22
Belajar, berpikir, kreatif 4

4 belajar berpikir kreatif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: 4 belajar berpikir kreatif

Belajar, berpikir, kreatif

4

Page 2: 4 belajar berpikir kreatif

Mahasiswa Teknik yang Berprestasi• Sistem pendidikan dirancang untuk menghasilkan mahasiswa yang

sukses. Sebagian besar mahasiswa universitas hanya menerima mahasiswa yang dari nilai ijazah dan tes masuknya dipredikisi akan meraih prestasi akademik yang bagus.

• Pihak fakultas dan dosen di universitas mengharapkan mahasiswa sukses belajar, lulus kuis dan ujian akhirnya lulus kuliah. Untuk mencapai tujuan ini, hampir semua perguruan tinggi menyediakan sejumlah fasilitas dan pelayanan agar proses belajar siswa lebih baik dan lebih menyenangkan.

• Mahasiswa yang sukses adalah mahasiswa yang pandai memanfaatkan fasilitas yang terdapat di kampus seperti: perpustakaan, internet dan komputer, laboratorium, dan fasilitas lain yang tersedia.

• Terlepas dari kuatnya keinginan para DOSEN untuk meluluskan mahasiswa yang berprestasi, keputusan sukses atau gagal sesungguhnya berada di tangan mahasiswa itu sendiri. Pencapaian prestasi akademik membutuhkan motivasi dan dedikasi terhadap tugas yang dihadapi. Perlu diterapkan konrol diri yang khusus untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru dan menentukan berbagai pilihan dan kebutuhan yang bisa saling bertentangan.

Page 3: 4 belajar berpikir kreatif

Kurikulum Fakultas Teknik

• Dewan akreditasi untuk Engineering dan Teknologi (ABET) telah membuat daftar persyaratan akreditasi minimum bagi lulusan sarjana teknik :– Satu tahun kombinasi matematika dan ilmu-

ilmu dasar– Satu setengah tahun topik engineering– Satu setengah tahun ilmu sosial dan

humaniora.

Page 4: 4 belajar berpikir kreatif

• Matematika:Kuliah matematika harus lebih tinggi dari trigonometri biasa dan mencakup kalkulus differensial dan integral persamaan differensial. ABET menekankan penguasaan matematika lanjut dalam salah satu subjek antaran lain statistik, aljabar linear, analisis numerik, dan kalkulus lanjut.

• Ilmu pengetahuan alam:Kuliah ilmu pengetahuan alam mencakup fisika dasar dan kimia dasar yang berbasis kalkulus, minimal dua semester berturut turut. Kuliah tambahan seperti biologi, ilmu bumi, kimia dan fisika lanjut bisa bermanfaat untuk melengkapi persyaratan penguasaan ilmu-ilmu dasar. Ilmu alam dasar berfungsi sebagai landasan pendidikan engineering. Kuliah ini mencakup mekanika dasar dan mekanika fluida, termodinamika, rangkaian listrik dan rangkaian elektronika, ilmu material, dan ilmu komputer (bukan pemograman komputer). Kuliah-kuliah tersebut berakar pada ilmu alam dasar dan matematika, menghubungkan kuliah-kuliah dasar ini dengan perancangan engineering.

• Kuliah kerja teknik : Umumnya tahun ketiga dan atau tahun keempat dari pendidikan dalam fakulatas teknik diberikan kuliah kerja teknik. Kuliah ni sangat dikhususkan untuk memeprsiapkan mahasiswa ketika terjun dlam praktek sesuai bidang spesialisasinya.

Page 5: 4 belajar berpikir kreatif

• Design:ABET menysaratkan agar setiap program terakreditasi mencakup pengalaman desian teknik yang memadai dan berdasarkan pada pengetahuan dan kecakapan yang telah dipelajari dalam kuliah, termasuk standar-standar dan batasan-batasan yang nyata telah dipelajari dalam kuliah , termasuk standar-standar dan batasan-batasan yang nyata dalam bidang teknik seperti faktor-faktor ekonomi, keselamatan, reliabilitas, etika, dan pengaruh sosial serta lingkungan.

• Humaniora:Materi esensial dalam setiap program pendidikan teknik adalah ilmu-ilmu humaniora dan sosial. Kuliah-kuliah humaniora dan sosial membantu mahasiswa utuk memahami dan mengapresiasi pengaruh praktek engineering terhadap masyarakat dan lingkungan alam. Mahasiswa fakulas teknik biasanya menjalani pelatihan dalam bidang spesialisasi lainnya selama pendidikan S1, mencakup cara-cara komunikasi efektif terhadap klien, rekan kerja, dan masyarakat. Banyak dari mereka yang mengambil mata kuliah pilihan akuntansi, manajemen, statistika, dan hukum.

ABET

Page 6: 4 belajar berpikir kreatif

• ABET mensyaratkan agar fakultas teknik mencantum detil tujuan-tujuan pendidikan, kurikulum, dan proses-proses yang mencantumkan detil tujuan-tujuan pendidikan, kurikulum, dan proses-proses yang menjamin pencapaian tujuan-tujuan tersebut, termasuk suatu sistem evaluasi dan peniliaian. ABET mensyaratkan setiap fakultas teknik memperagakan bahwa lulusan mereka memiliki:– Kemampuan menerapkan matematika, ilmu alam, dan teknik– Kemampuan merancang dan menjalankan eksperimen,

sekaligus juga interprestasi dan analisis data– Kemampuan merancang suatu sistem, komponen, atau proses

sesuai kebutuhan– Kemampuan bekerja dalam team multi disiplin– Kemampuan mengidentifikasi, memformulasi, dan

menyelesaikan masalah engineering– Pemahaman tanggung jawab profesional dan etika, dan ‘– Kemampuan komunikasi efektif.

Page 7: 4 belajar berpikir kreatif

Solusi engineering

• Pemahaman akan kebutuhan dan kemampuan belajar seumur hidup

• Pengetahuan terhadap isu-isu terkini

• Kemampuan menerapkan teknik, kecakapan, dan alat bantu engineering modern yang diperlukan dalam praktek engineering.

Page 8: 4 belajar berpikir kreatif

Kurikulum Teknik Mesin(JTM Univ Andalas)

• ???

Page 9: 4 belajar berpikir kreatif

Perencanaan Manajemen Kurikulum

• Perencanaan dan manajemen yang baik dan pemilihan mata kuliah pilihan engineering dan umum. Perencanaan dan manajemen yang baik atas kurikulum yang ada akan membuat pengalaman belajar menjadi lebih menyenangkan dan mengurangi kemungkinan tertundanya penyelesaian masa studi.

• Mahasiswa baru harus mempelajari kurikulum teknik yang sesuai. Mereka harus mencari dan memanfaatkan bimbingan yang tersedia dari penyuluh akademik dan mengacu pada deskripsi kuliah yang tertulis dalam buletin dan katalog terbitan perguruan tinggi. Deskripsi perkuliahan yang diberikan terkandang begitu singkat, sehingga disarankan untuk meminta pendapat dari mahasisa senior dan melihat evaluasi terhadap kuliah dan pengajar dari ditulis oleh mahasiswa lain.

Page 10: 4 belajar berpikir kreatif

Deskripsi Mata Kuliah

Page 11: 4 belajar berpikir kreatif

Beradaptasi dalam Perkuliahan• Sebagian besar dosen di JTM sangat ahli dan berpengalaman dalam

bidangnya, hanya sedikit yang pernah mengikuti pendidikan pengajar.Dosen teknik yang mengajar dengan efektif-jumlah mereka banyak- kemungkinan memang berbakat mengajar atau telah mengikuti pendidikan pengajar. Selain itu, Dekan dan Ka jur biasanya hanya memberikan garis besar panduan pengajar kepada para Dosen.

• Karena pendekatan untntung-untungan ini, mahasiswa harus menghadapi banyak ragam karakter. Ada yang banyak memberikan PR, menilai hasilnya dan ada yang tidak. Dosen mungkin ramah atau menjaga jarak; menuntup atau santai; cakap atau tidak; kasual atau formal dan serius. Semua ini, tentu saja, membuat proses belajar menjadi lebih sulit dan menantang bagi mahasiswa.

• Mahasiswa baru juga harus mengadiri kelas yang ramai. Ada kelas yang berisi mahasiwa lebih dari 100 orang, dan ada kalanya kulah satu orang dengan satu dosen. Ada kesulitan yang dihadapi pengajar dalam mewujudkan hubungan yang erap dengan para mahasiswanya, kelas tersebut terasa terlalu formal dan kekurangan interaksi.

Page 12: 4 belajar berpikir kreatif

Sifat Dasar dalam Belajar• Proses belajar adalah proses yang berlangsung terus-

menerus,seumur hidup. Wujud belajar yang paling sederhana dan mendsar adalah pengondisian. Pengkondisian ini adalah pembentukan suatu pola perilaku tertentu yang dipicu oleh stimulus tertentu.

• Irvan Perlov (psikolog Rusia): seekor anjing dapat meneteskan air liurnya sesaat jika terdengar bunyi bel yang dibunyikan sebelum makan (pengkondisian klasik).

• Pemberian hadiah/apresiasi terhadap perilaku yang mendukung perilaku yang diinginkan.

• Perilaku manusia sangat terpengaruh terhadap pemberian imbalan.

• Belajar tidak hanya melalui pengalaman langsung, tapi juga melalui pengalaman dan kejadian yang dialami oleh orang lain ataupun sekedar mendengar mengenai suatu kejadian terntentu.

Page 13: 4 belajar berpikir kreatif

Pemprosesan informasi dan Ingatan

• Kita menerima informasi melalui berbagai indera: penglihatan, pendengaran, penciuman, penyentuhan, pengecapan. Stimulus-stimulus dari masing-masing indera ditampung semntara diregistern sensoral selama beberapa detik. Informasi mentah itu langsung terlupakan jika tidak ditindak lanjuti. Biasanya informasi visual menghilang dengan sangat cepat atau dihapus/diganti dengan informasi visual yang baru. Hasil pendengaran cenderung bertahan lebih lama, kurang lebih beberapa detik.

• Data baru yang masuk ke dalam register sensoral harus melalui proses penerjemah. Proses penerjemahan ini belum begitu dimengerti secara ilmiah. Kemungkinan kita mencocokkan informasi yang baru masuk terhadap sekumpulan pola yang telah tersimpan dalam ngatan jangka panjang kita.

• Ingatan jangka pendek bersifat aktif, sadar, dan temporer. Daya tampung informasi ingatan jangka pendek tidaklah sebanyak daya tampung register sensoral, namun ingatan menampung informasi dalam jangka waktu yang lama

Page 14: 4 belajar berpikir kreatif

Faktor Penentu dari Belajar yang Efisien

• Efisiensi belajar tergantung:– Materi yang dipelajari– Status psikologis– Strategi belajar

• Makin penting materi pelajaran maka makin mudah dipelajari. Pelajaran yang berhubungan antara satu sama lain akan mudah diingat dibandingkan dengan fakta-fakta yang tidak relevan.

• Inovasi dalam proses belajar diyakini meningkatkan perhatian dan efisiensi belajar.

• Perasaan cemas dalam belajar dalam batas yang wajar memang bisa mendukung belajar terlalu banyak malah merugikan.

• Membuat daftar materi belajar, menyelesaikan soal, membuat rangkuman, dan menjawab soal-soal yang mungkin keluar dalam ujian terbukti sangat membantu.

• Makin sering mahasiswa berlatih maka semakin baik perfomanya.

Page 15: 4 belajar berpikir kreatif

Saran-saran Praktis untuk Belajar

1. Rajin mengikuti perkuliahan2. Belajar ditempat tenang3. Jaga perhatian di dalam kelas.4. Catat pokok-pokok bahasan penting.5. Jangan ragu minta penjelasan Dosen6. Mulailah mempersiapkan diri menghadapi ujian.7. Tunaikan tugas-tugas dalam kerangka berpikir positif.8. Gambarkan dalam pikiran bahwa semua soal-soal ujian

mampu dijawab dengan benar, selesai tepat waktunya.9. Luangkan waktu untuk rileks dan istirahat.

Page 16: 4 belajar berpikir kreatif

Model empat quadran

• Otak dibagi atas empat model:– Otak kanan atas: Holistik, intuitif,sintesism

integrasi; – Otak kanan bawah: emosional, perasa,

kinestetis.– Otak kiri atas: Logis,analitis,kuantitatif, faktual– Otak kiri bawah:terencana,terorganisir,detil

sekuensial

• Sarjana teknik harus kuat ke arah kiri atas

Page 17: 4 belajar berpikir kreatif

Kreativitas

• Engineering adalah profesi yang kreatif, maka mahasiswa teknik perlu memanfaatkan potensi kreatif secara maksimal.

• Pada dasarnya setiap orang mempunyai sifat kreatif.

• Socrates: sesuatu yang dimanfaatkan akan bertambah kuat dan berkembang sementara sesuatu yang dibiarkan akan layu dan menghilang.

Page 18: 4 belajar berpikir kreatif

Apakah yang disebut kreatif?

• Kreatif: proses berpikir yang menghasilkan ide, solusi, konsep, teori, atau karya seni yang unit dan istimewa (harmon).

• Sembarang proses yang menghasilkan sesuatu yang baru atau pemanfaata baru dari elemen-elemen lama (arleti).

• Kreatif mengarungi pengalaman-pengalaman terdahulu kita, memilha-milahnya dan menyusun ke dalam pola, ide dan wujud yang baru (smith).

Page 19: 4 belajar berpikir kreatif

Sifat dasar dari kreativitas

• Ada tipe kreatif berhubungan dengan konsep-konsep mendalam dan abstrak.

• Kreatif yang berhubungan dengan seni dan tulisan.

• Kreatif bisa dihubungkan dengan engineer dan ilmuwan yang mengubah pengetahuan teoritis menjadi rancangan dan proses-proses baru.

Page 20: 4 belajar berpikir kreatif

Karakter dari Orang-orang kreatif

• Mengembangkan kebiasaan bekerja keras, gemar membaca.

• Individu kreatif: orisinalitas, fasih berbicara, inteligensia yang relatif tinggi, dan imajinasi yang baik. Mampu berpikir logis, menghindari cara berpikir statis.

• Menyadari celah-celah yang kosong dari norma atau pengetahuan yang telah ada.

• Membuka diri terhadap pengalaman dan pekembangan baru.

Page 21: 4 belajar berpikir kreatif

Proses kreatif

• Pemahaman akan adanya kebutuhan atas persoalan

• Periode konsentrasi penuh

• Periode relaksasi yang disebut inkubas

• Periode iluminsi, ketika suatu solusi tercetus secara spontan

• Evaluasi atau verifikasi atas solusi

Page 22: 4 belajar berpikir kreatif

Mengatasi hambatan dalam berpikir kreatif

• HIndari menentukan batasan yang sempit terhadap persoalan yang ada.

• Cari perpestif lain atas persoalan itu, hindari prasangka da pemikiran stereotip

• Sadari bahwa banyak persoalan yang memiliki penyelesaian secara non-teknis.Pertimbangkan pendekatan yang bisa dipakai dalam bidang ilmu yang lain

• Pemikiran yang paling kreatif melibatkan perorganisasian pengalaman dan pikiran lama ke dalam pola dan organisasi baru.

• Bagilah satu persolahan yang rumit menjadi berberapa bagian yang mudah ditangani dan konsentrasikan untuk menyelesaikan persoalan itu sat demi satu.

• Setelah perode konsentrasi penuh, luangkan waktu untuk inkubasi

• Terbukalah terhadap variasi strategi penyelesaian masalah.