10
ALAT MUSIK TRADISIONAL Nama Alat Musik : Gambus Asal Daerah :Sumatera (Tanah melayu) Bentuk :Bentuknya yang unik seperti bentuk buah labu siam atau labu air Cara memainkan :dipetik Sejarah : Jenis :gambus tiga senar dan gambus yang mempunyai 12 senar. Jumlah senar biasanya terpulang pada yang memainkannya. Bahan :Gambus dibuat dari batang pohon dari jenis yang ringan seperti angsana (pterocarpus indicus) atau nibung (oncosperma tigillaria) Cara Pembuatan :Pohon ditebang, kemudian dipotong menurut ukuran yang telah tentukan. Selanjutnya pohon itu dilubangi di bagian tengahnya sehingga terbentuk seperti lubang yang dalam. Bagian ini dikenal sebagai bakal. Bakal diperhalus dengan menggunakan kertas pasir (amplas), sehingga terlihat bersih dan halus. Setelah itu, bakal diolesi dengan minyak kelapa agar mengkilat. Setelah diolesi, bakal kemudian dijemur.

Alat Musik Tradisional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Alat Musik Tradisional

ALAT MUSIK TRADISIONAL

Nama Alat Musik : Gambus

Asal Daerah : Sumatera (Tanah melayu)

Bentuk : Bentuknya yang unik seperti bentuk buah labu siam atau labu air

Cara memainkan : dipetik

Sejarah :

Jenis : gambus tiga senar dan gambus yang mempunyai 12 senar. Jumlah senar biasanya terpulang pada yang memainkannya.

Bahan : Gambus dibuat dari batang pohon dari jenis yang ringan seperti angsana (pterocarpus indicus) atau nibung (oncosperma tigillaria)

Cara Pembuatan : Pohon ditebang, kemudian dipotong menurut ukuran yang telah tentukan. Selanjutnya pohon itu dilubangi di bagian tengahnya sehingga terbentuk seperti lubang yang dalam. Bagian ini dikenal sebagai bakal.

Bakal diperhalus dengan menggunakan kertas pasir (amplas), sehingga terlihat bersih dan halus. Setelah itu, bakal diolesi dengan minyak kelapa agar mengkilat. Setelah diolesi, bakal kemudian dijemur. Proses ini dilakukan berulang-ulang sehingga benar-benar kering dan mengkilat seperti yang diinginkan oleh pembuat gambus. Bagian yang berlubang ditutupi dengan kulit binatang. Kulit yang digunakan adalah kulit biawak (varannus rudicollis), ular atau kulit ikan pari. Sebelum kulit binatang dilekatkan, kulit tersebut terlebih dahulu direndam untuk beberapa hari. Tujuannya untuk

Page 2: Alat Musik Tradisional

melunakkan dan memudahkan ketika dipaku. Kulit yang sudah direndam dipaku pada bakal menggunakan paku laduh (My).

Langkah seterusnya ialah memasang penyiput (My). Penyiput adalah tanduk yang ditancapkan di bagian pangkal-atas gambus. Pada sebuah gambus, terdapat empat buah penyiput yang berfungsi untuk menyamakan dan menegangkan senar gambus. Kemudian, senar dipasang dengan cara mengikat hujungnya pada bagian pangkal-atas dan menariknya ke bagian ujung-bawah gambus. Senar tersebut kemudian dipaku. Proses ini terus diulangi hingga semua senar terpasang. Untuk memudahkan pemain memetik senar gambus, sebuah tanduk kerbau digunakan sebagai penyendal atau lebih dikenal sebagai kuda-kuda gambus.

Setelah selesai meletakkan penyendal, pemain gambus dapat memainkannya. Memainkan gambus juga memerlukan cara dan tekniknya. Pemain dapat menggunakan jari atau menggunakan pementing. Biasanya pemain lebih suka memetik gambus dengan menggunakan pementing karena mereka dapat memainkan alat musik tersebut dalam waktu yang agak lama.

Page 3: Alat Musik Tradisional

ALAT MUSIK TRADISIONAL

Nama Alat Musik : GONG/ KATAMBUNG

Asal Daerah : KALIMANTAN TENGAH (Suku Banga Dayak)

Tahun : Berkembang di kalangan orang Dayak sebelum abad X Masehi.

Bentuk : Bentuknya yang unik seperti bentuk buah labu siam atau labu air

Fungsi : digunakan pada upacara yang berkaitan dengan upacara gawi belom (memotong pantan )) dan gawi matey. Pada upacara gawi belom, katambung digunakan untuk mengiringi penyambutan tamu). Sedangkan pada gawi matey, katambung ditabuh pada saat upacara tiwah (kematian), termasuk pada upacara balian ngarahang tulang (mengangkat tulang belulang), balian tantulak (penguburan), balian untung (upacara syukuran setelah penguburan maupun mengangkat tulang-belulang).

Cara memainkan : Teknik Menabuh Katambung

Agar katambung mengeluarkan bunyi yang indah, ada tekniknya, yaitu kulit membran dipukul dengan jari-jari tangan kanan, sementara tangan kiri memegang badan katambung atau diletakkan di atas pelimping dengan dengan posisi jari-jarinya menjulur ke depan (menjuntai ke bawah permukaan kulit membran). Sedangkan, bagian tengah katambung cukup hanya dengan disanggah.

Page 4: Alat Musik Tradisional

Katambung biasanya dimainkan dalam bentuk kelompok yang beranggotakan 5--7 orang. Pemimpinnya, oleh masyarakat setempat, disebut “upu”.

Jenis : katambung dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu: (1) katambung untuk orang dewasa dan (2) katambung untuk anak-anak. Katambung yang pertama (terbuat dari kayu) umumnya berukuran panjang lebih kurang 70 sampai 75 cm dengan garis tengah (tempat melekatkan kulit membran) antara 15--18 cm. Sedangkan, katambung yang kedua (terbuat dari bambu) umumnya berukuran panjang sekitar 40--60 cm. Katambang ini garis tengahnya bergantung pada diameter luas ruas bambu yang dipakai.

Bahan : rotan, kayu, bambu, kulit, dempul, baji, dan penyang. Rotan yang diambil adalah rotan yang sudah tua. Rotan itu dipotong sepanjang 4 meter dari pangkalnya. Kemudian, dijemur sampai kering, lalu dianyam. Anyaman ini, dalam sebuah katambung, ditujukan untuk bagian-bagian tertentu yang disebut: tambut, saluang sarak, dan pelimping.

Cara Pembuatan : Pembuatan katambung diawali dengan pelingkaran rotan. Dalam hal ini rotan yang sudah kering dibentuk menyerupai silinder. Salah satu ujungnya dibuat lekukan yang cukup dalam lalu dilicinkan dengan menggunakan beliung. Lalu, diteruskan dengan pembuatan ornamen. Caranya, mata beliung disilangkan pada lekukan, kemudian badan katambung diukir dengan menggunakan pahat dan langgei. Selanjutnya, bagian tengah badan katambung dibuat lubang lebar untuk ruang resonansi. Setelah lubang resonansi terbentuk, diperluas dengan menggunakan ampelas. Selanjutnya, badan katambung diukir dengan pahat dan diberi warna: kuning (campuran kunyit dengan kapur sirih), hitam (campuran jelaga dengan minyak kelapa), dan putih (campuran air dengan kapur sirih). Setelah selesai, dilanjutkan dengan pemasangan kulit selaput getar yang dibentuk menyerupai lingkaran yang telah diberi beberapa lubang pada beberapa bagian pinggirnya. Pada lubang tersebut dipasang rotan tambit yang terbuat dari belahan rotan yang agak besar. Anyaman tambit ini disebut anyaman pelimping. Lebih kurang satu jengkal dari mulut katambung, dianyam helai-helai rotan yang membentuk anyaman saluang sarak yang dibentuk sedemikian rupa dengan memasukkan baji yang berfungsi untuk mengencangkannya dan sekaligus mengencangkan kulit selaput getar. Anyaman

Page 5: Alat Musik Tradisional

saluang sarak ini biasanya menggunakan rotan irit yang halus. Baji-baji pengencang ini biasanya terbuat dari kayu keras seperti kayu ulin atau tanduk.

Untuk mengatur panjang-pendeknya getaran pada kulit membran, dipasang biji-biji dempul (sebesar telur cecak) yang berbentuk kelerang-kelereng kecil. Dempul tersebut dipasang melingkari sebuah titik yang dianggap sebagai pusatnya. Cara merekatkannya pada kulit membran cukup dengan menekannya. Setelah kulit terpasang pada tempatnya dan telah dikencangkan dengan tambit dan baji, maka pembuatan katambung pun selesai. Selanjutnya, tinggal menambah sifat magisnya yakni dengan menggantungkan penyang-penyang pada saluang sarak.

Page 6: Alat Musik Tradisional

ALAT MUSIK TRADISIONAL

Nama Alat Musik : TIFA

Asal Daerah : PAPUA

Tahun : Berkembang di kalangan orang Dayak sebelum abad X Masehi.

Bentuk : Mirip kendang

Fungsi : Tifa biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, seperti Tarian perang, Tarian tradisional asmat,dan Tarian gatsi. rian ini biasanya digunakan pada acara-acara tertentu seperti upacara-upacara adat maupun acara-acara penting lainnya.

Cara memainkan : dipukul

Jenis : Ada beberapa macam jenis alat musik Tifa seperti Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas.

Bahan : rotan, kayu, bambu, kulit, dempul, baji, dan penyang. Rotan yang diambil adalah rotan yang sudah tua. Rotan itu dipotong sepanjang 4 meter dari pangkalnya. Kemudian, dijemur sampai kering, lalu dianyam. Anyaman ini, dalam sebuah katambung, ditujukan untuk bagian-bagian tertentu yang disebut: tambut, saluang sarak, dan pelimping.

Cara Pembuatan : ASAL USUL ALAT MUSIK TIFA

Page 7: Alat Musik Tradisional

Asal usul alat musik tifa Tifa adalah alat musik pukul. Alat musik tifa berasal dari daerah maluku dan papua, Tifa mirip seperti gendang cara dimainkan adalah dengan dipukul. Terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. bentuknyapun biasanya dibuat dengan ukiran. tiap suku di maluku dan papuamemiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing.

Tifa biasanya dimainkan unt

.

Page 8: Alat Musik Tradisional