20
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MASALAH DAN PEMECAHANNYA TENTANG TUJUAN, MANFAAT DAN FUNGSI PENILAIAN DOSEN : Dr.Ir.Vina Serevina Mahasiswa S2 : Fitri Savitri 7836130842 PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014

4.vina serevina fitri savitri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4.vina serevina fitri savitri

EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

MASALAH DAN PEMECAHANNYA TENTANG TUJUAN, MANFAAT DAN FUNGSI PENILAIAN

DOSEN :

Dr.Ir.Vina Serevina

Mahasiswa S2 :

Fitri Savitri

7836130842

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2014

Page 2: 4.vina serevina fitri savitri

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, penilaian pasti dilakukan dalam proses

pembelajaran. Penilaian dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta

didik sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan klasifikasi

kemampuan siswa yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian

adalah suatu kegiatan pengukuran, kuantifikasi, dan penetapan mutu pengetahuan

siswa secara menyeluruh. Dalam pengertian ini diisyaratkan bahwa penilaian harus

terintegrasi dalam proses pembelajaran dan menggunakan beragam bentuk. Namun,

secara umum penilaian merupakan salah satu proses penting dalam proses pendidikan,

khususnya dalam proses belajar mengajar. Hakikat penilaian dalam pendidikan adalah

proses tematik dan sistematik, mengumpulkan data atau informasi, menganalisis dan

selanjutnya menarik kesimpulan tentang tingkat pencapaian hasil dan tingkat

efektivitas dan efisiensi suatu program pendidikan.(Hamid,2011:15-16).

Pentingnya evaluasi dalam pembelajaran menuntut guru untuk mengetahui

tujuan, manfaat dan fungsi penilaian yang akan dilakukan terhadap siswa disekolah.

Seorang guru yang tidak mengetahui tujuan, manfaat, dan fungsi penilaian akan

kehilangan pedoman untuk melakukan penilaian karena akan dilakukan sesuka hati

tanpa adanya tujuan yang jelas. Berdasarkan ulasan singkat diatas maka dalam

makalah ini akan dibahas mengenai tujuan penilaian, manfaat penilaian, dan fungsi

penilaian dalam kegiatan belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah

Pokok permasalahan dalam makalah ini adalah permasalahan dalam pendidikan

yang terkait dengan tujuan, manfaat, dan fungsi dari penilaian yang selanjutnya akan

diurai dalam beberapa sub-pokok bahasan, diantaranya :

1. Apakah tujuan, manfaat, dan fungsi dari penilaian?

2. Permasalahan apa saja yang terjadi dalam bidang pendidikan terkait tujuan,

manfaat, dan fungsi dari penilaian dan Solusi apa yang ditawarkan untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut?

Page 3: 4.vina serevina fitri savitri

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui tujuan, manfaat, dan fungsi dari penilaian.

2. Mengetahui permasalahan apa saja dalam pendidikan terkait tujuan, manfaat,

dan fungsi dari penilaian serta mencari solusi dari permasalahan tersebut.

3. Melengkapi tugas untuk mata kuliah evaluasi dalam pembelajaran fisika.

Page 4: 4.vina serevina fitri savitri

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Penilaian

Menurut Drs. Moh. Uzer Usman dalam bukunya Menjadi Guru

Profesional :11 (dalam Afdee, 2007) dalam proses penilaian terdapat beberapa tujuan

yang menjadi panduan dalam penilaian,yaitu : 

1. Untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan; 

2. Untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran; 

3. Untuk mengetahui ketepatan metode yang digunakan;

4. Untuk mengetahui kedudukan siswa di dalam kelompok/kelas; 

5. Untuk mengaklasifikasikan seorang siswa apakah termasuk dalam kelompok yang

pandai, sedang, kurang atau cukup baik dibandingkan dengan teman-teman

sekelasnya. 

Menurut Hamid (2011:20) tujuan penilaian secara umum yang dilakukan

terhadap siswa adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa;

2. Mengukur pertumbuhan dan perkembangan kemajuan siswa;

3. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa;

4. Mengetahui hasil pembelajaran;

5. Mengetahui pencapaian kurikulum;

6. Mendorong siswa agar senantiasa belajar;

7. Umpan balik untuk guru supaya dapat mengajar dengan lebih baik.

Tujuan penilaian hasil belajar sangat penting dalam proses pembelajaran.

Sudjana,1995:4 (dalam Yudistira, 2012) mengutarakan tujuan penilaian hasil belajar

sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan

kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau meta pelajaran yang

ditempuhnya. Dengan pendeskripsian kecakapan tersebut dapat diketahui pula

posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan siswa lainnya.

Page 5: 4.vina serevina fitri savitri

2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni

seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku siswa ke arah tujuan

pendidikan yang diharapkan. 

3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan

penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta sistem

pelaksanaannya. 

4. Memberikan pertanggung jawaban (accountability) dari pihak sekolah kepada

pihak-pihak yang berkepentingan.

B. Manfaat Penilaian

Menurut Yudistira (2012) manfaat penilaian adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan umpan balik bagi siswa agar mengetahui kekuatan dan

kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi;

2. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami

siswa sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial;

3. Untuk umpan balik bagi guru untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan

dan sumber belajar yang digunakan;

4. Untuk masukan bagi guru guna merancang kegiatan pembelajaran;

5. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang

efektifitas pendidikan;

6. Untuk memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas Daerah) dalam

mempertimbangkan konsep penilaian kelas.

Secara umum manfaat penilaian dapat memberikan keuntungan bagi siswa,

guru dan kepala sekolah, orang tua, masyarakat, dan bagi peningkatan pembelajaran

pada suatu mata pelajaran. Secara ringkas manfaat penilaian menurut Ramelan,2003:

41( dalam Eny, 2013) adalah :

1. untuk mengetahui taraf kesiapan siswa dalam menempuh suatu pendidikan

tertentu;

2. untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang dicapai melalui proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan;

Page 6: 4.vina serevina fitri savitri

3. untuk mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang diajarkan dapat

dilanjutkan dengan bahan pelajaran yang baru atau harus mengulang kembali

bahan yang sebelumnya;

4. untuk mendapatkan bahan-bahan informasi untuk menentukan apakah seorang

anak dapat dinaikan ke kelas yang lebih tinggi ataukah harus mengulang di

kelas semula;

5. untuk membandingkan apakah materi yang dicapai oleh anak-anak sudah

sesuai dengan kepasitasnya atau belum;

6. untuk  menafsirkan apakah seorang anak telah cukup matang untuk

bermasyarakat atau untuk melanjutkan ke lembaga pendidikan yang lebih

tinggi;

7. untuk mengadakan tes seleksi;

8. untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang digunakan dalam lapangan

pendidikan.

C. Fungsi Penilaian

Menurut Hamid (2011:20-21) fungsi penilaian adalah sebagai berikut :

1. Sebagai alat menetapkan penguasaan siswa terhadap kompetensi;

2. Sebagai bimbingan;

3. Sebagai alat diagnosis;

4. Sebagai alat prediksi;

5. Sebagai grading;

6. Sebagai alat seleksi.

Fungsi penilaian menurut Nana Sudjana, 1995:4 (dalam Ida,2012) adalah sebagai

berikut:

1. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional

2. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.

3. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tua. Dalam

laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan siswa dalam berbagai

bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapai.

Page 7: 4.vina serevina fitri savitri

Fungsi penilaian bukan hanya untuk menentukan kemajuan belajar siswa,

tetapi sangat luas. Fungsi penilaian menurut Cronbach,1954 (dalam Hamalik,2002:24)

adalah :

1. Penilaian membantu siswa merealisasikan dirinya untuk mengubah atau

mengembangkan perilakunya.

2. Penilaian membantu siswa mendapat kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya.

3. Penilaian membantu gurur untuk menetapkan apakah metode mengajar yang

digunakan telah memadai.

4. Penilaian membantu guru membuat pertimbangan administrasi.

D. Permasalahan dalam Pendidikan dan Solusinya

1. Permasalahan mengenai tujuan penilaian di Indonesia

Permasalahan:

Dalam artikel Novi (2014) yang berjudul RI Terendah di PISA, WNA: Indonesian

Kids Don't Know How Stupid They Are.

Programmme for International Student Assessment (PISA) di bawah Organization

Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2012 lalu

mengeluarkan survei bahwa Indonesia menduduki peringkat paling bawah dari 65

negara, dalam pemetaan kemampuan matematika, membaca dan sains. Seorang warga

negara asing yang lama tinggal di Indonesia, merespons survei itu dengan menulis

artikel di blognya berjudul "Indonesian kids don't know how stupid they are".

Elizabeth Pisani, seorang WNA kelahiran Amerika Serikat, epidemiologis, dan

mantan jurnalis yang menuliskan artikel itu.

Kronologi : Dari 65 negara yang ikut dalam survei, Indonesia menduduki peringkat

paling bawah. Survei PISA-OECD ini dilakukan secara kualitatif pada tahun 2012

lalu yang baru dirilis awal pekan Desember 2013.

Survei ini melibatkan responden 510 ribu pelajar berusia 15-16 tahun dari 65 negara

dunia yang mewakili populasi 28 juta siswa berusia 15-16 tahun di dunia serta 80

persen ekonomi global.  Disebutkan bahwa kemampuan matematika siswa-siswi di

Indonesia menduduki peringkat bawah dengan skor 375. Kurang dari 1 persen siswa

Indonesia yang memiliki kemampuan bagus di bidang matematika. Di bidang

Page 8: 4.vina serevina fitri savitri

kemampuan membaca, Indonesia mendapatkan skor 396 dan di bidang kemampuan

sains mendapatkan skor 382. Namun keduanya sama-sama tergolong dalam level

bawah.

"Tapi yang menjadi kekhawatiran bagi saya bahwa anak-anak Indonesia bahkan tidak

menyadari seberapa buruk sistem pendidikan sekolah yang membuat mereka gagal,"

tulis Elizabeth dalam ulasannya. Elizabeth menyebut, mayoritas anak-anak Indonesia,

terutama yang berusia 15 tahun, tidak memiliki kemampuan dasar yang diperlukan

dalam masyarakat modern saat ini. "Mereka berpikir bahwa mereka siap untuk masa

depan," imbuhnya. Elizabeth menyebutkan laporan bahwa 95 persen anak Indonesia

yakin telah mempelajari hal-hal yang membantu persiapan mereka dalam mendapat

pekerjaan di masa depan. Sebagian besar berpikir bahwa sekolah sangat membantu

mereka untuk masa depan mereka. Hanya sedikit yang berpikir bahwa sekolah itu

hanya buang-buang waktu.

Solusi :

Kurikulum di Indonesia yang selalu berganti menjadi salah satu alasan mengapa mutu

pendidikan di Indonesia sangat rendah. Negara yang memiliki mutu pendidikan yang

baik kurikulumnya cukup stabil, sedangkan indonesia seperti baru mencoba-coba

kurikulum mana yang bagus. Adanya uji coba seperti ini mengorbankan para siswa

dalam pembelajaran, perubahan dan tuntutan penilaian menjadi tujuan akhir dari

proses pembelajaran. Penilaian tidak lagi bertujuan untuk mengetahui tingkat

pencapaian kompetensi siswa; Mengukur pertumbuhan dan perkembangan kemajuan

siswa; Mendiagnosis kesulitan belajar siswa; tetapi hanya sebagai formalitas yang

harus dilaporkan kepada petinggi di pemerintahan. Penilaian yang dilakukan tidak

mewakili untuk menggambarkan seperti apa mutu pendidikan disuatu sekolah, karena

sekolah hanya berlomba lomba dalam mendapatkan predikat unggulan.

Disekolahpun siswa selalu dituntut untuk mendapatkan nilai yang bagus tidak perduli

apakah mereka akan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari atau

tidak. Penilaian di Indonesia hanya sebagai formalitas untuk kepentingan pribadi.

Solusi untuk permasalahan ini adalah :

a. Perubahan tujuan penilaian di Indonesia

b. Mencoba mengikuti kurikulum di negara yang kualitas pendidikan sangat tinggi

seperti di Finlandia

c. Pelatihan guru secara keseluruhan dan tidak sebagian.

Page 9: 4.vina serevina fitri savitri

d. Menyeleksi para guru yang akan memasuki sekolah agar hanya yang berkualitas

yang dapat masuk ke sekolah dan mendidik para siswa.

2. Permasalahan mengenai manfaat penilaian di Indonesia

Permasalahan:

Dalam artikel Aryo (2012) salah seorang guru bidang studi seni budaya di salah satu

SMK di Bogor melakukan kekerasan kepada 6 orang siswa dengan cara memukul dan

menendang dikarenakan 6 orang siswa kelas X tersebut kedapatan tidak mengerjakan

tugas yang diberikan guru tersebut.

Kronologi : Guru yang berinisial DI memukul muridnya karena ketahuan tidak

mengerjakan tugas yang diberikan saat pelajaran berlangsung. Tugas yang diberikan

adalah menghafal fotocopya, karena tidak ada yang hafal akhirnya DI marah dan

melampiaskannya kepada muridnya dengan menendang, memukul menggunakan tas,

dan ada juga yang dijambak. Para siswa yang tidak terima perlakuannya tersebut

melaporkannya kepada orang tua mereka, karena pelaporan tersebut DI malah

menuduh siswa yang melapor memiliki kepribadian yang buruk. Bahkan salah satu

siswa mengaku pernah diberi uang Rp.20000 untuk damai setelah dipukul DI. Dengan

adanya kasus ini sekolah kemudian mengadakan pertemuan antara guru, orang tua dan

siswa yang dipukul. Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa DI melakukan

kekerasan karena dia didesak segera memasukkan nilai, dan berupaya tidak ada siswa

mesti melewati perbaikan nilai. Padahal, dia mengatakan, dari enam siswa dipukul itu,

tiga di antaranya memang nilainya sama sekali belum masuk ke dalam rapor dan

Tugas fotokopi itu salah satunya untuk mengisi nilai rapor.

Solusi :

Dalam hal ini tindakan yang dilakukan oleh DI tidak patut ditiru oleh guru lain. Guru

sebagai pendidik seharusnya membimbing siswa dalam hal belajar. Bagaimana guru

dapat menjadikan sikap dan perilaku siswa menjadi lebih baik dan tidak terjerumus ke

hal-hal negatif jika guru sendiri belum dapat mencontohkan perilaku yang baik

sebagai seorang guru yang patut dihormati.Alasan yang dikemukakan oleh DI adalah

karena terdesak memasukan nilai ke rapor, padahal nilai itu tidak didapatkan tiba-tiba

tetapi melalui proses belajar di dalam kelas. DI mengganggap nilai sebagai sesuatu

yang harus dimasukan kedalam rapot secepatnya tanpa memperdulikan proses dan

manfaat dari penilaian tersebut. Manfaat penilaian adalah untuk memberikan umpan

Page 10: 4.vina serevina fitri savitri

balik agar mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa dalam belajar sehingga dapat

dilakukan pengayaan dan remedial, tapi disini DI tidak ingin mengetahui kelemahan

dan kelebihan siswa tersebut, dan memaksakan siswa untuk menghafal dengan cepat

agar siswa tidak harus melewati perbaikan nilai. Penilaian juga bermanfaat untuk

umpan balik bagi guru untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan dan sumber

belajar yang digunakan, DI tidak menghiraukan apapun yang terjadi walaupun harus

menggunakan kekerasan untuk mendapatkan nilai yang harus dimasukan secepatnya

ke rapor. Manfaat penilaian lainnya adalah untuk Untuk memberikan informasi

kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektifitas pendidikan,tetapi efektivitas

pendidikan disekolah tidak dapat tercemin dari nilai para siswa jika penilaian yang

dilakukan oleh guru terdapat unsur kekerasan dan paksaaan tanpa memperhatikan

proses pembelajaran siswa di kelas. Solusi yang disarankan untuk permasalahan ini

adalah :

a. Guru sebaiknya tidak melakukan kekerasan terhadap siswa dengan alasan nilai.

b. Penilaian yang dilakukan kepada siswa hendaknya dilakukan guru dari awal

proses pembelajarannya sehingga tidak ada kata terlambat ketika menginput

nilai untuk rapor.

c. Menilai dapat dilakukan tanpa kekerasan sehingga guru harus pandai dalam

mengontrol emosi.

3. Permasalahan mengenai fungsi penilaian di Indonesia

Permasalahan:

Dalam artikel Kistyarini (2013) membahas mengenai seorang guru di salah satu SMK

di Ngawi, melakukan pelecahan seksual terhadap belasan siswinya dengan

menggunakan nilai sebagai alasan dan ancaman agar para siswi mau melakukan hal

yang diminta oleh guru tersebut.

Kronologi : Awalnya guru itu merayu korban untuk dipacari dengan janji mendapat

nilai yang bagus, jika korban tidak menuruti keinginannya akan diacam tidak diberi

nilai.Korban merasa tertekan dengan ancaman yang diberikan oknum guru itu jika

korban melapor tidak akan diberi nilai. Korban yang awalnya dijadikan pacarnya

kemudian diajak ke sejumlah tempat wisata untuk difoto. Awalnya mereka difoto

dengan tetap mengenakan pakaian, namun lama kelamaan mereka diminta membuka

baju. Guru yang sudah berkeluarga itu juga menyentuh sejumlah bagian tubuh korban.

Korban yang takut tidak diberi nilai kemudian hanya diam dan tidak melaporkannya.

Page 11: 4.vina serevina fitri savitri

Para korban yang tidak melaporkannya membuat polisi sulit untuk menindaklanjuti

masalah ini karna belum ada satupun korban yang melapor sehingga polisi harus

penurunkan penyidik ke sekolah untuk menyelidiki kasus ini.

Solusi :

Guru tidak sepantasnya melakukan hal tidak baik seperti itu apalagi dengan

mengancam para siswinya dengan menggunakan nilai. Penilaian berfungsi sebagai

alat untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum, sebagai

prediksi dalam mengembangkan kemampuasn siswa dan sebagai dasar menyusun

laporan untuk diberikan kepada orang tua bukan sebagai alat untuk mengancam siswa

agar menuruti semua keinginan guru termasuk keinginan yang tidak baik. Solusi yang

disarankan untuk permasalahan ini adalah :

a. Guru tidak boleh menggunakan nilai sebagai ancaman kepada siswa untuk

melakukan hal yang tidak dibenarkan.

b. Memperkuat fungsi dari guru BK.

c. Sekolah atau lembaga perlindungan anak harus memberikan penyuluhan dan

pendekatan kepada siswa untuk melaporkan segala perlakuan guru yang tidak

baik terhadap mereka dan yang melenceng dari tujuan pendidikan.

d. Siswa diberikan perlindungan jika melaporkan perbuatan guru ataupun

temannya yang melakukan pelecehan seksual.

Page 12: 4.vina serevina fitri savitri

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Menurut Hamid (2011:20) tujuan penilaian secara umum yang dilakukan terhadap

siswa adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa;

2. Mengukur pertumbuhan dan perkembangan kemajuan siswa;

3. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa;

4. Mengetahui hasil pembelajaran;

5. Mengetahui pencapaian kurikulum;

6. Mendorong siswa agar senantiasa belajar;

7. Umpan balik untuk guru supaya dapat mengajar dengan lebih baik.

Secara umum manfaat penilaian dapat memberikan keuntungan bagi siswa, guru dan

kepala sekolah, orang tua, masyarakat, dan bagi peningkatan pembelajaran pada suatu mata

pelajaran. Secara ringkas manfaat penilaian menurut Ramelan (2003: 41).adalah :

1. untuk mengetahui taraf kesiapan siswa;

2. untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang dicapai melalui proses pembelajaran yang

telah dilaksanakan;

3. untuk mengetahui apakah pengulangan materi;

4. untuk mendapatkan bahan-bahan informasi;

5. untuk membandingkan apakah materi sudah sesuai dengan kepasitasnya atau belum;

6. untuk  menafsirkan apakah seorang anak telah cukup matang untuk;

7. untuk mengadakan tes seleksi;

8. untuk mengetahui taraf efisiensi metode pembelajaran.

Menurut Hamid (2011:20-21) fungsi penilaian adalah sebagai berikut :

1. Sebagai alat menetapkan penguasaan siswa terhadap kompetensi;

2. Sebagai bimbingan;

3. Sebagai alat diagnosis;

4. Sebagai alat prediksi;

Page 13: 4.vina serevina fitri savitri

5. Sebagai grading;

6. Sebagai alat seleksi.

Segala permasalahan dalam bidang pendidikan hendaknya tidak selalu menyalahkan

siswa dan guru yang terlibat dalam proses pembelajaran. Guru memiliki peran yang sangat

penting untuk kelangsungan peningkatan mutu pendidikan, dengan tanggung jawab yang

sangat besar maka guru dituntut untuk bersikap profesional. Dengan menjadi guru berarti

harus siap menjadi panutan untuk ditiru oleh siswanya sehingga harus memiliki sikap dan

perilaku yang baik. Menjadi guru adalah panggilan jiwa untuk mendidik para siswa, jangan

menjadi guru bila masih selalu mendahulukan kepentingan diri sendiri. Pemerintah pun ikut

berpartisipasi dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia walaupun pemerintah hanya

mendukung kinerja guru di sekolah, sehingga tidak semua masalah diakibatkan oleh salah

satu pihak, tapi semua pihak ikut bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Beberapa hal yang perlu diingat oleh guru bahwa mereka adalah panutan sehingga jangan

bersikap atau berperilaku tidak baik karena akan ditiru oleh siswa dan jangan menggunakan

hak guru memberi nilai untuk kepentingan pribadi yang merugikan siswa. Penilaian memiliki

peran yang besar dalam mengetahui sampai dimana kemampuan siswa, mengembangkan

sikap dan perilaku, mendiagnosis kelemahan dan kelebihan siswa, dan untuk menggambarkan

mutu pendidikan di tiap sekolah atau negara bukan sebagai alat untuk mengancam siswa guna

mendapatkan keuntungan pribadi.

Page 14: 4.vina serevina fitri savitri

DAFTAR PUSTAKA

Afdee. 2007. Kegagalan Guru dalam Melakukan Evaluasi. http://re-searchengines.com/afdhee5-07-2.html

Aryo Putranto Saptohutomo. 2013. Tak kerjakan tugas, 6 siswa SMK PGRI 3 Bogor dipukul guru. http://m.merdeka.com/peristiwa/tak-kerjakan-tugas-6-siswa-smk-pgri-3-bogor-dipukul-guru.html)

Eny Suryaningsih. 2013. Manfaat, Fungsi dan Prinsip Penilaian Kelas. http://suryaningsih2020.blogspot.com/2013/01/manfaat-fungsi-dan-prinsip-penilaian.html

Hamid,Soleh.2011.Standar Mutu Penilaian Dalam Kelas.Jogjakarta: DIVA PRESS

Ida Nuraeni, S.Pd, M.Pd. 2012. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Paket C. https://docs.google.com/document/d/1t6QUl-3ptihyauZaJKxX1Gcm3j2DpyMdFGk3-SWWEiM/edit

Kistyarini. 2013. Polisi Ngawi Selidiki Kasus Pelecehan Belasan Siswi SMK. http://lipsus.kompas.com/gebrakan-jokowi-basuki/read/xml/2013/11/02/2049110/Polisi.Ngawi.Selidiki.Kasus.Pelecehan.Belasan.Siswi.SMK

Novi Christiastuti Adiputri. 2014. RI Terendah di PISA, WNA: Indonesian Kids Don't Know How Stupid They Are. http://news.detik.com/read/2014/02/08/153124/2491125/10/1/ri-terendah-di-pisa-wna-indonesian-kids-dont-know-how-stupid-they-are

Yudhistira,Ardana. 2012. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Penilaian. http://ardanayudhistira.blogspot.com/2012/02/pengertian-fungsi-dan-tujuan-penilaian.html