Bab 2 Mbak Neni

Embed Size (px)

Citation preview

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dalam hal ini peneliti aan menyajiakan teori tentang : konsep NAPZA yang meliputi : definisi NAPZA, jenis-jenis NAPZA, faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan NAPZA. 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep NAPZA NAPZA merupakan singkatan dari narkotika, psikotropikan, dan zat adiktif lainnya. Yang dimaksud dengan zat adiktif lainnya adalah yang bukan termasuk narkotika maupun psikotropika, tetapi dapat menyebabkan ketagihan ( minuman keras ), tembakau (rokok) dan bahan kimia pelarut ( bensin, aseton, dan sebagainya). Namun ada istilah lain yaitu narkoba, singkatan dari narkotika dan obat berbahaya adalahobat yang digolongkan dalam obat psikotropik ( obat kejiwaan )(Darmono,2005:22). Narkoba atau NAPZA adalah bahan atau zat yang dapat mempengaruhi kondisi atau kejiwaan seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.

2.1.2 Jenis-jenis NAPZA 1) Narkotika

Kata narkotika berasal dari bahasa yunani narkotokos yang artinya dalam bahasa latin lethargy, yaitu seseorang yang berada dalam keadaan lesu, lemah, letih dan kelelahan. Secara umum pengertian narkotika adalah suatu zat yang dapat menimbulkan terjadinya perubahan perasaan, penalaran, dan pengamatan, karena zat tersebut berpengaruh terhadap system syaraf pusat.

Menurut Undang-undang RI No. 2 Tahun 1997 tentang narkotika : narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan (Darmono,2005:22).

Narkotika terdiri dari 3 golongan : a. Golongan I Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan obat atau sangat ketagihan. Contoh :1. Tanaman Papover somniperum L. ( opioit ) serta produk yang dihasilkan. 2. Tanaman Erytrosyum coca ( kokarin ) serta produk yang dihasilkan. 3. Tanaman Canabis sativa ( ganja ) serta produk yang dihasilkan.

a. Golongan II

Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan digunakan dalam terapi atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta potensi tinggi ketergantungan. Contoh : 1. Morfin 2. Pethidin 3. Metadon 4. Opium 5. Dihidromorfin 6. Ekogin

a. Golongan III Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : 1. Kodein 2. Etilmorfin 3. Acetil 4. Dehidrokein 5. Dekstropropoksifon

6. Dihidrokenin 7. Norkedein

2.)

Psikotropika Menurut Undang-undang RI No 5/1997 psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah

maupun sintetis bukan narkotika yang bersifat psikoaktif, dapat menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku serta menimbulkan ketergantungan psikis dan fisik bila tanpa pengawasan. Sedangkan menurut pengertian medis, psikotropika adalah obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, berkhasiat psikoaktif pada system saraf pusat dan mempengaruhi fungsi psikis, kelakuan atau tingkah laku ( kewajiban / mental ). Psikotropika terdiri dari 4 golongan : a. Golongan I Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tinjauan ilmu pengetahuan dan tidak dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma

ketergantungan.

b. Golongan II Psikotropika yang berkhsiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : 1. Amphetamine 2. Methamphetamine atau sabu-sabu

3. Deksampetamin 4. Fenetilin 5. PCP ( Pensiklidin )

a. Golongan III Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak dan digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Sikrobarbital dan Katina.

b. Golongan IV Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : 1. Diazepam 2. Nitrazepam 3. Alprozolam 4. Barbital 5. Bromazepam 6. Pentobarbital 7. Etinimat 8. Flurazepam 9. Klonazepam

10. Klondioazepatesida 11. Lorazepam 12. Meprobamat 13. Nitrazepam

3. )

Zat Adiktif Lainnya Yang termasuk zat adiktif lainnya adalah, bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif

diluar narkotika dan psikotropika, meliputi :a. Minuman alkohol : mengandung stanol etil alkohol, dan sering menjadi bagian dari

kehidupan manusia sehari-hari dalam kebudayaan tertentu. Jikan digunakan bersamaan dengan narkoba atau psikotropika akan memperkuat pengaruh obat atau zat dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol : 1. Golongan A : kadar etanol 1 - 5% ( bir ) 2. Golongan B : kadar etanol 5 - 20% ( barbagai minuman anggur ) 3. Golongan C : kadar etanol 20 45 % ( Whisky, Vodka, Manson House, Jhony Walker )

a. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan sloven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa

organic, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor dan sebagai pelumas mesin. Yang sering di salahgunakan adalah : lem, tiner, penghapus cat kuku, bensin.

b. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.

Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan lakohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan :1. Golongan Depresan ( adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas

fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan tertidur atau bahkan tak sadarkan diri. Contohnya : Opoida (Morfin, Heroin, Kodein ), Sedative ( penenang ), hipotik (obat tidur ) dan tranquilizer (anti cemas ).

2. Golongan Stimulan (Upper ) adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan

meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif, segar, dan bersemangat. Contoh : Amphetamin (Sabu, ekstasi ), Kokain.

3. Golongan Halusinogen adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi

yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. Contohnya : Kanabis ( Ganja ).

2.1.3

Didalam masyarakat NAPZA /Narkoba yang sering disalahgunakan adalah :

1. OPOIDA Terdapat 3 golongan besar : a. Opoida alamiah ( opait ) : Morfin, Opium, Codein. b. Opoida semisintetik : Heroin / Putau, Hidromorfin. c. Opioda sintetik : Metadon. Nama jalanan dari putau : ptw, black heroin, borwn sugar.Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan. Dihasilkan dari getah opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putaw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin. Sedangkan opida sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Morfin , Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada operasi, penderita cancer. Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian

menimbulkanperasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya daripada taraf kecanduan. Pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk besosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh. 2. KOKAIN Kokain berupa Kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih larut. Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow/salju. Cara pemakaiannya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau dengan cara di bakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan berresiko

kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek pemakaian kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah. 3. KANABIS Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang. Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indika. Cara penggunaannya : dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi/mengkhayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan. 4. AMPHETAMINE Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk bubuk berwarna putih dan keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.

Ada dua jenis Amphetamine :a. MDMA (methylen dioxy methamphenamine). Nama jalanan : inex,xtc. Dikemas dalam

bentuk tablet dan capsul.b. Methampenamine ice. Nama jalanan : shabu, ss, ice. Cara penggunaannya dibakar

dengan menggunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang kgusus (boong).

5. LSD (Lisergic Acid) Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan : acid, trips, tabs, kertas. Bentuk : bias diapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan capsul. Cara penggunaan : meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30 60 menit kemudian, menghilang setelah 8-12 jam.efek rasa : terjadi halusinasi tempat, warna dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkanmenyeramkan dan lama-lama menjadikan penggunanya paranoid. 6. SEDATIF HIPNOTIK (BENZODIAZEPIN) Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipotika ( obat tidur ). Nama jalanan : benzodiazepine : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara pemakainannya : dengan diminum, disuntikkan, atau dimasukkan lewat anus. Digunakan dibidang medis unuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur. 7. SOLVENT / INHALASI Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin. Biasanya digunakan dengan cara coba-coba oleh anak dibawah umur, pada golongan yang kurang mampu. Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah, gangguan fungsi paru, jantung dan hati.

8. ALKOHOL Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia. Diperoleh dari proses frementasi madu, gula sari buah dan umbi-umbian yang menghasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100%. Nama jalanan : booze, drink. Efek yang ditimbulakan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran.

2.1.4 Faktor-faktor yang memepengaruhi penyalahgunaan NAPZA Penyebabnya adalah sangatlah kompleks, akibat interaksi berbagai faktor : a. Faktor individual : Kebanyakan dimulai pada saat remaja, seebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun social yang pesat. Cirri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA : 1. Cenderung memberontak2. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas. 3. Perilaku menyimpang dari aturan atau norma yang ada.

4. Kurang percaya diri. 5. Mudah kecewa, agresif, dan destruktif. 6. Murung, pemalu, pendiam. 7. Merasa bosan dan jenuh. 8. Keinginan untuk bersenang-senang yang berlebihan. 9. Keinginan untuk mencoba yang sedang mode. 10. Identitas diri kabur.

11. Kemampuan komunikasi yang rendah. 12. Kurang mengkhayati iman dan kepercayaan. 2. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan meliputi factor keluarga dan lingkungan pergaulan, baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat. a. Lingkungan keluarga 1. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik 2. Hubungan kurang harmonis 3. Orang tua yang bercerai, kawin lagi. 4. Orang tua yang terlampau sibuk, acuh. 5. Orang tua otoriter. 6. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam kehidupannya. 7. Kurangnya kehidupan beragama.

a. Lingkungan Sekolah 1. Sekolah yang kurang disiplin. 2. Sekolah yang terletak dekat tempat hiburan. 3. Sekolah yang kurang member kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif. 4. Adanya murid pengguna NAPZA.

a. Lingkungan Sebaya 1. Berteman dengan penyalahguna.

2. Tekanan atau ancaman dari teman.

a. Lingkungan Masyarakat atau Sosial 1. Lemahnya penegak hokum2. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

2.1.5

Faktor-faktor yang memicu penyalahgunaan NAPZA.

1. Lingkungan Sosial a. Motif ingin tahu Di masa remaja, seseorang lazim mempunyai sifat ingin tahu segala sesuatu dan ingin mencoba sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya. Bentuk rasa ingin tahu dan ingin mencoba itu misalnya dengan mengenal narkotika atau bahan berbahaya lainnya.

b. Kesempatan Kesibukan kedua orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-masing atau dampak perpecahan rumah tangga akibat broken home, serta kurangnya kasih sayang merupakan celah kesempatan para remaja mencari pelarian dengan cara menyalahgunakan narkotika, psikotropika, maupun minuman keras/ obat berbahaya.

c. Sarana dan Prasarana Ungkapan rasa kasinh sayang orang tua terhadap putra-putrinya seperti memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan, biasanya menjadi pemicu

penyalahgunaan uang saku untuk membeli narkotika untuk memuaskan segala keingintahuan dirinya. Biasanya, para remaja mengawalinya dengan merasakan minuman keras, baru kemudian mencoba-coba nerkotika dan obat terlarang psikotropika.

1. Kepribadian a. Redah diri Perasaan rendah diri dalam pergaulan bermasyarakat, seperti di lingkungan

sekolah, tempat kerja, dan sebagainya sehingga tidak dapat mengatasi perasaan itu, remaja berusaha untuk menutupi kekurangannya agar dapat menunjukkan eksistensinya, melakukannya dengan cara menyalahgunakan narkotika, psikotropikan maupun minuman keras seehingga dapat merasakan memperoleh apa yang di anganangankannya antara lain lebih aktif, lebih berani dan sebagainya.

b. Emosional Kelabilan emosi remaja pada masa puberitas dapat medorong remaja melakukan kesalahan fatal. Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas dari ikatan aturanaturan orang tuanya. Padahal disisi lain ada ketergantungan sehingga hal itu berakibat timbulnya konflik pribadi. Dalam upaya terlepas dari konflik pribadi itu, mereka mencari pelarian dengan menyalahgunakan narkotika, psikotropika, maupun minuman keras/ obat berbahaya dengan tujuan berusaha untuk mengurang ketegangan atau agar lebih berani menentang kehendak yang diberikan oleh orang tuanya.

c. Mental Lemahnya mental seseorang akan mudah dipengaruhi perbuatan dan tindakan atau hal-hal yang negatif ini pada gilirannya menjurus kepada aktifitas penyalahgunaan narkotika, psikotropika, maupun minuman keras/ obat berbahaya tidak dapat mengimbangi perilaku dalam lingkungannya dan merasa di asingkan.