45
Laporan Keuangan LKM Koperasi PMK - 1 ISI HAL KATA PENGANTAR i TIM PENYUSUN Ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Instruksional Umum C. Tujuan Instruksional Khusus D. Kerangka Pembelajaran E. Metoda F. Alat Bantu G. Waktu BAB II PELAPORAN KEUANGAN A. Kewajiban Laporan Keuangan B. Bentuk dan Penyajian Laporan Keuangan C. Penggunaan Laporan Keuangan D. Fungsi Laporan Keuangan E. Bentuk & Komponen Laporan Keuangan Ringkasan BAB III ANALISA LAPORAN KEUANGAN 1. Fungsi Analisa Laporan Keuangan 2. Ruang Lingkup Analisa 3. Analisa Manajemen Likuiditas 4. Analisa manajemen Aktiva-Pasiva ( Asset Alocation Aproach ) 5. Analisa manajemen Aktiva Produktif 6. Analisa Manajemen Permodalan G. Aalisa Manajemen Rentabilitas (Kemampuan menghasilkan Laba) 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 DAFTAR ISI lkmkopdki.com

5 modul sop lap keuangan edit

  • Upload
    moer76

  • View
    1.279

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K

KATA PENGANTAR

TIM PENYUSUN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Instruksi

C. Tujuan Instruksi

D. Kerangka Pemb

E. Metoda

F. Alat Bantu

G. Waktu

BAB II PELAPORAN KEUA

A. Kewajiban La

B. Bentuk dan P

C. Penggunaan L

D. Fungsi Lapora

E. Bentuk & Kom

Ringkasan

BAB III ANALISA LAPO

1. Fungsi Analisa

2. Ruang Lingku

3. Analisa Manaj

4. Analisa mana

Aproach )

5. Analisa mana

6. Analisa Manaj

G. Aalisa Ma

menghasilkan Lab

lkmko

e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 1

I S I HAL

i

Ii

onal Umum

onal Khusus

elajaran

NGAN

poran Keuangan

enyajian Laporan Keuangan

aporan Keuangan

n Keuangan

ponen Laporan Keuangan

RAN KEUANGAN

Laporan Keuangan

p Analisa

emen Likuiditas

jemen Aktiva-Pasiva ( Asset Alocation

jemen Aktiva Produktif

emen Permodalan

najemen Rentabilitas (Kemampuan

a)

22111111111

111111111

1111111

DAFTAR ISI

pdki.

com

Page 2: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 2

AB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apapun Lembaganya, Lembaga profit atau non profit membutuhkan

informasi yang akurat, tentang kondisi lembaganya agar pihak

manajemen dapat mengontrol, dan mengendalikan lembaga atau

pihak pihak lain yang berkepentingan dapat mengetahui kinerja

lembaga sehingga dapat mengambil keputusan penting yang

berhubungan dengan lembaga tersebut. Informasi penting

tersebut antara lain dapat disajikan berupa laporan keuangan, oleh

kerena itu LKM Koperasi PMK sebagai sebuah lembaga profit harus

dapat menyajikan laporan keuangan tersebut secara akurat, tepat

waktu dan informatif. Selain itu laporan keuangan tersebut agar

dapat dijadikan sebagai alat pengambil keputusan maka perlu

dianalisa dan hasilnya dapat dijadikan parameter untuk mengambil

tindakan atau keputusan bagi yang berkepentingan .

B. Tujuan Pembelajaran

Peserta Mampu mmbaca, memahami dan menganalisa laporan

keuangan

lkmko

pdki.

com

Page 3: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 3

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Peserta Mampu Menjelaskan pengertian dan Manfaat laporan

Keuangan

2. Peserta mampu menjelaskan bentuk-bentuk laporan keuangan

3. Peserta mampu menganalisa laporan keuangan

D. Kerangka Pembelajaran

1. Laporan Keuangan

a. Kewajiban Laporan Keuangan

b. Bentuk dan penyajian laporan keuangan

c. Pengguna Laporan Keuangan

d. Fungsi laporan Keuangan

e. Bentuk-bentuk & Komponen Laporan Keuangan

2. Analisa Laporan Keuangan

1. Fungsi Analisa Laporan Keuangan

2. Ruanglingkup Laporan Keuangan

3. Analisa kinerja manajemen Likuiditas

4. Analisa kinerja Kualitas Aktiva Produktif

5. Analisa Kecukupan Modal

6. Analisa Rentabilitas

E. Metoda

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Latihan Soal

F. Alat Bantu

1. White Board

lkmko

pdki.

com

Page 4: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 4

2. Spidol

3. LCD Proyektor

4. Laptop

5. Kertas Plano

6. Lebaran Kertas soal

7. Lembaran Kertas Polos ( Untuk jawaban )

G. Waktu

1. Kelas manajer / Pendamping Umi 6 JPL

2. Kelas Pembukuan / Kasir 3 JPL

lkmko

pdki.

com

Page 5: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 5

AB II

PELAPORAN KEUANGAN

A. Kewajiban Laporan Keuangan

Setiap LKM Koperasi PMK wajib menyampaikan laporan keuangan

berkala kepada pejabat yang berwenang memberikan pengesahan

akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi yang

bersangkutan serta kepada UPT BLUD DKI .

1. Laporan keuangan berkala terdiri dari:

a. Laporan Bulanan

b. Laporan Triwulan

c. Laporan Tahunan

2. Laporan Bulanan disampaikan selambat-lambatnya 30 (tiga

puluh) hari sejak bulan terakhir pada periode yang

bersangkutan.

3. Laporan Triwulan disampaikan selambat-lambatnya 3 (tiga)

bulan sejak periode tahunan itu berakhir, dengan ketentuan bagi

LKM Koperasi PMK yang telah wajib audit, maka laporan yang

disampaikan adalah laporan hasil audit eksternal.

4. Laporan Tahunan paling sedikit terdiri dari :

a. Neraca,

b. Perhitungan Hasil Usaha,

c. Laporan Arus Kas,

d. Laporan Fortofolio dan

e. Laporan Kesehatan Lembaga

lkmko

pdki.

com

Page 6: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 6

5. Perlakuan akuntansi yang menyangkut pengakuan, pengukuran,

penyajian dan pengungkapan seluruh perkiraan dilakukan

berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

B. Bentuk dan Penyajian Laporan Keuangan

1. Laporan keuangan tahunan disajikan dengan membandingkan

keadaan keuangan antara tahun berjalan dengan tahun

sebelumnya secara komparatif dalam 2 (dua) tahun buku

terakhir, kecuali bagi LKM Koperasi PMK yang belum memiliki

laporan periode sebelumnya.

2. Penyajian pos Aktiva dan Kewajiban dalam Neraca LKM

Koperasi PMK disusun menurut tingkat likuiditas dan jatuh

temponya.

3. Laporan Perhitungan Hasil Usaha LKM Koperasi PMK

menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari

kegiatan utama LKM Koperasi PMK, dan kegiatan lainnya.

4. Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi yang

memuat kebijakan akuntansi, yaitu kebijakan-kebijakan di

bidang akuntansi dalam rangka penyusunan laporan keuangan

yang menetapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Kebijakan pemberian Penyaluran dana dan piutang

penjualan.

b. Klasifikasi atas Penyaluran dana dan piutang penjualan.

c. Kebijakan penyisihan, taksiran Penyaluran dana dan piutang

penjualan yang tidak dapat ditagih.

d. Harga perolehan aktiva tetap termasuk kebijakan

penyusutan.

e. Kebijakan biaya termasuk kapitalisasi.

f. Kebijakan cadangan sesuai dengan pasal 45 Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan cadangan tujuan khusus

lkmko

pdki.

com

Page 7: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 7

yang ditetapkan oleh Rapat Anggota.

5. Laporan disampaikan kepada Pejabat yang memberikan

pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar

koperasi di tempat kedudukan koperasi yang bersangkutan, dan

disampaikan kepada BLUD DKI dalam jangka waktu yang telah

ditentukan tersebut di atas.

C. Penggunaan Laporan Keuangan

Pengguna laporan keuangan LKM Koperasi PMK adalah:

Pihak-pihak yang memanfaatkan dan menerima penyaluran dana;

1. Anggota Koperasi

2. Pengawasan;

3. Kementerian Koperasi/ Dinas yang membidangi Koperasi;

4. UPT BLUD DKI;

5. Masyarakat.

D. Karakteristik Laporan Keuangan

Laporan keuangan LKM Koperasi PMK harus memenuhi kriteria

yang berlaku umum, yaitu:

1. Dapat dipahami.

2. Relevan – materialistik.

3. Keandalan (penyajian yang jujur, substantial, netral, sehat dan

lengkap).

4. Dapat dibandingkan.

lkmko

pdki.

com

Page 8: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 8

E. Fungsi Laporan Keuangan

Laporan keuangan LKM Koperasi PMK yang disusun harus

berfungsi sebagai:

1. Bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus selama

satu periode akuntansi, sehingga dapat dipakai sebagai bahan

untuk menilai hasil kerja dan prestasi Koperasi;

2. Bagian dari sistem pelaporan keuangan Koperasi yang

ditujukan untuk pihak eksternal;

a. Mengetahui prestasi Koperasi yang bertugas memberikan

pelayanan kepada anggota selama satu periode;

b. Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki Koperasi,

kewajiban dan kekayaan bersih (ekuitas) Koperasi;

c. Mengetahui besarnya promosi ekonomi anggota yang

dihasilkan oleh Koperasi selama satu periode;

d. Mengetahui transaksi/kejadian dan keadaan yang mengubah

sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih

dalam satu periode;

e. Mengetahui informasi penting lainnya untuk mengetahui

keadaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang

(likuiditas dan solvabilitas) serta prestasi Koperasi dalam

melayani anggota.

F. Bentuk & Komponen Laporan Keuangan

1. Neraca

ILUSTRASI NERACA

LKM KOPERASI PMK

lkmko

pdki.

com

Page 9: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 9

NERACA

Per ..........

NO. NAMA PERKIRAAN 2007 2006 NO NAMA PERKIRAAN 2007 2006

1

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1.9

1.10

1.11

1.12

1.13

1.14

1.15

1.16

1.17

AKTIVA

Kas

Tab. Pada Bank

Surat Berharga

Piutang:Jual Beli

Piutang

Penyaluran dana

Kerjasama Permodalan

Penyaluran dana

Musyarakah

(Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif)

Persediaan (untuk dijual)

Sewa

Tagihan Lainnya

Penyertaan

Biaya Dibayar Dimuka

Aktiva Tetap dan Inventaris

(Akumulasi Penyusutan

Aktiva Tetap dan Inventaris)

Agunan Yang Diambil Alih

Aktiva lain-lain

2

2.1

2.2

2.3

2.4

2.7

2.8

3

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

KEWAJIBAN

Kewajiban Segera

Simpanan

Beban Yang Masih Harus

Dibayar

Kewajiban Lain-lain

Jumlah Kewajiban

INVESTASI TIDAK

TERIKAT

Investasi Berjangka ( Simp

Berjangka )

Investasi Tdk terikat dari

bank

Jumlah Investasi Tidak

Terikat

EKUITAS / MODAL

Simpanan Pokok

Simpanan Wajib

Modal Hibah

Modal Penyertaan

Cadangan Umum

Cadangan Tujuan Risiko

Modal Sumbangan

SHU Belum dibagi

Jumlah Ekuitas

Jumlah Aktiva Jumlah

Kewajiban,Investasi

Tidak Terikat & Ekuitas

lkmko

pdki.

com

Page 10: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 10

1. Neraca harus menyajikan informasi mengenai aktiva,

kewajiban dan ekuitas / Modal Koperasi pada waktu tertentu.

2. Penyajian pos aktiva dan kewajiban dalam neraca Koperasi

tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar, namun

sedapat mungkin tetap disusun menurut tingkat likuiditas dan

jatuh temponya.

3. Bentuk laporan neraca LKM Koperasi PMK harus mengikuti

ketentuan yang berlaku.

1) Aktiva

(1) Kas/Bank. Kas adalah uang tunai yang

tersimpan di Koperasi, sedangkan Bank

adalah giro atau simpanan lain

Koperasi di Bank tertentu yang likuid.

(2) Tabungan, simpanan dan deposito, pada

Koperasi lain bank dan lainnya.

(3) Surat berharga (investasi jangka pendek)

adalah investasi dalam bentuk surat

berharga atau bentuk lain yang dapat

dicairkan setiap saat (likuid).

(4) Piutang adalah tagihan yang timbul dari

transaksi jual beli berdasarkan akad Jual

Beli, Salam dan Istishna.

(5) Piutang Pinjaman adalah penyediaan

dana atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara

peminjam dan Koperasi yang

mewajibkan peminjam melunasi

hutangnya setelah jangka waktu

lkmko

pdki.

com

Page 11: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 11

tertentu. Koperasi dapat menerima

imbalan namun tidak diperkenankan

untuk dipersyaratkan di dalam

perjanjian. Imbalan tersebut diakui pada

saat diterima.

(6) Penyaluran dana Kerjasama Permodalan

adalah akad kerjasama usaha antara

Koperasi sebagai pemilik dana dan

anggota sebagai pengelola dana untuk

melakukan kegiatan usaha dengan

nisbah pembagian hasil (keuntungan

atau kerugian) menurut kesepakatan di

muka.

(7) Penyaluran dana musyarakah adalah

akad kerjasama yang terjadi diantara

para pemilik modal (mitra musyarakah)

untuk menggabungkan modal dan

melakukan usaha secara bersama

dalam suatu kemitraan dengan nisbah

pembagian hasil sesuai dengan

kesepakatan, sedangkan kerugian

ditanggung secara proporsional sesuai

dengan kontribusi modal.

(8) Aktiva Sewa merupakan aktiva yang

menjadi objek transaksi sewa (Sewa)

dan dicatat di neraca sebesar harga

perolehan dikurangi akumulasi

penyusutan. Aktiva Sewa disusutkan

berdasarkan kebijakan penyusutan

untuk aktiva-aktiva milik bank yang

sejenis, sedangkan dalam transaksi

lkmko

pdki.

com

Page 12: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 12

Sewa beli, aktiva yang disewakan di

susutkan selama periode sewa.

(9) Aktiva tetap, kecuali tanah dinyatakan

berdasarkan biaya perolehan dikurangi

akumulasi penyusutan. Penyusutan

dihitung dengan menggunakan metode

garis lurus (straight-line method) selama

taksiran masa manfaat ekonomis aktiva

tetap. sebagai berikut:

(10) Biaya dibayar di muka (disajikan dalam

akun “Aktiva Lain-lain”) diamortisasi

selama masa manfaat masing-masing

biaya dengan menggunakan metode

garis lurus (straight-line method).

(11) Aktiva yang diambilalih sehubungan

dengan penyelesaian Penyaluran dana

(disajikan dalam akun aktiva lain-lain)

diakui sebesar nilai bersih yang dapat

direalisasi. Nilai bersih yang dapat

direalisasi adalah nilai wajar aktiva

setelah dikurangi estimasi biaya

pelepasan. Apabila nilai agunan yang

diperoleh lebih kecil daripada

Penyaluran dana atau piutang, maka

selisihnya dibebankan pada penyisihan

kerugian Penyaluran dana atau piutang.

Jika nilai agunan lebih besar daripada

Penyaluran dana atau piutang maka

agunan dinilai sebesar saldo Penyaluran

dana atau piutang.

lkmko

pdki.

com

Page 13: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 13

2) Kewajiban

(1) Kewajiban segera, merupakan

kewajiban Koperasi kepada pihak lain

yang sifatnya wajib segera dibayarkan

sesuai dengan perintah pemberi amanat

perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

Kewajiban segera dinyatakan sebesar

nilai kewajiban Koperasi.

(2) Simpanan, merupakan simpanan

Anggota/calon anggota dalam bentuk

titipan.

3) Investasi Tidak Terikat

(1) Investasi Berjangka merupakan

investasi Anggota/calon anggota yang

hanya bisa ditarik pada waktu tertentu

sesuai dengan perjanjian antara

pemegang sertifikat investasi berjangka

dengan Koperasi. Investasi berjangka

dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai

dengan perjanjian antara pemegang

deposito berjangka dengan Koperasi.

4) Ekuitas / Modal

Ekuitas / Modal Koperasi adalah modal

Koperasi yang berasal dari simpanan para

pemiliknya (anggota) atau simpanan yang

menentukan kepemilikan pada Koperasi,

yang bercirikan menanggung risiko atau

berpendapatan tidak tetap dan merupakan

lkmko

pdki.

com

Page 14: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 14

klaim anggota pada saat anggota ke luar atau

Koperasi dibubarkan, diantaranya adalah:

(1) Simpanan pokok. Adalah berasal dari

anggota yang disetorkan hanya satu kali

selama menjadi anggota. Besarnya

diantara anggota sama dan tidak dapat

diambil kembali selama masih menjadi

anggota.

(2)Simpanan wajib adalah berasal dari

anggota yang disetorkan secara periodik

selama menjadi anggota, besarnya

diantara anggota dapat berbeda dan

tidak dapat diambil kembali selama

masih menjadi anggota.

(3)Cadangan yang berasal dari penyisihan

SHU Koperasi yang sudah jelas

tujuannya, sehingga cadangan dapat

dikatakan sebagai dana yang

seharusnya ke luar.

(4)Modal sumbangan, adalah modal Koperasi

yang berasal dari pemberian yang tidak

mengikat atau tanpa syarat tertentu.

(5)Modal penyertaan, status modal

penyertaan yang diakui sebagai ekuitas

atau perlu ditegaskan di dalam catatan

bahwa ekuitas yang dimaksud adalah

ekuitas unit usaha atau proyek yang

dibiayai dengan modal penyertaan,

berarti tanggungan risiko dan atau

pembagian hasil usaha untuk modal

penyertaan hanya sebatas yang

lkmko

pdki.

com

Page 15: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 15

berhubungan dengan unit usaha/proyek

saja dan bukan tanggungan risiko atau

pembagian hasil dari Koperasi secara

keseluruhan.

2. Laporan Perhitungan Hasil Usaha

ILUSTRASI PERHITUNGAN HASIL USAHA

LKM KOPERASI PMK

Untuk Periode .......... s/d ....................

NO. NAMA PERKIRAAN 2008 2007

5.

5.01

5.01.01

5.01.01.01

5.01.01.02

5.01.01.03

5.01.01.04

5.01.02

5.01.03

5.01.03.01

5.02

5.03

7.01

7.01.01

7.01.02

7.01.03

PENDAPATAN

PENDAPATAN OPERASIONAL UTAMA

Pendapatan dari Penyaluran Dana

Pendapatan Marjin Jual Beli

Pendapatan Sewa

Pendapatan Bagi Hasil Kerjasama Permodalan

Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah

Pendapatan dari Penempatan pada Bank Syariah

Total Pend. Operasi Utama

Pend. Operasi Utama lainya

Jasa Administrasi

Total Pendapatan Operasi utama Lainnya

Jumlah Pendapatan Operasi Utama

Hak Bagi Hasil Investasi Tidak Terikat

Pendapatan koperasi sebagai Mudharib

BEBAN OPERASIONAL

Beban Umum dan Administrasi

Beban Gaji/Upah

Beban Lembur

.

lkmko

pdki.

com

Page 16: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 16

7.01.04

7.01.05

7.01.06

7.01.07

7.01.08

7.01.09

7.03

5.05

7.04

7,05

7.06

7.07

7.09

Beban Pemakaian Alat Tulis Kantor

Beban Perjalanan Dinas

Beban Penyusutan Akyiva Tetap

Beban Perbaikan & Pemeliharaan Peralatan

Beban Penghapusan Piutang & Penyaluran dana

Beban Bonus Wadiah

Beban lainnya

Jumlah Beban Operasional

PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASI

Pendapatan Non Operasi

Beban Non Operasi

Hasil Usaha / Rugi Usaha ( Sebelum Pajak )

Zakat

Pajak

SHU Bersih ( setelah Pajak )

1. Definisi

Laporan Perhitungan Hasil Usaha adalah laporan yang

menggambarkan kinerja dan kegiatan usaha Koperasi

pada suatu periode tertentu yang meliputi pendapatan dan

beban yang timbul pada operasi utama Koperasi dan

operasi lainnya.

2. Dasar Pengaturan

Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK No. 27

dan No. 59, penyajian dalam laporan perhitungan hasil

usaha mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos

pendapatan dan beban berikut:

lkmko

pdki.

com

Page 17: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 17

1) Pendapatan :

1. Pendapatan Operasi Utama, terdiri dari

Pendapatan Dari Kegiatan Penyaluran dana :

a. Pendapatan margin Jual Beli

b. Pendapatan Dari Sewa

c. Pendapatan Dari Bagi Hasil Kerjasama

Permodalan

d. Pendapatan bagi hasil musyarakah

2. Pendapatan Operasi Utama Lainsnya

a. Pendapatan dari Pinjaman

b. Pendapatan Bonus Wadiah

c. Pendapatan dari Deposito bank

2) Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Investasi Tidak

Terikat

3) Pendapatan Koperasi Sebagai Pengelola

Investasi

4) Pendapatan operasi lainnya

5) Total Pendapatan Operasi Lainnya

6) Beban Operasi

a. Beban Personalia ( Gaji , Bonus dll )

b. Beban Umum

c. Perjalanan Dll

7) Beban Operasi lainnya

a. Beban bonus atas simpanan

b. Kerugian penurunan aktiva

c. Beban penyisihan kerugian aktiva

lkmko

pdki.

com

Page 18: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 18

produktif

d. Beban penyusutan aktiva tetap

e. Beban premi dalam rangka penjaminan

f. Beban sewa

g. Beban promosi

h. Beban administrasi dan umum

8) Total Beban Operasi lainnya

9) Pendapatan non-operasi

10) Beban non-operasi

11) Zakat

12) Pajak

13) SHU

3. Penjelasan

a) Jika menggunakan sistem accrual basis maka

penyusunan laporan perhitungan hasil usaha

didasarkan pada pendapatan dan biaya diakui

secara accrual sedangkan perhitungan distribusi

pendapatan/hasil usaha menggunakan cash

basis.

b) Pendapatan Operasi Utama

Pendapatan operasi utama terdiri dari

pendapatan dari transaksi jual beli,pendapatan

dari sewa, pendapatan bagi hasil, dan

pendapatan operasi utama lainnya.

i. Pendapatan dari jual beli :

Pendapatan marjin Jual Beli merupakan

lkmko

pdki.

com

Page 19: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 19

pendapatan marjin yang di tangguhkan yang

telah dapat diakui karena telah jatuh tempo

(akrual) atau telah dilunasi piutang Jual

Belinya.

ii. Pendapatan bersih sewa

Pendapatan bersih sewa adalah penghasilan

yang terkait dengan pemanfaatan aktiva

Sewa, antara lain, terdiri dari :

a) Pendapatan sewa;

b) Keuntungan pelepasan aktiva Sewa;

dan

c) Keuntungan lainnya.

i. Pendapatan dari bagi hasil

a. Berasal dari Penyaluran dana

Kerjasama Permodalan dan

kerjasama usaha .

b. Pendapatan bagi hasil diakui pada

saat menerima laporan periodik oleh

mudharib atau pengelola dana/usaha.

c. Pendapatan dari bagi hasil dikurangi

dengan kerugian Penyaluran dana

Kerjasama Permodalan dan Usaha /

musyarakah yang bukan karena

kesalahan Koperasi.

c). Pendapatan operasi utama lainnya

lkmko

pdki.

com

Page 20: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 20

Pendapatan operasi utama lainnya, antara lain

berasal dari: Pendapatan penempatan dana

pada lembaga keuangan syariah lainnya

d). Hak pihak ketiga atas Investasi Tdk terikat (bagi

hasil)

1. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi

tidak terikat merupakan hak bagian anggota

atas investasi berjangka tabungan dan

deposito yang didasarkan pada prinsip

Kerjasama Permodalan mutlaqah) .

2. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi

tidak terikat tidak dapat diperlakukan sebagai

beban pada saat dikeluarkan untuk pihak

ketiga.

e). Pendapatan Operasi Lainnya

Pendapatan operasi lainnya antara lain

pendapatan penyelenggaraan jasa koperasi

berbasis imbalan

f). Beban Operasi Lainnya

Adalah penambah beban operasi lainnya dan

pengurang beban operasi lainnya:

1) Pembatalan transaksi Jual Beli oleh

anggota dan anggota telah menyetorkan

Uang Muka maka "beban terkait" yang telah

dikeluarkan Koperasi dikredit kembali

2) Koreksi kelebihan penyisihan kerugian

aktiva produktif

lkmko

pdki.

com

Page 21: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 21

g). Pendapatan Non Operasi

Pendapatan Non Operasi, antara lain, terdiri dari:

1) Keuntungan pelepasan aktiva tetap

2) Pendapatan hibah

3) Pendapatan lainnya

h). Beban Non Operasi

Beban Non Operasi, antara lain, terdiri dari:

1) Kerugian pelepasan aktiva tetap

2) Beban lainnya

i). Zakat

Pos zakat dalam laporan perhitungan hasil

usaha LKM Koperasi PMK merupakan zakat

milik anggota yang memberikan kuasa kepada

Koperasi untuk memotongkan zakatnya.

c. Laporan Arus Kas

ILUSTRASI LAPORAN ARUS KAS

LKM KOPERASI PMK

Per Tanggal......Tahun...dan Tanggal......Tahun...

NO. KETERANGAN JUMLAH

lkmko

pdki.

com

Page 22: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 22

Arus Kas Masuk

Saldo Awal

Penerimaan dari Pendapatan

Pendapatan jual beli

Pendapatan bagi hasil

Pendapatan sewa

Penerimaan Bagi hasil atas penempatan pada

Bank

Penerimaan Pendapatan Lainnya

Jasa Administrasi

Fee

Penerimaan Angsuran Peny. dana

Penerimaan Setoran Simpanan / Modal

Simpanan

Investasi Berjangka

Penerimaan modal

Total Arus Kas Masuk

Arus Kas Keluar

Realisasi Penyaluran Dana

Jual beli

Bagi hasil

Sewa

Pinjaman

Pembayaran bagi hasil simpanan

Tabungan

Simpanan Berjangka

Pembayaran Beban

Bonus wadiah

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

lkmko

pdki.

com

Page 23: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 23

Umum & Administrasi

Operasional lainnya

Penarikan simpanan / Investasi

Tabungan

Simpanan Berjangka

Pembayaran hutang

Pembelian Perlengkapan

Pembelian Aktiva Tetap

Jumlah Pengeluaran Kas

Saldo Akhir

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

1). Definisi

a). Laporan arus kas merupakan laporan yang

menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas dan

setara kas pada Koperasi selama periode tertentu

yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,

investasi, dan pendanaan.

b). Aktivitas operasi (operating) adalah aktivitas

penghasil utama pendapatan Koperasi (principal

revenue-producing activities)

c). Aktivitas investasi (investing) adalah aktivitas

perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang

serta investasi lain yang tidak setara kas

d). Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas

yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta

komposisi modal dan pinjaman Koperasi.

lkmko

pdki.

com

Page 24: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 24

2). Pengaturan

a). LKM Koperasi PMK harus menyusun laporan arus

kas sesuai dengan persyaratan dalam PSAK No. 2

dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai

bagian yang tak terpisahkan (integral) dari laporan

keuangan untuk setiap periode penyajian laporan

keuangan.

b). Koperasi harus menyajikan laporan arus kas selama

periode tertentu dan diklasifikasikan menurut

aktivitas operasi dan pendanaan.

c). Batasan pengertian PSAK No.2 Paragraf 5:

1. Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan

rekening giro.

2. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi

yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek

dan yang cepat dapat dijadikan kas dalam

jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko

perubahan nilai yang signifikan.

3. Arus kas adalah arus masuk dan arus ke luar

atau setara kas.

4. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil

utama pendapatan perusahaan (principal

revenue producing activities) dan aktivitas lain

yang bukan merupakan aktivitas investasi dan

aktivitas pendanaan.

5. Aktivitas investasi adalah perolehan dan

pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi

lain yang tidak termasuk setara kas.

6. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang

mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta

lkmko

pdki.

com

Page 25: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 25

komposisi modal dan Penyaluran dana.

d) Koperasi PMK harus melaporkan arus kas dari

aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu

dari metode berikut ini:

i. Metode langsung (direct method); dengan

metode ini kelompok utama dari

penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas

bruto diungkapkan.

ii. Metode tidak langsung; dengan metode ini

SHU bersih disesuaikan dengan

mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan

kas, penangguhan (deferral) atau akrual

dari penerimaan atau pembayaran kas

untuk operasi di masa lalu dan masa

depan, dan unsur penghasilan atau beban

berkaitan dengan arus kas investasi atau

pendanaan.

e). Kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga

keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan

dasar arus kas bersih:

i. Penerimaan dan pembayaran kas

sehubungan dengan deposito berjangka

waktu tetap.

ii. Penempatan dan penarikan deposito pada

lembaga keuangan lainnya, dan

iii. Pemberian dan pelunasan Penyaluran

dana.

f). Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan

lkmko

pdki.

com

Page 26: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 26

harus diungkapkan tersendiri dan diklasifikasi

sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika

secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai

aktivitas pendanaan dan investasi.

3. Penjelasan

1) Laporan arus kas memberikan informasi untuk

mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih

Koperasi. Informasi arus kas berguna untuk menilai

kemampuan Koperasi menghasilkan kas dan setara

kas. Informasi tersebut juga meningkatkan daya

banding pelaporan kinerja operasi.

2) Suatu transaksi tertentu dapat meliputi arus kas

yang diklasifikasikan ke dalam lebih dari satu

aktivitas Sebagai contoh:

a) Pelunasan Penyaluran dana meliputi pokok

Penyaluran dana dan bagi hasil. Bagi hasil

sebagai aktivitas operasi dan pokok

Penyaluran dana sebagai aktivitas pendanaan.

b) Pinjaman meliputi pokok pinjaman dan

imbalan yang diberikan (jika ada dan tidak

diperjanjikan di muka). Imbalan sebagai

aktivitas operasi dan pokok pinjaman sebagai

aktivitas pendanaan.

3) Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi

merupakan indikator apakah Koperasi dapat

menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi

Penyaluran dana dan pinjaman yang diterima,

memelihara kemampuan operasi Koperasi,

lkmko

pdki.

com

Page 27: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 27

membayar SHU dan melakukan investasi baru

tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari

luar.

4) Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh

dari aktivitas penghasil utama pendapatan Koperasi

yang pada umumnya berasal dari transaksi yang

mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.

Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi

adalah:

a) penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;

b) penerimaan dari Penyaluran dana yang

diberikan;

c) penerimaan kas dari royalti, fee, administrasi,

dan pendapatan lain;

d) pembayaran kas kepada anggota atas

Penyaluran dana yang di berikan;

e) pembayaran kas kepada pemasok barang dan

jasa;

f)pembayaran kas kepada karyawan;

g) pembayaran kas atau penerimaan kembali

(restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat

diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan

dan investasi;

h) pembayaran dan atau penerimaan kas lainnya

yang tidak terkait aktivitas investasi dan

pendanaan.

5) Aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan

pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya

yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan

arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas

yang berasal dari aktivitas investasi adalah:

lkmko

pdki.

com

Page 28: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 28

a) Pembelian aktiva tetap, aktiva jangka panjang

lain, biaya pengembangan yang dikapitalisasi

dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.

b) Penerimaan kas dari penjualan tanah,

bangunan dan peralatan dan aktiva jangka

panjang lain.

c) Perolehan simpanan pokok dan wajib atau

instrumen keuangan LKM Koperasi PMK lain

d) Uang muka dan pinjaman yang diberikan

kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali

yang dilakukan oleh lembaga keuangan).

6) Aktivitas pendanaan memprediksi klaim terhadap

arus kas masa depan oleh para pemasok modal

Koperasi. Beberapa contoh arus kas yang berasal

dari aktivitas pendanaan adalah:

a) Penerimaan kas dari instrumen modal lainnya.

b) Pembayaran kas kepada para anggota untuk

menarik atau menebus simpanan pokok dan

simpanan wajib KJKS atau Koperasi yang

memiliki UJKS.

c) Penerimaan kas pelunasan pinjaman , dan

Penyaluran dana diterima lainnya.

7) LKM Koperasi PMK dianjurkan menggunakan

metode langsung yang berguna mengestimasi arus

kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan

metode tidak langsung.

8) Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran arus

kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi

dan pendanaan berikut ini dapat disajikan menurut

arus besih:

lkmko

pdki.

com

Page 29: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 29

a) Penerimaan dan pembayaran rekening giro;

b) Pembelian dan penjualan surat-surat berharga

9) Bagi hasil atau marjin keuntungan yang dibayar dan

yang diterima biasanya diklasifikasikan sebagai arus

kas operasi karena mempengaruhi SHU bersih.

10) SHU yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai arus

kas pendanaan karena merupakan biaya sumber

daya keuangan.

Rangkuman bab 2

Apapun Lembaganya, Lembaga profit atau non profit membutuhkan

informasi yang akurat, tentang kondisi lembaganya agar pihak

manajemen dapat mengontrol, dan mengendalikan lembaga atau

pihak pihak lain yang berkepentingan dapat mengetahui kinerja

lembaga.

Laporan keuangan harus tersaji secara akurat, tepat waktu dan

informatif dapat dianalisa dan hasilnya dapat dijadikan parameter

untuk mengambil tindakan atau keputusan bagi yang

berkepentingan .

Bentuk bentuk Laporan Keuangan :

1. Neraca

2. Lasporan Hasil Usaha

3. Arus Kas

4. Laporan perubahan Modal

5. dll

lkmko

pdki.

com

Page 30: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 30

AB III

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

A. FUNGSI ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Analisa ini sangat dibutuhkan Sebagai alat bantu untuk mengukur

kinerja lembaga dilihat dari berbagai aspek menejerial yang

tercermin pada laporan keuangan baik itu Neraca, Hasil Usaha /

Laba Rugi, Cashflow.

B. RUANG LINGKUP ANALISA

1. Analisa terhadap manajmen likuiditas ( Aktiva lancar

)

2. Analisa Cash ratio

3. Analisa FDR

4. Analisa terhadap manajmen aktiva - pasiva

5. Analisa terhadap manajemen aktiva produktif

6. Analisa FDR

7. Analisa Batas Maximum Penyaluran dana

8. Analisa Kualitas Aktiva Priduktif ( KAP )

9. Analisa terhadap cadangan Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif ( PPAP )

10. Analisa terhadap Manajemen Permodalan. ( CAR /

Captal Aduquacy Ratio )

lkmko

pdki.

com

Page 31: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 31

11. Analisa terhadap Kinerja Produktifitas menghasilkan

keuntungan / Rentabilitas. Untuk analisa ini dapat

dilakukan dengan menghitung rasio ROA ( Return On

Asset )

C. ANALISA MANAJEMEN LIKUIDITAS

Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikian

sumber dana yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan

kewajiban yang akan jatuh tempo. Atau dengan kata lain

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat

ditagih baik yang dapat diduga ataupun yang tidak terduga atau

Secara sederhana, manajemen likuiditas dapat diartikan sebagai

upaya lembaga untuk menjaga keseimbangan antara sisi asset

dan sisi liability.

Dalam LKM Koperasi PMK manajemen likuiditas adalah salah

satu hal yang penting dalam memelihara kepercayaan

masyarakat terhadap lembaga. Untuk itu setiap LKM Koperasi

PMK yang beroperasi harus menjaga likuiditasnya agar pada

posisi yang ideal.

Jadi tujuan manajemen likuiditas adalah mencapai cadangan

yang dibutuhkan yang telah ditetapkan oleh lembaga untuk

memperkecil dana yang menganggur karena kalau banyak dana

yang menganggur akan mengurangi profitabilitas bank, dan

mencapai likuiditas yang aman untuk menjaga kemampuan

lembaga dalam memenuhi kewajiban kepada pihak lain.

Dalam Manajemen likuiditas terdapat dua resiko yaitu Resiko

ketika kelebihan dana dimana dana yang ada dalam koperasi

lkmko

pdki.

com

Page 32: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 32

banyak yang idle, hal ini akan menimbulkan pengorbanan tingkat

produktifitas atau kemampuan menghasilkan return yg rendah.

Kedua Resiko ketika kekurangan dana, akibat dari tidak

tersedianya dana untuk mencukupi kebutuhan kewajiban jangka

pendek kepada pihak lain. Resiko yang akan timbul dari akibat ini

akan sangat fatal sebab akan menurunkan kepercayaan pemilik

dana dan bahkan dapat berakibat pada Rush/ penarikan dana

besar besaran yang kemudian dapat mengakibatkan kolapnya

lembaga.

Oleh kerena itu LKM Koperasi PMK harus dapat memperkirakan

besarnya pengeluaran dalam setiap hari, minggu atau bulan,

sehingga likuiditas minimum dapat ditetapkan secara lebih tepat.

Kesemuanya itu perlu didukung oleh pencatatan-pencatatan yang

akurat, teliti, rapi dan sistematis. Serta memiliki alat kontrol

likuiditas yang jelas. Hal ini dapat dilalkukan dengan cara

membuat proyeksi arus kas yang periodik, jangka pendek,

menengah ataupun jangka panjang sehingga dengan itu maka

posisi likuiditas dapat diproyeksikan dan dikontrol.

Pengukuran likuiditas LKM Koperasi PMK dilakukan dengan cara :

1. Rasio Kas, caranya yaitu dengan membandingkan antara

Alat Likuid (termasuk didalamnya adalah komponen Kas,

Simpanan Di Bank atau koperasi lain, Stara Kas dan

Penyaluran dana yang jatuh tempo dalam waktu pendek

jangka Pendek) dengan Kewajiban lancar (termasuk

didalamnya adalah Simpanan lancar, dan yang termasuk

Kewajiban segera lainya) Rasio ini disebut Rasio Kas

dimana rasio ini tidak boleh kurang dari 15 %.

lkmko

pdki.

com

Page 33: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 33

Rasio Kas

= Alat Likuid X 100 %

Kewajiban lancar

2. Rasio FDR, caranya yakni membandingkan antara

besarnya Penyaluran dana yang disalurkan dengan

Sumber dana yang dihimpun atau disebut dengan Rasio

Financing To Deposit Rasio ( FDR ), yang besarnya tidak

boleh melebihi 85% dari total dana yang dihimpun. Sumber

Dana yang dihimpun dapat berupa modal, modal

penyisihan, simpanan dan simpanan berjangka serta dana

dana lain yang bersifat kewajiban pada pihak lain.

FDR = Penyaluran dana X 100%

Penghimpunan dana

D. ANALISA MANAJEMEN AKTIVA – PASIVA ( Asset

Alocation Aproach )

Dalam upaya menyeimbangkan arus dana, LKM Koperasi PMK

perlu melakukan manajemen aktiva-pasiva dengan pendekatan

ketepatan pengalokasian dana / asset allocation approach.

Hal ini dapat dilakukan dengancara melakukan ketepatan

lkmko

pdki.

com

Page 34: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 34

pengalokasian dana dimana Dana yang memiliki sifat perputaran

yang cukup tinggi atau lancar penggunaannya diprioritaskan untuk

aktiva yang tingkat likuiditasnya cukup tinggi/ lancar. Sedangkan

dana yang perputarannya relatif rendah, pengalokasiannya dapat

di lakukan pada Penyaluran dana dan aktiva jangka panjang

lainnya.

E. ANALISA MANAJEMEN AKTIVA PRODUKTIF

1. Kollektibilitas & Rasio Kualitas Aktiva Produktif

Ruhnya Lembaga keuangan salah satunya terletak pada

sehatnya aktiva produktif, macetnya aktiva ini akan

mengakibatkan hambatan terhadap pendapatan. Pendapatanya

menjadi berkurang yang ujungnya koperasi mengalami

kesulitan untuk membayar beban operasional bahkan pada

kondisi yang ekstrim koperasi akan mengalami kerugian, tentu

hal ini akan sangat merugikan lembaga, untuk itu pengaturan,

pengawasan, dan pengendalian terhadap aktiva ini perlu

dicermati secara seksama. Untuk dapat mengawasi keadan

aktiva produktif ini maka aktiva produktif secara periodik perlu

dikelompokan berdasarkan lancar tidaknya aktiva ini.

Penggolongan ini disebut kollektibilitas aktiva produktif.

Penggolongan aktiva ini di golongkan kedalam empat golongan

yakni :

a. Kolektibilitas Lancar,

b. Kollektibilitas kurang lancar

c. Kollektibilitas Diragukan

d. Kollektibilitas macet

lkmko

pdki.

com

Page 35: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 35

Sebagai upaya pengendalian, koperasi perlu mengidentifikasi

keadaan aktiva ini dengan cara menanalisisnya melalui rasio

antara aktiva produktif bermasalah atau aktiva produktif yang

diklasifikasikan ( APYD ) dengan seluruh jumlah aktiva

produktif ( AP ). Rasio ini disebut rasio Kualitas aktiva produktif.

Prinsif dari rasio ini adalah semakin besar rasio ini semakin tidak

baik keadaanya, artinya aktiva produktif yang diklasifikasikan

semakin besar dan semakin beresiko macet. Semakin kecil rasio

ini semakin baik artinya Aktiva produktif yang diklasifikasikan

semakin kecil.

Rumus :

Rasio Kualitas Aktiva Produktif = APYD X 100%

AP

Aktiva Prdoduktif dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh

nilai baki debet komponen aktiva produktif dalam setiap

katagori / golongan kualitas aktiva

Aktiva Produktif yang diklasifikasikan ( APYD ) dihitung dengan

rumus :

= (50%KL + 75%D + 100%M) x 100%

(L + KL + D + M)

Contoh Perhitungan APYD :

lkmko

pdki.

com

Page 36: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 36

Klasifikasi

Aktiva Bobot Aktiva Yg Di

Klasifikasika

n (APYD)Produktif

(e) (f) = d x e

L

200,000,000.0

0 0% -

KL 10,000,000.00 50% 5,000,000

D 3,000,000.00 75% 2,250,000

M 50,000,000.00 100% 50,000,000

Jumlah 263,000,000 57,250,000

Rasio KAP = 57,250.000 X 100% = 21,8%

263.000.000

Keterangan :

1. L = Aktiva Produktif Yang lancar

2. KL = Aktiva Produktif Yang kurang lancar

3. D = Aktiva Produktif Yang Diraggukan

4. M = Aktiva Produktif yang Macet

2. Batas maximum Penyaluran Dana Kewajiban pencadangan

Penyisihan Penghapusan Penyaluran Dana

Sebagai upaya pencegahanya koperasi perlu menerapkan sikap

kehati hatian didalam menjalankan aktivitas Penyaluran

dananya, salah satu upaya tersebut adalah dengan membuat

lkmko

pdki.

com

Page 37: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 37

aturan Batas maksimal Penyaluran dana. Batas maximum

penyaluran dan diberlakukan untuk maximum penyaluran kepada

satu orang anggota adalah sebesar 2,5% dan untuk kepada

kelompok anggota sebesar maximum 10% dari total Asset lkm

koperasi. Hal ini perlu diatur untuk meminimalisasi resiko dengan

cara menyebarkan resiko kepada lebih banyak orang dan tidak

terfokus pada sediki orang.

3. Analisa Pencadangan Penyisihan Penghapusan Penyaluran

Dana

Sebagai upaya lain dalam menanggulangi resiko akibat

timbulnya kualitas aktiva produktif ini maka perlu secara

konsisten pengurus wajib menyisihkan cadangan penghapusan

akibat resiko penyaluran dana ini setiap bulanya. Besar jumlah

dana yang wajib dicadangkan adalah dengan mengikuti aturan

tentang kewajiban pencadangan aktiva produktif.

Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif :

Rasio = PPAP X 100%

PPAPWD

Keterangan :

Aktiva Produktif :

Yang termasuk kedalam kelompok aktiva produktif adalah

seluruh aktiva yang menghasilkan return / pendapatan bagi

koperasi seperti : Penempatan dana pada aktiva prnyaluran

lkmko

pdki.

com

Page 38: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 38

dana, Investasi pada usaha sektor riil koperasi, Deposito bank

dan aktiva lain yang produktif.

F. ANALISA MANAJEMEN PERMODALAN

Komponen lain yang menentukan Sehat tidaknya koperasi

adalah komponen Modal.

Penilaian terhadap permodalan dilakukan denan metode

penilaian CAR ( Capital Adequacy Ratio ). CAR dihitung

dengan membagi Jumlah modal terhadap Aktiva Tertimbang

Menurut Risiko (ATMR).

CAR = MODAL X 100%

ATMR

Dengan angka besaran persentase CAR tertentu diharapkan

bahwa modal yang dimiliki koperasi, mampu melindungi anggota

dan pihak lain yang dananya disimpan atau ditempatkan pada

koperasi tersebut.

Komponen modal terdiri dari :

a. Simpanan Pokok

b. Simpanan wajib

c. Modal Penyertaan / Simpanan Pokok Khusus

d. Modal Sumbangan / Hibah

e. Cadangan Umum

f. Cadangan Tujuan

lkmko

pdki.

com

Page 39: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 39

g. SHU tahun lalu setelah diperhitungkan pajak

h. SHU tahun berjalan setelah diperhitungkan taksiran

pajak sebesar 50% ( Lima puluh perseratus )

Setiap Koponen modal diberikan bobot sebagai berikut :

KOMPONEN MODAL Bobot

1. Modal Inti

1.1. Modal Simpanan Pokok 100%

1.2. Modal Simpanan Wajib 100%

1.3. Modal Penyertaan Khusus / Simpanan Pokok

Khusus.100%

1.4. Modal Hibah / Sumbangan 100%

1.5. Cadangan Umum 100%

1.6. Cadangan Tujuan 100%

1.7. SHU Tahun Lalu 100%

1.8. SHU Tahun Berjalan setelah diperhitungkan

taksiran pajak sebesar 50%50%

2. Modal Pinjaman

2.1. Modal UPT BLUD 100%

Komponen ATMR ( Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ) terdiri

dari :

aktiva neraca yang diberikan bobot sesuai kadar risiko penyaluran

dana yang melekat pada setiap pos aktiva, yaitu :

1) Kas, dan setara kas diberi bobot 5% (nol perseratus)

lkmko

pdki.

com

Page 40: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 40

2) Penempatan pada KOPERASI / Koperasi lain dengan akad

wadiah atau qordh diberi bobot 30% (Tiga puluh perseratus)

3) Penempatan wadiah Pada Bank yang di jamin pemerintah diberi

bobot 0% (nol perseratus)

4) Penempatan wadiah pada Bank yang tidak dijamin Pemerintah

diberi bobot 20% (dua puluh perseratus)

5) Persediaan, aktiva ijarah, nilai bersih aktiva tetap dan inventaris,

antar kantor aktiva, dan rupa-rupa aktiva diberi bobot 100%

(seratus persen)

6) Aktiva produktif dibedakan sebagai berikut :

a) penyaluran dana dalam berbagai bentuk aktiva produktif

yang sumber dananya berasal dari simpanan anggota

dengan prinsip mudharabah muthlaqah berdasarkan

sistem bagi untung atau rugi (profit and loss sharing

method) diberikan bobot sebesar 1% (satu perseratus);

b) penyaluran dana dalam berbagai bentuk aktiva produktif

yang beragunan yang sumber dananya berasal dari

modal sendiri dan/atau simpanan anggota dengan prinsip

wadiah, qardh dan mudharabah muthlaqah berdasarkan

sistem bagi pendapatan (revenue sharing) di beri bobot

resiko 100% dikurangi dengan nilai prosentase

agunanya.

c) Penyaluran dana dalam berbagai bentuk aktiva produktif

yang tidak beragunan (venture capital) yang sumber

dananya dari wadiah, modal sendiri, qardh dan

mudharabah muthlaqah diberikan bobot sebesar 100%

(seratus lima puluh perseratus);

KOMPONEN ATMR BOBOT

1. Kas & setara kas 5%

2. Penempatan Pada Bank ( yg dijamin pemerintah) 0%

lkmko

pdki.

com

Page 41: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 41

3. Penempatan Pada Bank ( Yg Tdk dijamin pemerintah ) 20%

4. Simpanan / rekening di KOPERASI lain 30%

5. penyaluran dana dalam berbagai bentuk aktiva

produktif yang sumber dananya berasal dari simpanan

anggota dengan prinsip mudharabah muthlaqah

berdasarkan sistem bagi untung atau rugi (profit and loss

sharing method) diberikan bobot sebesar 1% (satu

perseratus)

1%

6. penyaluran dana dalam berbagai bentuk aktiva

produktif yang beragunan yang sumber dananya berasal

dari modal sendiri dan/atau simpanan anggota dengan

prinsip wadiah, qardh dan mudharabah muthlaqah

berdasarkan sistem bagi pendapatan (revenue sharing)

100%

dikurangi

nilai

jaminan

7. Penyaluran dana dalam berbagai bentuk aktiva

produktif yang tidak beragunan (venture capital) yang

sumber dananya dari wadiah, modal sendiri, qardh dan

mudharabah muthlaqah

100%

8. Persediaan, aktiva ijarah, nilai bersih aktiva tetap dan

inventaris, antar kantor aktiva, dan rupa-rupa aktiva diberi

bobot 100% (seratus persen)

100%

Penilaian terhadap CAR KOPERASI ditetapkan sebagai berikut :

1. Penetapan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (

KPMM ) ditetapkan sebesar 15 %

2. Pemenuhan Rasio CAR sebesar 15% atau sama

dengan nilai KPMM diberi predikat “Cukup Sehat”

3. PerinsiP rasio CAR adalah : Semakin Besar Rasio

semakin baik / semakin sehat dan kebalikannya

semakin kecil semakin tdk baik.

lkmko

pdki.

com

Page 42: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 42

G. ANALISA RENTABILITAS / KEMAMPUAN MENGHASILKAN LABA

Rentabilitas adalah rasio keuangan sebagai alat untuk mengukur

kemampuan KJKS dalam menghasilkan keuntungan bagi lembaga.

Penilaian terhadap faktor rentabilitas didasarkan pada 2 (dua)

komponen rasio yaitu:

1. Rasio Laba Sebelum Pajak dalam 12 bulan terakhir

terhadap Rata-rata Volume Usaha dalam periode yang

sama; ( ROA / Return on Asset ).

2. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional dalam periode yang sama (BOPO).

a) Perhitungan ROA

ROA Adalah rasio yang dipakai untuk mengukur tingkat

kemampuang lembaga dalam menghasilkan Laba.

Perhitungannya dilakukan dengan cara mebandingkan antara

SHU Sebelum Pajak dalam 12 bulan terakhir dibagi terhadap

Rata-rata Volume Usaha dalam periode yang sama. Nilai rasio

2% dianggap sudah cukup ideal , semakin besar nilai ROA

semakin lebih baik dan sebaliknya.

ROA = LABA X 100% =

ASSET

b) Perhitungan BOPO( Biaya Operasional terhadap

pendapatan operasional )

lkmko

pdki.

com

Page 43: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 43

BOPO adalah Rasio yang dipakai untuk mengukur tingkat effisiensi

lembaga dengan cara membandingkan antara biaya operasional

terhadap pendapatan operasional. Prinsip dalam mensikapi Nilai Bopo

adalah semakin kecil nilai bopo yang diperoleh semakin baik nilainya

artinya dengan kecilnya biaya operasional maka semakin besar nilai

keuntungan yang dapat diperoleh oleh Koperasi dan sebaliknya.

BOPO = Biaya Operasional X 100%

Pendapatan Operasional

Rangkuman :

Analisa ini sangat dibutuhkan Sebagai alat bantu untuk mengukur

kinerja lembaga dilihat dari berbagai aspek menejerial yang

tercermin pada laporan keuangan baik itu Neraca, Hasil Usaha /

Laba Rugi, ataupun Cashflow.

Ruang lingkup analisa meliputi :

1. Analisa terhadap manajmen likuiditas ( Aktiva lancar )

a. Analisa Cash ratio

b. Analisa FDR

2. Analisa terhadap manajmen aktiva - pasiva

3. Analisa terhadap manajemen aktiva produktif

a. Analisa FDR

b. Analisa Batas Maximum Penyaluran dana

c. Analisa Kualitas Aktiva Priduktif ( KAP )

d. Analisa terhadap cadangan Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif ( PPAP )

4. Analisa terhadap Manajemen Permodalan. ( CAR / Captal

Aduquacy Ratio )

lkmko

pdki.

com

Page 44: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 44

5. Analisa terhadap Kinerja Rentabilitas.

a. Analisa ROA

b. Analisa Effisiensi ( BOPO )

DAFTAR PUSTAKA

1. SOP Keuangan & akutansi LKM Koperasi PMK

2. Pedoman Pelaksanaan Koperasi Jasa keuangan Syariah

3. ...

lkmko

pdki.

com

Page 45: 5 modul sop lap keuangan edit

L a p o r a n K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 45

4. ...

lkmko

pdki.

com