5
 Cara membedakan tipe emulsi  Pengenceran = Dilutiont Test Setiap emulsi dapat diencerkan dengan fase eksternalnya  Pewarnaan = dye Solubility test zat warna akan tersebar rata kedalam emulsi apabila zat tersebut larut kedalam f ase eksternal dari emulsi tersebut. amaranth, adalah pewarna yang larut air, maka akan terdispersi seragam pada emulsi tipe m/a. Sudan III, adalah pewarna yang larut minyak, maka akan terdispersi seragam pada emulsi tipe a/m.  Creaming Test memisahkan emulsi karena fase internal dari emulsi tersebut melakukan pemisahan sehingga tidak tersebar kedalam emulsi  Conductivity test Fase eksternal dari emulsi dapat dilalui aliran listrik. Elektroda dicelupkan, jika lampu indikator nyala berarti fase eksternalnya air. Cara penentuan tipe emulsi : (Lachman, Hal 190-191) 1. Uji Kobal Klorida (CoCl) Basahi kertas saring dengan larutan kobal klorida dan biarkan kering. Untuk emulsi minyak dalam air akan terjadi perubahan dari biru ke merah muda. Uji ini tidak dapat dipakai pada emulsi yang tidak stabil atau adanya el ektrolit. ( Lachman dysp, 201) 2. Uji Konduktivitas Emulsi diuji terhadap penghantaran listrik. Emulsi M/A dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan emulsi A/M tidak dapat menghantarkan arus listrik. Uji ini dapat memberikan hasil palsu pada emulsi M/A non ionik 3. Uji Pengenceran Hanya dapat digunakan untuk menguji emulsi cair saja. (Lachman dysp hal 201). Emulsi M/A dapat diencerkan dengan pelarut aqueous (dapat terlarut dalam pelarut aqueous), sedangkan emulsi A/M tidak dapat diencerkan dengan pelarut aqueous. Pengujian ini harus dilakukan dengan hati-hati karena inversi fasa dapat terjadi. 4. Uji Arah Creaming

Cara Membedakan Tipe Emulsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

2

Citation preview

Cara membedakan tipe emulsi Pengenceran = Dilutiont TestSetiap emulsi dapat diencerkan dengan fase eksternalnya Pewarnaan = dye Solubility testzat warna akan tersebar rata kedalam emulsi apabila zat tersebut larut kedalam fase eksternal dari emulsi tersebut. amaranth, adalah pewarna yang larut air, maka akan terdispersi seragam pada emulsi tipe m/a. Sudan III, adalah pewarna yang larut minyak, maka akan terdispersi seragam pada emulsi tipe a/m. Creaming Testmemisahkan emulsi karena fase internal dari emulsi tersebut melakukan pemisahan sehingga tidak tersebar kedalam emulsi Conductivity testFase eksternal dari emulsi dapat dilalui aliran listrik. Elektroda dicelupkan, jika lampu indikator nyala berarti fase eksternalnya air.

Cara penentuan tipe emulsi : (Lachman, Hal 190-191)1. Uji Kobal Klorida (CoCl)Basahi kertas saring dengan larutan kobal klorida dan biarkan kering. Untuk emulsi minyak dalam air akan terjadi perubahan dari biru ke merah muda. Uji ini tidak dapat dipakai pada emulsi yang tidak stabil atau adanya elektrolit. ( Lachman dysp, 201)2. Uji KonduktivitasEmulsi diuji terhadap penghantaran listrik. Emulsi M/A dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan emulsi A/M tidak dapat menghantarkan arus listrik. Uji ini dapat memberikan hasil palsu pada emulsi M/A non ionik3. Uji Pengenceran Hanya dapat digunakan untuk menguji emulsi cair saja. (Lachman dysp hal 201). Emulsi M/A dapat diencerkan dengan pelarut aqueous (dapat terlarut dalam pelarut aqueous), sedangkan emulsi A/M tidak dapat diencerkan dengan pelarut aqueous. Pengujian ini harus dilakukan dengan hati-hati karena inversi fasa dapat terjadi. 4. Uji Arah CreamingUji ini dapat dilakukan apabila densiti dari fasa air dan fasa minyak telah diketahui. Emulsi A/M akan terjadi creaming pada arah ke bawah (karena biasanya minyak mempunyai densitas yang lebih rendah dari air). Emulsi M/A akan terjadi creaming pada arah ke atas.5. Uji PewarnaanEmulsi M/A : jika dicampur dengan pewarna larut air (mis. Amaranth) lalu dilihat di bawah mikroskop, maka akan fasa kontinunya (fasa pendispersinya) akan terlihat berwarna. Emulsi A/M : jika dicampur dengan pewarna larut minyak (mis. Sudan III) lalu dilihat di bawah mikroskop, maka fasa kontinu/fasa pendispersinya akan terlihat berwarna. Pengujian ini dapat memberikan hasil palsu jika terdapat emulgator ionik. (+ Lachman dysp, hal 201)

6. Uji Kertas SaringM/A : akan menyebar dengan cepat ketika setitik emulsi M/A diletakkan dalam kertas saring. Sebaiknya tidak digunakan untuk cream yang terlalu kental .7. Uji FluoresensiSetitik sample emulsi yang akan diuji dipaparkan pada sinar UV dan dilihat di bawah mikroskop. Karena kebanyakan minyak berfluoresensi di bawah lampu UV, maka emulsi A/M menunjukkan fluoresensi pada fase kontinunya dan emulsi M/A berfluoresensi hanya pada globulnya saja.

7. Cara Menentukan Tipe Emulsia. RPS 18th : 2991) Uji pengenceran. Metode ini tergantung pada kenyataan bahwa suatu emulsi M/A dapat diencerkan dengan air dan emulsi A/M dengan minyak. Saat minyak ditambahkan, tidak akan bercampur ke dalam emulsi dan dan akan nampak nyata pemisahannya. Tes ini secara benar dibuktikan bila penambahan air atau minyak diamati secara mikroskop.2) Uji Konduktivitas. Emulsi dimana fase kontinyu adalah cair dapat dianggap memiliki konduktivitas yang tinggi dibanding emulsi dimana fase kontinyunya adalah minyak. Berdasarkan ketika sepasang elektrode dihubungkan dengan sebuah lampu dan sumber listrik, dimasukkan dalam emulsi M/A, lampu akan menyala karena menghantarkan arus untuk kedua elektrode. Jika lampu tidak menyala, diasumsikan bahwa sistem A/M.3) Uji Kelarutan WarnaBahwa suatu pewarna larut air akan larut dalam fase berair dari emulsi. Sementara zat warna larut minyak akan ditarik oleh fase minyak. Jadi ketika pengujian mikroskopik menunjukkan bahwa zat warna larut air telah ditarik untuk fase kontinyu, uji ini diulangi menggunakan sejumlah kecil pewarna larut minyak, pewarnaan fase kontinyu menunjukkan tipe A/M. b. DOM : 509Beberapa metode tersedia untuk menentukan tipe emulsi. Beberapa metode paling umum meliputi pengenceran tetesan, kelarutan cat, pembentukan creaming, konduktivitas listrik, dan tes fluoresensi.1) Tes Pengenceran TetesanMetode ini berdasarkan prinsip bahwa emulsi bercampur dengan luar akibatnya, jika air ditambahkan ke dalam emulsi M/A, air akan terdispersi cepat dalam emulsi. Jika minyak ditambahkan tidak akan terdispersi tanpa pengadukan yang kuat. Begitu pula dengan emulsi A/M.2) Uji kelarutan catUji ini berdasarkan prinsip bahwa dispersi cat secara seragam melalui emulsi jika cat larut dalam fase luar. Amaran, cat larut air secara cepat mewarnai emulsi M/A tapi tidak mewarnai emulsi tipe A/M. Sudan III, cat larut minyak dengan cepat mewarnai emulsi A/M, tidak tipe M/A.

3) Uji Arah CreamingCreaming adalah fenomena antara 2 emulsi yang terpisah dari cairan aslinya dimana salah satunya mengapung pada permukaan lainnya. Konsentrasi fase terdispersi adalah lebih tinggi dalam emulsi yang terpisah. Jika berat jenis relatif tinggi dari kedua fase diketahui, maka arah creaming dari fase terdispersi menunjukkan adanya tipe emulsi M/A. jika cream emulsi menuju ke bawah berarti emulsi A/M. hal ini berdasarkan asumsi bahwa mimyak kurang padat daripada air.4) Uji Hantaran ListrikUji hantaran listrik berdasarkan pada prinsip bahwa air menghantarkan arus listrik sedangkan minyak tidak. Jika elektrode ditempatkan pada emulsi menghantarkan artus listrik, maka emulsi M/A. jika sistem tidak menghantarkan arus listrik, maka emulsi adalah A/M.5) Tes FluoresensiBanyak minyak jika dipaparkan pada sinar UV berfluoresensi, jika tetesan emulsi dibentangkan dalam lampu fluoresensi di bawah mikroskop dan semuanya berfluoresensi, menunjukkan emulsi A/M. Tapi jika emulsi M/A, fluoresensinya berbintik-bintik.c. Lachman : 508UjiPengamatanKeterangan

Uji pengenceran

Uji warna

COCl2/kertas saring

Fluoresensi

Daya hantarEmulsi hanya dapat diencerksan dengan fase luar

Zat warna padat yang larut dalam air hanya mewarnai emulsi M/A dan sebaliknya.Pengamatan mikroskopis Biasanya membantu

Kertas saring dijenuhkan dengan COCl2 dan dikeringkan (biru) berubah menjadi merah muda bila emulsi M/A ditambahkan

Karena minyak berfluoresensi dibawah sinar UV, emulsi M/A menunjukkan pola titik-titik sedang emulsi A/M seluruhnya berfluoresens

Aliran listrik dihantarkan oleh emulsi M/A, karena adanya zat-zat ionik dalam airHanya berguna untuk emulsi cair

Bisa gagal jika ada emulgator non ionik

Bisa gagal jika emulsi tidak stabil atau pecah dengan adanya elektrolit

Tidak selalu dapat diterapkan

Gagal dalam emulsi non ionic