2
Allah Bergembira Bila Ada Hamba-Nya yang Bertaubat 07/12/2005 09:12 WIB On the authority of Abu Hamzah Anas bin Malik al-- Ansari (may Allah be pleased with him) - the servant of the Messenger of Allah (may peace be upon him) - who reported that Allah's Messenger (may peace be upon him)as saying, "Verily, Allah is more delighted with the repentance of His slave than a person who lost his camel in a desert land and then finds it (unexpectedly)." (Reported by al-- Bukhari and Muslim) In another version of Muslim, he said, "Verily, Allah is more pleased with the repentance of His slave than a person who has his camel in a waterless desert carrying his provision of food and drink and it is lost. He, having lost all hopes (to get that back), lies down in shade and is disappointed about his camel; when all of a sudden he finds that camel standing before him. He takes hold of its reins and then out of boundless joy blurts out: 'O Allah, You are my slave and I am Your Lord'. He commits this mistake out of extreme joy." Dari Abi Hamzah Aas bin Malik ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya, melebihi kesenangan seseorang yang dengan tiba-tiba menemukan kembali untanya yang hilang." (HR Bukhari Muslim) Dalam riwayat Muslim disebutkan: Sungguh Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba, melebihi kebahagiaan seseorang yang berkendaraan di hutan, kemudian hilang, padahal kendaraan itu penuh membawa bekal makanan dan minumannya. Sehingga dia patah harapan untuk mendapatkannya kembali. Lalu dia duduk di bawah pohon dengan kecewa dan putus asa. Tiba-tiba ketika dia bangun dari tidurnya, kendaraannya itu telah kembali di depannya lengkap dengan bekalnya. Maka segera dia pegang kendalinya seraya berkata,"Ya Allah, Engkau hambaku dan Aku tuhanmu." Terlanjur (keliru) lidahnya karena sangat gembira.

Allah Bergembira Bila Ada Hamba

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tyyyghth

Citation preview

Allah Bergembira Bila Ada Hamba-Nya yang Bertaubat

Allah Bergembira Bila Ada Hamba-Nya yang Bertaubat

07/12/2005 09:12 WIB

On the authority of Abu Hamzah Anas bin Malik al-- Ansari (may Allah be pleased with him) - the servant of the Messenger of Allah (may peace be upon him) - who reported that Allah's Messenger (may peace be upon him)as saying, "Verily, Allah is more delighted with the repentance of His slave than a person who lost his camel in a desert land and then finds it (unexpectedly)." (Reported by al-- Bukhari and Muslim)

In another version of Muslim, he said, "Verily, Allah is more pleased with the repentance of His slave than a person who has his camel in a waterless desert carrying his provision of food and drink and it is lost. He, having lost all hopes (to get that back), lies down in shade and is disappointed about his camel; when all of a sudden he finds that camel standing before him. He takes hold of its reins and then out of boundless joy blurts out: 'O Allah, You are my slave and I am Your Lord'. He commits this mistake out of extreme joy."

Dari Abi Hamzah Aas bin Malik ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya, melebihi kesenangan seseorang yang dengan tiba-tiba menemukan kembali untanya yang hilang." (HR Bukhari Muslim)

Dalam riwayat Muslim disebutkan:

Sungguh Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba, melebihi kebahagiaan seseorang yang berkendaraan di hutan, kemudian hilang, padahal kendaraan itu penuh membawa bekal makanan dan minumannya. Sehingga dia patah harapan untuk mendapatkannya kembali. Lalu dia duduk di bawah pohon dengan kecewa dan putus asa. Tiba-tiba ketika dia bangun dari tidurnya, kendaraannya itu telah kembali di depannya lengkap dengan bekalnya. Maka segera dia pegang kendalinya seraya berkata,"Ya Allah, Engkau hambaku dan Aku tuhanmu." Terlanjur (keliru) lidahnya karena sangat gembira.

Fawaid1. Setiap ada hamba yang bertaubat dari kesalahan, maka Allah akan bergembira dengan taubat itu. Sebab Allah memang Maha Penerima taubat, tidak pernah pelit untuk memberi taubat kepada siapa pun, asalkan sungguh-sungguh, bukan sekedar rutinitas kosong.

2. Siapa pun yang bertaubat, maka akan dicintai oleh Allah, bukan dibenci atau pun dihukum. Sebaliknya, manusia biasanya tidak mudah memaafkan begitu saja kesalahan orang lain, kecuali setelah diganti dengan hal yang sebanding.

3. Hadits ini mengandung sebuah kisah jenaka, tentang seseorang yang salah ucap karena terlalu bergembira. Dimana lidahnya keseleo dan terbalik mengucapkan kalimat syukur. Seharusnya dia mengucapkan: Ya Allah, Engkau tuhanku dan Aku hamba-Mu." Keseleo lidah itu menggambarkan kedahsyatan kebahagiaan orang itu. Dan Allah berbahagia lebih dari bahagianya orang tersebut, bila mendapati hamba-Nya yang bertaubat.