Bahan Ajar

Embed Size (px)

Citation preview

Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL BAHAN AJAR Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur sosial serta faktor penyebab konflik sosial dan mobilitassosial. Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan. Indikator : 2. Mendeskripsikan diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial di masyarakat.3. Mengidentifikasi diferensiasi berdasarkan berdasarkan Ras, Etnik, Agama danGender4. Mengidentifikasi macam-macam kriteria stratifikasi sosial di masyarakat5. Menganalisis berbagai pengaruh diferensiasi dan stratifikasi di masyarakatsecara lokal, nasional, dan internasional6. Membedakan konsolidasi dan interseksi yang terdapat dalam struktur sosial Materi : Diferensiasi Sosial. Stratifikasi Sosial. Pengaruh diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial. Konsolidasi dan interseksi dalam struktur sosial DIFERENSIASI SOSIAL DAN STRATIFIKASI SOSIAL Dalam pembahasan mengenai struktur sosial yang lalu, telah disampaikanbahwa diferensiasi dan stratifikasi sosial merupakan bagian dari unsur-unsur struktursosial. Wujud dari diferensiasi dan stratifikasi sosial ini dapat dengan mudahditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaanperbedaan dalam masyarakat,seperti perbedaan etnis, agama, umur, jenis kelamin, kekayaan, pendidikan sertakekuasaan, merupakan perwujudan nyata dari adanya diferensiasi dan stratifikasisosial ini. Dari sekian banyak kelompok yang tercipta di dalam masyarakat, diantaranya ada yang diletakkan dalam posisi yang sejajar, dalam arti tidak adakelompok yang boleh meng klaim kelompoknya lebih tinggi posisinya dibandingkandengan kelompok yang lain. Namun, adapula pengelompokan dalam masyarakat yangbertingkat-tingkat, sehingga terdapat lapisan-lapisan yang satu sama lain salingberbeda tinggi rendah posisi/kedudukannya.Interaksi sosial yang terjalin dalam bingkai diferensiasi dan stratifikasi sosialtidak dapat dipisahkan dengan perbedaan hak, kewajiban dan wewenang yangdiperoleh masing-masing individu atau kelompok. Demikian pula halnya, setiapindividu dan kelompok ini akan menduduki status sosial tertentu yang kepadanyaakan melekat suatu peran sosial sesuai dengan status sosial yang dimilikinya. Sejauhmanakah pengaruh dari adanya perbedaanperbedaan hak, kewajiban, wewenang,status sosial dan peran sosial tersebut bagi kehidupan sosial budaya masyarakat ?Penjelasan lebih lanjut akan dibahas secarA lebih khusus pada bagian berikut ini,dimulai dengan pemahaman mengenai diferensiasi dan stratifikasi sosial. DIFERENSIASI SOSIAL Kata diferensiasi sosial diadopsi dari bahasa Inggris, yaitu

difference yangberarti perbedaan. Jika diterapkan pada istilah diferensiasi sosial, memang padakenyataannya proses pembedaan masyarakat sebagai inti utama dari konsepdiferensiasi sosial, akan memunculkan kelompok-kelompok sosial yang berbeda satusama lain. Berbagai sumber mengungkapkan definisi diferensiasi sosial ini dengankalimat yang beragam, seperti di bawah ini : 1 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL Pembedaan anggota masyarakat ke dalam golongan-golongan secara horisontal atau tidak memandang perbedaan lapisan . Proses penempatan orang-orang dalam berbagai kategorisosial yang berbeda , yang didasarkan pada perbedaan-perbedaanyang diciptakan secara sosial. Adalah variasi pekerjaan, prestise, dan kekuasaan dalammasyarakat, yang dikaitkan dengan interaksi sosial yang lain. Adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yangbiasanya sama , artinya menunjukkan penggolongan atau klasifikasimasyarakat secara horisontal, mendatar, atau sejajar. Walaupun dalam diferensiasi sosial yang terjadi adalah pembagian sosial secarahorisontal atau mendatar (tidak memandang perbedaan lapisan), tetapiperbedaan-perbedaan tersebut akan mempengaruhi hak, kewajiban dantanggung jawab yang akan diterima dan dilaksanakan masing-masing orang. Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial Secara umum diferensiasi sosial terdiri dari dua (2) bagian, yaitu penggolonganmasyarakat berdasarkan ciri-ciri fisik atau secara biologis dan penggolonganmasyarakat berdasarkan ciri sosial budaya atau secara sosio-kultural. Masing-masingbagian tersebut, dibagi lagi ke dalam perbedaan-perbedaan yang lebih khusus, sepertiyan terlihat pada bagan berikut ini. Ket. Bagan : Bagan penggolongan diferensiasi sosial A.Berdasarkan perbedaan ras Ras merupakan suatu golongan manusia yang menunjukkan perbedaanciri tubuh tertentu dengan frekuensi yang besar ( Koentjaraningrat ). Ras juga SECARA BIOLOGIS(BERDASARKAN CIRI FISIK)

Perbedaan ras.Perbedaan jeniskelamin.Perbedaan umur.Perbedaanintelektualitas. DIFERNSIASISOSIAL SECARA SOSIO-KULTURAL(BERDASARKAN CIRI SOSIALBUDAYA) Perbedaan etnis.Perbedaan klan.Perbedaanagama.Perbedaanprofesi. 2 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL dapat diartikan sebagai populasi yang dapat dibedakan berdasarkan persamaan gen atau kategori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu (Dunn dan Dabzhansky). Pembedaan ciri-ciri rasdapat didasarkan pada dua (2) ciri, yaitu :(1). Ciri-ciri yang tampak (fenotip) . Ciri yang tampak ini selanjutnya dibedakanatas dua (2) golongan lagi, yaitu : ciri kualitatif (tidak dapat diukur) ,seperti warna kulit dan bentuk mata, serta ciri kuantitatif (yang dapatdiukur) , seperti berat badan dan tinggi tubuh.(2). Ciri yang tidak tampak (genotip) , misalnya frekuensi golongan darah. Terdapat beberapa ahli yang mencoba menggolong-golongkan rasrasmanusia berdasarkan persamaan ciri-ciri fisik yang dimiliki. Salah satu pendapatmengenai klasifikasi ras manusia dikemukakan oleh A.L. Krober, yang secara lengkapterlihat pada tabel berikut ini. No RASINDUK SUBRASDAERAH PENYEBARAN 1. CAUCASOID NordicAlpineMediteranianIndic1. Eropa Utara dan sekitar Laut Baltik.2. Eropa Tengah dan Eropa Timur.3. Sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, danArmenia.4. India, Pakistan, Bangladesh, danSrilangka. 2. MONGOLOID Asiatic MongoloidMalayan MongoloidAmerican Mongoloid1. Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur.2. Asia Tenggara, Indonesia, Filipina, danMalaysia.3. Benua Amerika (Indian dan Eskimo). 3. NEGROID African NegroidNegrito1. Sebagian Afrika.2. Afrika Tengah, Semenanjung Malaka,danFilipina. 4. RASKHUSUS BushmanWeddoidPolinesianAinuAustraloidGurun Kalahari dan Afrika Selatan.Srilangka dan Sulawesi Selatan.Kepulauan Polinesia dan Mikronesia.Pulau Karafuto dan Hokaido (Jepang).Benua Australia (Aborigin). Ket. Tabel : Tabel klasifikasi ras manusia berdasarkan A.L. Krober. B.

Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin merupakan ciri fisik yang dibawa sejak lahir, diperolehsecara alami, dan tidak ditentukan oleh seseorang berdasarkan pilihannya .Dapat dikatakan jenis kelamin merupakan ciri-ciri fisik yang bersifat kodrati.Perbedaan jenis kelamin secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhiperan gender antara laki-laki dan perempuan. Gender dapat dikatakan sebagai konstruksi sosial budaya yang membedakan perlakuan dan harapanterhadap laki-laki dan perempuan, sehingga pada akhirnya akanmembedakan pembagian peran dan tanggung jawab di antara kedua jeniskelamin yang berbeda ini. Di dalam masyarakat terdapat beberapa anggapan dan penilaian yangberkaitan dengan laki-laki dan perempuan, yang secara tidak langsung akanmenimbulkan munculnya kedudukan dan peranan yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan. Anggapan tersebut misalnya : 3 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL 1. Secara biologis, rata-rata kekuatan fisik laki-laki dianggap lebih besardibandingkan perempuan. Akibatnya laki-laki diberi peran-peran produktif yangdilakukan di sektor publik, seperti bekerja dan mencari uang di luar rumah untukmenopang keberlangsungan kehidupan keluarganya. Sementara perempuanmengemban peran-peran reproduktif (tidak menghasilkan uang dan menjagaproduktifitas anggota keluarga lain) di sektor domestik, seperti mengurus anak danmemasak di rumah. 2. Secara psikologis, membesarkan anak perempuan dianggap lebih sulitdan rumit. Akibatnya, selama proses sosialisasi anak perempuan cenderung lebihmendapatkan pembatasan dan proteksi yang berlebihan dari kedua orang tuanya,sehingga menjadi tertekan dan mengalami keterbatasan dalam interaksi denganorang lain. 3. Anak laki-laki dipandang sebagai penerus keluarga, khususnya dalammasyarakat Indonesia yang sebagian besar menganut garis kekerabatanpatrilineal. Akibatnya, keistimewaan-keistimewaan yang lebih besar diberikankepada anak laki-laki, seperti kesempatan untuk memperoleh pendidikan, warisandan lain-lain. C.Berdasarkan perbedaan umur Walaupun secara teoritis perbedaan umur tidak dapat dijadikan sebagai dasardalam penggolongan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial secara bertingkat,tetapi pada kenyataannya orang-orang yang memiliki umur/usia lebih tuaditempatkan lebih istimewa dan memiliki hak yang lebih besar dalam pengambilankeputusan. Baik dalam masyarakat yang masih tradisional maupun yang sudah lebihmodern, golongan tua cenderung lebih dihargai dan dijadikan panutan dalamberperilaku. Kata-kata yang diucapkan oleh orang tua seringkali menjadi keputusanyang tidak bisa ditawar lagi, sehingga harus didengarkan dan dilaksanakan oleh anak-anaknya. Bagi masyarakat tradisional, pemimpin informalnya selalu terdiri dari orang-orang yang berusia tua, karena dianggap lebih mengerti dan berpengalaman dalamadat istiadat.

D. Berdasarkan perbedaan intelektualitas Perbedaan intelektualitas akan mempengaruhi perolehan hak dan kewajibanyang berbeda bagi setiap anggota masyarakat secara horisontal, sesuai dengankepandaian atau intelejensinya. Intelektualitas ini menjadi bagian dari ciri-ciri biologiskarena dipercaya dapat diturunkan secara genetis. Sama halnya dengan perbedaanumur, fakta menunjukkan perbedaan intelektualitas pun dapat berpengaruh terhadapposisi atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. Biasanya, orang-orang yangintelek akan menempati posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan golongan yangdianggap memiliki intelektualitas yang rendah. Secara tidak langsung, perbedaanintelektualitas ini dapat mengarah pada pemberian hak-hak istimewa bagi golongan-golongan tertentu dalam masyarakat dalam memperoleh pendidikan, pekerjaan dankekuasaan, sehingga pada akhirnya dapat dimaknai sebagai suatu stratifikasi sosial. E.Berdasarkan perbedaan etnis. Kelompok etnis atau suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan jati diri mereka akan kesatuan kebudayaan mereka,sehingga kesatuan kebudayaan tidak ditentukan oleh orang luar, melainkanoleh warga kebudayaan yang bersangkutan . Kriteria yang menentukan batas-batas kebudayaan suatu suku bangsa, adalah : (1) kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih. (2) kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh identitas penduduk sendiri. 4 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL (3) kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh wilayah geografis. (4) kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis. (5) kesatuan masyarakat yang memiliki persamaan pengalaman sejarah. (6) kesatuan penduduk yang berinteraksi secara mendalam. (7) kesatuan masyarakat dengan sistem sosial yang seragam.Walaupun di Indonesia terdapat lebih kurang 300 suku bangsa, tetapi di antarasuku-suku bangsa yang berbeda tersebut terdapat dasar-dasar persamaan, yaitu :(1)Dasar kehidupan sosialnya yang sama berdasarkan asas kekerabatan(kekeluargaan).(2)Asas-asas yang sama dalam hak atas tanah (hak kepemilikan tanah).(3)Asas-asas persamaan dalam hukum adat.(4)Memiliki persamaan dalam kekerabatan, adat istiadat, perkawinan, dan lainsebagainya. F.Berdasarkan perbedaan klan. Klan adalah suatu

kelompok kekerabatan yang terdiri atas semuaketurunan dari seorang nenek moyang yang diperhitungkan melalui garisketurunan tertentu, yaitu garis keturunan dari laki-laki/ayah atau perempuan/ibu. Selain merupakan kesatuan genealogis yang didasarkan padakesatuan keturunan tertentu, klan juga merupakan kesatuan religio magis(kesatuan kepercayaan) dan tradisi (kesatuan adat). Sifat religio magis initercermin dalam pandangan mereka terhadap kesakralan/kesucian hubungankekeluargaan klan, yang ditandai dengan kesetiaan terhadap tradisi leluhur. Terdapatdua (2) bentuk klan utama, yakni :(1) klan atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) , misalnya pada sukuMinangkabau(2) klan atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) , misalnya padamasyarakat Batak G.Berdasarkan perbedaan agama. Setiap agama akan mengembangkan nilai-nilai, norma-norma, dan ajaran-ajaran agamanya masingmasing. Dalam hubungannya dengan agama-agama lain,tidak ada suatu agama pun yang ditempatkan lebih tinggi dibandingkan denganagama yang lain. Namun fakta menunjukkan, biasanya agama yang menjadimayoritas di suatu daerah karena memiliki umat yang paling besar, akan memperolehlebih banyak keistimewaan. Keberadaan agama di suatu masyarakat merupakanpengembangan dari kultur masyarakat tersebut yang selanjutnya disepakati menjadipedoman hidup. Agama pun muncul dari keterbatasan manusia yang tidak mampumenangkap seluruh rahasia alam dengan menggunakan ilmu pengetahuan danteknologi yang dimiliki.Sistem kepercayaan dan agama yang terdapat di masyarakat memilikikomponen-komponen yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu : (1) Emosi keagamaan, yaitu sisi irasionalitas yang dimiliki manusia yang mampumenggetarkan jiwa dan meyakini adanya suatu kekuatan lain yang lebih besar daridirinya. (2) Sistem keyakinan yang terwujud dalam bentuk pikiran/gagasan manusiaberkaitan dengan keyakinannya atas sifat-sifat dan wujud dari kekuatan lain yanglebih besar tersebut. (3) Upacara keagamaan merupakan ibadah atau ritus yang terdapat dalamkepercayaan dan agamanya. (4) Tempat ibadah dan peralatan ibadah. (5) Umat yang merupakan kesatuan sosial. H.Berdasarkan perbedaan profesi. 5 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL

Profesi adalah jenis pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan teknikatau keterampilan secara intelektual. Oleh karena itu, diferensiasi profesimengelompokkan masyarakat didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesi tertentu.Menurut teori, sesungguhnya tidak ada profesi yang dianggap lebih mulia atau lebihtinggi dari yang lain. Itulah yang menyebabkan pengelompokkan berdasarkan profesiini dimasukkan dalam diferensiasi sosial. Namun pada kenyataannya, orang-orangdengan profesi tertentu akan mendapatkan penghasilan dan kemudahan dalampemenuhan kebutuhan hidupnya. Akibatnya, orang-orang ini akan lebih berpeluanguntuk mendapatkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang istimewa atau lebih baik,apabila dibandingkan dengan kelompok lain yang dengan profesi yang dianggap tidakbergengsi. STRATIFIKASI SOSIAL Istilah stratifikasi sosial berasal dari bahasa Latin, yaitu stratum (bentuk jamaknya adalah strata ), dan socius yang berarti rekan atau masyarakat. Dari akarkata ini dapat disimpulkan bahwa statifikasi berhubungan dengan adanya strata-strataatau lapisan-lapisan di dalam suatu masyarakat. Beberapa ahli telah memberikandefinisi yang berbeda untuk menjelaskan pengertian dari stratifikasi sosial, diantarana adalah sebagai berikut : Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hirarkis) yang diwujudkandalam kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas rendah. Pembagianmasyarakat menjadi tingkatan-tingkatan yang tersusun secaravertikal ini memposisikan seseorang dalam suatu tingkat berdasarkanseberapa banyak ia memiliki sesuatu yang berharga ( Pitirim A. Sorokin ). Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang ataukelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal ( Soerjono Soekanto ). Stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yangtermasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisanhirarki menurut dimensi kekuasaan, privilege

, dan prestise ( Max Weber ). Stratifikasi sosial berkenaan dengan adanya dua grup atau lebihdalam masyarakat, yang masing-masing anggotanya mempunyaikekuasaan, hak-hak istimewa dan prestise yang tidak sama ( Sanderson ). Stratifikasi sosial adalah tatanan vertikal berbagai lapisansosial berdasarkan tinggi rendahnya kedudukan ( Hendropuspito ). Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik poin-poin penting dari pengertianstratifikasi sosial, yaitu pembagian masyarakat dalam kelompok-kelompok secara vertikal dan bertingkat, sehingga terbentuk suatu sistem pelapisansosial dari status/kedudukan yang dianggap tertinggi hingga yang palingrendah.Latar Belakang dan Proses Terjadinya Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial dapat terjadi atau terbentuk melalui proses-proses di bawah ini : (1) Terjadi secara alamiah atau dengan sendirinya , bersamaan denganperkembangan kehidupan masyarakat. Ciri-ciri pelapisan sosial yang terbentuksecara alami, adalah :1)terbentuk sejalan dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan.2)terbentuk di luar kontrol masyarakat yang bersangkutan.3)terjadi sesuai dengan kondisi sosial budaya di wilayah yang bersangkutan.4)kedudukan seseorang dalam suatu lapisan, beserta dengan hakdan kewajibannya berlangsung secara otomatis. 6 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL Stratifikasi berdasarkan umur, jenis kelamin, kekayaan, kepandaian, dan sifatkeaslian seseorang dalam masyarakat merupakan contoh-contoh dari stratifikasiyang terjadi secara alamiah. (2) Terjadi karena dibentuk dengan sengaja , untuk mencapai tujuan bersama.Pembentukan ini didasari keinginan untuk berbagi kekuasaan dan wewenangsecara resmi. Biasanya peneguhan atas status dan kedudukan seseorang akandilakukan dengan cara-cara khusus, seperti pelantikan, pemberian kenaikanpangkat, serah terima jabatan dan lain sebagainya. Sebagai contoh adalahpembentukan organisasi-organisasi formal seperti lembaga pemerintahan,perusahaan, partai politik, yang di dalamnya terdapat berbagai macam statusdan kedudukan yang berbeda. Pedoman Terbentuknya Stratifikasi Sosial Beberapa pedoman bagi terbentuknya stratifikasi sosial adalah :(1)Sistem stratifikasi sosial berpokok pada sistem pertentangan yang terjadi dimasyarakat.(2)Sistem pelapisan sosial dapat dianalisis dalam

ruang lingkup unsur-unsur berikutini:1).Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan,tingkat kekayaan, keselamatan dan wewenang.2).Sistem pertanggaan pada strata yang diciptakaan masyarakat yangmenyangkut prestise dan penghargaan.3).Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, milik, wewenang, atau kekuasaan.4).Lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah laku, caraberpakaian, bentuk rumah, dan keanggotaan dalam suatu organsisasi formal. 5) Mudah sukarnya bertukar kedudukan. 6) Solidaritas di antara individu-individu atau kelompok yang mendudukistatus sosial yang sama dalam sistem sosial. Dasar-Dasar Stratifikasi Sosial Terdapat beberapa ukuran yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalampembentukan lapisan sosial di suatu masyarakat, antara lai adalah : (1) Ukuran kekayaan , sehingga yang memiliki kekayaan paling banyak akanmenempati kedudukan yang paling tinggi. (2) Ukuran kekuasaan , sehingga yang memiliki kekuasaan dan wewenang palingbesar akan menempati kedudukan yang paling tinggi. (3) Ukuran kehormatan/kebangsawanan , sehingga orang yang paling diseganidan dihormati akan menempati kedudukan yang paling tinggi. (4) Ukuran ilmu pengetahuan/pendidikan , sehingga semakin tinggi penguasaanilmu pengetahuan seseorang, maka akan semakin tinggi kedudukannya. (5) Ukuran berdasarkan pekerjaan , sehingga semakin bergengsi/dihargainyapekerjaan yang dimiliki seseorang akan menempatkannya pada kedudukan yangsemakin tinggi. (6) Ukuran keturunan , sehingga keturunan dari orang-orang yang dihormati dandihargai di suatu masyarakat akan menempatkannya pada kedudukan yangistimewa. Fungsi Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial dapat berfungsi untuk : (1) Memberikan rangsangan agar manusia mau menempati status-status sosial dansetelah itu bersedia menjalankan perannya sesuai harapan masyarakat ( Kingsley Davis dan Wilbert Moore

). 7 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL (2) Menciptakan persaingan dalam masyarakat untuk memperebutkan kekayaan,kekuasaan dan prestise yang jumlahnya sangat terbatas ( Karl Marx dan Max Weber ). (3) Memberikan fasilitas-fasilitas hidup bagi anggotanya, membentuk gaya hidup dantingkah laku ( life style ) dalam kelas-kelas sosial yang berbeda ( SoerjonoSoekanto ). (4) Menyediakan keperluan-keperluan yang nyata bagi masyarakat ( JosephSchumpeter ). (5) Menjelaskan kedudukan seseorang pada tempat-tempatnya dalam masyarakat,sehingga diharapkan seseorang mengetahui tugas, serta bagaimana efek dansumbangannya dalam kehidupan di masyarakat ( Astrid S. Susanto ). (6) Menjamin terjadinya distribusi penghargaan, dengan memberikan imbalankepada yang melaksanakan tugas dengan baik dan menghukum yangtidak/kurang baik ( Astrid S. Susanto ). (7) Menjaga ketertiban dan pelaksanaa penertiban sosial yang terlembagakan dalammasyarakat ( Astrid S. Susanto ). Sifat atau Sistem Stratifikasi Sosial Pada dasarnya, stratifikasi sosial yang terdapat di masyarakat dapat dibedakanke dalam tiga (3) bagian, yaitu :(1). Stratifikasi sosial tertutup (closed social stratification). Adalah sistem stratifikasi sosial yang mobilitas vertikal. Mobilitas sosial yangdapat dilakukan oleh para anggota masyarakat hanya terbatas pada mobilitashorisontal saja. Dengan demikian stratifikasi sosial ini bersifat diskriminatif, satu-satunya penentu kelas sosial bagi seseorang adalah status sosial yang diperolehkarena kelahiran. Contohnya: sistem pembagian kasta pada masyarakat Hindu,status kebangsawanan pada masyarakat feodal, status warna kulit padamasyarakat rasialis.(2)

Stratifikasi sosial terbuka (opened social stratification). Adalah sistem stratifikasi sosial yang memungkinkan terjadinya mobilitas sosialsecara vertikal dan horisontal bagi para anggota strata sosial. Oleh karena itu,sistem stratifikasi sosial ini bersifat demokratis. Sistem stratifikasi sosial terbuka,didorong oleh beberapa faktor, seperti :a). Perbedaan sistem nilai budaya (adat istiadat).b). Pembagian tugas yang semakin terspesialisasi.c). Kelangkaan hak dan kewajiban.Contohnya: stratifikasi sosial yang terdapat pada masyarakat perkotaan, dimanasetiap anggota masyarakat dapat naik ke lapisan sosial yang lebih tinggiberdasarkan kondisi ekonominya, keterampilan/kepandaian yang dimiliki, sertastatus sosial yang berhasil dicapainya. Stratifikasi sosial campuran .Merupakan kombinasi antara stratifikasi sosial tertutup dan stratifikasi sosialterbuka. Sebagai contoh, seseorang yang berkasta Brahmana sangat dihargaidan menempati lapisan sosial yang paling tinggi di suatu komunitas yangmenghargai kasta. Ketika ia pindah ke kota yang menghargai keterampilan danpendidikan, ia harus menyesuaikan diri dan menempati kedudukan sosial yangmungkin berbeda dari tempat asalnya/sebelumnya. Pembagian Kelas dan Golongan dalam Stratifikasi Sosial Pembagian kelas-kelas dan golongan-golongan dalam stratifikasi sosial yangterdapat di suatu masyarakat, tergantung pada apa yang paling dihargai olehmasyarakat tersebut. Hal ini berkaitan pula dengan dasar-dasar pemebrntukanstratifikasi sosial yang telah dikemukakan di bagian sebelumnya. Secara umumterdapat tiga (3) kriteria dalam pembagian kelas dan golongan, yakni : 8 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL (1) Berdasarkan kriteria ekonomi , membedakan masyarakat atas penghasilanyang diperoleh dari pekerjaan dan kepemilikan harta/materi . Terbagi atas:1)Kelas atas, terdiri dari kelompok orang-orang kaya yang dengan leluasadapat memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan secara berlebihan.2)Kelas menengah, terdiri dari kelompok orang-orang yang berkecukupanyang sudah dapat memenuhi kebutuhan primernya.3)Kelas bawah, terdiri dari kelompok orang miskin yang masih belum dapatmemenuhi kebutuhan primer. (2) Berdasarkan kriteria sosial , menggolongkan masyarakat menurut status/kedudukan sosial seseorang yang diukur dari prestise atau gengsi .Status dapat dibagi menjadi dua (2), yaitu :1)Status objektif, kedudukan seseorang dalam masyarakat. Misalnya seorangguru yang juga berstatus sebagai ayah dan pengurus di lingkungan tempattinggalnya.2)Status subjektif, kedudukan seseorang yang dinilai oleh orang lainsehingga ada kedudukan yang dianggap lebih tinggi ataupun lebih rendah.Pelapisan berdasarkan status sosial ini bisa didasarkan pada jenis pekerjaan,status yang dibawa dari lahir, gelar pendidikan dan jabatan dalam pekerjaan.

(3) Berdasarkan kriteria politik , yang menitikberatkan pada wewenang dankekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Penjelasan umumnya adalah semakinbesar wewenang dan kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang, maka akansemakin tinggi lapisan sosialnya. Contohnya bisa ditemukan pada lembagapemerintahan, kemiliteran, dan lembaga-lembaga formal lainnya.Sistem pelapisan sosial berdasarkan kriteria politik, terbagi atas tiga (3) pola,yaitu :1) Tipe kasta , merupakan sistem dengan garis pemisah yang tegas, kaku,dan tidak mungkin terjadi gerak sosial vertikal. Contohnya padamasyarakat yang berkasta-kasta.2) Tipe oligarkhis . Walaupun garis pemisahnya tegas, tetapi tiap individumasih diberi kesempatan untuk naik ke lapisan sosial yang lebih tinggi.Contohnya pada masyarakat feodal.3) Tipe demokratis , merupakan sistem pelapisan politik dengan garispemisah antar lapisan yang bersifat dinamis ( mobile ). Penentu statusbukan lagi pada faktor kelahiran/keturunan, melainkan pada kemampuandan kadangkadang keberuntungan. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial Terdapat beberapa bentuk stratifikasi sosial yang terdapat di suatu masyarakat,yang dapat dikatakan sebagai perwujudan dari pembagian kelas dan golongan dalamstratifikasi sosial, yaitu : 1.Sistem kasta. Kasta adalah suatu kategori di mana para anggotanya ditunjuk dan ditetapkansebuah status yang permanen (bersifat tetap) dalam hirarki sosial, sertahubungan-hubungan di antara anggota kasta dibatasi sesuai dengan statusnya.Ciri-ciri kasta :1)Diperoleh karena warisan atau kelahiran.2)Berlaku seumur hidup, terkecuali untuk orang-orang yang dikeluarkandari kastanya karena melanggar aturan atau melakukan kesalahan fatal.3)Perkawinan bersifat endogami, artinya pasangan perkawinan dipilih darikelompok sendiri yang kastanya setingkat (sama).4)Hubungan dengan kasta-kasta lain bersifat terbatas.5)Tingginya kesadaran akan keanggotaan dalam kasta tertentu, yangterwujud pada penggunaan nama sesuai kasta, mengenal anggota kastanya,dan penyesuaian pada norma-norma kastanya. 9 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL 6)Diikat oleh kedudukan-kedudukan yang secara tradisional telah ditetapkan.7)Prestise suatu kasta benar-benar dijaga dan diperhatikan. 8) Kasta yang lebih rendah dikendalikan oleh kasta yang lebih tinggi. 2.Sistem kelas sosial. Kelas sosial terdiri atas sejumlah orang yang memiliki status yang sama, dimana status tersebut bisa didapat sejak lahir atau bisa didapat denganserangkaian usaha. Seseorang yang hidup dalam masyarakat

dengan sistem kelassosial terbuka dapat mengubah dan memperbaiki status sosialnya, atau sebaliknyadapat mengalami penurunan status ke lapisan yang lebih rendah. Dapat dikatakanbahwa dalam masyarakat dengan sistem kelas sosial terbuka, mobilitas sosial terjadi tanpa hambatan yang berarti. 3.Sistem feodal. Sistem feodal selalu ditandai dengan pembedaan status seseorang terhadaporang lain. Posisi-posisi tertentu telah diberikan dan tidak mungkin berpindahdari satu tingkat ke tingkat lain yang lebih tinggi. Dalam masyarakatdengan sistem feodal, seluruh penduduk akan bersumpah untuk mengabdi kepadaraja, yang kekuasaannya dipercayai merupakan pemberian Tuhan. Rajamemberikan hak pemilikan tanah kepada para bangsawan. Kaum bangsawanselanjutnya memberikan tanahnya kepada para ksatria yang mengabdi kepadabangswan tersebut. Sedangkan pada tingkat terendah, petani diberi hakpengolahan atas tanah, yang harus ditukar dengan hasil produksi yang merekahasilkan (sebagai upeti). 4.Sistem apartheid. Apartheid dalam bahasa Afrika berarti pemisahan, yang menggambarkanpemisahan rasial yang nyata antara penduduk kulit putih (kaum minoritas yangmemerintah) dengan penduduk nonkulit putih yang merupakan mayoritas. Sistemini membagi masyarakat menjadi tiga (3) kelompok ras, yaitu :kulit putih yang merupakan golongan minoritas bantu yang terdiri dari golongan kulit hitam yang merupakan mayoritaskulit bewarna yang terdiri dari orangorang yang berdarah campuranSistem apartheid ini akan menentukan pekerjaan, pendidikan, fasilitasfasilitasyang dapat diterima, serta aturan-aturan dalam kontak/relasi sosial. Penjelasan diatas menunjukkan bahwa status seseorang dalam sistem apartheid merupakan status yang dibawa sejak lahir , sehingga sangat tertutup kemungkinan untukberpindah status ke lapisan yang lebih tinggi. Macam-macam Stratifikasi Sosial Pada dasarnya, stratifikasi sosial dapat dibagi ke dalam dua (2) macam status, yaitu : 1. Berdasarkan status yang diperoleh secara alami , terdiri dari :1)Stratifikasi berdasarkan perbedaan usia.2)Stratifikasi berdasarkan senioritas, berkaitan dengan usia dan jenjangpengalaman akan sesuatu.3)Stratifikasi berdasarkan jenis kelamin.4)Stratifikasi berdasarkan sistem kekerabatan, antara ayah, ibu dan anak-anak.5)Stratifikasi berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu, misalnyaras dan suku bangsa. 2. Berdasarkan status yang diperoleh melalui serangkaian usaha , terbagi atas : 1) Stratifikasi berdasarkan pendidikan.3) Stratifikasi di bidangekonomi.2)Stratifikasi di bidang pekerjaan. Sistem Stratifikasi Sosial Pada Masyarakat Pertanian 10

Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL Masyarakat pertanian atau masyarakat agraris merupakan masyarakat yang mata pencahariannya sebagai petani. Ciri-ciri masyarakat pertanian adalahsebagai berikut :1)Mengandalkan tanah sebagai lahan pertanian dan tempat tinggal.2)Ketergantungan pada alam relatif tinggi, karena penguasaan teknologi masihrendah.3)Hubungan antaranggota relatif erat dan rasa solidaritas antarwarga tinggi.4)Mobilitas sosialnya relatif rendah.5)Cenderung bersikap tertutup dan curiga terhadap budaya luar.6)Jumlah strata yang terdapat di masyarakat relatif sedikit, karenamasyarakatnya relatif homogen.7)Masih percaya pada hal-hal yang bersifat gaib (religius magis).8)Pola kepemimpinan masyarakat bersifat formal.9) Memegang teguh tradisi yang dimiliki dan cenderung kurang rasional.Stratifikasi yang ditemukan pada masyarkat pertanian, dapat dikelompokkan kedalam tiga (3) bentuk utama, yaitu : 1. Berdasarkan pada kepemilikan atas tanah , dengan pembagian kelassosialnya adalah sebagai berikut :(1)Petani yang memiliki tanah pertanian dan pekarangan untuk rumah.(2)Petani yang memiliki tanah pekarangan beserta rumah, tetapi tidak memilikitanah pertanian.(3)Petani yang tidak memiliki tanah pertanian dan pekarangan untuk rumah.Pelapisan sosial yang didasarkan pada pemilikan tanah memiliki sifat terbuka ,karena masyarakat pertanian memiliki kemungkinan untuk melakukan mobilitashorisontal dan vertikal. Namun, pada kenyataannya mobilitas sosial tersebut ini jarang terjadi. Hal ini disebabkan karena adanya ciri homogenitas sertaketerbatasan dalam gaya hidup dan kebutuhan pada masyarakat pertanian. 2. Berdasarkan pola senioritas , artinya pola pelapisan sosial atas dasarkepemilikan tanah yang memperhitungkan kesenioritasan pemilikan tanah dalamsuatu masyarakat. Pembagian kelas sosialnya terdiri atas :(1) Penduduk inti , adalah orang-orang yang pertama-tama datang ke suatudaerah untuk membangun wilayah desa dengan membuka dan tanahpertanian dan pekarangan. Golongan ini tentu saja memiliki kesempatanuntuk menguasai dan memiliki hak yang lebih besar dibandingkan orang-orang yang datang kemudian.(2) Penduduk pendatang , adalah orang-orang yang datang kemudian setelahpenduduk inti.Sumber bacaan lain membagi masyarakat berdasarkan pola senioritas ini ke dalamlapisan-lapisan sosial yang lebih khusus, seperti berikut ini :(1) Cikal bakal , yaitu orang yang pertama kali membuka hutan untuk dijadikantempat tinggal dan lahan pertanian. Cikal bakal dan keturunannya inilahyang menjadi kaum elit di desa, biasanya menjadi orang-orang yangdituakan atau sesepuh desa.(2) Kuli kenceng , adalah pemilik tanah atau orang kaya yang bukan keturunancikal bakal. Golongan ini memiliki banyak tanah dan kaya karena keuletandan kemampuan lain.(3)

Kuli kendo , adalah petani yang hanya memiliki tanah sedikit dan hasil daritanah tersebut hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri.(4) Buruh tani , adalah golongan yang tidak punya tanah namun bekerja disektor pertanian.3. Berdasarkan pola identifikasi , yaitu pelapisan sosial yang didasarkan ataspandangan masyarakat bahwa orang-orang tertentu diidentifikasikan(dipersamakan) dengan golongan-golongan, kerabat-kerabat, atau yang memiliki jabatan terhormat, baik yang berasal dari desanya maupun dari luar desa. Dengandemikian, secara umum pelapisan sosialnya terbagi atas : 11 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL (1)Golongan tertinggi, terdiri dari orang-orang yang memiliki jabatanterpandang beserta dengan kerabat-kerabatnya, yang diidentifikasi sebagaigolongan lapisan atas. (2) Golongan yang tidak memiliki jabatan terhormat atau tidakdiidentifikasikan dengan golongan-golongan dan kerabat-kerabat yangterpandang.Secara umum dapat dikatakan bahwa pembagian kelas-kelas sosial padamasyarakat desa tidaklah sekompleks sistem stratifikasi sosial masyarakat perkotaan.Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :(1)Masyarakat pertanian relatif homogen, khususnya dengan tingkat pendidikanrelatif sama. Dengan demikian tingkat pendidikan menjadi tidak begitu penting,sama halnya dengan kepangkatan, kekuasaan dan lain-lain. (2) Masyarakat pertanian memiliki teknologi yang masih sederhana, mereka lebihmengandalkan sistem kerja sama dan gotong royong dalam melakukanaktifitasnya. Oleh karena itu, masyarakat pertanian tidak terlalu memerlukanorganisasi dan manajeman yang kompleks.(3)Masyarakat pedesaan relatif tidak bersikap meterialistis dan individualistis,sehingga penumpukan kekayaan jarang terjadi. Sistem Stratifikasi Sosial Pada Masyarakat Feodal Masyarakat feodal adalah masyarakat yang ditandai denganmemerintahnya golongan aristrokrat atau raja dan kaum bangsawan. Menurut Bulkin, feodalisme merupakan struktur yang mendasarkan dirinya pada pertanian dan kepemilikan tanah, yang kemudian berkembang padakekuasaan dan ketergantungan. Ciri-ciri masyarakat feodal adalah :1)Raja dan kaum bangsawan merupakan pusat kekuasaan yang harus ditaati dandihormati oleh rakyatnya, karena raja mempunyai hak istimewa.2)Terdapat lapisan utama, yakni raja dan kaum bangsawan dan lapisan dibawahnya adalah rakyatnya.3)Adanya pola ketergantungan dan patrimonialistik di mana kaum feodal sebagaitokoh panutan yang harus disegani, sementara rakyat harus hidup menghambadan selalu dirugikan.4)Terdapat hubungan antarkelompok yang diskriminatif, karena kaum feodalmemperlakukan lapisan di bawahnya dengan tidak adil dan sewenang-wenang.5)Sistem stratifikasi sosialnya bersifat tertutup.Pada awalnya, golongan raja dan bangsawan merupakan penguasa sumber-sumber kehidupan utama, khususnya tanah. Lama kelamaan, raja dan kaumbangsawan ini juga berkuasa atas warga masyarakat dan pengikut-pengikutnya yangdiberi hak oleh raja dan kaum bangsawan untuk menggarap tanahnya. Dapatdikatakan sistem feodalisme

ditandai dengan hak kepemilikan tanah yang terpusatpada kaum raja dan bangswan, yang kemudian memunculkan suatu hubunganpenghambaan. Hubungan penghambaan muncul untuk kepentingan ekonomi, karenaberkaitan dengan proses penggarapan tanah oleh rakyat di atas tanah-tanah yangdimiliki raja dan kaum bangsawan. Penggarapan tanah ini mengakibatkan lahirnyaikatan kesetiaan, yang sebenarnya merupakan ketergantungan para penggarap tanah(buruh tani) terhadap tuan tanah/pemilik tanah (raja dan kaum bangsawan).Seperti yang terdapat pada masyarakat pertanian, bentuk-bentuk pembagiankelas sosial pada masyarakat feodal pun berbeda-beda. Secara garis besar dapatdikelompokkan seperti berikut ini : 1. Masyarakat dengan sistem pemerintahan kerajaan , secara umummembagi kelas-kelas sosial dalam dua lapisan, yaitu : (1) Lapisan bangsawan yang terdiri dari para kerabat raja, yang secarakhusus terbagi lagi atas beberapa lapisan sebagai berikut : 12 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL a).Lapisan bangsawan yang tertinggi, yaitu kaum kerabat raja yangterdekat.b).Lapisan bangsawan tingkat menengah, yaitu kaum kerabat raja yanghubungannya lebih jauh dari yang pertama.c).Lapisan bangsawan yang lebih rendah, yaitu kaum kerabat raja yanghubungannya lebih jauh lagi. (2)Lapisan rakyat biasa atau rakyat jelata. 2. Masyarakat feodal di pedesaan terdiri dari dua (2) lapisan utama, yaitu :(1)Lapisan atas, terdiri dari kaum kerabat pemimpin atau kepala desa.(2)Lapisan bawah, terdiri masyarakat desa biasa. 3. Masyarakat feodal yang mendasarkan diri pada pemilikan tanah ,terbagi atas empat (4) golongan, yaitu :(1)Pemilik tanah atau tuan tanah (bangsawan).(2)Pemilik tanah dan penggarap tanah.(3)Penyakap (penggarap tanah dengan sistem bagi hasil/sewa).(4)Buruh tani, yang tidak memiliki tanah sendiri sehingga hanya bekerja dengan sistemupah. 4. Masyarakat kerajaan di daerah-daerah tertentu di Indonesia , misalnyadi Surakarta, Yogyakarta, Aceh, Sulawesi Selatan dan lain sebagianya. Di antaradaerah-daerah tersebut, ada di antaranya yang sudah tidak lagi menjadikan sistempemerintahan kerajaan sebagai bagian yang penting dalam kehidupanmasyarakat. Artinya, sistem feodalisme sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan,hanya saja pemakaian gelar-gelar kerajanan dan kebangsawanan masih dikenalhingga kini. Bagi kerajaan di Surakarta dan Yogyakarta, posisi tokoh-tokoh utamadalam sistem pemerintahan kerajaan masih memegang peranan penting. Bahkan,seorang raja kini dapat dipilih menjadi pemimpin pemerintahan formal, sepertimenjadi gubernur ataupun wakil gubernur.Dewasa ini, sistem pelapisan sosial seperti yang berlaku pada masyarakatfeodal, semakin berkurang pengaruhnya. Hal ini antara lain

disebabkan karena :(1)Pencabutan hak milik atas tanah yang dulu sebagian besar terletak ditangan bangsawan.(2)Kemajuan pendidikan, yang berpengaruh terhadap peningkatan peluangbagi masyarakat biasa untuk mendapatkan posisi yang lebih baik.(3)Perkawinan yang terjadi antara kaum bangsawan dengan rakyat biasa.(4)Pemerintahan jajahan menitikberatkan kekuasaannya kepada pengaruhraja feodal terhadap rakyatnya, sehingga pemerintah jajahan merasa pentinguntuk mempertahankan kelas bangsawan.(5)Proses demokarasi yang semakin meluas. (6) Pelapisan sosial yang cenderung semakin terbuka Pengaruh Kolonialisme Terhadap Pembentukan Stratifikasi Sosial Kolonialisme terjadi selama penjajahan yang dilakukan oleh kaum kolonialBelanda terhadap bumi nusantara, kurang lebih selama 350 tahun. Pada masa itu,secara sederhana dapat dikatakan bahwa terdapat dua (2) kelas sosial dalammasyarakat, yaitu: lapisan tertinggi adalah golongan penjajah/penguasa, sedangkanlapisan di bawahnya adalah yang masyarakat yang dijajah. Tentu saja sistemstratifikasi sosial dalam masyarakat didasarkan pada ukuran kekuasaan atau kriteriapolitik, yang kemudian dipertajam lagi dengan perbedaan ras atau warna kulit.Perbedaan lapisan sosial antara kaum penjajah dan yang dijajah ini ditandai puladengan perbedaan dalam gaya hidup.Pelapisan sosial yang berlaku selama masa kolonialisme Belanda dituangkandalam Peraturan Hukum Ketatanegaraan tahun 1927, seperti berikut ini: 13 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL (1) Golongan Eropa dan yang dipersamakan , terdiri dari bangsa Eropa danketurunannya, bangsa Eropa lain (Portugis, Perancis, Inggris, dan lainlain),serta orang-orang lain yang bukan bangsa Belanda tetapi dipersamakandengan bangsa Eropa. (2) Golongan Timur Asing , terdiri dari orang Cina dan bukan Cina (Arab, India,Pakistan dan bangsa Asia lain). (3) Golongan bumiputera atau masyarakat pribumi .Dalam kehidupan sehari-hari, golongan Eropa dan Timur Asing mendapatkan hak-hakistimewa, misalnya dalam hal pekerjaan, hukum, pendidikan dan kesehatan.Selain kedua golongan yang menempati kedudukan tertinggi tersebut, terdapatpula golongan lain yang juga mendapatkan hak-hak istimewa dari pemerintah kolonialBelanda. Mereka adalah golongan pegawai-pegawai dalam birokrasi pemerintahanBelanda, yang pada umumnya merupakan kaum kerabat raja ( priayi ). Golonganpegawai terbagi atas tiga (3) lapisan, berikut ini :(1)Golongan pegawai tinggi.(2)Golongan pegawai menengah.(3)Golongan pegawai rendah.Dengan demikian, pada masa itu keanggotaan seseorang dalam kelompok kaumbangsawan ditentukan berdasarkan dua (2) cara, yaitu atas dasar hubungan darahdengan pemegang pemerintahan dan atas dasar posisi seseorang di dalam hirarkibirokrasi. Terdapat beberapa pandangan yang berkembang di masyarakat berkaitandengan

pembagian kelas-kelas sosial sebagai pengaruh masa kolonialisme. Apalagipembagian kelas sosial tersebut didasarkan pada perbedaan ras/warna kulit, sehinggaseseorang dengan sangat mudah dapat memposisikan diri dan diposisikan oleh oranglain ke dalam lapisan-lapisan yang berbeda tingkatannya. Pandangan pertama yangmuncul adalah bangsa Eropa dan Timur Asing dianggap lebih tinggi/unggul daripribumi. Hal ini dibuktikan dengan perbedaan taraf kesejahteraan sosial dan ekonomidi antara golongan-golongan ini. Masyarakat pribumi pun dianggap memilikipengetahuan dan keterampilan yang lebih rendah apabila dibandingkan denganmasyarakat nonpribumi. Pandangan lain berkaitan dengan diberikannya hak istimewabagi para golongan pegawai pemerintah kolonial Belanda. Hal ini menunjukkan bahwastatus kepangkatan lebih dihargai dibandingkan dengan kekayaan. Dan tampaknyakecenderungan ini berlaku hingga masa sekarang, dimana sebagian orang tua lebihmenyukai apabila anak-anaknya menjadi pegawai pemerintah (Pegawai Negeri Sipil),dibandingkan menjadi pedagang yang sukses.Berbeda dengan masa kolonialisme, sistem stratifikasi sosial mengalamiperubahan pada saat Jepang menjajah nusantara. Pembagian kelas-kelas sosialtersebut adalah : (1)Golongan bangsa Jepang.(2)Golongan bumiputera.(3)Golongan bangsa Cina dan Eropa. Apabila dibandingkan semasa pemerintahan kolonial Belanda dengan pada waktu Jepang menguasai Indonesia, terlihat bahwa golongan bumiputera mengalamipeningkatan kelas sosial. Hal ini sejalan dengan slogan bangsa Jepang sebagaisaudara tua. Meskipun bumiputera dianggap sejajar dengan Jepang, tetapi Jepangtetap memposisikan diri sebagai saudara yang lebih tua, sehingga kelas sosialnya punlebih tinggi. Peningkatan status sosial golongan bumiputera ini juga merupakan salahsatu upaya Jepang mengambil hati rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalamPerang Asia Timur Raya. Pengaruh Industrialisasi Terhadap Pembentukan Stratifikasi Sosial Industrialisasi merupakan proses perubahan dari masyarakat agraris menujumasyarakat industri. Industrialisasi menuntut adanya produksi berskala besar, denganmekanisasi dan orientasi pada pasar ataupun untul mendapatkan laba. Industri juga 14 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL membutuhkan adanya diferensiasi fungsi-fungsi, yang ditandai dengan semakinbanyaknya spesialisasi dan pembagian kerja, disertai interaksi sosial yang semakinrasional dan konstruktif. Perkembangan industri di suatu wilayah tak bisa dipisahkandengan kesiapan tenaga-tenaga kerja (sumber daya manusia) yang berkualitas danmemiliki keahlian khusus.Atas dasar penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam masyarakatindustri pembagian kerja dan spesialisasi merupakan sesuatu yang dihargai danmenjadi tata nilai baru. Dengan demikian, kriteria pelapisan sosial didasarkan pada keterampilan yang dimiliki oleh seseorang. Apabila seseorang memiliki keahliankhusus dan jabatan/pekerjaannya terspesialisasi , maka akan menduduki lapisansosial tertentu yang dihargai. Tenaga-tenaga kerja yang terlibat dalam sektor industriini akan lebih mudah melakukan mobilitas sosial, jika semakin profesional/ahli dibidangnya. Salah satu gejala dalam masyarakat industri yang mudah terlihat adalahdengan terbentuknya lapisan blue-collar

, yaitu pekerja rendahan atau kaum buruh.Kaum ini mendapatkan upah/imbalan, untuk mengganti tenaga fisik yang telahdikeluarkannya, bukan penggantian atas penghargaan terhadap keterampilan ( skill ).Pada masyarakat industri, sistem stratifikasi sosial bersifat terbuka . Kriteriayang diberlakukan untuk membagi masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial yangberbeda dapat didasarkan pada aspek ekonomi yang dihubungkan denganspesialisasi kerja dan keahlian seseorang. Berdasarkan kriteria ini, kelas-kelassosial tersebut dibedakan atas : (3) Kelas atas atau upper class , misalnya pengusaha-pengusaha besar ataupemilik modal besar. (4) Kelas menengah atau middle class , misalnya tenaga-tenaga ahli, manajertingkat menengah, karyawan, staf, dan pengusaha menengah. (5) Kelas bawah atau lower class , terdiri dari pekerja di sektor informal,pekerja setengah terampil dan buruh kasar.Kriteria lain yang mendasari pembagian lapisan sosial dalam masyarakat industri lebihmenekankan pada aspek profesi , terdiri dari : (1) Kelompok profesional , sebagai lapisan yang tertinggi. (2) Kelompok profesi awal dan semi profesi awal , sebagai lapisan menengah. (3) Buruh rendahan .Kelas-kelas sosial yang terdapat dalam masyarakat industri akan menandaiterbentuknya berbagai macam perbedaan dalam gaya hidup dan cara hidup.Perbedaan ini secara lebih khusus akan tercermin dalam pengalaman, pengetahuan,sikap, perilaku dan pandangan mereka terhadap lingkungan sosial di sekitarnya.Demikian pula halnya dalam peluang di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan,pilihan rekreasi, interaksi sosial/pergaulan, cara berpakaian, cara berbicara dan lainsebagainya, juga akan berbeda antara satu kelas dengan kelas yang lainnya. PENGARUH DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL Pembahasan mengenai pengaruh diferensiasi dan stratifikasi sosial akan dibagimenjadi dua (2) bagian. Bagian pertama, menitikberatkan pada keberadaan statusdan peran sebagai unsur-unsur penting dalam stratifikasi sosial. Status dan peran inidilihat dalam kaitannya dengan terbentuknya berbagai tindakan sosial dan terjalinnyainteraksi sosial antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat. Pengaruh yangditimbulkan dengan adanya status dan peran ini adalah terbentuknya simbol status,integrasi antara status dan peran, serta munculnya konflik-konflik status dan peran.Pada bagian kedua, pengaruh-

pengaruh dari diferensiasi dan stratifikasi lebih bersifatumum. Untuk memudahkan penjelasan poinpoin pengaruh tersebut disajikan dalambentuk tabel. Pengaruh Status dan Peranan Sosial bagi Tindakan dan Interaksi Sosial 15 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL Status sosial atau kedudukan sosial adalah posisi seseorang dalammasyarakat dalam hubungannya dengan orang lain. Status ini merupakanpencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia. Kedudukankedudukansosial ini timbul karena berbagai faktor, misalnya :1)perbedaan kemampuan individu.2)perbedaan yang berkaitan dengan kesukaran dalammelakukan berbagai macam jenis pekerjaan.3)perbedaan kepentingan pada masing-masing jenispekerjaan.4)untuk menduduki kedudukan yang formal sebagai alat sosialatau alat oraganisasi.5)kebutuhan akan perlindungan.Status sosial dibedakan menjadi tiga (3) macam, yaitu : (1) Status yang digariskan (ascribed status) , adalah kedudukan yangdiperoleh secara otomatis tanpa adanya usaha apapun. Status ini diperolehmelalui kelahiran, bersifat tertutup dan sangat ditentukan oleh faktorketurunan. Misalnya: status kebangsawanan, status keanggotaaan dalam kasta,dan status yang berhubungan dengan ras (warna kulit). (2) Status yang diusahakan (achieved status) , adalah kedudukan yangdiperoleh seseorang melalui usaha-usaha sendiri yang dilakukan dengansengaja. Perolehan status dengan cara ini bersifat terbuka bagi siapapun,karena pada dasarnya ditentukan dengan prestasi. Misalnya: gelar-gelarkesarjanaan/pendidikan dan jabatan-jabatan dalam pekerjaan. (3) Status yang diberikan (assigned status) , merupakan status yang diberikankepada seseorang yang akan menaikkan kedudukannya, karena ia dianggapmemiliki jasa atau telah bekerja untuk kepentingan masyarakat umum.Penghargaan tersebut dapat berupa gelar kepahlawanan, kenaikan pangkat, jabatan terhormat dan gelar keteladanan.Sedangkan peranan sosial adalah aspek dinamis dari status/kedudukansosial, yang mengarah kepada pelaksanaan hak dan kewajiban, sesuai dengan status/kedudukannya tersebut. Dengan kata lain, peranan sosialmerupakan tingkah laku yang diharapkan dari orang-orang yang memilikistatus/kedudukan sosial. Sebagai fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses,maka peranan setidaknya mencakup tiga (3) hal, di mana peranan :1) Meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi seseorang dalammasyarakat dan merupakan seperangkat peraturan yang membimbingseseorang dalam kehidupan bermasyarakat.2)Adalah suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalammasyarakat sebagai organisasi.3)Sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.Dalam menjalankan peranan sosialnya, masyarakat biasanya memberikanfasilitas-fasilitas (

role-facilities ) pada individu yang dapat berupa sarana danorganisasi. Perlu diingat dalam upaya menjalankan peranannya, seseorang akanberhubungan dengan banyak pihak. Seperangkat peranan sosial yang dimiliki olehindividu ini disebut dengan set of roles. Peranan sosial dibedakan menjadi empat (4)macam, yaitu : (1) Peranan bawaan (ascribed roles) , yakni peranan yang diperoleh secaraotomatis, bukan karena usaha yang disengaja. Peranan ini merupakan 16 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL konsekuensi dari status yang digariskan. Misalnya: seorang keturunanbangsawan harus menjalankan perannya hak dan kewajibannya sebagai pemiliktanah. (2) Peranan pilihan (achieve roles) , yaitu peranan yang diperoleh dengan usahatertentu. Peranan ini berkaitan dengan status yang diperoleh dengan usaha.Misalnya: seorang dosen yang karena kerja kerasnya berhasil mencapaibeberapa kedudukan sosial. Selain harus menjalankan perannya sebagai dosen,ia juga harus berperan sebagai pengusaha, pengurus di yayasan sosial danaktivitis partai politik. (3) Peranan yang diharapkan (expected roles) , adalah peranan yangdilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah diharapkan. Sebagai contoh,seorang guru yang diharapkan dapat memberikan bimbingan dalam prosespendidikan dan penanaman nilai-nilai kepada siswanya. (4) Peranan yang disesuaikan (actual roles) , merupakan peranan yangdilaksanakan sesuai situasi. Hal ini mengakibatkan peranan ini akanmengalami perubahan-perubahan sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.Misalnya: seorang sarjana pertanian yang tadinya bekerja sebagai pembudidaya tanaman anggrek, karena mengalami kebangkrutan ia harus berpindahprofesi menjadi tenaga pemasaran ( sales ) kendaraan bermotor.Pembahasan mengenai beraneka ragam peranan sosial ini tidak dapat dilepaskandengan kondisi-kondisi berikut ini : 1) Peranan-peranan tertentu harus dilaksanakan apabila struktur masyarakathendak dipertahankan keberlangsungannya.2)Peranan tersebut idealnya diberikan kepada individu yang dianggap mampumelaksanakannya.3)Kadangkala ditemukan adanya individu-individu yang tidak mampumelaksanakan peranannya sebagaimana harapan masyarakat.4)Masyarakat belum tentu akan memberikan peluang yang seimbang bagi setiaporang untuk mencapai sebuah peran, bahkan kadangkadang ada peran-perantertentu terpaksa harus dibatasi.Status dan peranan sosial ini akan

memunculkan berbagai macam pengaruh,khususnya dalam kaitannya dengan tindakan-tindakan sosial dan interaksi sosialantarindividu dan kelompok dalam masyarakat. Pengaruh-pengaruh tersebut antaralain, adalah : 1. Terbentuknya simbol status . Status sosial seseorang akan dapatterlihat dari gaya hidupnya. Gaya hidup ini akan menjadi lambang suatu statussosial, jika telah menjadi ciri yang melekat pada orang-orang yang berada padastatus tersebut. Misalnya cara berbicara antara orang-orang yang dianggapberstatus tinggi akan berbeda dengan cara berbicara orang-orang yang statusnyadianggap rendah di masyarakat. 2. Munculnya integrasi antara status dan peranan sosial . Kondisi initerjadinya jika seseorang atau sekelompok orang dapat menerima status danperanan sosialnya, baik secara aktif (dengan kesadaran/sukarela) maupun pasif (karena keterpaksaan). Contoh dari integrasi aktif adalah seorang karyawan yangmenyadari statusnya, sehingga ia melaksanakan tugasnya dengan penuhtanggung jawab dan kedisiplinan. Sedangkan contoh integrasi pasif misalnyaseorang karyawan perusahaan yang harus menerima status barunya sebagaipengangguran, karena mengalami PHK. 3. Munculnya konflik status , yaitu suatu situasi kegagalan danpenolakan terhadap status sosial yang dimiliki. Biasanya, konflik status akanmuncul di saat kepentingan seseorang tidak lagi sejalan dengan kepentinganmasyarakat. Konflik status terdiri dari : (1) Konflik status individual adalah konflik yang dirasakan oleh orang yangbersangkutan dalam batinnya sendiri. Misalnya, seorang hakim yang harus 17 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL memilih uang suap dari terdakwa kasus korupsi, atau menegakkan hukumsesuai dengan tugasnya sebagai hakim. (2) Konflik status antarindividu adalah konflik status yang terjadi antaraindividu yang satu dengan individu yang lain. Sebagai contoh konflik antaraseorang guru dengan salah seorang siswanya mengenai hukuman/sanksi yangpantas bagi kesalahan yang dilakukan oleh siswa tersebut.(3) Konflik status antarkelompok adalah konflik status yang terjadi antarakelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Misalnya, kelompok buruh disuatu perusahaan dengan jajaran pemilik perusahaan, yang berkaitan denganmasalah kenaikan upah dan bonus hari raya. 4.

Munculnya konflik peranan yang akan terjadi jika seseorang sulitmemilih peran yang harus dimainkan, karena memiliki dua status atau lebih.Seseorang yang mengalami konflik peran akan sulit mendefiniskan hak dankewajiban yang seharusnya ia laksanakan. Dalam sosiologi konflik peran dapatdisebut juga dengan kesenjangan peranan (role distance) .Contohnya adalah seorang kepala desa yang berperan untuk menyalurkan subsidipemerintah sebagai kompensasi dari kenaikan harga BBM. Di sisi lain, kepala desatersebut juga merupakan kepala keluarga yang bertugas untuk menghidupikeluarganya. Dalam kasus ini kepala desa ini bisa saja mengalami konflik peran,apabila ia memanfaatkan dana subsidi tersebut untuk memperkaya keluarganyayang sebenarnya secara ekonomi sudah cukup mapan, sehingga tidak layak untukmenerima bantuan pemerintah tersebut. Konflik peran terjadi, karena kepala desaini tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai kepala desa yang seharusnyamenjalankan amanat dan kepercayaan dari masyarakat yang memilihnya.Sebaliknya, jika kepala desa tersebut tidak menyalurkan dana subsidi itu kepadakeluarganya, ia akan dikatakan sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab, karena tidak berupaya untuk mensejahterakan kehidupan keluarganyasendiri. Pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial Sesungguhnya agak sulit membedakan mana yang benar-benar merupakanpengaruh dari adanya diferensiasi sosial, dan mana yang benar-benar merupakanpengaruh dari adanya stratifikasi sosial. Hal ini terjadi karena konsep diferensiasi danstratifikasi sosial memiliki persamaan sebagai bagian dari struktur sosial. Keduanyasama-sama menggolong-golongkan masyarakat dalam beberapa kelompok, di manakedua konsep tersebut juga memberikan hak, kewajiban dan wewenang yang berbedabagi anggota-anggota yang berbeda kelompok sosial. Walaupun secara teoritis umur, jenis kelamin, etnisitas dan ras merupakan pembagian masyarakat secara horisontalatau sejajar, tetapi pada kenyataannya antara satu kelompok dengan kelompok lainyang dibedakan karena ciri-ciri tadi dapat dijadikan sebagai dasar dalam pembagiangolongan-golongan secara vertikal.Oleh karena itu, dalam tabel berikut ini terdapat beberapa poin yang sekaligusdijadikan sebagai bagian dari pengaruh adanya diferensiasi dan stratifikasi sosial(nomor 5 9). Pengaruh-pengaruh dari diferensiasi dan stratifikasi sosial disajikanpada tabel berikut ini. DIFERENSIASI SOSIALSTRATIFIKASI SOSIAL 1. Terjadinya struktur masyarakat majemuk,yaitu suatu masyarakat yang secarastruktural memiliki kebudayaan yangberagam, dan ditandai dengan sistem nilaidari kesatuan-kesatuan sosial yang menjadibagian-bagiannya. Terjadinya hirarki dalam berbagaistruktur sosial. Hirarki sosial dapatdiartikan sebagai perjenjangan yangterdapat di dalam suatu tatananvertikal dari berbagai lapisan-lapisansosial, berdasarkan tinggi-rendahnya 18 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL Keunggulan dari masyarakat majemukadalah memiliki kekayaan budaya, tetapikelemahannya masyarakat ini rawan akanterjadinya konflik.kedudukan seseorang.Di dalam satu lapisan sosial yangsama pun akan terbagi-bagi lagiberdasarkan beberapa lapisan sosialyang berbeda.2. Tumbuhnya semangat primordialisme, yaitusemangat untuk mengikatkan diri pada hal-hal yang dibawa sejak lahir, misalnyaetnisitas, fanatisme kedaerahan, ras dan lain-lain.Dampak positif dari primordialisme

adalahuntuk pelestarian budaya kelompok sendiri.Sedangkan dampak negatifnya, akanmenimbulkan semangat etnosentrisme dankurang akomodatif terhadap pandangan yangberbeda.Munculnya lambang-lambang statussosial.Fungsi dari lambang-lambang iniadalah sebagai identitas, sehinggaorang lain akan mengetahui golongan-golongan yang memiliki lambang-lambang ini. Lambang status dapatberbentuk pola-pola perilaku.3. Timbulnya politik aliran, yang akanmenentukan partai-partai politik denganaliran-aliran yang berbeda-beda. Misalnya :Islam (agama), nasionalisme, komunisme,sosialisme demokrat, dan Jawa tradisional.Penindasan oleh segmen-segmenbesar dalam masyarakat.Stratifikasi sosial akan membedakanhak, kewajiban, pembatasan danpenghasilan. Bagi orang-orang yangberkedudukan rendah akan merasakanpenindasan, karena hak danpenghasilan relatif lebih sedikit, sertabanyaknya pembatasan dalamkehidupannya.4.Munculnya sikap diskriminatif dari suatukelompok (biasanya yang kedudukannyalebih tinggi) terhadap kelompok lain.Berpengaruh terhadap kesempatanpencapaian tujuan, tinggi-rendahnyakedudukan seseorang, dan polaperilaku yang harus dijalankan.5.Di bidang kesehatan.Walaupun tidak berpengaruh langsung, kondisi sosial dan ekonomi yang berbeda-bedaakan berkaitan dengan akses terhadap fasilitas kesehatan. Masyarakat golongantertentu akan memiliki kualitas kesehatan fisik dan mental yang berbeda dengangolongan yang lain.6.Di bidang pendidikan.Sama halnya dengan kesehatan, akses untuk memperoleh pendidikan yang layak pundipengaruhi oleh kondisi sosial dan ekonomi. Masyarakat kelas bawah atau golongantertentu cenderung mendapatkan pendidikan yang lebih rendah, baik jenjang maupunkualitasnya, jika dibandingkan dengan masyarakat di lapisan yang tinggi. Padahal,pendidikan dipercaya oleh sebagian besar masyarakat sebagai salah satu faktorpenting dalam meraih kesempatan hidup yang lebih baik/peningkatan taraf hidup.7.Berkaitan dengan harapan hidup.Harapan hidup adalah rata-rata jumlah tahun tambahan yang dapat diharapkan olehseseorang pada umur tertentu. Salah satu indikator untuk mengetahui sejauh manaharapan hidup pada suatu masyarakat adalah dengan melihat angka kematian. Karenadengan semakin tinggi angka kematian di suatu wilayah, maka semakin rendah pulaharapan hidupnya.Bagi masyarakat yang memiliki posisi yang lebih istimewa, khususnya dalam bidangekonomi, tentunya lebih berpeluang untuk mendapatkan kondisi lingkungan yang lebihsehat dan perawatan kesehatan yang lebih baik. Sehingga harapan hidupnya relatif lebih tinggi dibandingkan kelompok yang posisinya lebih rendah.8.Berkaitan dengan keadilan sosial.Kurangnya pendidikan bagi kelompokkelompok tertentu dalam masyarakat akanmempengaruhi pengetahuan dan akses mereka terhadap hukum dan perundang-undangan. Dapat dikatakan kesadaran kelompok ini terhadap apa yang menjadi hakdan kewajibannya relatif rendah. Kondisi yang berbeda diperlihatkan oleh kelompok-kelompok yang lebih beruntung dalam masyarakat. Selain akses dan kesadaranmereka terhadap hukum lebih terbuka, penampilan dan materi yang mereka miliki juga dapat menjadi penolong jika mereka terpaksa harus berhadapan dengan 19 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL pengadilan.9.Mempengaruhi proses integrasi sosial dan munculnya konflik sosial. Perbedaan-perbedaan yang diciptakan oleh pembagian masyarakat secara horisontal dan vertikaldapat dimaknai dari dua (2) sudut pandang. Dari sudut pandang yang positif,perbedaan-perbedaan kelompok dan kelas sosial tersebut tidak akan menjadipermasalahan besar. Perbedaan dimaknai sebagai rahmat Tuhan dan justru menjadisebuah keindahan karena dapat memperkaya budaya bangsa. Dalam kondisi demikianintegrasi

sosial akan lebih mudah dicapai, karena diarahkan pada upaya untukmemelihara serta mempertahankan keberagaman tersebut.Sebaliknya, dari sudut pandang yang negatif, perbedaan seringkali dijadikan sebagaialasan untuk berkonflik dengan pihak lain. Barangkali ini suatu kenyataan yangberkali-kali ditemukan di masyarakat, sehingga perbedaan justru menjadi ancamanbagi integrasi sosial. Ket. Tabel : Tabel pengaruh diferensiasi dan stratifikasi sosial. Diferensiasi dan stratifikasi sosial, selain menimbulkan berbagai pengaruhdalam masyarakat, juga akan menimbulkan berbagai konsekuensi-konsekuensi bagistruktur sosial. Konsekuensi-konsekuensi tersebut akan dibahas lebih lanjut padaindikator berikutnya. KONSEKUENSI BENTUK-BENTUK STRUKTUR SOSIAL Adanya bentuk-bentuk struktur sosial, khususnya pengelompokan-pengelompokan di masyarakat sebagai bagian dari proses diferensiasi dan stratifikasisosial, tentunya akan mendatangkan konsekuensikonsekuensi dalam kehidupanmasyarakat. Pada dasarnya, diferensiasi dan stratifikasi sosial akan memunculkanberaneka ragam kelompok-kelompok yang sejajar maupun kelas-kelas sosial yangbertingkat-tingkat, yang akan membuat struktur sosial tersebut menjadi semakinkompleks. Berbagai status dan peran sosial yang melekat pada individu-individu yangberada pada kelompokkelompok sosial tersebut secara langsung ataupun tidak akanakan mempengaruhi pola interaksi, pendistribusian kekuasaan dan wewenang,pembentukan berbagai tatanan atau kaidah-kaidah, bahkan subkultur baru yang khasdan berfungsi memperkuat identitas kelompok. KONSEKUENSI DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL(IP1) Menebalnya semangat in-group feeling (perasaan menjadi bagian dalamkelompoknya sendiri) dan out-group feeling (memandang kelompok lain berbeda danmenjadi lawan kelompoknya sendiri) dapat mengarah pada hal-hal negatif yangmenjadi bibit konflik, seperti primordialisme, etnosentrisme, dan sektarian. Namun,perbedaan-perbedaan tersebut bisa juga mengawali proses integrasi, jika yang terjadiantar kelompok adalah pertukaran dan perpaduan budaya atau akuturasi. Kelas-kelassosial yang tercipta di dalam masyarakat juga berpotensi memunculkan gaya hidup( life style ) yang berbeda, sehingga mungkin saja ada lapisan-lapisan sosial tertentudengan gaya hidupnya cenderung akan mendapatkan keistimewaan-keistimewaanperlakuan ( privilege ). Apabila kondisi ini dipertahankan dalam suasana yang negatif,yang terjadi adalah berbagai bentuk diskriminasi dan ketidakadilan bagi kelas-kelassosial yang dianggap lebih rendah/tidak memiliki kekuasaan dan wewenang. Konsekuensi Diferensiasi Sosial Konsekuensi dari diferensiasi sosial berhubungan dengan terbentuknyaberbagai macam kelompok sosial di masyarakat, yang memiliki ciri-ciri berbeda darikelompok yang lain. Ketika melakukan interaksi dengan kelompok lain, biasanyakelompok-kelompok ini akan menunjukkan dan mempertahankan identitas kulturalnyamasing-masing. Beberapa konsep yang berhubungan dengan keberadaan suatukelompok dengan sebuah identitas kultural dan bagaimana suatu kelompokmemandang kelompok lain yang berbeda, akan dibahas berikut ini.

20 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL 1.Primordialisme. Berasal dari bahasa Latin primus yang artinya pertama, dan ordiri yang berartitenunan atau ikatan. Primordial adalah ikatan-ikatan dalam masyarakat yang bersifatasli atau dibawa sejak lahir. Jadi, primordialisme dapat diartikan sebagai : Pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejaksemula melekat pada diri individu, seperti suku bangsa, ras, agama, klan, dan asal usul daerah. Sikap yang berorientasi kepada kepentingan kelompok-kelompok yang terbentuk karenaadanya ikatanikatan yang bersifat keaslian, seperti kesukuan, kekerabatan, dan keagamaan. Kecenderungan pada individu yang memiliki perasaan kesukuan, ideologi dan keagamaan yang berlebihan. Primordialisme ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti berikut ini :(1)Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu di dalam kelompoknya.(2)Adanya sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok dari ancamanluar.(3)Adanya nilai-nilai dalam kelompok yang berkaitan dengan sistem keyakinan,pandangan hidup dan nilai keagamaan.Primordialisme ini menjadi positif bagi suatu kelompok karena dapatmemperkuat ikatan di dalam kelompok itu sendiri, khususnya dalam mempertahankaneksistensinya ketika menghadapi ancaman dari kelompok sosial lain. Primordialisme juga dapat melestarikan kebudayaan suatu kelompok. Namun sebaliknya,primordialisme bisa berakibat negatif , jika dipergunakan untuk membangkitkanprasangka buruk dan sikap memusuhi kelompok lain, maka akan memicu terjadinyakonflik. Pada kenyataannya, di masyarakat sering dijumpai bahwa semangatprimordialisme justru akan menciptakan jarak antara satu kelompok dengan kelompoklain, yang terwujud dengan adanya etnosentrime, bersikap tidak akomodatif terhadappandangan yang berbeda, tidak mau bekerja sama dengan kelompok lain, sertamementingkan kepentingan dan mendahulukan orang-orang yang berasal darikelompoknya sendiri. 2.Etnosentrisme. Etnosentrisme sebagai suatu gejala yang muncul karena adanya primordialismedapat dipandang sebagai sikap fanatisme terhadap suku bangsanya sendiri secara berlebihan. Etnosentrisme adalah sebuah sikap menilai kebudayaanmasyarakat lain dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di dalamkebudayaannya sendiri, sehingga akan selalu menganggap kebudayaannyabernilai lebih tinggi dibandingkan yang lain. Pandangan yang subjektif ini lebihdidasarkan pada perasaan kesukuan yang kuat, bukan alasan-alasan

yang rasional.Sangat jelas bahwa etnosentrisme akan berakibat negatif, karena akanmenghambat hubungan suatu kelompok dengan kelompok lain. Kelompok-kelompokyang merasa dan menganggap dirinya lebih unggul cenderung akan bersikapdiskriminatif terhadap kelompok lain. Dengan demikian, etnosentrisme tidak akanmendukung upaya akulturasi dan terciptanya integrasi sosial. Walaupun demikian,bagi suatu kelompok, etnosentrisme bisa membawa dampak yang positif , karenaakan dapat menjaga keutuhan dan kestabilan kelompok, mempertinggi semangatpatriotisme dan kesetiaan, serta memperteguh rasa cinta terhadap kebudayaansendiri. 3.Politik aliran (sektarian). Politik aliran yang merupakan salah satu perwujudan dari primordialisme adalahpolitik yang mementingkan atau berorientasi pada pandangan atau cara berpikirkelompok sendiri. Politik aliran merupakan keadaan di mana sebuah kelompok 21 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa (ormas),baik formal maupun informal yang mengikutinya. Tali pengikat antara kelompokdan organisasi-organsasi ini adalah adanya ideologi atau aliran (sekte) yangsama. Politikaliran ini bisa terlihat dalam partai-partai politik dan organisasi-organisasimassa di Indonesia.Berdasarkan penelitian Clifford Geertz mengenai masyarakat Mojokuto di Jawa Timur (tahun 1960), Herbert Feith mengatakan setidaknya terdapat lima (5) pemikiranpolitik yang berkembang di Indonesia, yaitu:(1)Komunisme (campuran Hindu, tradisionalisme Jawa, Islam dan Barat)(2)Nasionalisme radikal(3)Sosialisme demokrat(4)Islam(5)Tradisionalisme JawaPada perkembangannya, di antara beberapa aliran pemikiran politik di atas masihmewarnai partai-partai politik ataupun organisasiorganisasi massa di Indonesia.Namun, jika dilihat dari asas-asas partai politik peserta Pemilu, sebagian besarmencantumkan asas Pancasila. Sementara di sisi lain, komunisme sudah sulit untukditemukan perwujudannya secara eksplisit. Asas Islam juga masih dipergunakan olehbeberapa partai politik di Indonesia, tetapi terdapat pula beberapa partai yangbernuansa agama, selain agama Islam. Dampak positif dari adanya politik aliran adalah dapat dipergunakan untukmengekspresikan ideologi masyarakat Indonesia, yang cenderung memilikipandangan politik yang beragam. Partai-partai politik dan organisasi massa yangmuncul karena adanya berbagai macam ideologi ini, bisa menjadi saluran aspirasibagi rakyat. Sebaliknya akan berdampak negatif , apabila perbedaan ideologi politikini tidak dapat dikelola dengan baik, karena dapat melebar menjadi jurang perbedaanyang memicu konflik horisontal. Kondisi ini bisa terjadi jika hubungan di antarakelompok-kelompok yang memiliki perbedaan ideologi politik ini diwarnai oleh sikapfanatisme dan saling curiga. 4.Mutual akulturasi. Mutual akulturasi hanya bisa terjadi jika terdapat sikap keterbukaan terhadapbudaya orang lain yang

berbeda dengan budaya yang kita miliki. Proses ini dimulaidengan interaksi sosial yang berkesenimbungan/terus menerus di antara kelompok-kelompok yang berbeda itu. Dari interaksi tersebut lama kelamaan akan muncul rasasaling menyukai budaya orang lain, yang diikuti dengan proses peniruan danpenggunaan budaya orang lain ke dalam kehidupan sehari-hari. Perwujudan darimutual akulturasi ini dapat kita temu mulai dari perpaduan makanan, arsitekturbangunan, beragam jenis kesenian, bahasa, hingga pada pola pergaulan.Bagi masyarakat majemuk, mutual akulturasi ini cenderung memiliki dampak positif karena akan membuka peluang terjadinya integrasi sosial. Proses mutualakulturasi bisa dimulai dengan difusi budaya (penyebaran budaya), yang kemudiandiikuti dengan proses akulturasi dan asimilasi budaya. Jika telah menuju pada prosesasimilasi, dapat dikatakan tahapan yang paling ideal dari integrasi sosial telahtercapai. 5.Pembedaan perlakuan karena adanya perbedaan ciri fisik, sosial danbudaya. Pembedaan perlakuan karena adanya perbedaan-perbedaan ini pada dasarnyaterwujud dalam sikap dan perilaku yang diskriminatif yang dilakukan oleh seseorangatau sekelompok orang terhadap individuindividu yang berasal dari kelompok-kelompok atau kelas-kelas sosial yang berbeda dengan kelompoknya. 22 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL Konsekuensi Stratifikasi Sosial Konsekuensi stratifikasi sosial terjadi karena adanya perbedaan kelas-kelassosial yang tersusun secara berlapis-lapis di dalam suatu masyarakat. Setiap kelassosial tersebut akan mengembangkan kultur masing-masing, yang akanmembedakannya dengan kelas sosial yang lain. Perbedaan kultur tersebut akanberimplikasi pada hal-hal berikut ini. Perbedaaan dalam berbusana atau cara berpakaian. Perbedaan ini bukan hanya terbatas pada pilihan busana, tetapi juga padapersepsi dalam memandang fungsi pakaian. Orang-orang yang berasal dari kelas atasakan memilih perancang-perancang busana terkenal, model-model terbaru, danbahan-bahan yang berkualitas tinggi. Mereka juga memandang pakaian bukan hanyasebagai pelindung tubuh, tetapi juga sebagai sebuah mode dan perhiasan bagi tubuh.Sementara, orang-orang yang berasal dari lapisan kelas di bawahnya cenderungmemilih busanabusana dengan model-model yang lebih sederhana, kualitas bahanyang biasa-biasa saja hingga yang rendah, serta produk massal dari perusahaan-perusahaan dalam negeri yang banyak ditemui di pasarpasar. 2. Perbedaan dalam pemilihan tipe, letak tempat tinggal atau lokasirumah, dan perlengkapan rumah tangga. Orang-orang kelas atas akan membangun dan memilih rumah yang mewah danbesar, di komplekskompleks perumahan yang elit dengan fasilitas-fasilitas yangmemadai. Demikian pula dengan perlengkapan rumah tangganya, bertipe modern danberteknologi canggih. Sehingga, pekerjaanpekerjaan rumah tangga dapat dikerjakandengan praktis dan cepat. Sementara orang-orang yang berasal dari kelas menengahdan bawah, tentunya akan mempertimbangkan harga sebelum

memutuskan membelidan membangun rumah, serta melengkapi rumah tangganya dengan perabotanperabotan tertentu. Oleh karena itu, daerah-daerah pinggiran kota dengan rumah-rumah yang tipenya lebih sederhana dan murah menjadi pilihan ideal. Untukperlengkapan rumah tangga, yang penting bagi mereka adalah fungsi alat tersebutdan sebatas alat itu dapat bekerja dengan baik. Perbedaan dalam pemakaian bahasa dan gaya bicara. Jika orang-orang yang memiliki posisi lebih rendah ingin berbicara denganorang-orang yang berasal dari lapisan lebih tinggi maka mereka harus menggunakanbahasa yang lebih halus dan sopan. Kebiasaan ini salah satunya terdapat dalambahasa Jawa, Bali dan Sunda yang mengenal adanya tingkatan dalam bahasa mereka.Sebaliknya, jika orang-orang dari lapisan atas berbicara dengan orang-orang yangberasal dari lapisan sosial yang lebih rendah, maka mereka cukup menggunakanbahasa yang tidak terlalu halus (bahasa percakapan sehari-hari).Selain itu, kalangan kelas atas cenderung menyelipkan istilah-istilah bahasaasing dalam percakapan sehari-hari, mereka juga memiliki tutur kata yang sopan dan jarang mengucapkan kata-kata yang berkesan kasar. Sementara, masyarakat kelasbawah sebagian besar tidak terlalu mementingkan masalah etika, ketika berbicaradengan sesamanya. Perbedaan pola komunikasi nonverbal. Apabila kita mencermati cara berkomunikasi antara orang-orang kelas atasdengan orang-orang yang lebih rendah kelas sosialnya, terlihat banyak sekaligerakan-gerakan tubuh (bahasa nonverbal) yang berfungsi untuk memperkuat maknakalimat dan sekaligus menunjukkan status sosial seseorang. Misalnya, ketikaseseorang yang memiliki kekuasaan memberikan perintah, ia kadang-kadang akanmeletakkan tangannya di pinggang dan di dada, atau menunjukkan jarinya kepadaorang yang seharusnya melaksanakan perintahnya. Sementara orang yang menerima 23 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL perintah akan berdiri atau duduk dengan posisi menunduk dan mengangguk-anggukkan kepalanya. Perbedaan dalam pemilihan makanan dan selera makan. Dalam pemilihan makanan dan selera makan, orang-orang yang berasal darikelas atas cenderung menyukai makanan-makanan bercitarasa internasional, sepertimasakan Eropa dan Jepang. Mereka juga mengunjungi restoran-restoran yangterkenal dan mahal. Sementara, bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah,walaupun mengkonsumsi bahan makanan yang sama dengan kalangan atas, tetapicenderung akan mengolah bahan makanan tersebut dengan citarasa yang lebihtradisional. Jika mereka memilih tempat untuk makan, mereka cenderung memilihtempat makan cepat saji ( fast food ) yang banyak ditemukan dan lebih murahharganya, ataupun rumah-rumah makan yang menyediakan menu makanantradisional. Penyebutan gelar, pangkat dan jabatan dalam pekerjaan. Tentunya gelar dan kepangkatan sangat erat hubungannya dengan statusseseorang di dalam masyarakatnya. Gelar-gelar ini ada yang diperoleh sejak lahir, danadapula yang diperoleh dengan usaha sendiri. Gelar yang diperoleh sejak lahirmisalnya adalah gelar kebangswanan. Bagi kalangan tertentu kaum bangsawan masihmenempati posisi yang lebih dihargai. Sedangkan gelar yang diperoleh dengan usaha,misalnya gelar pendidikan yang akan menunjukkan tingkat dan jenis pendidikanformal yang pernah ditempuh. Bagi masyarakat yang menghargai pendidikan, orang-orang dengan gelar pendidikan

yang tinggi ini akan ditempatkan pada posisi yanglebih terhormat.Sementara itu, kepangkatan akan menjadi penentu bagi kedudukan seseorangdalam suatu lembaga-lembaga formal, seperti kemiliteran ataupun pegawai negarisipil. Tidak jarang orang-orang yang dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi akanmendapatkan kenaikan pangkat istimewa. Demikian pula halnya dengan berbagai jabatan yang dikenal dalam perusahaan, misalnya. Masing-masing akan menunjukkanperbedaan kedudukan seseorang. Perbedaan dalam pemilihan kegiatan rekreasi, olahraga, serta hobby ataukegemaran. Terdapat pula perbedaan dalam pemilihan kegiatan rekreasi antara orang-orang yang berasal dari kelas sosial yang berbeda. Kalangan kelas atas, cenderungakan berwisata ke luar negari dan mengunjungi daerah-daerah wisata yang terkenal.Sementara kalangan kelas menengah dan bawah, mungkin hanya akan memilihwisata ke luar kota, atau ke tempat-tempat yang tidak jauh dari permukiman mereka,untuk menghemat biaya. Begitu pula dengan pilihan jenis olahraga, orang-orang yangberasal dari lapisan atas tidak akan merasa kesulitan apabila mereka melakukan danmemilih olahraga yang membutuhkan biaya mahal. Sementara, bagi kalanganmenengah ke bawah, pilihan jenis olahraganya biasanya yang berbiaya murah,melibatkan banyak orang, dan fasilitasnya mudah ditemui. Perbedaan dalam perolehan hak-hak istimewa ( privilege ). Privilege , atau dalam bahasa Indonesia privilese, adalah hak-hak istimewa yangdiperoleh seseorang karena kedudukannya, khususnya dalam sistem stratifikasi sosial.Hak-hak istimewa secara ekonomi, sosial dan budaya akan mempengaruhi kualitasfasilitas yang bisa diperoleh seseorang, misalnya dalam bidang pendidikan,kesehatan, transportasi dan pekerjaan. Orang-orang kaya dianggap berhak menikmatifasilitas-fasilitas yang lebih baik, karena memiliki kekayaan dan status sosial yanglebih tinggi. Perbedaan kekuasaan.24 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL Pada dasarnya, pola-pola kekuasaan yang terdapat di masyarakat manapun juga akan memberikan pemisahan yang tegas antara kelompok yang memilikikekuasaan dengan kelompok yang dikuasai. Kelompok-kelompok yang memilikikekuasaan ini akan menempati kedudukan sosial yang lebih tinggi, sehinggacenderung akan mendapatkan perlakuan-perlakuan yang lebih istimewa. .Perbedaan prestise. Prestise berkaitan dengan kewibawaan seseorang karena prestasi, kemampuanekonomi, ataupun kedudukan seseorang. Prestise ini diukur dari pengakuan sosialserta penghargaan masyarakat terhadap kewibawaan seseorang. Seseorang yangmemiliki sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat, akan cenderungmendapatkan pengakuan sosial yang lebih besar dari masyarakat di sekitarnya.Misalnya orang-orang kaya, orang-orang yang berpendidikan tinggi, orang-orang yangmemiliki pekerjaan tertentu, dan orang-orang yang memiliki jabatan/kekuasaan tinggi. INTERSEKSI DAN KONSOLIDASI Pada dasarnya proses interseksi dan konsolidasi dilakukan oleh anggota-anggota masyarakat yang berasal dari kelompok-kelompok dan kelas-kelas sosialberbeda, yang menemukan persamaanpersamaan di antara mereka. Dengan adanyainteseksi dan konsolidasi individu-individu yang memiliki

latar belakang perbedaanfisik dan sosial-budaya, serta berasal dari lapisan sosial yang berbeda-beda, menjadibersatu dalam sebuah ikatan atau kelompok baru. Interseksi (persilangan keanggotaan) Interseksi berasal dari istilah bahasa Inggris, yaitu intersection , yang dapatdiartikan sebagai titik potong atau pertemuan atau persilangan dua garis/dua arah.Dari penerjemahan tersebut, interseksi dapat dimaknai sebagai persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial yang berlatar belakangberbeda atau berasal dari berbagai seksi/bagian, misalnya suku, agama, jeniskelamin, kelas sosial dalam suatu masyarakat majemuk. Dalam interseksi, anggotakelompok sosial tertentu termasuk juga ke dalam kelompok sosial lain, yangmemungkinkan anggota-anggota masyarakat memiliki keberagaman sifat-sifat berdasarkan suku, ras, agama dan lain-lain. Interseksi dapat terjadi antara rasdengan agama, suku bangsa dengan agama, klan dengan agama, pekerjaan denganras, jenis kelamin dengan pekerjaan, tingkat pendidikan dengan agama, dan lainsebagainya. Contoh interseksi adalah sebagai berikut :Keterangan :A =kelompok dengan jenis kelamin laki-laki A CB B = kelompok dengan jenis kelamin perempuanC =kelompok interseksi antara laki-laki danperempuan, dengan ikatan profesi yangsama, yaitu dokter. Interseksi antara jenis kelamin dengan profesi Proses interseksi memerlukan sarana-sarana yang nantinya akan berfungsisebagai jembatan yang mempertemukan berbagai kelompok-kelompok sosial yangmemiliki perbedaan-perbedaan. Keberadaan sarana-sarana tersebut memberikanpeluang bagi terciptanya komunikasi yang intensif di antara mereka. Beberapasaluran bagi terjadinya proses interseksi, antara lain adalah :1.Bahasa, berperan besar sebagai sarana komunikasi antarindividu atauantarkelompok yang berbeda. Bahasa membuat setiap kelompok dapat 25 Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL mengkomunikasikan pendapat dan pandangan mereka, sehingga satu sama lainbisa membangun rasa pengertian.2.Tempat-tempat perdagangan yang strategis, seperti pasar dan pelabuhan(ekonomi).3.Hubungan-hubungan di tingkat regional dan internasional yang terjalin karenaperkembangan di bidang perindustrian.4.Melalui perkawinan dan pendidikan (sosial).5.Melalui hubungan diplomatik antarnegara (politik). Konsolidasi (tumpang tindih keanggotaan dalam suatu kelompok)

Konsolidasi terjadi karena beberapa k elompok sosial yang memiliki persamaan-persamaan tertentu saling kait-mengkait, atau sifat-sifat kelompok tertentu saling tumpang-tindih dengan sifat-sifat kelompok yanglain . Keterkaitan ini menyebabkan kelompok-kelompok kecil tersebut akan menjadibagian dari kelompok yang lebih besar. Konsolidasi juga dipandang sebagai perbuatan atau proses yang memperteguh/memperkuat suatu hubunganantarindividu dan antarkelompok yang berbeda dalam suatu kelompok,melalui tumpang tindih keanggotaan. Dalam kaitannya dengan penumbuhan rasanasionalisme, konsolidasi dapat diartikan sebagai proses menata danmemperkuat rasa persatuan antarkomponen atau antarkebudayaan denganmengedepankan parameter atau nilai-nilai kesatuan. Konsolidasi dapat terjadiantara ras dengan suku bangsa, suku bangsa dengan klan, suku dengan agama, sukudengan pekerjaan, suku dengan kelas sosial dan lain-lain. Salah satu contohkonsolidasi dapat dilihat di bawah ini.Keterangan : A A =Kelompok Suku Tionghua yangB pedagang. E B =Kelompok Suku Jawa yangpedagang.C =Kelompok Suku Bugis yangpedagang. CD D =Kelompok Suku Melayu yang pedagang.E =Kelompok konsolidasi, misalnya asosiasipedagang Kalimantan Barat. Konsolidasi antara kelompok suku dengan pekerjaan PERUBAHAN INTERSEKSI DAN KONSOLIDASI Struktur sosial dapat mengalami perubahan-perubahan dengan adanya prosesinterseksi dan konsolidasi. Perubahan-perubahan yang disebabkan oleh adanyainterseksi dan konsolidasi terhadap kondisi masyarakat yang majemuk adalah :1.Proses interseksi dapat menimbulkan saling pengertian di antara individu-individu yang memiliki perbedaan ciri-ciri fisik/badaniah dan sosio-kultural.2.Proses interseksi dapat mendorong terbangunnya solidaritas, yang akanmemperkuat hubungan atau ikatan antaranggota yang berinterseksi untukmengabaikan perbedaan-perbedaan horisontal dan vertikal di antara mereka.3.Proses interseksi juga berpotensi untuk memicu konflik, jika di dalam kelompokinterseksi tersebut masing-masing anggotanya justru menonjolkan latar belakangmereka yang berbedabeda.4.Proses interseksi dapat melunturkan identitas asli individu, karena masing-masing individu yang berinterseksi akan mengesampingkan identitas aslinya danlebih mengutamakan identitas yang terbentuk karena ikatan barunya.5.Proses konsolidasi dapat meningkatkan solidaritas di antara anggotaanggotakelompok. Hal ini disebabkan karena individu-individu dengan latar belakang yang 26

Bahan ajar : DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL berbeda akan dipersatukan oleh kriteria lain dan membentuk kelompok yang lebihbesar. Dalam kelompok baru ini, hubungan dan ikatan persatuan di antara merekaakan semakin kuat.6.Proses konsolidasi juga dapat berdampak negatif, karena dengan semakinbesarnya keanggotaan kelompok yang memiliki kesamaan identitas yang semakin juga semakin menguat, maka dapat mengancam keberadaan kelompok-kelompoklain.7.Dalam lingkup negara, proses konsolidasi bisa memperkuat rasa persatuan dankesatuan antarkomponen atau antarkelompok yang memiliki budaya berbeda,dengan mengedepankan identitas nasional.8.Jika konsolidasi dianggap sebagai penggalangan kekuatan pada suatuorganisasi atau kelompok tertentu, konsolidasi dapat menimbulkan rasa iri ataucuriga bagi organisasi atau kelompok lain.SUMBER BACAAN :Maryati, Kun dan Juju Suryawati . 2003. Sosiologi Jilid 1 dan 2 untuk SMUKelas 2 dan 3 , Jakarta: ESIS.Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2005. Sosiologi SMA untuk Kelas XI . Jakarta:ESIS.Muin, Idianto. 2005. Sosiologi untuk SMA Kelas XI . Jakarta: Erlangga.Pranoto, Marimin Tri . 2005. Sosiologi untuk SMA Kelas XI , Bogor: Duta Grafika.Rohman, Arif et al. 2005. Sosiologi Kelas XI , Klaten: Saka Mitra Kompetensi.Soerjono, Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Baru Keempat) . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.Sitorus, M. 2003. Berkenalan dengan Sosiologi Jilid 1 dan 2 untuk SMUKelas 2 dan 3 . Jakarta: Erlangga.