7
LAPORAN TUTORIAL BLOK PEDIATRI SKENARIO I: NEONATUS OLEH: KELOMPOK 16 Anindya Nur Qurani (G0011026) Desrina Pungky (G0011066) Evi Kusumawati (G0011088) Karla Kalua (G0011124) Nisaul Amalia Rahmawati (G0011150) Windy Monica (G0011210) Vania Nur Amalina (G0011204) Adiptya Cahya Mahendra (G0011004) Cakradenta Yudha Poetera (G0011056) Moch. Fairuz Zahran (G0011140) Ismael (G0011217) Tutor: dr. Dian Nugroho

Cover Pembuka Penutup Skenario1 Pediatri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Skenario 1 Pediatri Bab 1 dan 4

Citation preview

LAPORAN TUTORIALBLOK PEDIATRISKENARIO I: NEONATUS

OLEH:KELOMPOK 16Anindya Nur Qurani(G0011026)Desrina Pungky(G0011066)Evi Kusumawati(G0011088)Karla Kalua(G0011124)Nisaul Amalia Rahmawati(G0011150)Windy Monica(G0011210)Vania Nur Amalina(G0011204)Adiptya Cahya Mahendra(G0011004)Cakradenta Yudha Poetera(G0011056)Moch. Fairuz Zahran(G0011140)Ismael (G0011217)

Tutor: dr. Dian Nugroho

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA2014BAB IPENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANGPerinatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan fetus dari 28 minggu dalam kandungan hingga bayi berusia 7 hari post partum. Dewasa ini perinatologi berkembang menjadi suatu cabang ilmu kesehatan anak yang tersendiri. Perhatian terhadap ilmu tersebut semakin besar karena hal ini terkait dengan peningkatan angka kematian bayi baru lahir.Data dari Save The Children 2001 menunjukkan bahwa lebih dari 7 juta bayi meninggal setiap tahunnya. Dan hampir duapertiga bayi yang meninggal, terjadi pada bulan pertama kehidupan. Selain itu, kerentanan bayi yang meninggal meningkat dalam waktu 24 jam sesaat setelah dilahirkan.Pada neonatus didapatkan adanya faktor adaptasi yang memungkinkan untuk penyesuaian diri dari lingkungan intrauterin menuju lingkungan ekstrauterin. Dan proses perubahan adapatasi ini sangat dipengaruhi oleh faktor kehamilan dan faktor partus. Bila kehamilan ataupun saat persalinan terjadi gangguan, hal ini dapat menimbulkan peningkatan insidensi morbiditas dan mortalitas bayi baru lahir tersebut.

II. KASUSSeorang ibu G1P0A0 berusia 25 tahun dengan usia kehamilan 38 minggu melahirkan seorang bayi laki-laki dengan berat 3 kg, panjang 49 cm secara spontan, warna ketuban keruh, tidak ada mekoneum.Saat bayi lahir didapatkan bayi tidak bernafas, tonus otot kurang baik. Setelah dilakukan resusitasi sampai dengan pemberian ventilasi tekanan positif didapatkan bayi bernafas spontan, tidak ada retraksi, denyut jantung 100 x/menit. Skor Apgar 5-7-10.Dari anamnesis riwayat kehamilan didapatkan ANC tidak teratur, ketuban pecah 24 jam, riwayat demam sebelum melahirkan. Catatan kesehatan ibu menunjukkan bahwa tanda vital ibu normal, pemeriksaan TORCH negatif, HbsAg negatif, gula darah normal. Selanjutnya bayi dan ibunya dibawa ke ruang perawatan untuk dirawat gabung dan diberikan ASI oleh ibu.III. Rumusan Masalah1. Bagaimana proses embriologi?2. Bagaimana fisiologi fetus?3. Bagaimana perubahan dari lingkungan intrauterin ke ekstrauterin (regulasi suhu, penyesuaian kardiovaskuler / respirasi, regulasi glukosa, initiation of feeding)?4. Bagaimana dampak pada bayi akibat kehamilan dan persalinan abnormal?5. Bagaimana usia kehamilan dapat sangat berpengaruh terhadap risiko morbiditas dan mortalitas pada bayi (penyakit paru, hipotermia, keseimbangan glukosa)?6. Bagaimana differential diagnosis dan komplikasi pada kasus-kasus yang sering ditemui pada bayi baru lahir antara lain: jaundice, respiratory distress, poor feeding, bayi yang kecil masa kehamilan dan besar masa kehamilan, state abnormalities meliputi tremulousness, irritability, letargis akibat gejala penarikan obat, hipoglikemia, sepsis, serta prematuritas?7. Bagaimana diagnosis dan penatalaksanaan BBLR (bayi dengan berat lahir rendah)?

IV. Tujuan1. Menjelaskan proses embriologi?2. Menjelaskan fisiologi fetus?3. Menjelaskan perubahan dari lingkungan intrauterin ke ekstrauterin (regulasi suhu, penyesuaian kardiovaskuler / respirasi, regulasi glukosa, initiation of feeding)?4. Menjelaskan dampak pada bayi akibat kehamilan dan persalinan abnormal?5. Menjelaskan usia kehamilan dapat sangat berpengaruh terhadap risiko morbiditas dan mortalitas pada bayi (penyakit paru, hipotermia, keseimbangan glukosa)?6. Menjelaskan differential diagnosis dan komplikasi pada kasus-kasus yang sering ditemui pada bayi baru lahir antara lain: jaundice, respiratory distress, poor feeding, bayi yang kecil masa kehamilan dan besar masa kehamilan, state abnormalities meliputi tremulousness, irritability, letargis akibat gejala penarikan obat, hipoglikemia, sepsis, serta prematuritas?7. Menjelaskan diagnosis dan penatalaksanaan BBLR (bayi dengan berat lahir rendah)?

BAB IVPENUTUP

I. Kesimpulan1. Perlu kewaspadaan dan kesigapan dokter dalam menangani kasus kegawatdaruratan neonatus, seperti asfiksia neonatorum.2. Pemeriksaan fisik lengkap pada neonatus terdiri atas pemeriksaan sesaat setelah lahir dan pemeriksaan umum. Pemeriksaan sesaat setelah lahir terdiri atas pemeriksaan adaptasi dengan APGAR Score, mencari kelainan kongenital dan garis tengah, cairan amnion, plasenta, tali pusat, berat badan, jenis kelamin. Sedangkan pemeriksaan fisik lengkap lanjutan adalah warna kulit, kulit, postur dan gerakan, kepala, mata, telinga, hidung, mulut dan tenggorok, leher, dada, paru, jantung, abdomen dan punggung, genitalia dan anus, ekstremitas, urin dan tinja, antropometri.3. APGAR score adalah metode untuk mengkaji penyesuaian atau adaptasi segera bayi baru lahir terhadap kehidupan ekstrauterin. Yang dinilai adalah laju jantung, usaha bernafas, tonus otot, refleks dan warna kulit. Skor APGAR dinilai setiap 5 menit sekali untuk mengevaluasi tindakan resusitasi.4. Penting dilakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya agar terjalin kontak sosial yang erat (attachment) dan inisiasi menyusui dini atau IMD mengingat pentingnya ASI bagi bayi.II. Saran1. Ibu seharusnya melakukan pemeriksaan ANC secara teratur agar masalah kehamilan dapat terdeteksi dan teratasi lebih dini.