9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern saat ini, rokok bukanlah benda asing lagi mereka yang hidup di kota maupun di desa umumnya mereka sudah benda yang bernama rokok ini. Bahkan oleh sebagian orang, rokok sudah men kebutuhan hidup yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kehidupan hari. Tanpa alasan yang jelas seseorang akan merokok, baik setel setelah minum kopi atau teh, bahkan sambil bekerja pun seringkal dengan merokok. Rokok sudah menjadi budaya manusia (Jaya, 2009). Rokok darisegibisnis dapatmenjadisesuatu yang menguntungkan. Namun, dari segi kesehatan rokok dapat pula mengakibatkan masalah kematian yang tentunya berdampak negatif terhadap kehidupan rakyat dari suatu negara. Pada tahun 2004, yang meninggal akibat rokok di dunia sekitar 5,4 jiwa dan kemungkinan akan meningkat menjadi 8,3 juta jiwa pada tahun 2 Kematian karena rokok ini memberikan kontribusi kurang lebih 10% kematian di dunia. Faktanya kematian tersebut 80% terjadi di negara berke (WHO, 2008). Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Cina dan India dalam ka kematian akibat menghisap rokok. Dari fakta-fakta tersebut dapat secara jelas betapa rokok merupakan sesuatu permasalahan yang bukanlah se Di satu sisi rokok dapat menyerap tenaga kerja dan menghasilkan devisa ne namun di satu sisi pula rokok sudahlah menjadi ancaman yang sangat serius suatu negara karena dapat mengakibatkan penyakit dan kematian bagi rakyat dan tentulah hal tersebut dapatlah menjadi beban tersendiri bagi tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan Global Youth Tobacco Survey (GYTS) Indonesia tahun 2006 yang dilakukan terhadap remaja berusia 13-15 sebanyak 24,5 % remaja laki-laki dan 2,3 % remaja perempuan mer perokok, 3,2 % diantaranya sudah kecanduan.Bahkan yang lebih mengkhawatirkan, 3 dari 10 pelajar mencoba merokok sejak mereka usia 10 tahun (Jaya, 2009). Dari seluruh fakta-fakta tersebut dapat terlihat jelas bahwa remaja rentan terhadap bahaya dari kebiasaan merokok. Rokok bukanlah menjadi ses yang dikonsumsi oleh orang dewasa saja namun juga sudah menjadi sesuatu y tidak tabu bagi para remaja terutama anak sekolah.

Contoh Proposal

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern saat ini, rokok bukanlah benda asing lagi. Bagi mereka yang hidup di kota maupun di desa umumnya mereka sudah mengenal benda yang bernama rokok ini. Bahkan oleh sebagian orang, rokok sudah menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kehidupan seharihari. Tanpa alasan yang jelas seseorang akan merokok, baik setelah makan, setelah minum kopi atau teh, bahkan sambil bekerja pun seringkali diselingi dengan merokok. Rokok sudah menjadi budaya manusia (Jaya, 2009). Rokok dari segi bisnis dapat menjadi sesuatu yang menguntungkan. Namun, dari segi kesehatan rokok dapat pula mengakibatkan masalah yaitu kematian yang tentunya berdampak negatif terhadap kehidupan rakyat dari suatu negara. Pada tahun 2004, yang meninggal akibat rokok di dunia sekitar 5,4 juta jiwa dan kemungkinan akan meningkat menjadi 8,3 juta jiwa pada tahun 2030. Kematian karena rokok ini memberikan kontribusi kurang lebih 10% dari total kematian di dunia. Faktanya kematian tersebut 80% terjadi di negara berkembang (WHO, 2008). Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Cina dan India dalam kasus kematian akibat menghisap rokok. Dari fakta-fakta tersebut dapat tergambar secara jelas betapa rokok merupakan sesuatu permasalahan yang bukanlah sepele. Di satu sisi rokok dapat menyerap tenaga kerja dan menghasilkan devisa negara, namun di satu sisi pula rokok sudahlah menjadi ancaman yang sangat serius bagi suatu negara karena dapat mengakibatkan penyakit dan kematian bagi rakyatnya dan tentulah hal tersebut dapatlah menjadi beban tersendiri bagi suatu negara tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan Global Youth Tobacco Survey (GYTS) Indonesia tahun 2006 yang dilakukan terhadap remaja berusia 13-15 tahun, sebanyak 24,5 % remaja laki-laki dan 2,3 % remaja perempuan merupakan perokok, 3,2 % diantaranya sudah kecanduan. Bahkan yang lebih

mengkhawatirkan, 3 dari 10 pelajar mencoba merokok sejak mereka di bawah usia 10 tahun (Jaya, 2009). Dari seluruh fakta-fakta tersebut dapat terlihat jelas bahwa remaja sangat rentan terhadap bahaya dari kebiasaan merokok. Rokok bukanlah menjadi sesuatu yang dikonsumsi oleh orang dewasa saja namun juga sudah menjadi sesuatu yang tidak tabu bagi para remaja terutama anak sekolah.

Kebiasaan merokok dalam lingkungan sekolah biasanya dilakukan oleh para siswa pada saat jam istirahat dan dilakukan secara diam-diam di belakang sekolah bahkan dilakukan disekitar lorong kelas ataupun pada saat tidak ada jam pelajaran. Adapun kebiasaan merokok di luar sekolah biasanya dilakukan pada saat sebelum masuk sekolah pada pagi hari, pada waktu istirahat sekolah, dan pada waktu siang hari saat pulang sekolah. Kegiatan merokok ini biasanya dilakukan secara bergerombol di sekitar kios ataupun jalan sekitar lokasi sekolah. Kebiasaan merokok pada anak-anak sekolah tersebut ini kemungkinan ada hubungannya dengan perilaku mereka yang masih rendah terhadap bahaya merokok. Perilaku yang rendah ini kemungkinan ada hubungannya dengan pengetahuan dan sikap siswa yang masih rendah. Untuk itu penulis merasa terpanggil untuk melakukan suatu penelitian tentang perilaku siswa dengan judul: Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Dengan Kebiasaan Merokok Pada Siswa SMA B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan penelitian ini adalah: Bagaimana hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang kebiasaan merokok pada siswa SMA? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kebiasaan merokok pada siswa SMA. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan kebiasaan merokok pada siswa SMA. b. Untuk mengetahui hubungan antara sikap dengan kebiasaan merokok pada siswa SMA. D. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan informasi serta masukan dalam upaya penanggulangan masalah-masalah akibat kebiasaan merokok 2. Sebagai bahan masukan bagi para siswa SMA dalam mewujudkan konsep sehat di lingkungan sekolah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengetahuan Siswa Mengenai Rokok Pengetahauan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melaui indera yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2005). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam tingkat pengetahuan, yaitu: 1) Tahu (Know) Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. 2) Memahami (comprehension) Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahuinya tersebut. 3) Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahuinya tersebut pada situasi yang lain. 2. Sikap Siswa Terhadap Rokok Menurut Allport, sikap itu terdiri dari 3 komponen pokok, yaitu (Notoatmodjo, 2005): 1) Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek. Artinya, bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek. 2) Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya bagaimana penilaian (terkandung di dalamnya faktor emosi) orang tersebut terhadap objek. 3) Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave), artinya sikap adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Sikap adalah ancang-ancang untuk bertindak atau berperilaku terbuka (tindakan).

3. Tinjauan Tentang Rokok a) Kandungan Rokok Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri dari dari karbon monoksida, karbon dioksida, hydrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium. Adapun beberapa zat beracun yang terdapat di dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut: 1) Nikotin 2) Gas Karbon Monoksida 3) Nitrogen Oksida 4) Tar 5) Gas Amoniak c. Bahaya Merokok Beberapa risiko kesehatan bagi perokok berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2004 antara lain (Djmanshiro, 2008): 1) Di Indonesia rokok menyebabkan 9,8% kematian karena penyakit paru kronik dan emfisima pada tahun 2001 2) Rokok merupakan penyebab dari sekitar 5% stroke di Indonesia 3) Wanita yang merokok mungkin mengalami penurunan atau penundaan kemampuan hamil, pada pria meningkatkan risiko impotensi sebesar 50% 4) Ibu hamil yang merokok selama masa kehamilan ataupun terkena asap rokok di rumah atau di lingkungannya kelahiran yang bermasalah. 5) Seorang bukan perokok yang menikah dengan perokok mempunyai risiko kanker paru sebesar 20-30% lebih tinggi daripada mereka yang pasangannya bukan perokok dan juga risiko mendapatkan penyakit jantung. 6) Lebih dari 43 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun tinggal dengan perokok di lingkungannya mengalami pertumbuhan paru yang lambat, dan lebih mudah terkena infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga dan asma. Di samping itu beberapa penyakit akibat merokok menurut Badan POM RI antara lain (Djmanshiro, 2008): 1) Penyakit Jantung dan Stroke 2) Kanker Paru beresiko mengalami proses

3) Kanker Mulut 4) Osteoporosis 5) Katarak 6) Psoriasis 7) Kerontokan Rambut 8) Dampak Merokok Pada Kehamilan 9) Impotensi B. Kerangka Konsep

Pengetahuan Kebiasaan Merokok Sikap

Gambar 2. Kerangka Konsep Keterangan: : Variabel bebas

: Variabel terikat

C. Hipotesa Penelitian 1. Hipotesa nol (Ho) a. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kebiasaan merokok pada siswa SMA. b. Tidak ada hubungan antara sikap dengan kebiasaan merokok pada siswa SMA. 2. Hipotesa alternatif (H1) a. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kebiasaan merokok pada siswa SMA. b. Ada hubungan antara sikap dengan kebiasaan merokok pada siswa SMA.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan model Cross Sectional Study, dimana variabel bebas dan variabel terikatnya dinilai secara simultan pada suatu saat (Hasmi, 2008). B. Tempat atau Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 1 Kota Jayapura Provinsi Papua C. Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai pada pertengahan bulan November tahun 2010 D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Jumlah seluruh siswa SMA Negeri 1 pada Tahun Pelajaran 2009/2010 adalah 1.332 orang siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa laki-laki kelas X dan XI SMA Negeri 1 Jayapura pada Tahun Pelajaran 2009/2010. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini, sampel ditentukan dengan rumus: n = Z21-/2P(1-P) / d2 dimana : n Z1-/2 P d : jumlah sampel : nilai Z tabel untuk tingkat kepercayaan 95% (1,96) : proporsi (0,5) : presisi (0,09)

(Lemeshow, 1997). Maka jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak n = (1,96)2 x 0,5(1 0,5) / (0,09)2 n = 118,56 dibulatkan menjadi 119 siswa. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan adalah Sampling Insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2009). E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif 1. Pengetahuan adalah siswa tahu tentang kandungan rokok dan bahaya-bahaya merokok. Untuk mengukur variabel ini digunakan skala Guttman dengan menggunakan 10 pertanyaan, dimana jika jawaban benar mendapat nilai 1 dan jika jawaban salah mendapat nilai 0. Kriteria objektif: Baik Kurang : Jika jawaban responden benar > 5 dari 10 pertanyaan : Jika jawaban responden benar 5 dari 10 pertanyaan

2. Sikap adalah respon siswa tentang kandungan rokok dan bahaya-bahaya merokok. Untuk mengukur variabel ini digunakan skala Guttman dengan menggunakan 10 pertanyaan, dimana jika jawaban benar mendapat nilai 1 dan jika jawaban salah mendapat nilai 0. Kriteria objektif: Baik Kurang : Jika jawaban responden benar > 5 dari 10 pertanyaan : Jika jawaban responden benar 5 dari 10 pertanyaan

3. Kebiasaan merokok adalah kebiasaan yang dilakukan siswa untuk merokok. Kriteria objektif: Merokok kebiasaan. Tidak Merokok merokok : Jika tidak pernah sama sekali merokok atau pernah namun sudah berhenti sama sekali. : Jika pernah merokok walau tidak rutin dan sudah menjadi

F. Teknik Pengumpulan Data Beberapa teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi Kepustakaan Studi Kepustakaan sebagai rangkaian kajian yang bersumber pada berbagai bahan pustaka yang erat kaitannya dengan permasalahan yang diteliti (Dudung, 2008). 2. Angket Angket adalah penyimpulan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertentu untuk dijawab secara tertulis pula (Dudung, 2008). G. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data Data diolah secara elektronik dengan komputer program SPSS 16.0 versi Windows.

2. Analisa Data Analisa data dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan juga uji khi kuadrat (chi square test) dengan koreksi kontinuitas dari Yates (Yates Corection). Pengambilan keputusan hipotesis ditolak atau diterima berdasarkan

probabilitas (Asymp Sig. (2-sided)): a. Jika Asymp Sig. (2-sided) < 0,05, maka Ho ditolak b. Jika Asymp Sig. (2-sided) > 0,05, maka Ho diterima Adapun Rasio Prevalensi (RP) menggunakan rumus: RP = A/(A+B) : C/(C+D) Keterangan: A/(A+B) = Proporsi (prevalens) subyek yang mempunyai faktor resiko yang mengalami efek. C/(C+D) = Proporsi (prevalens) subyek tanpa faktor resiko yang mengalami efek. Interpretasi hasil: RP = 1 RP > 1 RP < 1 = Netral/Bukan Faktor Resiko = Faktor Resiko = Faktor Protektif/Pencegah

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEBIASAAN MEROKOK PADA SISWA SMA NEGERI 1 JAYAPURA

Oleh : JANIKE HUBY NIM : 0090740018

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA 2010