24
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN DOSEN : Dr.Ir.Vina Serevina Mahasiswa S2 : Fariza Resti 7836130847 PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014

9.vina serevina fariza resti

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 9.vina serevina fariza resti

EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN

DOSEN :

Dr.Ir.Vina Serevina

Mahasiswa S2 :

Fariza Resti

7836130847

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2014

Page 2: 9.vina serevina fariza resti

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal pokok yang mendukung kemajuan atau

kemunduran suatu bangsa. Apabila baik pendidikan suatu bangsa maka akan

berbanding lurus dengan kemjuan suatu negara tersebut. Suatu sistem yang dikenal

sebagai sistem yang umum dimana terdapat tiga pokok item yang ada pada suatu

sistem tersebut, yakni input, proses dan output.

Berbagai metode untuk mengetahui jenis kegagalan serta metode untuk

mengatasinya melalui program perbaikan, sudah diuraikan secara detail dalam buku

Pedoman program Perbaikan dan Pengayaan (Depdikbud, 1994). Dalam hal ini, guru

terlebih dahulu harus mengungkap apa sebenarnya yang menjadi penyebab faktor

kegagalan, sehingga dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya. Guru

juga harus menawarkan berbagai alternatif kepada siswa agar dirinya dapat berhasil

dalam memperbaiki diri.

Dari hasil penilaian formatif maupun sumatif hendaklah dilaporkan agar dapat

bermanfaat untuk kepentingan pendidikan. Melalui laporan hasil penilaian semua

pihak yang berkepentingan dapat mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa,

sekaliigus dapat mengetahui keberhasilan pendidikan di sekolah, dan atas dasar itu

pula pihak yang berwenang dapat menentukan langkah dan upaya yang harus

dilakukan dalam meningkatkan proses dan hasil pendidikan. (Ruhaedi, Dedi. 2011)

Berdasarkan ulasan singkat diatas maka dalam makalah ini akan dibahas

mengenai tindak lanjut hasil penilaian dan pelaporan hasil penilaian

Page 3: 9.vina serevina fariza resti

B. Rumusan Masalah

Pokok permasalahan dalam makalah ini adalah permasalahan dalam pendidikan

yang terkait dengan tujuan, manfaat, dan fungsi dari penilaian yang selanjutnya akan

diurai dalam beberapa sub-pokok bahasan, diantaranya :

1. Bagaimanakah tindak lanjut hasil penilaian dan pelaporan hasil penilaian?

2. Permasalahan apa saja yang terjadi pada bidang pendidikan dalam tindak

lanjut hasil penilaian dan pelaporan hasil penilaian dan Solusi apa yang

ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui tindak lanjut hasil penilaian dan pelaporan hasil penilaian.

2. Mengetahui permasalahan apa saja dalam tindak lanjut hasil penilaian dan

pelaporan hasil penilaian serta mencari solusi dari permasalahan tersebut.

3. Melengkapi tugas untuk mata kuliah evaluasi dalam pembelajaran fisika.

Page 4: 9.vina serevina fariza resti

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tindak Lanjut Hasil Penilaian

Dalam hal penyelenggaraan program perbaikan, perihal bagaimana cara

menganalisis hasil ulangan sebagai salah satu langkah untuk mengetahui jenis

kegagalan, cara mengungkap latar belakang penyebab kegagalan disajikan pada buku

tentang Pedoman Analisis Hasil Evaluasi Belajar (Depdikbud, 1994), meskipun masih

ada kelemahan yaitu baru sebatas untuk menyelidiki kegagalan secara umum dan

belum untuk mengetahui subkonsep mana saja yang gagal dikuasai siswa.

Berbagai metode untuk mengetahui jenis kegagalan serta metode untuk

mengatasinya melalui program perbaikan, sudah diuraikan secara detail dalam buku

Pedoman program Perbaikan dan Pengayaan (Depdikbud, 1994). Dalam hal ini, guru

terlebih dahulu harus mengungkap apa sebenarnya yang menjadi penyebab faktor

kegagalan, sehingga dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya. Guru

juga harus menawarkan berbagai alternatif kepada siswa agar dirinya dapat berhasil

dalam memperbaiki diri.

Analisis hasil penilaian telah dilakukan perlu ditindak lanjuti. (dalam Popham,

1999).

a. Tindak lanjut oleh pendidik

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik sebagai tindak lanjut hasil analisis

meliputi:

1) Pelaksanaan program remedial untuk peserta didik yang belum tuntas

(belum mencapai KKM) untuk hasil ulangan harian dan memberikan

kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah tuntas;

Page 5: 9.vina serevina fariza resti

2) Pengadministrasian semua hasil penilaian yang telah dilaksanakan.

b. Tindak lanjut oleh satuan pendidikan

Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai tindak lanjut hasil

analisis meliputi:

1) Menyiapkan laporan hasil belajar (rapor) peserta didik;

2) Satuan pendidikan penyelenggara ujian menerbitkan ijazah bagi

peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan sesuai dengan

kriteria kelulusan.

c. Tindak lanjut oleh pemerintah

Tindak lanjut hasil penilaian yang dilakukan oleh pemerintah adalah:

1) Membuat peta daya serap berdasarkan hasil UN;

2) Menyusun peringkat hasil UN secara Nasional, Provinsi, dan

Kabupaten/Kota.

B. Pelaporan Hasil Penilaian

Dari hasil penilaian formatif maupun sumatif hendaklah dilaporkan agar dapat

bermanfaat untuk kepentingan pendidikan (Linn, R.L., dan Gronlund, N.E.1995).

Melalui laporan hasil penilaian semua pihak yang berkepentingan dapat mengetahui

kemampuan dan perkembangan siswa, sekaligus dapat mengetahui keberhasilan

pendidikan di sekolah, dan atas dasar itu pihak yang berwenang dapat menentukan

langkah dan upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan proses dan hasil

pendidikan.

Data hasil penilaian dilaporkan pada semua staf sekolah, yaitu kepala sekolah,

wali kelas, guru-guru. Laporan hasil penilaian itu untuk wali kelas berupa nilai yang

Page 6: 9.vina serevina fariza resti

digunakan untuk mengisi raport. Oleh sebab itu hasil yang dilaporkan hendaklah

mempertimbangkan hasil tes formatif dan sumatif termasuk catatan khusus yang

dibuat guru mengenai kemajuan belajar siswa.

Laporan tentang hasil belajar siswa juga perlu diberikan pada orang tua. Hal

ini dilakukan karena secara alamiah orang tua merupakan penanggung jawab

terhadap pendidikan anaknya. Selain pada orang tua juga harus diberikan kepada

siswa itu sendiri.( Departemen Pendidikan Nasional, 2007 )

Penilaian menghasilkan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta

didik yang dapat digunakan sebagai: (1) perbaikan (remedial) bagi peserta didik yang

belum mencapai kriteria ketuntasan, (2) pengayaan bagi peserta didik yang sudah

mencapai kriteria ketuntasan (KKM) lebih cepat dari waktu yang disediakan, (3)

perbaikan program dan proses pembelajaran, (4) pelaporan, dan (5) penentuan

kenaikan kelas.

1. Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik

Kurikulum berbasis kompetensi dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka

manajemen berbasis sekolah, di mana peran-serta masyarakat di bidang pendidikan

tidak hanya terbatas pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik. Unsur

penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah partisipasi masyarakat,

transparansi, dan akuntabilitas publik. Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar

peserta didik dibuat sebagai pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada orang

tua/wali peserta didik, komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya.

Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi dan

sarana kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat baik

bagi kemajuan belajar peserta didik maupun pengembangan sekolah (Guilford,1982)

Pelaporan hasil belajar hendaknya:

a. Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan, dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan

peserta didik.

b. Memberikan informasi yang jelas, komprehensif, dan akurat.

Page 7: 9.vina serevina fariza resti

c. Menjamin informasi yang akurat dan tepat waktu bagi orang tua, dan

secepatnya diketahui bilamana anaknya bermasalah dalam belajar.

2. Bentuk Laporan

Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data kuantitatif

dan kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka (skor), misalnya seorang peserta

didik mendapat nilai 6 (enam) pada mata pelajaran matematika. Baik peserta didik

maupun orang tua yang kurang memahami (dalam Mardapi, Dj. 2004) makna angka

tersebut dapat berkonsultasi dengan guru dan melihat buku nilai.

Agar peran serta masyarakat semakin meningkat, bentuk laporan harus

disajikan dalam bentuk yang lebih komunikatif (memuat catatan guru/deskripsi),

sehingga “profil” atau tingkat kemajuan belajar peserta didik mudah terbaca dan dapat

dipahami oleh orang tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Dari laporan tersebut, orangtua dapat mengidentifikasi kompetensi apa saja

yang belum dikuasai anaknya. Berdasarkan laporan tersebut, orangtua/wali dapat

menentukan jenis bantuan apa yang diperlukan anaknya, sedangkan di pihak anak,

yang bersangkutan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta aspek

mana yang perlu ditingkatkan.

3. Isi Laporan

Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban akurat atas pertanyaan berikut:

(Badan Standar Nasional Pendidikan, 2007 )

a. Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, fisik,

sosial dan emosional?

b. Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?

c. Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan baik?

d. Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu dan mengembangkan

anak lebih lanjut?

Page 8: 9.vina serevina fariza resti

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan kepada orang tua

hendaknya:

a. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

b. Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai anak.

c. Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran anak.

d. Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai dalam kurikulum.

e. Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.

4. Jenis Administrasi dan Pelaporan

a. Leger

Leger merupakan buku yang berisi informasi pencapaian hasil belajar peserta

didik dalam satu kelas, yang memberi gambaran secara rinci tentang kemampuan

prestasi akademik maupun catatan pribadi dalam kurun waktu satu tahun Leger

ini dimaksudkan:. ( Badan Standar Nasional Pendidikan, 2007)

1) Untuk merekam perkembangan kemajuan belajar peserta didik satu kelas

yang berisi:

a) Identitas peserta didik;

b) Uraian mata pelajaran yang dipelajari;

c) Kelulusan dan tanggal perbaikan dari setiap mata pelajaran yang

dinyatakan belum lulus.

2) Memberi informasi tentang keadaan hasil belajar peserta didik dalam satu

kelas.

b. Buku Laporan (Rapor)

Rapor adalah buku laporan hasil belajar peserta didik yang secara administratif

dilaporkan setiap satu semester, untuk semua mata pelajaran yang ditempuhnya

dengan tuntas. Bagi mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan tidak

dimasukan ke dalam rapor. Untuk mengatasi hal tersebut sekolah dapat

menerbitkan rapor sementara. Format dan isi laporan disesuaikan dengan

karakteristik kompetensi keahlian.(Mardapadi, 2004 )

Page 9: 9.vina serevina fariza resti

c. Transkrip

Transkrip merupakan kumpulan laporan pencapaian hasil belajar pada akhir

pendidikan, memberikan gambaran secara rinci dan menyeluruh kompetensi dan

prestasi peserta didik selama proses pendidikan. Transkrip dimaksudkan untuk

memberi penjelasan secara rinci prestasi peserta didik pada akhir pendidikan

(Badan Staandar Nasional Pendidikan, 2007 ). Transkrip berisi komponen-

komponen antara lain:

1) identitas sekolah;

2) identitas peserta didik;

3) uraian mata pelajaran yang dipelajari peserta didik;

4) uraian waktu pencapaian setiap mata pelajaran

5) kualifikasi dalam bentuk kompeten dan belum kompeten;

6) keterangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses pencapaian prestasi;

7) pengesahan oleh kepala sekolah dan distempel.

d. Ijazah

Ijazah adalah surat pengakuan bahwa pemiliknya telah menyelesaikan atau

menamatkan belajar sekaligus lulus jenjang pendidikan tertentu, Ijazah diberikan

pada akhir jenjang pendidikan (tingkat III atau tingkat IV) kepada setiap peserta

didik yang telah menyelesaikan semua program dan lulus ujian yang

diselenggarakan.(Departemen Pendidikan Nasional, 2007 )

Ijazah setidak-tidaknya mengandung:

1) identitas lembaga yang mengeluarkan;

2) identitas pemegang;

3) jenjang dan jenis pendidikan yang ditempuh;

4) tanggal, bulan, dan tahun penerbitan;

5) bidang/program studi (keahlian);

6) daftar kompetensi yang dikuasai;

7) legalisasi oleh pejabat lembaga yang mengeluarkan.

Page 10: 9.vina serevina fariza resti

5. Penentuan Kenaikan Kelas

Bila kegiatan penilaian dilakukan secara berkesinambungan, sehingga

tindakan perbaikan dan pengayaan diberikan sedini mungkin dan tepat waktu,

diharapkan tidak ada peserta didik yang tidak mencapai kompetensi yang ditargetkan,

walaupun dengan kecepatan dan gaya belajar yang berbeda satu dengan lainnya.

Kalau setiap peserta didik bisa dibantu secara optimal sesuai dengan keperluannya

mencapai kompetensi tertentu, tidak perlu ada peserta didik yang tidak naik kelas

(automatic promotion). Namun apabila karena alasan yang kuat, misalnya: karena

gangguan kesehatan fisik, emosi, atau mental sehingga tidak mungkin bisa berhasil

mencapai kompetensi yang ditargetkan, maka hasil penilaian bisa menjadi dasar

peserta didik tersebut tinggal kelas. (Departemen Pendidikan Nasional, 2007)

Automatic promotion, adalah bila semua indikator, hasil belajar (HB), KD, dan

SK suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, maka peserta didik

dinyatakan telah layak naik ke kelas berikutnya. Jika peserta didik belum

menuntaskan indikator, HB, KD, dan SK maksimum pada 3 (tiga) mata pelajaran

sampai batas akhir tahun ajaran, maka peserta didik dapat dianggap telah layak naik

ke kelas berikutnya. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas di kelas berikutnya (XI

dan XII) maksimal 20% dari jumlah mata pelajaran di tahun berjalan (3 mata

pelajaran)

Jika peserta didik masih belum menuntaskan indikator, HB, KD, dan SK pada

lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran sampai batas akhir tahun ajaran, maka peserta didik

tersebut harus mengulang di kelas yang sama. Sekolah mempertimbangkan mata

pelajaran, SK, KD, HB, dan indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya

Page 11: 9.vina serevina fariza resti

apabila nilai mata pelajaran yang telah tuntas tersebut lebih rendah dari tahun ajaran

sebelumnya.

C. Permasalahan Dan Penyelesaian Dalam Tindak Lanjut Dan Pelaporan Hasil

Penilaian

1. Permasalahan

Dalam artikel Ruhaedi (2014) yang berjudul permasalahan perbedaan KKM dan

Mapel Mulok 2014.Murid dari mutasi Sejenis (Sekolah–sekolah(SD/SMP/Paket),

Pemasalahan yang sering muncul adalah perbedaan KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal ) dan Mapel (Mata Pelajaran) Mulok (Muatan Lokal), kebingungan guru

untuk mengisi nilai

SolusiPenyelesainnya adalah tulis KKM dan mulok seperti yang tertulis di buku raport sewaktu masih di sekolah lamanya, jangan menyesuaikan KKM ataupun Mapel Mulok dengan sekolah baru. Untuk membedakan mulok dari siswa yang pindahan hanya bisa dilakukan di online

2. Permasalahan Dalam artikel Dani (2011) yang berjudul polisi selidiki kebocoran soal Ujian

Nasional di Kefamenanu " Terdapat bekas sobek pada ujung amplop yang ditutup kembali menggunakan lem. Soal UN tersebut diambil oleh sejumlah guru SMA Oenopu dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten TTU. Pengambilan soal tidak didampingi aparat kepolisian.Adi Wibowo belum bersedia merinci amplop tersebut berisi soal mata pelajaran apa saja, serta untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Soal dalam amplop tersebut kemudian dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Lurasik untuk diamankan sebelum dibawa ke sekolah pada saat pelaksanaan UN. Namun, ketika petugas pelaksana UN yang didampingi petugas kepolisian memeriksa seluruh amplop soal, ditemukan salah satu amplop yang kondisinya seperti pernah dibuka. Pada Minggu

Page 12: 9.vina serevina fariza resti

malam, 17 April 2011, polisi mendatangi SMA Openopu. Di sekolah tersebut, polisi menemukan 164 siswa peserta UN. Mereka sengaja ditampung di sekolah oleh Kepala Sekolah dan guru-guru. Ketika pihak sekolah ditanya, para guru berdalih akan membagikan alat tulis kepada para siswanya. Polisi tidak begitu saja percaya pada alas an tersebut. Itu sebabnya Adi Wibowo memerintahkan polisi dari Satuan Intelejen melakukan penyelidikan. "Kasat intel sedang mengumpulkan data dan fakta terkait dugaan kebocoran soal itu," paparnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten TTU Tobias Uly membantah adanya kebocoran soal UN di daerah itu. "Kami sudah cek, dan ternyata tidak betul adanya kebocoran soal UN," katanya.

Solusi

Polisi seharusnya lebih ketat dalam penjagaan untuk tidak adanya kebocoran soal.

3. Permasalahan

Dalam artikel Ana (2013) yang berjudul mengapa siswa berprestasi tidak lulus Ujian

Nasional pada tahun 2013, siswa berprestasi tidak lulus dalam UN. Tidak banyak orang

memiliki lebih dari satu macam kecerdasan. Artinya setiap orang memiliki kecerdasan masing-

masing yang mungkin saja tidak dimiliki oleh orang-orang disekitarnya. Demikian juga dalam

suatu kelas yang terdiri dari 40 orang siswa. Tentu saja hanya beberapa orang yang memiliki

kecerdasan yang sama, itupun dengan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Maksudnya dari

beberapa siswa memiliki kecerdasan dalam memahami matematika, maka ada yang sangat

berbakat dan ada yang cukup berbakat. Ada yang sudah terasah dan ada yang belum terasah.

Solusi

siswa-siswa berprestasi agar berupaya sedaya upaya untuk menguasai kompetensi

akademik yang dituntut dalam Ujian Nasional dan kepada pemerintah agar dapat mengukur

kompetensi siswa sesusai dengan potensi yang dimiliki siswa, sehingga akan lahir calon-

calon generasi hebat dari semua bidang kehidupan di masa depan.

Page 13: 9.vina serevina fariza resti

BAB III

KESIMPULAN

1. Analisis hasil penilaian telah dilakukan perlu ditindak lanjuti.

a. Tindak lanjut oleh pendidik

b. Tindak lanjut oleh satuan pendidikan

c. Tindak lanjut oleh pemerintah

2. Pelaporan hasil penilaian

Penilaian menghasilkan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta

didik yang dapat digunakan sebagai: (1) perbaikan (remedial) bagi peserta

didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan, (2) pengayaan bagi peserta

Page 14: 9.vina serevina fariza resti

didik yang sudah mencapai kriteria ketuntasan (KKM) lebih cepat dari waktu

yang disediakan, (3) perbaikan program dan proses pembelajaran, (4)

pelaporan, dan (5) penentuan kenaikan kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Anasrah.2012.Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil

Penilaian .http://anasrah.wordpress.com/2012/10/15/pemberian-nilai-dan-tindak-

lanjut- ha sil-penilaian/

Badan Standar Nasional Pendidikan 2007.. Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta: Departemen PendidikanNasional

Ana. 2013. Mengapa Siswa Berprestasi Tidak Lulus Ujian Nasional.

http://ana.edukasi.kompasiana.com/2013/11/30/mengapa-siswa-berprestasi-tidak-

lulus-ujian-nasional-2013-614490.html

Page 15: 9.vina serevina fariza resti

Linn, R.L., dan Gronlund, N.E. (1995). Measurement and Assessment in Teaching. New

Jersey: Prentice Hall.

Mardapi, Dj. dan Ghofur, A, (2004). Pedoman Umum Pengembangan Penilaian; Kurikulum

Berbasis Kompetensi SMA. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Popham,W.J., (1999). Classroon Asessment: What teachers need to know. Mass: Allyn-acon

Ruhaedi, Dedi. 2014. Permasalahan perbedaan KKM dan Mapel Mulok 2014 :

http://dediruhaedi.blogspot.com/2014/01/blog-permasalahan-perbedaan-KKM dan

Mapel Mulok.post.html

Sutrisno, Joko. 2008. Penilaian Hasil Belajar Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta : Fokus

Media

LAMPIRAN

Raport TK

Page 16: 9.vina serevina fariza resti
Page 17: 9.vina serevina fariza resti
Page 18: 9.vina serevina fariza resti
Page 19: 9.vina serevina fariza resti
Page 20: 9.vina serevina fariza resti
Page 21: 9.vina serevina fariza resti
Page 22: 9.vina serevina fariza resti
Page 23: 9.vina serevina fariza resti
Page 24: 9.vina serevina fariza resti