Anekdot Bahasa Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Cerita Anekdot Bahasa Indonesia

Citation preview

Anekdot

Pada zaman dahulu di Negara jauh (yang pasti bukan Negara kita)

Yang Mulia Hakim: Saya kabulkan permohonanmu wahai tukang pedati. Penjaga panggilkan si pembuat jembatan itu !Pembuat Jembatan: Yang mulia hakim, apa kesalahan hamba sehingga saya dipanggil kesini ?Yang Mulia Hakim: Kesalahan kamu sangat besar, karena jembatan yang telah kamu buat rapuh dan roboh, seperti hatiku ini.Pembuat Jembatan: Curhat mas? Eh salah, maksud saya yang mulia.Yang mulia hakim: Lupakan saja, lagipula itu adalah masa lalu, sebaiknya kita selesaikan saja masalahmu ini.Pembuat jembatan: Saya tidak terima atas tuduhan ini, salahkan saja si Tukang kayu yang telah menyediakan kayu untuk bahan jembatan itu.Yang mulia hakim: Iya juga ya, pintar kamu rupanya. Penjaga panggilkan si tukang kayu ke hadapan saya !Sesampainya di hadapan sang hakim si Tukang kayu bertanya kepada si hakimSi Tukang kayu: Apakah kesalahan saya yang mulia, kenapa saya dipanggil kemari? Apakah anda ingin saya mencarikan pasangan buat anda. Apakah karena saya jomblo?Yang Mulia hakim: Ya, itu salah satunya namun kesalahanmu sangat besar kayu yang kamu bawa untuk membuat jembatan itu jelek, rapuh, dan roboh. Kamu harus dihukum dan mengganti kerugian si tukang pedati.Si tukang kayu: Apa salah kalau saya jomblo pak ?Yang mulia hakim: Jelas, salah karena jomblo selalu salah.Si tukang kayu: Lagipula jangan salahkan saya untuk kayu itu, salahkan saja si penjual kayu.Yang mulia hakim: Iya juga ya, pengawal panggil si penjual kayu ini.Lalu, setelah si penjual kayu dipanggil di hadapan sang hakimPenjual kayu: Itu bukan salah saya yang mulia, yang seharusnya disalahkan adalah pembantu saya yang menyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang salah memberi kayu yang jelek kepada si tukang kayu itu.Yang mulia hakim: Hmm, sudah kuduga, Hei pengawal bawa si pembantu ke hadapanku!Sambil menunggu si pengawal membawa si pembantuYang mulia hakim: Nunggu si pembantu selfie dulu, ganteng dikit *ckrek, ganteng banyak *cekerek, ganteng banget*ckrek ckrek *upload.Setelah si pembantu sampai di hadapan sang hakimPembantu 1: Apa salah saya dipanggil kemari yang mulia?Yang mulia hakim: Kamu telah menyediakan kayu yang jelek. Oleh karena itu, kamu harus dipenjara dan mengganti rugi si tukang pedati. (berterak) hai pengawal, masukkan si pembantu ini ke penjara dan sita semua uangnya dan juga pacarnya.

Selang beberapa menit si pengawal kembali ke hadapan hakimPengawal: maaf yang mulia, perintah belum bisa dilaksanakan karena si pembantu ini badannya terlalu tinggi dan besar penjara yang kita punya terlalu sempit dan si pembantu ini tidak punya uang dan juga tak punya pacar untuk disita.Yang mulia hakim: Astaghfirullah, lepaskan saja dia dan bantu dia mencari pacar, lalu carilah pembantu yang baru yang kecil, kurus, pendek, rendah, kurus, tak berisi, dan banyak uang.

Beberapa menit kemudian si pengawal kembali dengan membawa si pembantu sesuai dengan kriteria yang telah diberikan yang mulia hakim.Pembantu 2: Wahai yang mulia hakim, Apa salah hamba sehingga saya harus dipenjara ?Yang mulia hakim: Kesalahanmu adalah kamu kecil, kurus, pendek, rendah, kurus, tak berisi, dan banyak uang. Bagaiman sodara-sodara dengan keadilan ini apakah sodara-sodara setuju ?Masayarakat: Saaaaah..