9
Adikku Cantik dan Nikmat Sekali Pagi itu sampai gue berangkat ke kantor, gue tidak melihat adik keluar dari kamarnya. Sehingga pada malamnya, ketika pulang kantor dan juga tidak melihat adik di ruang tamu, ruang makan ataupun ruang TV, gue berpikir, lenyap sudah rencana-rencana jahat yang ada di otak yang akan dilakukan terhadap adik gue itu. Sehingga akhirnya, malam itu gue pergi tidur agak cepat dari biasanya. Tapi disitulah letak misterinya dosa: antara sadar dan tidak sadar, gue mendengar ada suara yang membangunkan gue dari tidur ditengah malam. Ketika gue membuka mata, adik gue sudah didepan gue sambil memohon:”Ka, temenin aku tidur donk…hujan keras dan petir, bikin aku ketakutan…” dan memang benar, diluar terdengar hujan keras, tapi tidak terdengar petirnya. Entah kenapa, yang ada dipikiran gue saat itu adalah, apakah kakak gue harus mengetahui gue tidur menemani adik tiri kita malam itu. Mungkin karena memang ada apa-apanya, gue takut kalau kakak gue tahu kejadian ini. Tentu saja gue dengan senang hati akan menemani dia tidur tapi kakak gue tidak boleh mengetahuinya. Jadi yang gue lakukan adalah, suruh dia pergi kekamarnya duluan dan berjanji akan menyusul. Gue takut kalau nanti terdengar berisik kalau kita berdua berjalan bersama-sama. Mungkin sekitar setengah jam baru kemudian gue menyusul kekamarnya, dan tentu saja kali ini kamar tersebut tidak terkunci. Gue melihat dalam kegelapan adik gue tidak bereaksi dengan kedatangan gue ini, mungkin dia sudah kembali tertidur pulas atau mungkin, justru pura-pura tidur. Gue langsung mengambil posisi berbaring disebelahnya dan tentu saja kembali jantung berdegup dengan keras (saat ini saja ketika sedang kembali menuliskan pengalaman ini, jantung gue berdebar-debar, karena seakan-akan kejadian itu masih ada didepan mata) ketika rebah tidur disampingnya. Gue sempat memejamkan mata tetapi itu hanya terjadi sebentar saja. Debaran jantung membuat gue tidak bisa menutup mata lama-lama. Dipikiran saat itu adalah, gilaaaaa….sekarang tidur disamping gue adalah wanita yang sudah menjadi korban pelampiasan seks yang tidak direncanakan dan selama ini gue sudah sangat bersyukur menikmati hanya dengan tangan gue yang meraba-raba bagian tubuhnya. Disamping gue tidur wanita yang tadi malam gue punya rencana untuk mengajaknya berpetualang seks lebih jauh lagi tapi sepertinya waktu tidak berpihak padaku. Disamping gue telah berbaring, adik tiri gue sendiri. Perlahan gue mulai berganti posisi tidur dengan gaya menyamping sementara hujan masih terdengar dengan kerasnya, tetapi tetap belum terdengar suara petir seperti yang dikatakan adikku ini. Gue melihat adikku ini hanya bahunya saja karena memang inilah gaya tidurnya. Masih jelas diingatan gue, adik gue ini suka tidur dengan kaos dan short. Itulah yang membuatnya tidak menggairahkan dan seksi karena tidak ada sesuatu yang tersingkap. Kalau saja dia memakai daster, pasti akan seksi banget melihatnya dia tidur. Tapi semua itu tidak membuat pikiran kotor dari kemarin, luruh dengan sendirinya. Bisa satu ranjang dengan seorang wanita, siapapun itu orangnya, adalah anugrah dan menimbulkan

Adikku Cantik Dan Nikmat Sekali

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Adikku Cantik Dan Nikmat Sekali

Adikku Cantik dan Nikmat Sekali

Pagi itu sampai gue berangkat ke kantor, gue tidak

melihat adik keluar dari kamarnya. Sehingga pada

malamnya, ketika pulang kantor dan juga tidak melihat

adik di ruang tamu, ruang makan ataupun ruang TV,

gue berpikir, lenyap sudah rencana-rencana jahat yang

ada di otak yang akan dilakukan terhadap adik gue itu.

Sehingga akhirnya, malam itu gue pergi tidur agak

cepat dari biasanya. Tapi disitulah letak misterinya

dosa: antara sadar dan tidak sadar, gue mendengar ada

suara yang membangunkan gue dari tidur ditengah

malam.

Ketika gue membuka mata, adik gue sudah didepan

gue sambil memohon:”Ka, temenin aku tidur

donk…hujan keras dan petir, bikin aku ketakutan…”

dan memang benar, diluar terdengar hujan keras, tapi

tidak terdengar petirnya. Entah kenapa, yang ada

dipikiran gue saat itu adalah, apakah kakak gue harus

mengetahui gue tidur menemani adik tiri kita malam itu.

Mungkin karena memang ada apa-apanya, gue takut kalau kakak gue tahu kejadian ini. Tentu

saja gue dengan senang hati akan menemani dia tidur tapi kakak gue tidak boleh

mengetahuinya.

Jadi yang gue lakukan adalah, suruh dia pergi kekamarnya duluan dan berjanji akan

menyusul. Gue takut kalau nanti terdengar berisik kalau kita berdua berjalan bersama-sama.

Mungkin sekitar setengah jam baru kemudian gue menyusul kekamarnya, dan tentu saja kali

ini kamar tersebut tidak terkunci. Gue melihat dalam kegelapan adik gue tidak bereaksi

dengan kedatangan gue ini, mungkin dia sudah kembali tertidur pulas atau mungkin, justru

pura-pura tidur.

Gue langsung mengambil posisi berbaring disebelahnya dan tentu saja kembali jantung

berdegup dengan keras (saat ini saja ketika sedang kembali menuliskan pengalaman ini,

jantung gue berdebar-debar, karena seakan-akan kejadian itu masih ada didepan mata) ketika

rebah tidur disampingnya.

Gue sempat memejamkan mata tetapi itu hanya terjadi sebentar saja. Debaran jantung

membuat gue tidak bisa menutup mata lama-lama. Dipikiran saat itu adalah,

gilaaaaa….sekarang tidur disamping gue adalah wanita yang sudah menjadi korban

pelampiasan seks yang tidak direncanakan dan selama ini gue sudah sangat bersyukur

menikmati hanya dengan tangan gue yang meraba-raba bagian tubuhnya.

Disamping gue tidur wanita yang tadi malam gue punya rencana untuk mengajaknya

berpetualang seks lebih jauh lagi tapi sepertinya waktu tidak berpihak padaku. Disamping

gue telah berbaring, adik tiri gue sendiri.

Perlahan gue mulai berganti posisi tidur dengan gaya menyamping sementara hujan masih

terdengar dengan kerasnya, tetapi tetap belum terdengar suara petir seperti yang dikatakan

adikku ini.

Gue melihat adikku ini hanya bahunya saja karena memang inilah gaya tidurnya. Masih jelas

diingatan gue, adik gue ini suka tidur dengan kaos dan short. Itulah yang membuatnya tidak

menggairahkan dan seksi karena tidak ada sesuatu yang tersingkap. Kalau saja dia memakai

daster, pasti akan seksi banget melihatnya dia tidur.

Tapi semua itu tidak membuat pikiran kotor dari kemarin, luruh dengan sendirinya. Bisa satu

ranjang dengan seorang wanita, siapapun itu orangnya, adalah anugrah dan menimbulkan

Page 2: Adikku Cantik Dan Nikmat Sekali

sensasi.

Tapi cukup waktu lama untuk mengambil keputusan agar merapat mendekat kepada

tubuhnya. Karena hal ini tetap harus diperhitungkan. Kalau pagi hari menyentuhnya itu

karena ada alasan ritual memegang telinga pada awalnya tetapi pada malam ini, apa

alasannya untuk menyentuhnya? Tetapi otak ini berlogika, tidak mungkin dia tidak tahu apa

resikonya mengajak kakak tirinya ini tidur satu ranjang sepanjang malam ini kalau dia tidak

mempertimbangkan apa yang sudah terjadi pada hari-hari sebelumnya.

Seharusnya, dia pasti sudah mengambil resiko dengan apa yang akan dibuat oleh kakaknya

pada malam ini. Mungkin dia berpikir, lebih takut kepada setan ditengah malam ini daripada

takut kepada kakak tirinya yang sudah jelas-jelas memiliki nafsu birahi kepada adiknya

sendiri.

Dimulailah per jalanan yang menegangkan malam itu. Pertama, gue hanya menyentuh

pinggangnya dengan tangan tanpa melakukan gerakan apa-apa. Ini hanya mau menguji,

apakah dia mau menolak atau hanya berdiam saja. Sumpah, jantung gue memompa dengan

keras karena harus mengalirkan darah dengan cepat ke penis yang mulai ereksi dan otak yang

mulai tegang.

Untuk sekian lama dia hanya berdiam diri saja. Apakah memang benar-benar sudah tertidur,

atau pura-pura tidak perduli dengan tangan yang ada dipinggangnya? Ini membuat gue

semakin tegang karena sudah akan menambah sentuhan ke jenjang yang lebih tinggi. Kali ini

tangan gue mulai memegang lengan tangannya dan merapatkan tubuh semakin dekat.

Kemudian mulai memberikan kecupan ringan dibagian punggungnya yang terilindung oleh

kaos yang digunakannya. Tidak ada reaksi untuk sekian saat. Dan itu semakin membuat gue

berani untuk melakukan hal lainnya.

Jemari tangan sekarang mulai turun kebawah dan mengelus paha sampingnya sambil mulai

meremas pantatnya, sesuatu yang belum pernah gue lakukan sebelumnya. Terus kecupan-

kecupan singkat dilayangkan dibagian punggungnya sambil tangan terus menggerayangi

bagian pahanya. Sesudah dirasa cukup waktunya, akhirnya gue menarik pelan tubuhnya yang

menyamping itu agar menjadi posisi terlentang.

Gue menghindari untuk melihat wajahnya secara langsung meskipun kamar dalam keadaan

gelap jadi yang gue lakukan adalah langsung membenamkan kepala kebagian bawah

tubuhnya, tepatnya dibagian paha kebawah, sembari terus memberikan kecupan-kecupan

kering (maksudnya tidak pake lidah ciumnya) sudah pasti dia kegelian karenanya tapi gue

masih tidak pasti apakah dia kegelian dalam tidurnya atau memang sudah terjaga dari tadi.

Itu tidak penting untuk mengetahuinya, yang penting adalah sejauh ini adik gue tidak

mengadakan penolakan terhadap aksi gue itu. Dan selanjutnya gue sudah mulai berani

merangsek kebagian atas. Gue tetap menciumi seluruh bagian tubuhnya yang tertutup short

dan kaos.

Tapi ciuman itu tidak mengurangi sensasi yang gue rasakan dan tentunya yang dirasakan

olehnya. Apalagi ketika gue sudah tiba dibagian payudaranya, gue menggigit dengan pelan,

meski tertutup kaos dan bra, tapi dia bisa merasakan sentuhan kecil ini karena sementara

tangan gue juga menelusuri bagian selangkangannya dengan jemari gue ini.

Ada suatu saat ketika gue menekan shortnya dibagian yang gue rasa itu adalah posisi

vaginanya berada, dan yang terjadi adalah, desahan pelan yang membuat gue semakin berani.

Tapi tetap gue belum bertatapan langsung dengan matanya karena gue sibuk membenamkan

kepala gue diantara dua payudaranya. Gue tetap takut untuk melihat dia secara langsung.

Badan gue ini saja masih belum berani untuk menindihnya seperti pagi-pagi sebelumnya.

Gue bener-bener mau semua berlangsung dengan lembut dan menggairahkan dirinya untuk

menikmati sentuhan selanjutnya.

Dan setelah berlangsung cukup lama foreplay tersebut, gue mulai menaikkan kepala gue

untuk langsung pergi kearah lehernya. Tetap gue hanya melihat secara sejenak bagaimana

Page 3: Adikku Cantik Dan Nikmat Sekali

adik gue memeramkan matanya dan gue menikmati hal tersebut, karena kita berdua seakan-

akan secara tidak langsung mengatakan: ini bukan hubungan adik dan kakak.

Ini bukan hubungan terlarang. Ini hubungan yang saling memberi kenikmatan satu kepada

yang lainnya. Dimulailah penjelajahan terhadap lehernya. Dia menggelinjang setiap gue

mengecup dia dengan kecupan basah (ini baru pake lidah gue) dan sementara tangan gue

tetap menjelajah bagian tubuh lainnya, karena sekarang sudah naik ke payudaranya (gue

menghindari menekan terlalu lama bagian vaginanya karena takut nanti dia sudah kehilangan

sensivitasnya).

Tentu saja tangan gue tidak mau berlama-lama dipisahkan dengan kaos dan bra, sehingga

jemari langsung menyelusup masuk ke bagian dalam kaosnya (dan gue menghindari tergesa-

gesa untuk membuka kaosnya, sampai merasa yakin banget dia sudah terlena dengan

sentuhan gue) jemari gue langsung mengangkat keatas bra dan langsung meremas

payudaranya dengan lembut sementara bibir sudah mulai naik kebagian bibir adik gue.

Sebelumnya gue tidak pernah mencium adik gue ini tetapi kali ini, ketika nafsu setan semakin

membahana, tidak sempurna kalau gue tidak mulai melumat bibir dan lidah yang ada

didalamnya.

Tentu saja gue memulai dengan mencium pipinya, terkadang tiba-tiba turun ke leher, ke

dagunya dan kemudian ke bagian bawah telinganya lalu baru ke bibirnya. Dan adik gue tetap

dalam keadaaan tertutup mata sembari sesekali mendengar desahannya yang membuat gue

semakin birahi. Tiba untuk sekarang mengeksplorasi bagian bibirnya: dengan tangan gue

pegang pipinya dan mulai mencium bibirnya, merangsek masuk lidah gue untuk menyentuh

bibirnya tetapi entah kenapa dia tidak membiarkan bibirnya terbuka.

Tidak kehilangan akal, tangan gue berpindah kearah bagian short bawahnya dan menekan

bagian vaginanya dengan lembut. Ketika dia mengerang dengan sentuhan tersebut, baru

kemudian gue melihat ada celah bibirnya yang terbuka dan langsung gue masukkan lidah gue

kedalamnya. Sungguh, adik gue ini belum pengalaman untuk berciuman.

Bayangkan dia hanya membuka bibirnya tetapi giginya tetap tertutup dengan rapat sehingga

gue tidak bisa untuk menjangkau lidahnya. Ini membuat gue semakin gemas dan penasaran,

sehiingga akhirnya kalau tadi gue dalam keadaan disamping tubuhnya sekarang gue

meletakkan tubuh gue keatas tubuhnya dan mencari posisi yang pas untuk meletakkan posisi

penis gue yang mengeras itu agar bisa diletakkan diatas vaginanya.

Gue gerakkan pahanya agar sedikit terbuka sehingga selangkangannya terbuka agak lebar dan

pada saat itulah posisi penis gue taruh tepat diatas vaginanya. Mungkin tidak tepat sekali, tapi

itu cukup untuk membuat adik gue semakin bergairah dengan sentuhan gesekkan penis gue

disekitar vaginanya.

Dan itulah kesempatan ketika gue membisikkan kata:”Buka mulut kamu ‘de…” antara sadar

dan tidak dia melakukannya, maka lengkaplah sudah lidah gue mengulum lidahnya dengan

leluasa.

Kadang menggigit bibirnya dengan lembut, kadang menari-narikan lidah itu kebagian dalam

mulutnya, mengulum lidahnya, dan juga sembari penis dibawah tetap digesek-gesekan

dengan irama tertentu yang membuat bukan hanya dia mengerang tetapi gue juga dibuatnya

mabuk kepayang. Tetapi permainan belum lagi dimulai, ini semua baru pemanasan. Karena

ketika gue melihat adik gue mulai terbang dengan serangan atas dan bawah, mulai gue

menarik kaosnya pelan-pelan keatas untuk membukanya.

Tidak sulit untuk melakukan semua itu kalau wanita sudah hampir setengah sadar dibuat

seperti ini. Malahan dengan jelas tangannya turut membantu untuk membuka kaosnya. Itulah

yang membuat gue bertambah berani. Pokoknya, yang terjadi, terjadilah. Ditengah malam

yang gelap dengan suasana hujan yang turun, kegairahan gue semakin menjadi-jadi.

Gelapnya malam tidak dapat menyembunyikan putihnya tubuh dari adik gue ini, meski bra

masih melekat diatas payudaranya. Gue mulai menciumi sekujur tubuhnya meski bra menjadi

Page 4: Adikku Cantik Dan Nikmat Sekali

penghalang gue untuk menjilat putingnya.

Desahan dan desahan terdengar tidak putusnya dan saat itulah yang tepat untuk melucuti

branya yang terkancing di bagian punggungnya dan mencampakkannya dibawah ranjang.

Ohhh… ketika bagian tubuh atas telah dilucuti, hanya tinggal menunggu waktu untuk bisa

melepaskan semua penutup tubuhnya. Dan langkah pertama adalah melucuti kaos gue sendiri

dengan cepat dan segera merapatkan tubuh gue ke atas tubuhnya.

Biar dia merasakan sensasi kulit kita yang bertemu satu dengan yang lainnya. Sementara gue

dengan perlahan tanpa disadarinya sudah juga membuka bagian celana gue beserta cd-nya

sekaligus. Dalam keadaan telanjang bugil, nafsu untuk menggauli adik sendiri semakin

menjadi-jadi.

Bayangkan, hanya dengan menjilat putingnya, lalu tiba-tiba naik ke bibirnya, sementara

tangan langsung meremas-remas payudaranya, desahan kecilnya, lama kelamaan menjadi

keras dan mirip seperti sebuah erangan merintih.

Kencan dengan tidak menggunakan suara memang tidak mengenakkan tapi gue memang

sudah memasang taktik untuk tidak menggunakan suara supaya dia tidak mendengar suara

kakaknya dan membangunkan dia dari ketidaksadarannya itu bahwa dia sedang digarap oleh

kakaknya sendiri. Yang gue lakukan hanya membalas erangannya dengan erangan gue sendiri

supaya dia juga terangsang mendengar suara gue yang merintih-rintih kenikmatan.

Tiba saatnya ketika gue harus mengerahkan daya upaya agar bisa melucuti short dan cd yang

dikenakan oleh adik gue ini. Ini bukan pekerjaan sulit (gue sudah sering melakukannya pada

wanita-wanita lain sebelumnya) gue hanya cukup dengan sabar membuat dia menggelinjang

kenikmatan dengan sentuhan gue dan saatnya tiba ketika gue tidak langsung membuka

celananya tetapi justru menyelusupkan jemari gue masuk kedalam cd-nya.

Gue hanya meletakkan jari gue diatas cdnya dan merasa pasti diatas vaginanya gue menekan

dengan lembut, yang terjadi sungguh sangat diharapkan, adik gue langsung memegang

tangan gue dan menahannya disana. Ini adalah sinyal positif: saatnya untuk segera membuka

shortnya.

Dan itu gue lakukan dengan mudah sekali, karena adik gue juga dengan cepat turut

membantu membuka celana yang dikenakannya. Tetapi gue tetap tidak mau terburu-buru

untuk membuka cd-nya. Melihat adik gue sudah telanjang, dengan kemulusan yang tidak

terkata, itu sudah sangat menggairahkan buat gue. Tapi gue akan membuat bagaimana supaya

dia juga menginginkan permainan malam itu. Maka langkah selanjutnya adalah, gue menaruh

tubuh gue diatasnya dengan terlebih dulu melebarkan selangkangannya, dan menjepitkan

penis gue diantara kedua pahanya dengan vagina yang masih terbungkus dengan cd yang

dikenakannya.

Lalu kembali tangan gue menyusuri seluruh tubuhnya yang sudah nyaris telanjang sembari

mulut gue kembali menciumi leher, bawah telinga, bibir dan kemudian mengulum putingnya

yang mulai mengeras tetapi yang sebetulnya membuat dia terlena adalah karena pada saat

bersamaan, dibagian bawah selangkangannya, penis gue naik turun diatas permukaan cd-nya

yang menutupi vaginanya.

Gue terus menggesek-gesek penis gue naik turun diantara selangkangannya, sambil

mendengar desahan nafsu yang tertahan dari adik gue. Tapi sekian menit gue tunggu, dia

tidak juga menurunkan tangannya kebawah untuk menekan badan gue lebih dalam dan itu

bisa saja terjadi karena dia masih sungkan sebagai adik yang meminta jatah kepada kakaknya

walaupun dia sudah sangat menginginkannya.

Maka yang gue lakukan supaya permainan ini menjadi lebih menarik adalah, gue turunkan

setengah posisi cd yang dikenakannya dan memasukkan penis gue kedalamnya. Gue sangat

mengetahui bahwa itu tidak akan menembus vaginanya, karena posisinya tidak sangat tepat,

tapi memang itu gue sengaja supaya dia merasakan nikmat yang setengah saja dan

Page 5: Adikku Cantik Dan Nikmat Sekali

membuatnya penasaran untuk merasakan lebih jauh lagi.

Dan taktik itu berhasil dengan suksesnya. Setelah gue menggesek-gesekkan penis gue

diantara jembut tipisnya, dia mulai merintih dengan menggoncang-goncangkan tubuhnya

secara perlahan, ke kiri kekanan dan berputar-putar. Sangat erotis! Tidak pernah

terbayangkan, adik gue yang masih kelas 1 SMU melakukan hal ini.

Seks itu memang naluri. Tidak perlu diajarkan sebelumnya tetapi ketika gairah itu muncul,

maka orang bisa melakukan sesuatu yang mungkin tidak pernah direncanakan sebelumnya.

Dan goyangan dia semakin membuat gue belingsatan, terlebih ketika merasakan ada cairan-

cairan disekitar jembutnya itu.

Tentu saja dia menggoyang karena dia sedang mencari posisi yang pas agar penis gue bisa

masuk kedalam vaginanya. Itu naluri untuk mencari kenikmatan yang lebih! Tapi tidak akan

pernah bisa masuk penis gue kedalamnya kalau cd-nya belum terbuka semuanya.

Dan memang rencana gue adalah, ketika gue membuka sebagian dari cd-nya, gue mau dia

yang melakukan pekerjaan sisanya. Gue mau membuat dia merasakan bahwa dia juga

menginginkan kejadian malam itu. Dan memang itulah yang terjadi kemudian.

Dengan reflex yang cepat karena mungkin setelah sekian lama bergoyang dan menggelinjang

tetapi belum merasakan penis gue masuk kedalam vaginanya, tiba-tiba saja dia memelorotkan

celana dalamnya kebawah dan langsung menekan pantat gue dari belakang dengan kedua

tangannya. Sabar…kembali gue harus bersabar…! Gue yakin meskipun terlihat sudah mulai

liar adik gue ini tapi sesungguhnya gue percaya dia masih perawan.

Gue pasti adalah orang pertama yang akan memerawani dia malam itu tapi gue mau

melakukan semua itu dengan lembut dan berkesan. Dan tidak grasak grusuk seperti maunya.

Gue tidak mau dia trauma dengan kejadian pertama. Oleh karenanya, gue tetap menahan

pantat gue untuk tidak terdorong dengan tekanan tangannya yang keras.

Dia tentu saja belum berpengalaman sehingga tidak mengetahui apa yang akan terjadi kalau

gue langsung mencobloskan penis gue kedalam vaginanya. Yang gue butuhkan adalah

kesabaran dan kelembutan dalam bercinta. Dan caranya adalah gue membisikkan

kalimat:”Sabar ya, ‘de…” Kalimat pertama yang terdengar dari gue sekali lagi, selain suara

erangan-erangan sebelumnya.

Gue ingin memastikan bahwa dia sudah basah, bahkan becek dengan cairan pelumas disekitar

vaginanya. Ini adalah pengalaman pertamanya. Dan gue harus meyakininya bahwa malam

pertama ini akan sungguh sangat berkesan dengan kenikmatan yang tak terkata.

Oleh karenanya, mulailah gue kembali menggesekkan penis gue diatas permukaan vaginanya,

sambil sesekali mencoba untuk memasukkan penis gue dengan lembut. Yang terjadi adalah,

dia mengerang kesakitan, dan itu pertanda bahaya.

Karena kalau sampai dia merasakan sakit lebih besar daripada nikmatnya, maka otomatis,

cairan pelumasnya akan berhenti keluar dan akan menyebabkan vagina yang kering dan susah

untuk dimasuki. Jadi yang gue kerjakan adalah mengeluarkan segenap kemampuan untuk

terus membuatnya terangsang dengan lidah, tangan dan penis yang menjelajahi seluruh

tubuhnya.

Semakin dia terangsang, semakin basah dan becek disekitar vaginanya, dan itulah saat yang

tepat untuk sekali-sekali menghunjamkan penis gue kedalam vaginanya.

Pertama-pertamanya agak sulit untuk menembus keperawanan dari adik gue ini tetapi dengan

kesabaran gue melakukan semua ini dengan segenap hati. Seperti misalnya, kalau gue anggap

perlu, gue turunkan kepala gue kedaerah selangkangannya dan kemudian tanpa ragu menjilat

vaginanya.

Jujur, gue sebetulnya jijik melakukan hal ini tapi demi membuat agar dia terus terangsang,

dengan senang hati gue melakukan pengorbanan ini. Cukup lama untuk bisa menembus hutan

belantara keperawanan adik gue ini, tetapi dengan rangsangan bertubi-tubi yang sudah

dipersiapkan, yang mulanya masih didepan, sekarang perlahan-lahan ****** gue sudah mulai

Page 6: Adikku Cantik Dan Nikmat Sekali

menancap masuk kedalam.

Dan nikmat yang gue rasakan bukan karena penis yang sudah menembus vaginanya tetapi

justru karena erangannya yang merintih dan gelinjangan tubuhnya yang erotis. Dari

pengalaman sudah diketahui bahwa tidak pernah penis bisa menikmati vagina dengan

indahnya pada pertemuan pertama.

Yang penting, selama hantaman penis ke vagina adik gue itu tidak membuatnya sakit yang

parah sehingga membuatnya trauma untuk bersenggama lagi, bagi gue itu sudah cukup

berhasil. Dan malam itu berakhir dengan tumpahan sperma gue disekitar perutnya tanpa

merasakan kenikmatan yang dahsyat seperti kalau gue bersetubuh dengan wanita lainnya

yang berpengalaman.

Ada yang aneh ketika gue harus mengakhiri permainan malam itu. Gue merasa aneh harus

menyeka sperma diatas tubuhnya dengan kaos gue dan harus membisikkan:”Pake bajumu ya

‘de…” dan kemudian gue dengan berjinjit keluar dari kamarnya malam itu dengan perasaan

berdosa. Tapi dosa ternyata menyebar dengan cepat.

Besoknya, dengan sengaja gue tidak menjemput adik gue pulang walaupun sebetulnya ada

kesempatan. Gue tidak menginginkan bertemu dengan dia tapi tidak mengetahui apa yang

harus dibicarakan. Gua hanya mau bertemu dengan dia dengan menggunakan bahasa tubuh

saja.

Dan itu artinya, pada malam berikutnya, mumpung adik gue masih tidur sendiri, tunggu

hingga jam satu pagi, baru gue berani memberanikan diri untuk menyelinap ke kamarnya

dengan keyakinan, kali ini hanya pintu kamarlah yang menjadi tanda diantara kita berdua.

Kalau dia tidak menguncinya, itu berarti dia memang menginginkan kedatangan kakaknya di

tengah malam untuk mengulangi hal yang pasti dianggapnya luar biasa tadi malam. Tapi

kalau dia mengunci kamarnya, itu berarti, kejadian tadi malam hanyalah kecelakaan semata.

Tentu saja sangat menegangkan untuk mengetahui apakah pintu terbuka atau terkunci. Tetapi

yang pasti, ketegangan itu sudah sangat berkurang drastis karena gue sebelumnya malam itu

sudah bermasturbasi dengan suksesnya sebelum mengendap-endap menuju kamar adik gue.

Dan ketika gue membuka gagang pintu dan mendorongnya, ternyata pintu bergerak kedalam,

dan itu artinya…..jantung gue kini bergemuruh dengan hebat! Masih belum bisa menerima

kenyataan bahwa ternyata adik gue sengaja tidak mengunci pintu kamarnya yang artinya, dia

memang sedang menunggu kakaknya yang cabul ini masuk kedalam kamar dan akan

melanjutkan permainanan malam sebelumnya yang belum mendapatkan nikmatnya.

Mungkin karena terlalu lama menunggu, adik gue memang sepertinya benar-benar tertidur.

Ini terlihat dari posisi tidurnya yang terlentang. Dalam keadaan seperti ini, gue tidak mau

membuang-buang waktu lagi. Gue yakin sekarang bukan saatnya lagi untuk foreplay dengan

durasi yang lama. Gue dengan polosnya langsung membuka seluruh baju gue dan celana

beserta cd-nya.

Gue merasa yakin, kali ini adalah permainan seks yang memang bergayung sambut. Jangan

membuang waktu lama untuk hal-hal yang sudah dilakukan tadi malam. Sekarang hanya

melanjutkan saja apa yang telah terjadi pada malam sebelumnya. Yang dilakukan adalah,

dengan tubuh telanjang, langsung tidur disamping adik gue dan langsung pelan-pelan

menurunkan shortnya. Ada sedikit pergerakan darinya, tetapi seperti antara sadar dan tidak

sadar.

Setelah shortnya dilucuti, jemari gue menekan bagian vagina yang ditutupi cd-nya. Ada

sedikit gerekan menggelinjang. Dan kini tiba saatnya untuk untuk menciumi lehernya yang

tak terlindung sembari naik perlahan kearah bibirnya. Tidak ada perlawanan. Malah

sepertinya ketika bibir gue tiba di bibirnya, dia sudah membuka bibirnya dengan otomatis

menjulurkan lidahnya. Tunggu apa lagi.

Page 7: Adikku Cantik Dan Nikmat Sekali

Langsung melumat bibirnya sembari tangan kembali meremas payudaranya yang tertutup

kaos. Tidak sabar lagi, gue langsung menindih tubuhnya dengan tubuhku dan seperti biasanya

meletakkan posisi penis tepat diatas vaginanya sambil menggesekkannya meski tertutup cd-

nya. Gue suka dengan gaya yang bikin penasaran ini.

Karena kemudian adik gue akan mulai menggoyangkan dengan pelan tubuhnya dan tanpa

membuang waktu gue langsung membuka kaos dan bra-nya. Gue sudah telanjang bulat dari

pertamanya tapi dia masih tersisa cd dan tugas gue selanjutnya adalah memastikan bahwa dia

akan benar-benar basah hingga becek sehingga penelusuran lubang vagina oleh penis gue

akan berjalan lebih nikmat dari pada malam sebelumnya.

Dan seperti taktik gue sebelumnya, gue tidak akan pernah mau membuka cd wanita sebelum

dia memang menginginkan untuk dilucuti, bahkan lebih bagus lagi kalau dia sendiri yang

melucuti.

Jadi yang gue lakukan adalah menggerayangi tubuhnya dengan lidah basah sembari tangan

terus meremas-remas payudaranya. Memastikan bahwa kedua puting payudaranya menjadi

keras adalah pekerjaan susah. Padahal menurut pengalaman, disitulah letak seorang wanita

benar-benar birahi. Terkadang kita sentuh bagian kiri, mengeras tapi bagian kanannya tidak

dan begitu sebaliknya.

Gue tidak mau menggarap seorang wanita sebelum dia betul-betul menginginkannya. Dan

ketika semua sudah berjalan dengan sesuai rencana. Maka gue membisikkan kalimat:”Kita

harus pindah ke lantai, ‘de…” Sebetulnya ini adalah permintaan yang beresiko, karena alam

bawah sadarnya kembali terjaga sehingga dia bisa saja menolak pindah. Tapi gue memang

benar-benar sudah memperhitungkan segala sesuatu dengan cermat.

Gue tidak mau lagi hebat-hebatnya bergoyang dan terganggu oleh karena bunyi derit tempat

tidur yang bisa membangunkan kakak dan keponakan gue. Langsung gue melemparkan

selimut dan bantal kebawah lantai dan menariknya turun kebawah.

Dia hanya menurut saja dan itu adalah anugrah. Sehingga dengan beralaskan selimut saja,

walaupun kerasnya lantai tidak mengurangi semangat kita berdua untuk memulai petualangan

yang lebih hebat dari sebelumnya. Dan itulah yang terjadi: gue langsung kembali mencium

bibir dan melumat lidahnya.

Menindihnya dengan tubuh gue yang langsung menyelipkan ****** diantara kedua pahanya.

Menggesekkannya dengan lembut sembari tangan memainkan payudara beserta putingnya.

Dalam hati gue bersyukur juga, menikmati tubuh mulus adik gue ini seperti suatu mukjizat.

Mana pernah ada pengalaman bisa mengadakan hubungan seks dengan keluarga sendiri,

meskipun itu hanyalah adik tiri. Sepertinya takut dosa sudah tidak ada lagi. Yang ada

hanyalah nafsu yang membara untuk menggarap tubuhnya ini dengan tekad untuk

memberikannya kepuasan yang tidak terkira.

Mungkin karena sebelumnya sudah masturbasi, sehingga permainan gue agak sedikit lembut

dan penis berdiri tidak begitu kencang. Dan ini sangat menguntungkan gue karena gue jadi

bisa mengendalikan permainan. Yang terjadi adalah, adik gue memburu dengan sedikit malu-

malu sementara gue seperti berkesan jual mahal.

Tapi sampai kapan ini akan bertahan? Ketika tiba saatnya ketika gue mulai melucuti perlahan

cd adik gue ini kebawah, nafsu birahi gue seakan tiba-tiba muncul. Entah kenapa gue

bertindak liar dengan menarik cd itu dengan gigi gue kebawah dan kemudian langsung

mengarahkan lidah gue kearah vagina adik gue.

Gue hanya menciumnya sesaat, karena memang bukan ciri gue untuk menjilat vagina wanita,

gue hanya mau memastikan bahwa vaginanya cukup pelumas untuk segera ditancapkan penis

gue kedalamnya. Tapi itulah gue, selalu membuat wanita penasaran.

Gue tetap hanya menyenderkan penis gue keatas vaginanya tanpa bermaksud

memasukkannya sementara gue pura-pura sibuk untuk mengulum bibir dan lidahnya sambil

mendekap tubuhnya dengan kedua tangan gue.

Page 8: Adikku Cantik Dan Nikmat Sekali

Justru adik guelah yang sibuk menggoyangkan tubuhnya supaya ****** gue bisa menghujam

kemaluannya. Dan gue tidak membiarkan dia berlama-lama melakukan itu karena gue

kemudian berbisik kepadanya:”Kamu mau ‘de..” dengan tenangnya gue bertanya. Seperti

tersekat ditenggorakan jawabannya:”Terserah kakak…”

Inilah saatnya gue menunjukkan kepada adik tirinya, siapa gue sebenarnya. Dengan sigap gue

sekarang memegang ****** gue dengan jari gue dan mulai membelai-belai permukaan

vaginanya dengan penis gue. Itu sangat membuat wanita manapun akan bergairah untuk

mengeluarkan lebih banyak lagi pelumas cairannya.

Dan erangan yang keluar dari adik gue semakin membuat gue semangat untuk terus

menggesek-gesekan ****** gue di atas permukaan vaginanya. Ketika dirasa cukup licin,

mulai pelan-pelan gue dorong ****** ini dengan tangan gue masuk kedalam vaginanya.

Itu cukup untuk membuat tubuh adik gue terdorong kebelakang karena mungkin sakit dan

nikmatnya bergabung menjadi satu. Kalau sudah begitu gue akan menarik kembali keluar

****** gue dan kemudian memasukkannya kembali perlahan. Kembali tubuh adik gue

terdorong kebelakang tetapi sekarang sudah tidak sekeras sebelumnya.

Dalam hati gue, ini harus menjadi lebih baik dari pada malam sebelumnya. Lalu secara

konstan, gue mulai memasuk-keluarkan ****** gue kedalam setengah lubang vaginanya,

hanya untuk memancing agar cairan pelumasnya terus keluar dengan lancar. Itulah yang

terjadi beberapa saat kemudian, ketika gue mulai merasakan bahwa lubang ini sudah mulai

lancar untuk terus dipompa keluar masuk ****** gue.

Akhirnya gue melepas jari gue dari ****** dan membiarkan ****** gue mencari sendiri

jalan masuk lobang kedalam vagina adik gue dan sekarang saatnya tangan gue akan

memindahkan sentuhannya ke payudara adik gue. Sambil memeras payudaranya, gue secara

perlahan menggenjot pantat gue naik turun membenamkan ****** gue kedalam memeknya.

Bisa dipastikan terjadi erangan yang lebih hebat dari sebelumnya keluar dari mulut adik gue,

tetapi dengan sigap gue tutup kepalanya dengan bantal agar erangannya tidak terdengar. Dari

yang pertamanya masih seret, tetapi lama kelamaan sudah mulai lancar masuk keluarnya

****** gue didalam memek adik gue ini. Ini tentu saja akan membuat gue untuk terus

menuntunnya kepermainan yang lebih nikmat lagi. Dan dimulailah gue mengangkat satu

kakinya untuk disilangkan dan gue juga menyilangkan kaki gue untuk mengajarkan padanya

******* dengan gaya bintang. Gue suka banget gaya ini dan gue mau adik gue

merasakannya juga. Gue merasa gaya ini betul-betul bisa menjebloskan seluruh ****** kita

kedalam memek wanita yang kita garap. Adik gue hanya menurut saja permintaaan gue

dengan tatapan yang aneh. Gue tetap risih melihata tatapannya tapi selama dia masih bersedia

untuk digarap, gue tidak perduli. Maka selanjutnya yang terjadi adalah, gue mengocok

seluruh tubuh gue dengan gaya bintang kedalam memeknya. Tentu saja kali ini dia bukan lagi

mengerang dibuatnya tetapi sudah sedikit berteriak. Gue terganggu dengan teriakannya

sehingga gue menurunkan tempo goyangannya tetapi yang terjadi justru dia yang

mengocoknya dari bawah sembari menutup sendiri mulutnya dengan kedua tangannya supaya

teriakan yang keluar tidak terdengar. Gila, gue bener-bener horny sekarang kalau

membayangkan apa yang terjadi pada waktu itu. Permainan dengan seorang perawan selalu

mengejutkan pada kali yang kedua. Tetapi yang lebih mengejutkan disini adalah gue

memerawani adik gue sendiri. Gilanya kita bisa bersetubuh hingga berjam-jam malam itu,

hingga dia bertanya, apakah semua cowo seperti ini kuatnya. Gue hanya tersenyum tanpa

memberitahu bahwa rahasianya adalah gue sudah masturbasi sebelumnya, makanya tidak

muncrat-muncrat pada malam itu. Itu ternyata sangat berkesan didalam dirinya, sehingga

kemudian, diwaktu-waktu selanjutnya setiap ada kesempatan yang memungkinkan kita

berdua melakukan perbuatan bejat ini tanpa ragu-ragu lagi. Bahkan pernah, ketika kita berdua

Page 9: Adikku Cantik Dan Nikmat Sekali

mengikuti camping bersama disuatu tempat, pada siang hari kita ******* di dalam tenda

tanpa ada yang mengetahui. Siapa yang mau curiga, kalau mereka tahu si Bella adalah adikku

sendiri.Seorang adik tiri yang akhirnya menjadi gila seks karena diajarkan berbuat nafsu bejat

itu oleh kakaknya sendiri yang berawal dari sentuhan di

telinga.oughhhhhh….crottzzzzz….crotz…..

TAMAT