5
PENGUKURAN LAJU INFILTRASI 1. TUJUAN Mengukur besarnya laju infiltrasi pada berbagai kondisi tanah 2. DASAR TEORI Laju infiltrasi adalah laju air yang meresap kedalam tanah, yang besarnya dinyatakan dalam mm/jam. Laju infiltrasi ini sangat besar pengaruhnya di dalam rancangan-rancangan untuk cara pemberian air, periode dan lamanya pemberian air beserta besarnya air yang harus diberikan. Laju infiltrasi sangat dipengaruhi : a. Keadaan permukaan tanah Hal ini meliputi kemiringan tanah, keadaan erosi, perlakuan terhadap permukaan tanah, macam tanaman penutup, dll b. Keadaan profil tanah Hal ini meliputi struktur tanah, tekstur tanah, lapisan kedap air dan keadaan fauna dalam tanah c. Kandungan lengas tanah d. Suhu di dalam tanah e. Kandungan garam yang ada dalam tanah dan air Terutama garam sodium (Na) dan jenis bahan yang tersuspensi dalam air. Kemampuan tanah menyerap air akan semakin berkurang dengan makin bertambahnya waktu. Pada tingkat awal kecepatan penyerapan air cukup tinggi dan pada tingkat waktu tertentu kecepatan penyerapan air ini akan mendekati konstan. Hubungan antara waktu dan infiltrasi kumulatif air ke dalam tanah dapat dituliskan sebagai persamaan 2.1. b at I ................................................................... (2.1) dimana : I = infiltrasi kumulatif; t = waktu; a,b = konstanta

Cara Kerja Pengukuran Infiltrasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGUKURAN LAJU INFILTRASI

    1. TUJUAN

    Mengukur besarnya laju infiltrasi pada berbagai kondisi tanah

    2. DASAR TEORI

    Laju infiltrasi adalah laju air yang meresap kedalam tanah, yang besarnya dinyatakan dalam mm/jam. Laju infiltrasi ini sangat besar pengaruhnya di dalam rancangan-rancangan untuk cara pemberian air, periode dan lamanya pemberian air beserta besarnya air yang harus diberikan.

    Laju infiltrasi sangat dipengaruhi :

    a. Keadaan permukaan tanah

    Hal ini meliputi kemiringan tanah, keadaan erosi, perlakuan terhadap permukaan tanah, macam tanaman penutup, dll

    b. Keadaan profil tanah

    Hal ini meliputi struktur tanah, tekstur tanah, lapisan kedap air dan keadaan fauna dalam tanah

    c. Kandungan lengas tanah

    d. Suhu di dalam tanah

    e. Kandungan garam yang ada dalam tanah dan air

    Terutama garam sodium (Na) dan jenis bahan yang tersuspensi dalam air.

    Kemampuan tanah menyerap air akan semakin berkurang dengan makin bertambahnya waktu. Pada tingkat awal kecepatan penyerapan air cukup tinggi dan pada tingkat waktu tertentu kecepatan penyerapan air ini akan mendekati konstan. Hubungan antara waktu dan infiltrasi kumulatif air ke dalam tanah dapat dituliskan sebagai persamaan 2.1.

    batI ................................................................... (2.1)

    dimana : I = infiltrasi kumulatif; t = waktu; a,b = konstanta

  • 2

    Laju infiltrasi merupakan besarnya infiltrasi tiap satuan waktu. Untuk waktu sesaat (t O) laju infiltrasi merupakan turunan dari kapasitas infiltrasi. Dengan demikian persamaan laju infiltrasi dapat diturunkan dari persamaan 2.1 menjadi persamaan 2.2.

    1 bcti (2.2)

    dimana : i = laju infiltrasi; c = konstanta

    c = 1b

    a

    Harga-harga konstanta dapat dicari dengan analisis regresi. Untuk mengukur laju infiltrasi ada banyak cara yang dapat digunakan. Cara yang biasa digunakan ialah :

    1. Metode infiltrometer tabung (cylinder infiltrometer method)

    2. Metode Saluran (furrow stream method)

    Pada cara pertama laju infiltrasi ditentukan dengan mengukur penurunan air di dalam silinder tabung infiltrometer, sedang pada cara kedua laju infiltrasi diukur dengan mengukur aliran yang masuk dan keluar dari saluran. Sedangkan dalam praktikum ini digunakan metode infiltrometer tabung.

    3. ALAT DAN BAHAN

    1. Infiltrometer tabung

    2. Pengukur taraf muka air

    3. Stop watch

    4. Ember

    4. PELAKSANAAN

    1. Pilih daerah yang mewakili untuk diukur

    2. Catat tentang :

    a. Tanaman yang ada

    b. Keadaan permukaan tanah :

    bekas perlakuan apa

  • 3

    berbongkah, berkerak, retak dll

    c. Keadaan profil tanah (minimum kedalaman 30 cm pertama), tekstur dan strukturnya

    3. Pasang tabung infiltrometer tegak lurus permukaan tanah dengan kedalaman 10 cm. Dalam pemasangan ini diusahakan jangan sampai merusak permukaan tanah.

    4. Pasang silinder pelindung (buffer) dengan jarak 10 cm dari silinder pengukur dengan kedalaman 5 10 cm. Bila tidak menggunakan pelindung dapat menggunakan tanggul tanah dengan jarak 15 cm dengan kedalaman 7 15 cm. Tanpa merusak lapisan permukaan tanah dalam silinder pengukur.

    5. Isi bagian luar (bagian pelindung) dengan air sampai setinggi 5 cm dan dipertahankan mempunyai kedalaman tetap selama pengukuran.

    6. Isi bagian silinder pengukur dengan air, cara pengisian harus hati-hati jangan sampai merusak lapisan permukaan tanah. Isi silinder pengukur sesuai dengan kedalaman yang dikehendaki.

    7. Catat jam pada waktu pengukuran

    8. Awasi penurunan air dengan interval waktu tertentu (misal : 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10, 12, 15, 18, 21, 26, 31 .....). Pengamatan dilakukan sampai laju infiltrasi hampir konstan. Catat hasil pengamatan pada Tabel yang tersedia.

    9. Bila air dalam silinder pengukur sudah turun 5,5 cm ditambah lagi sehingga mencapai tinggi mula-mula. Diusahakan pengisian kembali secepat mungkin.

    5. ANALISIS

    Buatlah grafik hubungan antara t dengan I dan t dengan i. Carilah persamaan infiltrasi kumulatif dan laju infiltrasi dengan mencari konstanta a,b, dan c pada persamaan 2.1 dan 2.2.

    Salah satu cara untuk mengetahui hubungan antara t dengan I dan t dengan I adalah dengan mengambil logaritma hasil pengamatan. Analisis regresi linier dari logaritma t, I dan i tersebut menghasilkan persamaan 2.3 dan 2.4

  • 4

    Log I = log a + b logt (2.3)

    log i = log c + (b-1) logt (2.4)

    Persamaan 2.3 dan 2.4 setara dengan persamaan linier 2.5

    y = c +mx . (2.5)

  • 5

    TABEL PENGAMATAN

    PENCATATAN WAKTU DAN PENURUNAN AIR

    Tanggal :

    Tempat pengukuran :

    Keadaan permukaan :

    Jam

    Interval waktu (menit)

    Pembacaan skala (mm)

    Penurunan (mm)

    Penurunan Kumulatif

    (mm)

    Laju penurunan (mm/mnt)