5
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN PENERAPAN KUIS TERPROGRAM DI SMAN 1 MAGELANG Hery Kustanto SMAN 1 Magelang, Jawa Tengah E-mail: [email protected] Raden Oktova Program Magister Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta Kampus II, Jl.Pramuka 42, Yogyakarta 55161 E-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan penerapan kuis terprogram dalam upaya meningkatkan prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Magelang. Penelitian ini menggunakan metode kuasieksperimen, mengambil 2 kelas sebagai sampel, yaitu kelas XI IPA 1 digunakan sebagai kelas eksperimen, dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Nilai awal diambil dari nilai rata-rata murni ujian semester gasal dan nilai akhir diambil dari nilai rata-rata murni ujian semester genap tahun ajaran 2007/2008. Kemudian nilai-nilai tersebut dianalisis dengan metode normalized gain. Didapatkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen meningkat secara signifikan dibanding dengan hasil belajar kelas kontrol. Disamping itu penerapan kuis terprogram dapat memotivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yang tercermin dari kesan dan pesan yang mereka kemukakan. Kata kunci: prestasi belajar siswa, fisika, kuis terprogram I. PENDAHULUAN Penelitian ini berawal dari adanya ketimpangan nilai rata-rata untuk pelajaran fisika pada ujian semester gasal antara siswa kelas XI IPA 1 dan siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Magelang, dimana nilai rata- rata untuk siswa kelas XI IPA 1 jauh dibawah nilai rata-rata siswa kelas XI IPA 2. Kenyataan itu menjadi satu hal yang tidak lazim karena secara teori kemampuan siswa-siswa SMA Negeri 1 Magelang adalah homogen. Berdasarkan data dari bagian Kurikulum SMAN 1 Magelang pada waktu seleksi penerimaan siswa baru tahun ajaran 2006/2007, seorang siswa harus mempunyai NEM minimal 27,50 untuk dapat diterima di SMA Negeri 1 Magelang. Hal itu berarti nilai bahwa rata-rata untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris minimal 9,17. Melihat kenyataan diatas, penyebab rendahnya nilai rata-rata untuk pelajaran fisika pada semester gasal di kelas XI IPA 2 diduga bukan

Contoh Makalah 3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Makalah 3

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN PENERAPAN KUIS TERPROGRAM DI SMAN 1 MAGELANG

Hery KustantoSMAN 1 Magelang, Jawa Tengah

E-mail: [email protected]

Raden Oktova

Program Magister Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan, YogyakartaKampus II, Jl.Pramuka 42, Yogyakarta 55161

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan penerapan kuis terprogram dalam upaya meningkatkan prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Magelang. Penelitian ini menggunakan metode kuasieksperimen, mengambil 2 kelas sebagai sampel, yaitu kelas XI IPA 1 digunakan sebagai kelas eksperimen, dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Nilai awal diambil dari nilai rata-rata murni ujian semester gasal dan nilai akhir diambil dari nilai rata-rata murni ujian semester genap tahun ajaran 2007/2008. Kemudian nilai-nilai tersebut dianalisis dengan metode normalized gain. Didapatkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen meningkat secara signifikan dibanding dengan hasil belajar kelas kontrol. Disamping itu penerapan kuis terprogram dapat memotivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yang tercermin dari kesan dan pesan yang mereka kemukakan.

Kata kunci: prestasi belajar siswa, fisika, kuis terprogram

I. PENDAHULUAN

Penelitian ini berawal dari adanya ketimpangan nilai rata-rata untuk pelajaran fisika pada ujian semester gasal antara siswa kelas XI IPA 1 dan siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Magelang, dimana nilai rata-rata untuk siswa kelas XI IPA 1 jauh dibawah nilai rata-rata siswa kelas XI IPA 2. Kenyataan itu menjadi satu hal yang tidak lazim karena secara teori kemampuan siswa-siswa SMA Negeri 1 Magelang adalah homogen. Berdasarkan data dari bagian Kurikulum SMAN 1 Magelang pada waktu seleksi penerimaan siswa baru tahun ajaran 2006/2007, seorang siswa harus mempunyai NEM minimal 27,50 untuk dapat diterima di SMA Negeri 1 Magelang. Hal itu berarti nilai bahwa rata-rata untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris minimal 9,17.

Melihat kenyataan diatas, penyebab rendahnya nilai rata-rata untuk pelajaran fisika pada semester gasal di kelas XI IPA 2 diduga bukan karena faktor kemampuan siswa, melainkan dari faktor sikap dan motivasi belajar siswa pada pelajaran fisika. Berpijak dari dugaan itu maka perlu di lakukan tindakan (dalam hal ini penerapan kuis terprogram) pada kelas XI IPA 1 untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar fisika yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika, sedangkan manfaatnya adalah siswa dapat mengoptimalkan belajarnya dengan dicapainya hasil belajar yang maksimal.

II. DASAR TEORIDalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, banyak metode yang digunakan seorang guru di dalam

proses belajar mengajar di sekolah. Joko Sumarno [1], dalam penelitiannya menyatakan bahwa hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 2 Bobotsari dapat ditingkatkan dengan teknik “Berpikir Berpasangan Berempat”. Disebutkan bahwa setelah penerapan teknik tersebut, nilai rata-rata siswa meningkat dari 52 menjadi 61.

Metode yang lain diterapkan oleh Suparmi [2] dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran fisika di SMP Negeri 1 Sragen. Metode yang digunakan adalah Metode Eksperimen. Dengan menerapkan metode eksperimen, pemahaman siswa dalam pelajaran fisika meningkat dari 71% menjadi 75%.

Page 2: Contoh Makalah 3

Purwanto [3] dalam penelitiannya menerapkan metode Jigsaw dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam belajar fisika. Dalam kesimpulannya didapatkan bahwa dengan metode Jigsaw, prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan secara signifikan.

Dengan tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan hasil belajar fisika, pada penelitian ini dilakukan penerapan kuis terprogram di SMA Negeri 1 Magelang. Diterapkannya kuis terprogram di kelas XI IPA 1 didasarkan pada dugaan bahwa rendahnya nilai rata-rata semester gasal pada kelas tersebut disebabkan kurangnya motivasi belajar fisika. Hasil belajar fisika [4] diartikan sebagai suatu perubahan yang di capai oleh seorang siswa baik itu menyangkut pengetahuan, sikap maupun perilaku berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada pelajaran fisika. Kuis terprogram [5] diartikan sebagai pemberian ulangan (tes) dengan ruang lingkup materi yang sangat terbatas dan sudah diprogramkan di awal semester, baik materi maupun waktunya.

III. METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri Magelang dari bulan januari sampai bulan juni

2008. Sumber data yang digunakan adalah summer data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer di ambil dari nilai murni ujian semester gasal dan semester genap tahun ajaran 2007/2008. Sedangkan data sekunder diperoleh dari tangapan siswa yang tertuang dalam kesan dan pesan setelah penerapan kuis terprogram.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes dan teknik dokumentasi. Teknik tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai semester murni, sedangkan teknik dokumentasi digunakan dalam menganalisistangapan siswa tentang penerapan kuis terprogram yang tertuang dalam lembar tanggapan siswa.

Alat pengumpulan data berupa butir-butir soal ujian semester gasal dan semester genap, dan lembar tanggapan siswa.

Validasi data yang berhubungan dengan butir-butir soal ujian semester berupa penyusunan kisi-kisi soal ujian semester. Dengan penyusunan kisi-kisi soal, maka soal yang digunakan dalam ujian semester dapat mengukur kompetensi seorang siswa, karena didasarkan pada indikator-indikator pencapaian kompetensi dasar dan standar kompetensi mata pelajaran fisika. Validasi data yang berhubungan dengan tanggapan siswa dilakukan dengan cara memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengungkapkan kesan dan pesan secara obyektif dan tanpa mencantumkan identitas siswa pada lembar tanggapan.

Setelah berakhirnya proses belajar mengajar pada semester genap, dan data-data mengenai nilai- nilai ujian semester gasal dan genap dari kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2 diperoleh, kemudian dianalisismengunakan metode normalized gain untuk membandingkan peningkatan hasil belajar antara kedua kelas tersebut.

Pelaksanaan kuis terprogram pada kelas XI IPA 1 dilaksanakan pada hari rabu jam ke 8 (20 menit sebelum jam ke 8 berakhir). Materi kuis adalah materi yang sudah dipelajari pada minggu tersebut. Dipilihnya hari rabu untuk pelaksanaan kuis karena hari rabu merupakan hari terakhir kelas XI IPA 1 mendapat pelajaran fisika pada minggu itu.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANSetelah dilaksanakan ujian semester genap tahun ajaran 2007/2008, nilai-nilai semester gasal dan

semester genap untuk pelajaran fisika yang diperoleh siswa kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2 disajikan pada Tabel I.

Tabel I. Rata-rata nilai ujian semester gasal dan genap mata pelajaran fisika kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2 tahun ajaran 2007/2008.

Kelas Semester 1 Semester 2XI IPA1 56 62XI IPA2 73,4 63,5

Untuk memperjelas perbandingan perolehan nilai rata-rata ujian semester gasal dan semester genap kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 disajikan dalam grafik pada gambar 1.

Page 3: Contoh Makalah 3

RATA-RATA NILAI UJIAN SEMESTER

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2

SEMESTER

RA

TA

-RA

TA

NIL

AI

XI IPA 1

XI IPA 2

Gambar 1. Grafik rata-rata nilai ujian semester 1 dan 2 kelas XI IPA1 dan kelas XI IPA2.

.......................................

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data-data yang diperoleh dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan kuis terprogram dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Magelang, dan meningkatkan motivasi belajar fisika siswa.

Berpijak dari kesimpulan penelitian di atas, disarankan kepada para guru untuk menerapkan kuis terprogram atau modifikasinya untuk meningkatkan hasil belajar siswa bila dalam proses belajar mengajarnya menemui kasus seperti di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Magelang.

DAFTAR PUSTAKA

Joko Sumarno, 2006, ”Upaya Peningkatan hasil belajar matematika melalui pembelajaran dengan teknik ‘Berpikir Berpasangan Berempat’ bagi siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Bobotsari”, Jurnal Pendidikan Widya Tama Vol . 3 (4).

Purwanto, 2007, ”Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai upaya meningkatkan kinerja dan prestasi belajar fisika di SMKN 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2006/2007”, Tesis pada Program Magister Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

......

Slameto, 2003, ”Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, Jakarta: Rineka Cipta.

…………………

LAMPIRAN I. CONTOH SOAL KUIS

Page 4: Contoh Makalah 3

1. A mass m attached to the end of the string revolves in a circle on a frictionless table top. The other end of string passes through a hole in the table. Initially the mass rotates with a speed of 2.4 m/s in a circle of radius r1= 0.80 m. The string is then pulled slowly through the hole so the radius is reduced to r2=0.48 m. What is the speed of the mass now? 2. Calculate the translational speed of a hollow cylinder when it reaches the foot of an inclined 18 m high! Assume that it starts from rest and rolls without slipping.

LAMPIRAN II. DATA SEKUNDER (TANGGAPAN SISWA TENTANG PENERAPAN KUIS TERPROGRAM)1. “Kuis dapat memotivasi kami untuk belajar dan selalu menguasai materi. Kalau seperti yan pak Hery rencanakan, misalnya awal pelajaran diberi pertanyaan, itu akan lebih membantu”.2. “Kuis sangat membantu saya dalam belajar. Nilai fisika saya meningkat dari pada semester satu. Harap kuis tetap dilanjutkan. Karena hal tersebut dapat membantu siswa dalam belajar”.3. “Sebenarnya kuis sangat membantu kita untuk belajar. Karena kita terpaksa harus belajar. Tapi kadang-kadang kuis jadi tidak efektif jika kita tidak mengetahui keseluruhan materi. Saya berharap kedepannya kita tidak harus terpaksa belajar hanya karena kuis”.

......................