CERITA LIBURANAh kemaren setelah setengah taun akhirnya balik
juga ke kandang. biarpun sepi tetap aja ada yang lain klo ada di
rumah sendiri.Memang aku merasakan jauh banget berbeda keadaan
kampungku sekarang, saat ini aku seperti orang yang tak berguna
kalo di kampung, yach maklum lah aku seperti berjalan sendiri tak
punya temen tak punya relasi tak punya transport tak punya sesuatu
yang dapat di banggakan, uh menyebalkan sekali, aku seperti orang
terasing.Tapi begitulah memang semuanya harus berputar, masa untuk
bersenang masa untuk kumpul masa untuk tidak berpikir sudah habis,
yach makannya banyak yang memutuskan untuk membentuk keluarga orang
seumuranku, karena sudah tidak bisa lagi bersenang seperti dulu,
sudah tidak bisa merengek lagi. Kalaupun seperti itu, maka jadilah
dia sampah.4 hari itu menjadi sedikit pelajaran dalam hidup.Seperti
biasa jumat malam aku langsung kabur dari kos ke Jatinegara kurang
lebih jam 06.30, sesuatu yang berbeda dari hari biasanya yang
biasanya aku ga ke mesjid untuk sholat magrib karena air suci dach
abis dan tidak mengalir lagi maka ku putuskan untuk ke mesjid dulu,
walaupun singkat -semoga di terima- Ok dari mesjid langsung
berangkat, hampir saja lupa memakai sepatu, untunglah masih ada
sedikit feeling yang bikin aku memeriksa lagi hingga ga ada yang
ketinggalan. Ke Jatinegara dengan temen satu tas penuh barang yang
jarang / tidak pernah aku pakai sebelumnya biarlah mereka mengenal
rumahku-. Sampe di Jati negara ngantri tiket tanpa berpikiran untuk
dapet tempat duduk, yang penting pulang bagaimanapun caranya, biar
tidur di gang gerbong aku lebih nyaman dari pada harus repot cari
tiket di pagi hari ataupun cari tiket bus AKAP, di sini lebih
nikmat he he he akhirnya dapat juga yang di harapkan tiket berdiri
itu. Masuk stasiun dengan wajah yang aneh, tanpa dosa.Ahh nunggu
lama banget di stasiun, lagi pula tadi ga makan, jadi agak males
buat muter. sebenernya bukan karena pelit atau ga ada duit, aku
males aja makan nanti klo kebelit B-ol di kereta mo di tampung di
mana, Lha wong tempat B-OL nya aja di bikin tempat molor. lagi pula
hari jumat pasti penuh.. aku duduk di tangga kecil biasanya buat
naik ke kereta, lumayan lah dari pada berdiri bikin kaki 1/2 patah.
lihat kiri kanan akhirnya sambil santai dapet fokus pandangan juga,
yach melihat sesuatu yang indah, ce nya seeh paling seumuran 25
taun kayaknya, dari mukanya seeh dia mempunyai daya tarik,
lumayan-lah bikin laki tak berasa mencicipi dosa -termasuk aku?
-.Ternyata pemandangan itu tak mampu bikin aku nyaman dan tetep
diem di tangga itu, dengan segala males beranjak tanpa arah tujuan
sambil memperhatiin kalau ada temen, kerabat yang kebetulan mo
balek juga ataupun mencari sedikit dosa itu. Jalan terus sampai 3
kali putaran sepanjang stasiun sampe akirnya menyerah di ujung
stasiun -> tanpa melihat dosa itu lagi, airnya rasa bosan itu
coba ku halau dengan maen tetris sampe jompolnya jadi super jempol,
yang aku inget aku tak membubuhkan nama di catetan rekor tetris
hari itu, Ga ada konsentrasiAkirnya yang di tunggu itu dateng juga,
tanpa merasa berdosa -aku juga bingung harus dongkol sama siapa,
tanggung jawab untuk rasa bosanku- Seperti biasa berdesakan seperti
orang haus berebut air, aku juga terlarut didalamnya. Di depanku
ada Ibu yang menggendong anaknya yang kira 3 bulan waduh tega juga
neeh.. berguna ato tidak aku pegang aja kepala bocah itu supaya gak
kebentur, kasian juga tuch anak bisa bodoh karena ulah ayahnya yang
merelakan untuk bertarung di dalamnya.masuk di dalam ga ada yang
spesial -masi seperti biasanya- ribut tak karuan, salah masuk
gerbong, bawa barang gede, teriak histeris kehilangan bocah, dan
aku sendiri mencoba menikmati ketidaknyamanan ini. Berdiri di gang
gerbong dengan wajah tanpa dosa.Melihat sekeliling mencoba mencari
sesuatu yang spesial untuk dapet perhatian lebih, ga di
temukan.
... . klo . yach ... . yach . . 4 . Jatinegara 06:30 '' .
Jatinegara / -- . " " '' AKAP ' ' ...... ' '. .... ... . klo
kebelit / Lha .... ... ' 1 / 2' '. ' yach 25 -. tetep memperhatiin
'' . 3 akirnya --> '' jompolnya catetan ... Akirnya bosanku . 3
" neeh .. " tuch Kasian '' . . . ' .
