Upload
varid-hermawan
View
52
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Paper ini mendeskripsikan pandangan IT dalam Berpikir strategis
Citation preview
Berpikir strategis dalam pandangan TI disebuah Organisasi
Latar belakang
Banyak pemimpin Organisasi hanya berfokus pada menciptakan rencana strategis tanpa
benar-benar terlibat dalam pemikiran strategis, tanpa disadari mereka telah kehilangan
manfaat dari berpikir strategis bagi organisasi mereka sendiri.
Strategi digunakan untuk mengetahui kondisi pasar, serta digunakan oleh produsen
untuk menciptakan pasar , menangkap informasi baru mengenai permintaan suatu produk
yang dinginkan konsumen. Strategi digunakan untuk memahami karena kondisi pasar yang
sulit diprediksi. Perusahaan yang mampu melakukan inovasi akan mendapatkan keuntungan
yang lebih karena mereka mampu untuk menciptakan pasar yang baru.
Dalam artikel ini ditunjukkan mengenai pemimpin yang tidak terlibat dalam berpikir
strategis untuk membangun perusahaannya dimasa mendatang. Akibatnya , para pemimpin
ini tidak mampu : mengidentifikasi perubahan atau perkembangan yang bisa mempengaruhi
kondisi bisnisnya, tidak mampu mengidentifikasi permasalahan atau peluang yang belum
direalisasi, dan tidak mampu melacak faktor utama yang dapat mempengaruhi perkembangan
TI atau pasar di mana bisnis mereka beroperasi . Jika pemimpin mampu menambahkan peran
IT untuk berpikir strategis, hal dapat dikatakan akan mampu untuk mengatasi masalah-
masalah yang berkaitan dengan TI serta membantu mengubah TI dari suatu kegiatan
operasional yang hanya mengelola teknologi komunikasi , menjadi suatu kegiatan mitra
kolaboratif untuk kepemimpinan eksekutif .
Namun inti dari artikel ini ialah memberikan gambaran mengenai pandangan ke
depan tentang berpikir strategis dan pedoman implementasinya dalam organisasi TI .
Untuk mengantisipasi perubahan dimasa mendatang, serta untuk mencapai tujuan
organisasi. Suatu organisasi harus mempunyai visi dan misi. Tanpa visi dan misi sebuah
organisasi tidak akan berjalan sesuai dengan tujuannya. visi dan misi ini akan mengarahkan
dan menjadi pedoman organisasi untuk mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuan
organisasi kita harus berpikir strategis. Oleh karena itu Berpikir strategis merupakan
kebutuhan suatu organisasi. Namun banyak pemimpin TI hanya berfokus pada menciptakan
rencana strategis tanpa benar-benar terlibat pemikiran strategis, mereka mengganggap seolah-
olah organisasi TI hanya sebagai penyedia layanan komunikasi , mereka seharusnya
bertanggung jawab dan berkontribusi pembangunan strategis jangka panjang organisasi .
Rumasan Masalah
1.Bagaimana Peranan TI dalam membantu berpikir Strategis disebuah organisasi ?
Pembahasan
Berpikir Strategis
Salah satu inti dari pola pikir sistem adalah berpikir strategis. Menurut Peter Senge
(1994), berpikir secara strategis bermuara dari cerminan esensi yang terdapat dalam suatu
persoalan yang ditangani dan tantangan-tantangan utama yang dihadapi.
Berpikir strategis dimulai dengan keahlian mendasar yang kita miliki dan
menggunakannya dengan cara yang terbaik, sebagai contoh : dengan memahami hukum maka
kita dapat menentukan strategi yang terbaik untuk membela klien dalam suatu kasus hukum.
Berpikir secara strategis dapat berupa proses untuk memahami dua hal pokok yang saling
terkait: yaitu fokus dan kesadaran atas waktu (timing).
Fokus lebih mengacu pada kemampuan kita dalam menempatkan perhatian kita. Kita
senantiasa dihadapkan pada berbagai macam persoalan hidup, yang datang silih berganti dari
waktu ke waktu. Tidak jarang kita menjadi begitu mudah bingung karena aliran persoalan
bisa jadi sangat hebat menerpa kita.
Kesadaran waktu (timing) mengacu pada pemahaman akan dinamika perubahan yang
sangat erat kaitannya dengan panjang-pendeknya waktu yang dibutuhkan untuk suatu
perubahan.
Aplikasi dari berpikir strategis dengan fokus dan kesadaran waktu adalah
mengerjakan pekerjaan yang memiliki dampak besar dan dibutuhkan segera. Contoh dari
tidak berpikir strategis adalah : seorang karyawan yang tidak memiliki sense of crisis dan
skala prioritas meskipun mengerti bahwa pekerjaan yang dilakukannya memiliki dampak
besar bagi perusahaan dan harus mampu memenuhi batas waktu yang ada. Namun meskipun
dia mengerti bahwa pekerjaannya berdampak besar, dia tetap santai-santai dan malah
melakukan pekerjaan lain yang tidak diberi batas waktu meskipun pekerjaan utamanya sudah
mendekati batas waktu yang ada.
Prof. Dr. H. Faisal Afiff, Spec.Lic. berpendapat Berpikir strategik merupakan langkah
pengumpulan, penginterpretasian, dan evaluasi sejumlah informasi atau gagasan dalam
rangka meraih keunggulan bersaing organisasi secara berkelanjutan. Dengan demikian, dalam
berfikir strategik terkandung pula langkah tentang bagaimana mengidentifikasi masalah,
menemukan koneksi, pola dan sintesis informasi. Dalam berfikir sintesis para manajer dapat
melibatkan segenap kemampuan daya imajinasi, intuisi, penilaian, dan kreativitas. Berfikir
strategik juga mengandung arti tentang bagaimana para manajer memandang suatu tren,
mengidentifikasi tentang peluang dan ancaman terhadap organisasi, dan memilih respon
tentang bagaimana agar organisasi dapat mengambil keuntungan dari kesempatan potensial
sekaligus mengurangi suatu ancaman. Kemampuan para manajer dalam melakukan langkah
tersebut dengan lebih cepat dan lebih efektif – ketimbang yang dilakukan para pesaingnya –
akan memungkinkan suatu organisasi memiliki keunggulan bersaing.
Dalam jurnal ini disebutkan mengenai pemimpin yang tidak melakukan berpikir
strategis untuk membangun perusahaannya dimasa mendatang. Mereka dikatakan tidak
mampu untuk mengidentifikasi perubahan atau perkembangan yang bisa mempengaruhi
kondisi bisnisnya, tidak mampu mengidentifikasi permasalahan atau peluang, dan tidak
mampu melacak faktor utama yang dapat mempengaruhi perkembangan IT atau pasar di
mana bisnis mereka beroperasi.
Mereka menganggap , TI hanya sebagai penyedia layanan komunikasi yang
menghubungkan antar divisi. Padahal jika mereka mau melakukan pengembangan dibidang
TI, TI akan memberikan banyak keuntungan untuk perusahaannya.
Definisi Teknologi Informasi
Haag dan Keen
Pada 1996 Haag dan Keen mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat
alat yang membantu untuk bekerja dengan informasi dan melakukan tugas – tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi. Dalam hal ini dianggap alat yang digunakan
untuk pekerjaan yang berkaitan dengan informasi. Pengolahan informasi dihasilkan diproses
menggunalan alat-alat tersebut. alat-alat ini adalah komputer beserta software=software
pendukungnya.
MartinPada tahun 1999 Martin mendefinisikan Teknologi Informasi yang tidak terbatas pada teknologi
komputer digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Dia melihat tidak hanya sebagai
teknologi komputernya saja yang dipergunakan untuk pemrosesan dan penyimpan
data. Pengertiannya lebih luas lagi karena martin jugamemasukan teknologi komunikasi
yang digunakan untuk melakukan pengiriman informasi.
Mc Keown
Pada tahun 2001 McKeown mendefiniskan Teknologi Informasi Merujuk pada seluruh
bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, mengubah, dan untuk menggunakan
informasi tersebut dalam segala bentuknya.
Cukup jelas di sini bahwa Teknologi informasi mencakup keseluruhan bentuk
teknologi yang digunakan untuk memproses informasi. ben tuknya b i s a be rma cam-
mac am l aya knya komputer sebagai alat yang multimedia. Didukung oleh perangkat
lunak yang sesuai dengan pengolahan informasi tersebut.
Martin, Brown, DeHayes, Hoffer, dan Perkins
Pada Tahun 2005 mereka mendefinisikan teknologi informasi ini merupakan
kombinasi teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras dan lunak untuk mengolah
dan menyimpan informasi dengan teknologi informasi dengan teknologi komunikasi
untuk melakukan penyaluran informasi. Disini teknologi komunikasi digunakan
sebagai alat a l a t p e n y a l u r a n i n f o r m a s i n y a , s e d a n g k a n informasinya diolah
dan disimpan dalam komputer.
Dari beberapa definisi di atas teknologi informasi mencakup gabungan
antara teknologi komputer dan teknologi telekominikasi itu sendiri. Komputer
sebagai perangkat keras dengan software-software sebagai perangkat lunak yang
berfungsi untuk sarana pengolahan maupun penyimpanan data yang nantinya dikirimkan
melalui saluran komunikasi.
Keterkaitan Berpikir Strategis dengan Teknologi Informasi
Menghubungkan Ide, Rencana dan Sumber Daya
Kita bisa mengamati bahwa ada manajemen perusahaan yang tidak berpikir strategi,
reaktif, asal tabrak, sehingga organisasi tidak maju. Di sisi lain, ada perusahaan yang telah
menetapkan rencana jangka panjang, serta membedakannya dengan rencana jangka pendek,
namun tetap tidak berhasil juga memenangkan kompetisi pasar. Berpikir strategis adalah
menciptakan kaitan antara ide, rencana, dan individu-individu, yang tidak selamanya terlihat
oleh orang lain. Hal penting lain dalam berpikir strategis adalah memilih jalan mana yang
akan diambil dan mana yang tidak diambil. Kita tahu, semua pilihan, pasti mengandung
risiko dan konsekuensinya, tetapi yang jelas, memilih memang sudah menjadi tuntutan
jabatan dari setiap profesi.
Orang yang berpikir strategis, melihat dunia seperti ‘web’ atau ‘jaring’ yang
menghubungkan ide-ide, individu dan kesempatan, yang akan membuat mereka berpikir lebih
maju lagi. Individu yang strategis tertarik untuk membuat koneksi yang lebih intensif.
Saat sebuah organisasi ingin mengganti perangkat lunaknya dengan sistem yang lebih
baru, terkadang manajer IT tidak menyadari bahwa divisi lain, misalnya pelayanan
pelanggan, juga sedang membenahi standar pelayanannya. Mengingat pekerjaan IT tidak
berkaitan dengan garda depan, bisa saja manajer IT ini menjalankan upaya penggantian
sistem, tanpa berkomunikasi dengan divisi lain. Padahal bila ia meluangkan waktu sejenak
untuk berdialog dengan divisi pelayanan pelanggan tersebut, ia tidak perlu bekerja dua kali.
Ini baru contoh dari tindakan strategis yang sederhana.
Berorientasi Masa Depan
Banyak pendapat mengenai pemikiran strategis, yang justru menuai kritik dan celaan
dari kolega terpercaya yang tidak memiliki keyakinan yang sama. Steve Jobs di Apple
Corporation merupakan salah satu contoh nyata. Ia sempat digulingkan oleh para kolega yang
tidak yakin dengan apa yang dilakukannya. Steve Jobs tidak mundur begitu saja, namun
dengan keyakinan terhadap visi-misi mengenai desain dan kesederhanaan yang akhirnya
membuat ia Apple kembali menelurkan produk-produk inovatif seperti Iphone dan Ipad.
Kita juga perlu ingat bahwa tidak selamanya strategi dilakukan dalam besaran
organisasional dengan budget besar dan berjangka tahunan. Terkadang, tindakan kecil dalam
rencana besar, bisa membuat organisasi mengalami kemenangan. Contohnya Tindakan
memilih hubungan baik dengan mitra kerja tertentu untuk kepentingan masa depan,
merupakan suatu tindakan strategis. Memindahkan seorang junior untuk dipasangkan dengan
senior yang berpengalaman, dengan memberi tanggung jawab lebih, juga adalah tindakan
strategis. Kita juga harus sadar bahwa berpikir strategis bukanlah tujuan akhir, namun
berpikir strategis merupakan bagian dari langkah yang diambil untuk menjaga agar tujuan
tercapai. Individu maupun organisasi, yang sering disebut oleh Arie De Geus sebagai Living
Organism, sama-sama memiliki tujuan positif yang ingin dicapai.
Dari Jurnal ini Kaybower mewawancarai tiga narasumber pemimpin perusahaan yang
berpikir strategis diantaranya :
1. Chauncey Smythe-Woods, adalah CEO dari perusahaan energi besar, yang berbasis di
London multinasional. Organisasi ini telah berdiri selama lebih dari 50 tahun dan
memiliki kantor di Amerika Serikat, Denmark, dan Jepang. Mr Smythe-Woods telah
menjadi CEO global sejak 1986. Beliau berpendapat berpikir strategis merupakan
proses yang berkelanjutan yang melibatkan pemangku kepentingan untuk bersama-
sama saling terbuka dalam mengahadapi kondisi terkini suatu pasar serta bersama-
sama mengeksplorasi perkembangan teknologi dan dengan demikian tujuan
perusahaan akan berjalan. Peran TI dalam berpikir strategis menurut Chauncey
Smythe-Woods ialah memindai tren baru dan mencari metode baru untuk mencapai
keberhasilan bisnis. Peran CEO, Pemangku Kepentingan, dan pihak Outsorcing
duduk bersama membangun hubungan kolaboratif.
Dari Setiap perwakilan bisnis memberikan rencana strategis seperti menyediakan
update, ulasan, dan mengumpulkan perbaikan dan ide-ide baru untuk strategi secara
bulanan. Dalam organisasi ini , TI bertindak jalur distribusi arah strategis untuk
organisasi dan ireview strategi setiap setengah tahun yang berkontribusi terhadap fine
tuning dari rencana jangka pendek .
2.Daniel Jackson, CEO adalah CEO dari perusahaan manufaktur yang berhasil meng
akuisisi tiga pesaingnya dalam 18 bulan terakhir. Beliau berpendapat berpikir strategis
merupakan melihat seluruh gambaran sehingga semua elemen dalam proses
organisasi dapat dilihat. dari sudut pandang ini dapat dikatan pendekatan
organisasinya mengerucut membantu menginformasikan pemikiran strategis masing-
masing CEO dan Direksi, rencana dari eksekutif dari masing-masing divisi, harus
berpartisipasi memberikan pemikiran strategis mereka sehingga tercapai perbaikan
atau penyempurnaan perusahaan.
Setiap satu tahun, para manajemen perusahaan dikumpulkan untuk merumuskan
rencana strategis .Setelah rencana strategi dirumuskan, Mr. Jackson beranggapan
pemikiran startegis merupakan tanggung jawab dari para pemimpin manajemen
perusahaan. Mr.Jackson beranggapan pemangku kepentingan tidak boleh tahu akan
pemikiran strategi hal ini.
Mr. Jackson mempunyai prinsip bahwa strategi adalah sesuatu yang tidak harus
dibagikan kepada seluruh organisasi. Ia beranggapan bahwa untuk menjaga agar
perusahaannya selalu kompetitif ia tidak mau untuk mempublikasi pemikiran
perusahaannya keluar organisasi.
3.Shandra Mathula, CEO perusahaan pelayanan kesehatan perusahaan ini berdiri
sejak tahun 2002. Perusahaan ini memiliki lokasi di hampir setiap negara di dunia.
Dengan kurang lebih 338.000 karyawan, luasnya organisasi membutuhkan staf
operasional lebih dari 1.000 orang karyawan profesional untuk mengelola dan
melaksanakan kegiatannya. Berpikir strategis menurutnya ialah membuat koneksi,
mendengarkan orang-orang, dan kemudian memilih beberapa metode untuk
memastikan strategi dan informasi yang terus mengalir diorganisasinya. Pemimpin
harus selalu terhubung dengan semua lingkungan . Komunikasi merupakan kunci
keberhasilan strategi kami, semakin terus berkomunikasi kami akam semakin dapat
melakukan perbaikan perusahaan kami. Tindak berpikir strategis Shandra Matula ini
seperti :
Berkomunikasi setiap harinya dengan pelanggan
Membuat gambaran yang mendefinisikan masa depan dan melakukan -World tours
presentasi, membahas, dan menyempurnakan strategi arah perusahaan.
Membuat ulasan bisnis kuartalan Utama untuk Tim Kepemimpinan Eksekutif (ELT)
dan melihat laporan langsung mereka di mana harus di update pada strategi bisnis
yang digunakan untuk meningkatkan dan menyempurnakan Strategi .
Memberikan sebuah website di mana visi, misi, dan prestasi terbaru dari organisasi TI
diterbitkan.
Melakukan rapat staf global yang bulanan untuk memastikan semua orang tahu dan
mengeksekusi pada strategi.
Semua komunikasi ini memiliki, menurut Ms . Mathula memiliki peran penting IT
memperlancar komunikasi bisnisnya dengan masyarakat. Setiap Anggota organisasi dapat
segera dapat menguraikan visi misi dan memahami pentingnya mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Pada intinya organisasi mereka ini memiliki banyak kesamaan salah satunya menerapkan
berpikir strategis guna mencapai tujuan perusahaan . Menariknya, masing-masing pemimpin
ini memiliki definisi yang berbeda dari pemikiran strategis dan memiliki fokus yang berbeda
dalam pendekatannya. mereka berpikir tentang mengembangkan, dan mengkomunikasikan
strategi. Chauncey Smythe-Woods lebih menekankan kemasing-masing individu untuk
berkontribusi mengemukakan pemikirannya, Daniel Jackson lebih mengerucutkan berpikir
strategisnya karena Jackson ingin menjaga kompetitif perusahaanya, sedangkan Shandra
Matula lebih menekankan dibidang komunikasi dan membangun jaringan.
T. Irene Sanders Berpendapat bahwa, bahwa pemikiran strategis harus mengembangkan
pengembangan dan strategi perencanaan sederhana ditambah mengekplorasi lingkungan dan
mencari pola hubungan hasil dalam pandangan ke depan yang membantu menentukan masa
depan bagi suatu organisasi.
Memadukan eksplorasi ini lingkungan organisasi pengumpulan data dan analisis teknik
yang lebih, seperti analisis Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT), dapat
menghasilkan kreatif, out-of-the-box, inovatif.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dari artikel ini menurut saya ialah, IT memang banyak memberikan manfaat
yang besar bagi suatu organisasi. Dengan adanya it penyampaian pesan dapat berjalan dengan
efektif dan efisien sehingga tujuan perusahaan akan cepat dicapai. Namun pada dasar berhasil
atau tidak suatu organisasi tergantung pada manusianya. Jika setiap manusia mampu untuk
berpikir strategis saya rasa tujuan organisasi dapat tercapai. TI hanyalah sarana untuk
mendukung berpikir strategis.
Saran dari penulis artikel Kay M bower ialah masing-masing pemimpin harus mampu
untuk :
Mengidentifikasi Perubahan Underlying atauPerkembangan
Pemimpin TI harus mengidentifikasi perubahan atau perkembangan yang belum sepenuhnya muncul yang dapat mempengaruhi kondisi di mendasari mana organisasi mereka beroperasi. Hilang perubahan ini di pasar atau lingkungan terhubung berarti sebuah organisasi kehilangan kemampuan untuk mempengaruhi, dan dalam beberapa kasus bahkan merespon, dengan perubahan tersebut. Contoh dari hal ini adalah pengenalan Apple dari PC -personal‖ pada saat satu-satunya fokus IBM pada model komputasi -mainframe‖ atau bisnis. Ketidakmampuan IBM untuk memahami pentingnya pengembangan muncul dan mewujudkan peluang pasar di dalamnya berkontribusi kerugian $ 23 miliar selama periode 2 tahun pada 1992-1993.
Identifikasi Kesenjangan atauyang belum direalisasi Peluang
Pemimpin TI harus mengidentifikasi kesenjangan atau peluang yang belum direalisasi dalam produk dan jasa di pasar saat ini
mengidentifikasi poin leverage baru dan faktor lingkungan Key
pemimpin TI harus mengidentifikasi titik-titik leverage yang baru dan faktor lingkungan utama yang merupakan bagian dari yang mendasari perubahan / perkembangan dan bisa, ketika diidentifikasi awal, digunakan untuk mempengaruhi perkembangan dan akhirnya pasar.
Referensi
Kay M.Bower. (2011). IT Strategic Thingking In large Organizations: Where the Foresight:
Jounal Of strategic Leader ship. Vol.3 Iss .I halaman 36-44. Tersedia di
www.regent.edu/acad/global/publications/jsl/html (9 mei 2016)
Mbudiraharjo. Berpikir strategis itu apa . Tersedia : di
http://www.kompasiana.com/mbudiraharjo/berpikir-strategis-apa-
itu_54ff0372a33311842850fac0 ( 10 Mei 2016)
Ellen Rahman. Berpikir Strategis, kompasiana tersedia :
https://www.linkedin.com/pulse/20140616065354-8373472-berpikir-strategis ( 10 mei 2016)
Prof. Dr. H. Faisal Afiff, Spec.Lic. (2013).berpikir-strategik-dalam-perubahahan-organisasional-bagian-1/. Tersedia di http://sbm.binus.ac.id/2013/11/27/berpikir-strategik-dalam-perubahahan-organisasional-bagian-1/
Robiyanto.(2014) kupasanmanajemenstrategi tersedia :
http://kupasanmanajemenstrategi.blogspot.co.id/2014/02/berpikir-dan-berperilaku-strategis.html
https://www.academia.edu/8536008/Definisi_Peranan_dan_Perkembangan_Teknologi_Informasi
Strategic Thinking
Berpikir strategis dalam pandangan IT disebuah Organisasi
DisusunOleh
Farid Hermawan Saputra (NIM 15911069)
AdhiPuspaNugroho(NIM 15911087)
PROGRAM PASCASARJANAPROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA2016