27
PROPOSAL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DIDIK KELAS VII SEMESTER VII MTS MUHAMMADIYAH BATANG TAHUN AJARAN 2010/2011 Diajukan untuk Memenuhi Tugas kuliah seminar Pendidikan Matematika Disusun Oleh: Oleh: XXXXX NIM: XXXXXX FAKULTAS TARBIYAH 0

Contoh Proposal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Proposal

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA DIDIK KELAS VII SEMESTER VII

MTS MUHAMMADIYAH BATANG TAHUN AJARAN 2010/2011

Diajukan untuk Memenuhi Tugas kuliah seminar Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

Oleh:

XXXXX

NIM: XXXXXX

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

0

Page 2: Contoh Proposal

A. JUDUL

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII

SEMESTER VII MTS MUHAMMADIYAH BATANG TAHUN

AJARAN 2010/2011

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Matematika adalah bidang studi yang diberikan semenjak sekolah

dasar. Pada pendidikan Sekolah Dasar (SD) mengutamakan ketrampilan

menghitung dan hafalan, namun masih banyak siswa yang kurang suka

dengan mata pelajaran matematika, karena matematika penuh dengan angka-

angka dan hitung menghitung. Karena untuk mempelajarinya harus

mempunyai kemampauan dasar menghitung.

Mengingat pentingnya kemampuan berhitung bagi penguasaan

pelajaran matematika, maka diperlukan penguasaan skiil berhitung tersebut.

Sebab bila sudah menguasai skill tersebut sudah bisa dikatakan menguasai

sebgian materi matematika.

Matematika sebagai salah satu sarana berfikir ilmiah sangat

diperlukan untuk menambah kemampuan berfikir logis, sistematis dan kritis

dalam diri siswa. Demikian pula matematika merupakan pengetahuan dasar

yang diperlukan siswa untuk menunjang keberhasilan belajarnya dalam

menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan matematika berperan dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sebagai alat bantu

mengembangkan disiplin ilmu lainnya.

Seorang guru harus bisa membangkitkan minat belajar siswa untuk

belajar matematika dengan metode yang digunakan bahkan materi pelajaran

yang lebih mudah dipelajari. Dengan siswa memiliki minat untuk belajar

matematika yang tinggi dapat meningkatkan ketekunan belajar siswa bahkan

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pelajaran matematika akan lebih

mudah dipelajari oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan numerik

1

Page 3: Contoh Proposal

yang tinggi, karena mata pelajaran matematika membutuhkan banyak

penghitungan. Dengan kemampuan numerik yang tinggi tentunya prestasi

belajar dibidang matematika juga akan baik.

Kemampuan numerik merupakan kemampuan khusus dalam hitung

menghitung, sehingga kemampuan numerik mempengaruhi kemampuan

siswa dalam memahami dan menyelesaikan soal matematika. Namun,

kemampuan numerik siswa berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki

kemampuan numerik yang tinggi dan rendah. Dimana siswa yang mempunyai

kemampuan numerik yang tinggi akan bekerja lebih baik dalam berhitung

sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan numerik rendah akan

mengalami kesulitan dalam berhitung.

Dari uraian diatas maka penulis mencoba melakukan penelitian

dengan judul “ HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK SISWA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII MTs

MUHAMMADIYAH BATANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 “

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas timbul suatu permasalahan sebagai berikut.

1. Adakah hubungan antara kemampuan numerik terhadap prestasi belajar

matematika siswa kelas VII semester II MTs Muhammadiyah Batang.

2. Berapa besar hubungan antara kemampuan numerik terhadap prestasi

belajar matematika siswa kelas VII semester II MTs Muhammadiyah

Batang .

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik

terhadap prestasi belajar siswa kelas VII semester II MTs Muhammadiyah

Batang.

2

Page 4: Contoh Proposal

2. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara kemmpuan numerik terhadap

prestasi belajar matematika siswa kelas VII semester II MTs

Muhammadiyah Batang .

E. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adala

1. Bagi siswa

a. Sebagai upaya meningkatkan kemampuan numerik dan prestasi

belajar siwa.

b. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Bagi guru

Menjadi informasi yang penting khususnya guru matematika untuk

mengetahui kemampuan numerik siswanya.

3. Bagi peneliti

Memberikan gambaran yang jelas tentang hubungan antara

kemampuan numerik dengan prestasi belajar siswa.

F. KAJIAN PUSTAKA

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Konsep belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar

psikologi. Gagne dan Berliner.1 manyatakan bahwa belajar merupakan

proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil

dari pengalaman. Morgan et.al.2 menyatakan bahwa belajar

merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari

praktik atau pengalaman. Sedangkan Slavin3 menyatakan bahwa

belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh

pengalaman.

1 Catharina Tri Anni, dkk. Psikologi Belajar,( Semarang: UNNES Press, 2006), hlm. 2.2 Ibid.3 Ibid.

3

Page 5: Contoh Proposal

Peristiwa belajar yang disertai proses pembelajaran akan lebih

terarah dan sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dari

pengalaman dalam kehidupan sosial dimasyarakat. Belajar dengan

proses pembelajaran ada peran guru, bahan belajar, dan lingkungan

kondusif yang sengaja diciptakan. Dengan berbagai model-model

pembelajaran yang telah dipersiapkan guru pula untuk membantu

peserta didik menemukan dan menerapkan konsep materi pelajaran di

kehidupan sehari-hari. Sehingga bahan ajar dari guru dapat diterapkan

peserta didik pada lingkungan sosialnya sebagai praktik dan

pengalaman dari belajarnya.

b. Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan “belajar”

prestasi berarti hasil yang telah dicapai. Sedangkan pengertian belajar

adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Jadi prestasi

belajar adalah penguasaan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang

diberikan oleh guru.4 Prestasi dalam penilitian yang dimaksudkan

adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran matematika

dalambentuk nilai berupa angka yang diberikan guru setelah

melaksanakan tugas yang diberikan pada siswa.

c. Kemampuan numerik

Numerik adalah yang berwujud nomor (angka), yang bersifat

angka/sistem angka, data statistik/ atau data yang memerlukan

pengelolaan yang cermat5. Istilah penalaran numerik sering kali

digunakan secara bergantian dengan kemampuan numerik. Tidak ada

definisi yang diterima secara luas perbedaan antara penalaran numerik

dengan kemampuan numerik dan kedua istilah ini sering 4 http://makalah dan skripsi.blogspot.com/2008/07/pengaruh-pemberian-pr-dalam.htm

5 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta; Balai Pustaka, 2005) hlm 778

4

Page 6: Contoh Proposal

dipertukarkan6. Dalam tes kemampuan numerik meliputi pertanyaan

tentang aritmetika dasar, urutan nomor dan sederhana matematika,

yang digunakan untuk menentukan dasar berhitung

d. Faktor–faktor yang mempengaruhi belajar antara lain:

1) Faktor guru

Setiap guru memiliki pola mengajar sendiri-sendiri. Pola

mengajar ini tercermin dalam tingkah laku pada waktu

melaksanakan pembelajaran. Dianne Lapp, menamakan pola umum

tingkah laku mengajar yang dimiliki guru dengan istlah “Gaya

Mengajar atau Teaching Style”.

2) Faktor peserta didik

Setiap peserta didik mempunyai keragaman dalam hal

kecakapan maupun kepribadian. Kecakapan yang dimiliki masing-

masing pesert didik itu meliputi kecakapan potensial yang

memungkinkan untuk dikembangkan, seperti bakat dan kecerdasan;

maupun yang diperoleh dari hasil belajar. Dan yang dimaksud

dengan kepribadian adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki oelh

individu yang bersifat menonjol, yang memebdakan dirinya denga

orang lain.

3) Faktor kurikulum

Secara sederhana arti kurikulum menggambarkan pada isi

atau pelajaran dan pola interaksi pembelajaran antara guru dan

peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh sebab itu, tujuan

yang hendak dicapai itu secara khusus menggambarkan bentuk

perubahan tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai peserta

didik melalui proses belajar yang beraneka ragam. Dengan

demikian baik bahan maupun pola interaksi guru-peserta didik pun

beraneka ragam pula. Hal ini dapat menimbulkan situasi yang

bervariasi dalam proses pembelajaran.

6 Dwi Sunar P, Edisi Lengkap Tes IQ dan SQ, (Jogjakarta;Flash Books, 2010 ) hlm, 85

5

Page 7: Contoh Proposal

4) Faktor lingkungan

Lingkungan meliputi keadaan ruangan, tata ruang, dan

berbgai situasi fisik yang ada disekitar tempat berlasnsungnya

proses pembelajaran. Oleh karena itu guru memegang perannan

penting dalam menciptakan situasi, sehingga proses pembelajaran

dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 7

Kemudian dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar

menurut Sumardi Suryabrata, dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:8

a. Faktor-faktor stimulasi belajar.

Segala sesuatu di luar individu yang merangsang individu untuk

mengadakan reaksi atau perbuatan belajar dikelompokkan dalam faktor

stimuli belajar antar lain; Panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan

pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, suasana

lingkungan eksternal.

b. Faktor-faktor metode balajar.

Metode belajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi metode

belajar yang dipakai oleh si pelajar, faktor-faktor metode belajar

menyangkut hal-hal berikut; kegiatan berlatih atau praktek, overlearning

dan drill, resitasi belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar

dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitet

indera, bimbingan dalam belajar, kondisi-kondisi intensif.

c. Faktor-faktor individual.

Faktor-faktor individu meliputi; kematangan, faktor usia

kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas

mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan

motivasi.

e. Pembelajaran Matematika

7 Drs. H. Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007), hlm 5-6

8 Sunadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), hlm. 233-237.

6

Page 8: Contoh Proposal

Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan

terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta

didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan

peserta didik serta peserta didik dengan peserta didik.9

Matematika memiliki nilai-nilai yang sangat penting dalam

pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan

pembelajaran matematika adalah melatih dan menumbuhkan cara

berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten. Serta

mengembangkan sikap gigih dan percaya diri sesuai dalam

menyelesaikan masalah. Nilai-nilai yang diperlukan dalam pengajaran

matematika bertujuan untuk dapat menumbuh kembangkan dan

membentuk pribadi peserta didik, sehingga sesuai dengan

perkembangan ilmu dan pengetahuan. Pola tingkah manusia yang

tersusun menjadi suatu model sebagai prinsip-prinsip belajar

diaplikasikan ke dalam matematika. Matematika yang berkenaan

dengan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara

hirarkis dan penalarannya deduktif, jelas, belajar matematika itu

merupakan kegiatan mental yang tinggi. Karena matematika

merupakan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol, maka konsep

matematika harus dipahami lebih dahulu sebelum memanipulasi

simbol-simbol itu.

Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar

itu didasari kepada apa yang telah diketahui orang itu. Karena itu

untuk mempelajari suatu materi matematika yang baru, pengalaman

belajar yang lalu dari seseorang itu akan mempengaruhi terjadinya

proses belajar materi matematika tersebut.

Dalam penelitian ini membahas tentang hubungan antara

kemampuan numerik terhadap prestasi belajar matematika. Objek

9 . Amin Suyitno, Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya di SMP, (Semarang: Jurusan Tadris Matematika IAIN Walisongo, 2007), hal. 1

7

Page 9: Contoh Proposal

penelitian ini adalah siswa kelas VII di MTs Muhammadiyah batang.

Siswa yang mempunyai kemampuan numerik yang tinggi akan lebih

mudah dalam melakukan penghitungan dibandingkan dengan siswa

yang memiliki kemampuan numerik rendah cenderung mengalami

hambatan dalam melakukan penghitungan.

G. KERANGKA BERPIKIR

Matematika sebagai salah satu sarana berfikir ilmiah sangat

diperlukan untuk menambah kemampuan berfikir logis, sistematis dan

kritis dalam diri siswa. Demikian pula matematika merupakan

pengetahuan dasar yang diperlukan siswa untuk menunjang keberhasilan

belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan

matematika berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia

dan sebagai alat bantu mengembangkan disiplin ilmu lainnya.

Kecerdasan seseorang itu terdiri atas Intelegensi Quetions (IQ),

Emosiona Quetions (EQ) dan Spiritual Quetions (SQ). Diantara yang

termasuk dari Intelegensi Quetions adalah kemampuan numerik. Untuk

mempelajari matematika dibutuhkan beberapa kemampuan, diantaranya

adalah kemampuan numerik.

Kemampuan numerik merupakan kemampuan khusus dalam hitung

menghitung, sehingga kemampuan numerik mempengaruhi kemampuan

siswa dalam memahami dan menyelesaikan soal matematika. Namun,

kemampuan numerik siswa berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki

kemampuan numerik yang tinggi dan rendah. Dimana siswa yang mempunyai

kemampuan numerik yang tinggi akan bekerja lebih baik dalam berhitung

sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan numerik rendah akan

mengalami kesulitan dalam berhitung.

H. KAJIAN TERDAHULU

Kajian terdahulu ini dignakan sebagai bahan pertimbangan baik

mengenai kelebihan maupun kekurangan yang sudah ada sebelumnya.

Selain itu kajian terdahulu juga mempunya andil yang besar dalam

8

Page 10: Contoh Proposal

mendapatkan informasi yang ada sebelumnya mengenai teori yang

berkaitan dengan judul yang digunakan sebagai landasan teori ilmih.

Dalam skripsi yang ditulis oleh Sofyan Nur Arifin, 2008,

mahasiswa UNNES dengan judul “ pengaruh kemampuan verbal terhadap

kemampuan menyelesaikan sola-soal pada sistem pembelajaran Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel Melalui pemberdayaan Lembar Kerja

Siswa di SMP N 1 Wanadadi Banjarnegara” ternyata menunjukkan

adanya pengaruhnya.

I. RUMUSAN HIPOTESIS

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menunjukkan hipotesis, yaitu

kesimpulan sementara yang perlu diuji kebenarannya, adapun hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut;

Ha: ada hubungan antara kemampuan numerik terhadap prestasi belajar

matemtika kelas VII semester genap MTs muhammadiyah Batang tahun

pelajaran 2010/2011.

Selanjutnya untuk keperluan uji empiris, maka dimunculkan Ho yang

berbunyi:

Ho: tidak ada hubungan antara kemampuan numerik terhadap prestasi belajar

matematika siswa kelas VII semester genap MTs Muhammadiyah Batang

tahun pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis

mengajukan hipotesis “ kemampuan numerik berpengaruh terhadap prestasi

belajar matematika siswa kelas VII semester genap MTs Muhammadiyah

Batang.

J. METODE PENELITIAN

1. Populasi dan Sampel

a) Populasi

9

Page 11: Contoh Proposal

Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian.10 Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap MTs

Muhammadiyah Batang.

b) Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi.11 Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik

random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.

.

2. Teknik pengambilan sampel

Dalam penelitian ini tehnik pengambilan sampel dengan cara

tehnik random atau acak dari keseluruhan siswa kelas VII MTs

Muhammadiyah Batang.

3. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi12.

Variabel penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas (independen) dan

variabel tak bebas (dependen).

a) Variabel independen (x) : Hubungan antara kemampuan numerik

terhadap prestasi belajar matematika.

b) Variabel dependen (y) : Prestasi belajar matematika siswa kelas VII

semester genap MTs Muhammadiyah Batang.

4. Teknik pengumpulan data

a) Metode Dokumenter

Metode dokumenter digunakan untuk mendapatkan nama-nama siswa

yang menjadi objek penelitian.

b) Metode Tes

Metode tes ini dianggap merupakan alternatif terbaik untuk

mendapatkan data cerminan dari suatu eksperimen.

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 13011 Ibid., hlm. 13112 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan , Jakarta :PT Bumi Aksara, 1989 hlm. 89

10

Page 12: Contoh Proposal

5. Instrumen penelitian

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk memperoleh

data berupa tes hasil belajar. Materi yang diberikan pada tes ini adalah

materi yang mencakup tentang materi kemapuan numerik. Soal yang

digunakan berbentuk tes obyektif . pada penelitian ini jumlah soal yang

akan diujicobakan adalah 20 butir yang berbentuk pilihan ganda (multiple

choice). Untuk menyelesaikan setiap butir soal diberi waktu 5 menit, jadi

untuk menyelesaikan soal tersebut diberikan durasi waktu 100 menit.

Setelah perangkat tes disusun kemudian diujicobakan kepada sejumlah

objek tertentu untuk mengetahui tingkat keabsahan, taraf kesukaran dan

daya pembeda soal.

6. Tehnik analisis data

a) Analisis awal

1) Uji Normalitas

Sebelum data dianalisis, harus dilakukan uji normalitas data. Uji

normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang

digunakan adalah Chi Kuadrat.

Langkah-langkah uji normalitas data sebagai berikut :

1. Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah.

2. Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas.

3. Menghitung rata-rata dan simpangan baku.

4. Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas.

5. Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas dengan rumus

sebagai berikut :13

13 Nana Sudjana. Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), hal, 138.

11

Page 13: Contoh Proposal

6. Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal

dengan menggunakan tabel.

7. Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva dengan

rumus sebagai berikut :

dengan:

X2 = Chi Kuadrat

Oi = Frekuensi pengamatan

Ei = Frekuensi yang diharapkan

8. Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi

Kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5%.

9. Menarik kesimpulan, yaitu jika X2hitung < X2

tabel maka data

berdistribusi normal.14

2) Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi

bahwa sampel penelitian memiliki kondisi yang sama atau

homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki

apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak.

Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut.

, artinya kedua kelompok sampel mempunyai

varians sama.

, artinya kedua kelompok sampel mempunyai

varians tidak sama.

Rumus yang digunakan adalah:15

Untuk menguji apakah kedua varians tersebut sama atau

tidak maka Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan taraf

14 Ibid., hal. 27315 Ibid, hal. 250

12

Page 14: Contoh Proposal

signifikansi 5%, dk pembilang = banyaknya data terbesar

dikurangi satu, dan dk penyebut = banyaknya data yang terkecil

dikurangi satu. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, berarti kedua

kelompok tersebut mempunyai varians yang sama atau dapat

dikatakan homogen.

b) Analisis Instrumen Tes

Perangkat tes yang telah disusun harus dilakukan analisa

dengan langkah sebagai berikut;

1) Uji validitas tes

Untuk mengethui validitas soal maka digunakan rumus

korelasi product moment.16 Rumus yang digunakan adalah;

rxy =

2222 YYNXXN

YXXYN

rxy = validitas butir soal

N = jumlah peserta

X = jumlah skor total yang benar

Y = skor total

Kriteria:

Butir soal dikatakan valid, jika , dengan α = 5%

2) Uji reliabilitas

Untuk mengetahui reliabilitas perangkat bentuk objektif

maka digunakan rumus alpha sebagai berikut17;

= reliabilitas test secara keseluruhan

n = banyaknya butir soal

= jumlah varian skor tiap-tiap item

16Suharsimi, Opcit., hlm. 7217 Ibid., hlm. 100-101

13

Page 15: Contoh Proposal

= varians total

Jika maka item test diajukan reliabel

3) Tingkat kesukaran soal

Adapun rumus yang digunakan adalah:

TK = taraf kesukaran

= jumlah test yang gagal

N = jumlah total test

4) Daya beda soal

Rumus yang dipakai adalah:18

Keterangan:

D = daya pembeda

= taraf kesukaran kelompok atas

= taraf kesukaran kelompok bawah

Kriteria yang digunakan yaitu:

D = 0,00 sampai 0,20 (jelek)

D = 0,20 sampai 0,40 (cukup)

D = 0,40 sampai 0,70 (baik)

D = 0,70 sampai 1,00 (baik sekali)

18 Ibid, hal. 218

14

Page 16: Contoh Proposal

c) Analisis akhir

Setelah sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka

dilaksanakan tes akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data

yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian, yaitu hipotesis

diterima atau ditolak. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis

yang penulis ajukan, yaitu dengan cara perhitungan lebih lanjut

dengan analisis statistik. Analisis statistik yang digunakan adalah

korelasi product moment.

rxy =

keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = banyaknya responden

X = variabel kemampuan numerik

Y = variabel prestasi belajar matematika

∑XY = jumlah perkalian X dan Y

Jika maka item tes yang diujikan valid

K. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan skripsi ini secara keseluruhan terdiri dari tiga

bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal

penelitian memuat halaman judul, halaman pengesahan, persembahan,

abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran, dan daftar tabel.

Bagian isi penelitian terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut.

Bab I, merupakan bab pendahuluan dari skripsi ini yang memuat tentang

latar belakang permasalahan. perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II berisi landasan teori dan pengajuan hipotesis, yang didalamnya

terdapat deskripsi teori, kajian penelitian yang relevan, dan pengajuan

hipotesis.

15

Page 17: Contoh Proposal

Bab III berisi metodologi penelitian yang di dalamnya terdapat tujuan

Penelitian, variabel penelitian, metode penelitian, populasi, sampel, dan

teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang isinya, deskripsi data

hasil penelitian, pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian,

keterbatasan penelitian

Bab V berisi penutup, dalam bab ini dibahas tentang simpulan dari hasil

penelitian dan saran yang diberikan penulis dan penutup.

Bagian akhir dari skripsi ini adalah daftar pustaka dan lampiran-

lampiran.

16

Page 18: Contoh Proposal

DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. Muhammad , Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007),

Amin Suyitno, Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya di SMP, (Semarang: Jurusan Tadris Matematika IAIN Walisongo, 2007),

Arikunto,Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan , Jakarta :PT Bumi

Aksara, 1989

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rinneka Cipta, 2002)

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta; Balai Pustaka, 2005)

Sudjana, Nana. Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996),

Sunar P, Dwi, Edisi Lengkap Tes IQ dan SQ, (Jogjakarta;Flash Books, 2010 )

Suryabrata, Sumardi Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1998)

Tri Anni, Catharina dkk. Psikologi Belajar,( Semarang: UNNES Press, 2006),

http://makalah dan skripsi.blogspot.com/2008/07/pengaruh-pemberian-pr-

dalam.htm

17