4
Bab 1 Pengertian Manajemen Ada 3 alasan utama mengapa manajemen diperlukan : 1. Untuk mencapai tujuan Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi. 2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran- sasaran, dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, asoosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah. 3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu ca umum adalah efisiensi dan efektivitas. Dua konsep utama untuk mengukut prestasi kerja manajemen adalah efisiensi dan efektivitas. Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektifitas adalah melakukan pekerjaan benar (doing the right things), sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar things right). Bagi para manager, pertanyaan yang paling penting adalah bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi bagaimana menemukan pekerjaan yang benar untuk dilakukan, dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut. Definisi Manajemen Menurut Stoner definisi manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Proses dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Perencanaan berarti bahwa para manajer memikirkan kegiatan- kegiatan mereka sebelum dilaksanakan. Pengorganisasian berarti bahwa para manajer mengkoordinasikan sumber daya-sumber daya manusia dan material organisasi. Pengarahan ber bahwa para manajer mengarahkan, memimpin dan mempengaruhi bawahan. Pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya. Manajemen sebagai Ilmu dan Seni Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Manajemen merupakan ilmu pengetahuan juga dalam artian bahwa manajemen memerlukan disiplin ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya; misalnya, ilmu ekonomi, statistik akuntansi, dan sebagainya. Bidang-bidang ilmu ini dapat kita pelajari secara universal. Manajemen sebagai Profesi Edgar. Schein telah menguraikan karakteristik-karakteristik atau kriteria-kriteria menentukan sesuatu manajemen sebagai profesi yang dapat diperinci berikut: 1. Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum. Adanya pendidik kursus-kursus dan program-program latihan formal menunjukkan bahwa ada prinsip-prin manajemen tertentu yang dapat diandalkan. 2. Para profesional mendapatkan status mereka karena mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suka bangsa atau agamanya dan kriter politik atau sosial lainnya.

Bab 1 Pengertian Manajemen

  • Upload
    maxesia

  • View
    104

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Bab 1 Pengertian Manajemen Ada 3 alasan utama mengapa manajemen diperlukan : 1. Untuk mencapai tujuan Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi. 2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaransasaran, dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, asoosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah. 3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas. Dua konsep utama untuk mengukut prestasi kerja manajemen adalah efisiensi dan efektivitas. Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right things), sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right). Bagi para manager, pertanyaan yang paling penting adalah bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi bagaimana menemukan pekerjaan yang benar untuk dilakukan, dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut. Definisi Manajemen Menurut Stoner definisi manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Proses dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Perencanaan berarti bahwa para manajer memikirkan kegiatankegiatan mereka sebelum dilaksanakan. Pengorganisasian berarti bahwa para manajer mengkoordinasikan sumber daya-sumber daya manusia dan material organisasi. Pengarahan berarti bahwa para manajer mengarahkan, memimpin dan mempengaruhi bawahan. Pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya. Manajemen sebagai Ilmu dan Seni Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Manajemen merupakan ilmu pengetahuan juga dalam artian bahwa manajemen memerlukan disiplin ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya; misalnya, ilmu ekonomi, statistik, akuntansi, dan sebagainya. Bidang-bidang ilmu ini dapat kita pelajari secara universal. Manajemen sebagai Profesi Edgar. Schein telah menguraikan karakteristik-karakteristik atau kriteria-kriteria untuk menentukan sesuatu manajemen sebagai profesi yang dapat diperinci berikut: 1. Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum. Adanya pendidikan, kursus-kursus dan program-program latihan formal menunjukkan bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat diandalkan. 2. Para profesional mendapatkan status mereka karena mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suka bangsa atau agamanya dan kriteria politik atau sosial lainnya.

3. Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi kliennya. Pengertian manajemen perlu dibedakan dengan pengertian istilah-istilah lain seperti kewiraswastaan (enterpreneurship) dan supervisi. Tidak hanya istilahnya yang berbeda, tetapi juga gagasannya. 1. Manajemen berbeda dengan kewiraswastaan (ada yang menyebut wirausaha). Dalam ekonomi, faktor-faktor produksi adalah tanah, tenaga kerja, modal, dan wiraswasta (pemilik). Wiraswasta, menurut definisi, memahami, mendapatkan sumber daya-sumber daya, mengorganisasikan dan menjalankan perusahaan (bisnis). Mereka cenderung menjadi pengambil resiko yang didorong oleh motif keuntungan. Manajemen, sebaliknya, terlibat dalam pengorganisasian dan memimpin perusahaan (bisnis) dan organisasi lainnya, tetapi tidak mencakup pemilikan. Oleh sebab itu manajer adalah karyawan yang mengidentifikasikan dirinya lebih dekat dengan karyawan lainnya daripada dengan pemilik. Manajer dapat menjadi wiraswasta, dan wiraswasta dapat pula menjadi manajer. 2. Manajemen berbeda dengan supervisi. Pada umumnya, supervisi adalah pengarahan dan pengendalian karyawan-karyawan tingkat bawah dalam suatu organisasi. Nama umum yang sering dipakai untuk posisi ini adalah mandor atau kepala tukang dan penyedia lini pertama. Sehingga supervisi merupakan bagian dari manajemen. Aplikasi-aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen Ada paling sedikit empat aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan : 1. Pengelompokan pekerjaan Manajemen dapat berarti suatu kelompok orang yang melaksanakan tugas-tugas atau fungsi-fungsi manajerial. Ini digunakan untuk menyebutkan seluruh individu dalam kelompok tersebut secara kolektif. 2. Seorang individu Individu yang melaksanakan fungsi-fungsi manajerial atau bagian dari kelompok secara keseluruhan dapat disebut bagaian manajemen. 3. Suatu disiplin akademik Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi akademik, atau suatu bidang studi. 4. Suatu proses Manajemen juga merupakan suatu proses, karena mencakup pelaksanaan suatu rangkaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi. Bab 2 Manajemen Dan Manajer Manajer dapat diklasifikasikan dengan dua cara : menurut tingkatan mereka dalam organisasi rendah, menengah dan tinggi dan kegiatan-kegiatan organisasi untuk mana mereka bertanggung jawab manajer umum dan fungsional. Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga golongan yang berbeda : 1. Manajer lini pertama. Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenagatenaga operasional, disebut manajemen lini/garis pertama. Para manajer ini sering disebut dengan kepala atau pimpinan (leader), mandor (foremen), dan penyelia (supervisors). 2. Manajer menengah

Manajer menegah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional. Sebutan lain bagi manajer menengah adalah manajer departmen, kepala pengawas (superintendents), dan sebagainya. 3. Manajer puncak Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan khas bagi manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala divisi, wakil presiden senior, dan sebagainya. Tingkatan-tingkatan manajemen dalam suatu organisasi dapat digambarkan berikut ini, liat gambar Ada dua fungsi utama manajemen, yaitu manajemen administratif dan manajemen operatif. Manajemen administratif lebih berurusan dengan penetapan tujuan dan kemudian perencanaan, penyusunan kepegawaian dan pengawasan kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajemen operatif lebih mencakup kegiatan memotivasi, supervisi, dan komunikasi dengan para karyawan untuk mengarahkan mereka mencapai hasil-hasil secara efektif. Gambar Perbedaan Manajer administratif dan operatif dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen Manajer-Manajer Fungsional dan Umum Para manajer dapat pula diklasifikasikan sebagai manajer fungsional atau manajer umum. Manajer fungsional mempunyai tanggung jawab hanya atas satu kegiatan organisasi, seperti produksi, pemasaran, keuangan, kepegawaian, atau akuntansi. Kegiatan-kegiatan dari fungsi-fungsi lainnya ada di bawah tanggung jawab manajer-manajer fungsional lainnya. Gambar hubungan antara manajer fungsional dan umum Fungsi-fungsi yang dilaksanakan Manajer Lima fungsi-fungsi penting manajerial; planning, organizing, staffing, leading, dan controlling. Perencanaan Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Disamping itu, rencana memungkinkan : 1. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan, 2. Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan berbagai tujuan prosedur terpilih, dan 3. Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan. Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini. Pengorganisasian Setelah para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencana-rencana atau programprogram untuk mencapainya, maka mereka perlu merancang dan mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat melaksanaan berbagai program tersebut secara sukses. Pengorganisasian (organizing) adalah penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatankegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, perencanaan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan, penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian, pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan. Penyusunan Personalia

Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. Fungsi ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti pembuatan sistem pengkajian untuk pelaksanaan kerja yang efektif; penilaian karyawan untuk promosi, transfer, atau bahkan demosi dan pemecatan; serta latihan dan pengembangan karyawan. Pengarahan Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana, adalah untuk membuat atau mendapatkan para karwayan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kuaitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan dislipin. Fungi leading sering disebut dengan bermacam-macan nama, antara lain leading, directing, motivating, actuating atau lainnya. Pengawasan Pengawasan (controlling) adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengatahui apakah tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali. Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur, yaitu 1. Penetapan standar pelaksanaan 2. Penentuaan ukuran-ukuran pelaksanaan 3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan 4. Pengambikan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar Hubungan di antara fungsi-fungsi manajemen dapat dijelaskan dengan gambar Hubungan antara kegiatan-kegiatan produksi, personalia, pemasaran, keuangan, akuntansi dan sebagainya dengan fungsi-fungsi manajemen dapat digambarkan dalam gambar Kegiatan-Kegiatan Manajer Pendekatan Kegiatan Dalam prakter manajemen, sering dijumpai para manajer profesional mengalami kesulitan untuk memahami hubungan antara apa yang disebut fungsi-fungsi manajerial dengan yang senyatanya mereka kerjakan. Di samping itu, manajer-manajer sering menyatakan bahwa mereka mempergunakan sebagai besar waktunya untuk menghadiri rapat, bicara dengan telephone, menulis atau membaca memo-memo, menemui tamu, dan sebagainya. Seperti yang kita pikirkan, kegiatankegiatan tersebut bukan fungsi-fungsi manajerial tetapi merupakan sarana-sarana melalui mana fungsi-fungsi manajerial dilaksanakan. Apa yang Dilakukan Manajer Gambar hubungan antara fungsi-fungsi manajemen dan tipe-tipe manajemen menurut fungsi-fungsi organisasi Semua fungsi-fungsi manajemen ini harus dilaksanakan oleh manajer kapan saja dan dimana saja kelompok-kelompok diorganisasi, walaupun ada perbedaan tekanan untuk tipe organisasi, jabatanjabatan fungsional, dan tingkat manajemen yang berbeda. Satu atau lebih fungsi mungkin lebih ditekankan daripada fungsi-fungsi lain dengan adanya perbedaan tingkatan manajemen. Kegiatan-Kegiatan Manajer Pendekatan Kegiatan