM. Akibat kurang terawatnya kondisi Rusun menyebabkan Rusun nampak sedikit kumuh dan banyak kerusakan fasilitas yang tidak dapat ditangani dengan baik. Contohnya kebocoran tandon Air dan lapuknya kayu-kayu tritisan. Ketidakpedulian Pemkot terhadap kondisi Rusun. Tercatat sejak dibangun pada tahun 1992, Pemkot baru 2 kali memberikan bantuan, yakni tahun 1999 untuk pengecetan dinding luar Rusun dan tahun 2010 untuk pembetulan tritisan yang rusak. Padahal pengurus sudah berulang kali mengajukan permintaan bantuan kepada pemkot.