24
MATA KULIAH EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PEMBAHASAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PERMEN NO. 20 TAHUN 2007 POINT : PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN BEBERAPA MASALAH DAN SOLUSINYA. Dosen: Dr.Ir. Vina Serevina Mahasiswa S2: Aris Santoso 7836 – 130 – 846 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PASCA SARJANA FMIPA UNJ 2

10.vina serevina aris santoso

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: 10.vina serevina aris santoso

MATA KULIAH EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

PEMBAHASAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PERMEN NO. 20 TAHUN 2007

POINT : PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN BEBERAPA MASALAH DAN SOLUSINYA.

Dosen:

Dr.Ir. Vina Serevina

Mahasiswa S2:

Aris Santoso

7836 – 130 – 846

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

PASCA SARJANA FMIPA UNJ

TAHUN 2014

2

Page 2: 10.vina serevina aris santoso

DAFTAR ISI

Daftar isi..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................ 2B. Tujuan.............................................................................................. 3C. Beberapa pengertian yang berkaitan dengan

permendiknas No.20 Tahun 2007 ................................................... 4D. Pembahasan................................................................................... 6E. Permasalahan tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik dan

solusinya.......................................................................................... 12F. Kesimpulan berkaitan pemanfaatan hasil penilaian......................... 14

Daftar Pustaka

3

Page 3: 10.vina serevina aris santoso

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONALNOMOR 20 TAHUN 2007STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik

A. Latar Belakang

Ditetapkannya peraturan menteri pendidikan nasional nomor 20 tahun 2007

tentang standar penilaian pendidikan memberi implikasi terhadap sistem dan

penyelenggaraan pendidikan yang berkaitan dengan standar penilaian pendidikan.

Kebijakan pemerintah tersebut mengamatkan kepada pendidik agar setiap pendidik

memiliki rancangan penilaian khususnya hasil belajar disusun sebagai acuan bagi

satuan pendidikan dan pendidik untuk merancang penilaian yang berkualitas guna

mendukung penjaminan dan pengendalian mutu peserta didik agar pendidik dapat

mengarahkan peserta didik menunjukkan penguasaan kompetensi yang telah

ditetapkan.

Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,

dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan

secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna

dalam pengambilan keputusan.

Penilaian dalam KTSP adalah berbagai keompetensi, yaitu bagian dari

kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi

peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian

dilakukan selama proses pembelajaran pada akhir pembelajaran. Fokus penilaian

pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar

kompetensi yang ditentukan.

Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan pendidikan

dalam mengelola proses pembelajaran. Penilaian merupakan bagian yang penting

dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola

kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik.

Ketepatan metode mengajar yang digunakan dan keberhasilan pesertab didik dalam

meraih kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat

mengambil keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan

4

Page 4: 10.vina serevina aris santoso

selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada peserta didik

untuk berprestasi lebih baik.

Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan data dan pengolahan

informasi untuk menentukan hasil belajar peserta didik. Penilaian merupakan salah

satu elemen penting dalam evaluasi, sebagai dasar untuk menentukan keberhasilan

peserta didik, keberhasilan program pengajaran hingga keberhasilan kurikulum yang

digunakan oleh pendidik. Kegiatan evaluasi dalam pendidikan merupakan aspek

penting, guna mengetahui ketercapaian suatu proses pendidikan yang didalamnya

mencakup ketercapaian kompetensi peserta didik, efektifitas program pembelajaran,

serta keberhasilan peserta didik.

Pada proses pelaksanaan dilapangan terdapat beragam penilaian yang

dilakukan oleh pendidik kepada peserta didiknya sehingga setiap pendidik memiliki

cara penilaian yang berbeda dalam pengelolaan penilaian hasil belajar peserta

didiknya. Penilaian seperti ini tentu saja akan memberikan dampak yang kurang baik

berbagai pemahaman dalam pengelolaan hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik.

Dari berbagai pemaparan diatas perlu adanya rancangan penilaian yang

digunakan oleh pendidik sebagai acuan dalam menilai hasil bealajar siswanya

sehingga terdapat keseragaman penilaian yang dilakukan oleh pendidik.

B. Tujuan

Dari pemaparan latar belakang diatas makalah tujuan umum makalah ini yaitu

Memberikan penjelasan mengenai orientasi baru dalam penilaian hasil belajar,

Memberikan wawasan secara umum tentang konsep penilaian, Memberikan rambu-

rambu penilaian hasil belajar dan Memberikan penjelasan tentang prinsip-prinsip

pengolahan dan pelaporan hasil penilaian

Sedangkan tujuan khusus makalah ini untuk melihat berbagai permasalahan

yang terdapat di lapangan khususnya yang berkaitan dengan permendinas No. Tahun

2007. Tentang standar penilaian pendidikan. Pada bagian “ Penilaian hasil belajar

oleh pendidik” beserta solusi yang ditawarkan.

.

5

Page 5: 10.vina serevina aris santoso

C. Beberapa Pengertian yang berkaitan dengan Permendiknas No.20 Tahun 2007.

1. Pengertian yang berkaitan dengan Permendiknas N0.20 tahun 2007

1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar

peserta didik

2. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

3. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,

untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan

menentukan keberhasilan belajar peserta didik.

4. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu

Kompetensi Dasar (KD) atau lebih

5. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9

minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator

yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

6. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan

ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada

semester tersebut

7. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir

semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir

semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket.

Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada

semester tersebut.

8. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi

peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh

pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan

kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata

pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak

diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata

6

Page 6: 10.vina serevina aris santoso

pelajaran kewarganegaraa dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian

Sekolah/Madrasah.

9. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran

pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu

dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka

menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

10. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB)

yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan

pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan

teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.

2. Prinsip Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan

yang diukur.

2. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,

tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

3. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik

karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,

budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

4. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang

tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

5. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan

keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

6. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup

semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang

sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

7. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan

mengikuti langkah-langkah baku.

7

Page 7: 10.vina serevina aris santoso

8. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian

kompetensi yang ditetapkan.

9. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,

prosedur, maupun hasilnya.

D. Pembahasan

Penilaian hasil belajar Oleh Pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk

memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas

kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Penilaian meliputi :

1. Penginformasian silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan

dan kriteria penilaian pada awal semester.

Saat awal tahun ajaran seorang pendidik harus memberikan silabus mata

pelajaran sebagai rancangan pembelajaran selama satu semester sehingga peserta

didik mengetahui apa saja yang akan dipelajari selama satu semester. Di dalam

dokumen-dokumen tentang KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), silabus

adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema

tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Menurut Salim (1987: 98)

silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi

pembelajaran.

Menurut Yulaelawati (2004:12) silabus merupakan seperangkat rencana serta

pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis

memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan

kompetensi dasar. Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) menyebutkan

bahwa silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.

8

Page 8: 10.vina serevina aris santoso

Pengertian silabus menurut wikipedia adalah: "silabus adalah suatu outline dan

ringkasan dari topik-topik yang dicakup dalam suatu pendidikan atau kursus." Silabus

bersifat deskriptif dan menentukan, atau kurikulum yang spesifik. Silabus biasanya

dibuat oleh suatu lembaga pengujian, atau disiapkan oleh profesor yang mensupervisi

atau mengontrol kualitas suatu kursus/pendidikan, dan disiapkan dalam bentuk paper

(tercetak) atau online. Silabus dan kurikulum seringkali saling dileburkan dan

seringkali diberikan kepada siswa pada sesi pertama kelas sehingga tujuan

kursus/pendidikan/pembelajaran menjadi jelas bagi siswa. Silabus mengandung

informasi khusus tentang kursus/pendidikan/pembelajaran seperti informasi mengenai

dimana, kapan, dan bagaimana menghubungi pengajar (guru/dosen) dan asisten

pengajar, outline tentang materi apa yang akan dicakup/diajarkan, jadwal dan tanggal-

tanggal pelaksanaan tes hingga tanggal-tanggal penugasan, sistem grading

(perangkingan)/penilaian, tata tertib kelas, dsb. Berkaitan dengan ujian, silabus

menyediakan batasan apa yang seharusnya guru ajarkan dan ujian hanya boleh

mengetes apa yang diamanatkan oleh silabus

2. Pengembangan indikator pencapaian KD dan pemilihan teknik penilaian yang

sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.

Pengembangan indikator pencapaian kompetensi dasar harus disesuaikan

dengan pemilihan tekhnik menilainya sehingga pada saat kegiatan KBM semua teknik

sudah tinggal menjalankan saja.

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan

perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,

satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang

terukur dan/atau dapat diobservasi.

Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan: (1) tuntutan

kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (2)

karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah; dan (3) potensi dan

kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.

Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja

operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat

kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi.

9

Page 9: 10.vina serevina aris santoso

2.1. Fungsi Indikator

Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan

pencapaian kompetensi berdasarkan SK-KD. Indikator berfungsi sebagai berikut:

1. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.

Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang

dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah

dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik

mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah, serta lingkungan.

2. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.

Desain pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat

dicapai secara maksimal. Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai

dengan indikator yang dikembangkan, karena indikator dapat memberikan gambaran

kegiatan pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. Indikator yang

menuntut kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan

pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat

dengan strategi discovery-inquiry.

3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.

Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian

kompetensi peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan

indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.

4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.

Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta

mengevaluasi hasil belajar, Rancangan penilaian memberikan acuan dalam

menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian.

Pengembangan indikator penilaian harus mengacu pada indikator pencapaian yang

dikembangkan sesuai dengan tuntutan SK dan KD.

2.2.. Manfaat Indikator Penilaian

Indikator Penilaian bermanfaat bagi : (1) guru dalam mengembangkan kisi-

kisi penilaian yang dilakukan melalui tes (tes tertulis seperti ulangan harian, ulangan

tengah semester, dan ulangan akhir semester, tes praktik, dan/atau tes perbuatan)

maupun non-tes; (2) peserta didik dalam mempersiapkan diri mengikuti penilaian tes

maupun non-tes. Dengan demikian siswa dapat melakukan self assessment untuk

mengukur kemampuan diri sebelum mengikuti penilaian sesungguhnya; (3) pimpinan

10

Page 10: 10.vina serevina aris santoso

sekolah dalam memantau dan mengevaluasi keterlaksanaan pembelajaran dan

penilaian di kelas; dan (4) orang tua dan masyarakat dalam upaya mendorong

pencapaian kompetensi siswa lebih maksimal.

2.3. Mekanisme Pengembangan Indikator

2.3.1. Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD.

Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat

kompetensi dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal

kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Sekolah dapat mengembangkan

indikator melebihi standar minimal tersebut.

Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang

digunakan dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga

bagian, yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja

pada tingkat pengetahuan lebih rendah dari pada tingkat proses maupun penerapan.

Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi yang diinginkan.

Klasifikasi tingkat kompetensi berdasarkan kata kerja.

Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan

aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan.

Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang

digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka indikator yang

dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan.

Klasifikasi kata kerja berdasarkan aspek kognitif, Afektif dan Psikomotorik

disajikan dalam tautan ini Kata Kerja Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor

2.3.2.  Merumuskan Indikator

Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai

berikut:

1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator

2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja

yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi

minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan

potensi dan kebutuhan peserta didik.

3. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.

4. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat

kompetensi dan materi pembelajaran.

11

Page 11: 10.vina serevina aris santoso

5. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga

menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.

6. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang

mencakup ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik.

2.3.3. Mengembangkan Indikator Penilaian

Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari indikator

(indikator pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk

dijadikan pedoman penilaian bagi guru, peserta didik maupun evaluator di sekolah.

Dengan demikian indikator penilaian bersifat terbuka dan dapat diakses dengan

mudah oleh warga sekolah. Setiap penilaian yang dilakukan melalui tes dan non-tes

harus sesuai dengan indikator penilaian.

Indikator penilaian menggunakan kata kerja lebih terukur dibandingkan

dengan indikator (indikator pencapaian kompetensi). Rumusan indikator penilaian

memiliki batasan-batasan tertentu sehingga dapat dikembangkan menjadi instrumen

penilaian dalam bentuk soal, lembar pengamatan, dan atau penilaian hasil karya atau

produk, termasuk penilaian diri (dikutip dari : panduan pengembangan indikator

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/15/pengembangan-indikator-dalam-

ktsp/ )

3. Pengembangan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan

teknik penilaian yang dipilih

Dalam proses penilaian, instrumen yang digunakan harus disesuaikan dengan

proses penilaian sehingga pada proses penilaian sudah sesuai rancangan sesuai antara

instrumen dan teknik penilaiannya

4. Pelaksanaan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.

Pendidik membuat Tes, Pengamatan atau bentuk penugasan untuk menilai

peserta didiknya.

Dalam kegiatan pembelajaran seorang pendidik harus melakukan Tes,

Pengamatan dan penugasan kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang

disampaikannya. Dengan pemberian tes, pengamatan dan penugasan seorang pendidik

dapat menilai pseserta didiknya.

12

Page 12: 10.vina serevina aris santoso

5. Pengolahan hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan

kesulitan belajar peserta didik

Dalam kegiatan pendidikan disekolah, seorang siswa akan mendapatkan nilai

dari pendidik. Hasil penilaian yang diperoleh oleh pendidik akan diolah untuk

mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik. Sehingga ada

evaluasi pada peserta didik untuk pembelajaran di semester berikutnya.

6. Pengembalian hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai

balikan/komentar yang mendidik

Dalam kegiatan belajar di kelas pendidik akan melakukan pengecekan kepada

peserta didik saat KBM berlangsung. Dengan melakukan proses pengecekan tersebut

pendidik disarankan memberikan komentar yang positif terhadap hasil kerja peserta

didik agar peserta didik lebih termotivasi dalam belajar sekaligus dapat mengetahui

dan memperbaiki jika terdapat kesalahan pada pekerjaannya.

7. Pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran

Pendidik memanfaatkan hasil penilaiannya untuk melakukan perbaikan

pembelajaran dalam KBM.

8. Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada

pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta

didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.

Pendidik selalu melaporkan hasil penilaiannya tiap akhir semester kepada

pimpinan sekolah dengan deskriptif singkat mengenai hasil belajar siswa dan

cerminan kompetensi secara utuh.

9. Pelaporan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil

penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan digunakan

sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan

kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.

Seorang Pendidik khususnya wali kelas melaporkan hasil penilaian akhlak

kepada guru agama dan penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan

kewarganegaraan yang digunakan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir

13

Page 13: 10.vina serevina aris santoso

semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik dan

kurang baik.

E. Permasalahan Tentang Penilaian Hasil belajar oleh pendidik dan Solusi.

Berkaitan dengan Penilaian hasil belajar oleh pendidik. Ada beberapa

permasalahan dan solusi yang ditawarkan sesuai dengan pengalaman diantaranya :

1. Berdasarkan pengalaman pribadi di SMA 30 Jakarta berkaitan dengan point 4,

“Pelaksanaan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.”

Dalam kenyataan dilapangan pelaksanaan Tes dan penugasan pasti dilakukan, namun

pelaksanaan Pengamatan ini yang terkadang untuk melakukan pengamatan pada

seluruh peserta didik rasanya akan sangat menyulitkan guru dimana setiap siswa

memiliki karakter yang berbeda sehingga para guru cenderung mengeneralisasikan

pengamatannya untuk seluruh siswa.kecuali untuk siswa-siswa yang bermasalah atau

berprestasi. Dan tidak melihat secara spesifik setiap siswa sehingga proses

pengamatan yang dilakukan oleh pendidika hanya sekedarnya saja ?

Solusi :

Agar seluruh siswa dapat diamati oleh pendidik, dalam setiap pertemuan KBM

hendaknya pendidik sudah menyiapkan instrumen penilaian untuk pengamatan untuk

cakupan secara umum dan Instrumen penilaian untuk beberapa siswa dalam setiap

pertemuan. Sehingga pengamatan yang dilakukan guru dilakukan secara

berkesinambungan dengan target siswa yang berbeda. Sehingga dengan cara seperti

ini pendidik akan dapat mengamati secara keseluruhan dari peserta didik

2. Berdasarkan pengalaman pribadi di SMA 30 Jakarta berkaitan dengan Point

6“Pengembalian hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar

yang mendidik”. Dalam kegiatan dilapangan sangat jarang menemukan komentar oleh

pendidik dalam pengerjaan yang dilakukan oleh peserta didik ? sebagai contoh dalam

kegiatan kegiatan belajar mengajar saat latihan soal. Biasanya pendidik hanya

memberikan nilai saja tidak disertai dengan tulisan deskriptif / komentarnya.

Solusi :

Peserta didik memberikan komentar yang mendidik saat kegiatan KBM sehingga

dapat memberikan spirit yang positif bagi peserta didik.

14

Page 14: 10.vina serevina aris santoso

3. Berdasarkan pengalaman pribadi di SMA 30 Jakartaberkaitan dengan point 2 ”

Pengembangan indikator pencapaian KD dan pemilihan teknik penilaian yang sesuai

pada saat menyusun silabus mata pelajaran”

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran kebanyakan dari pendidik hanya memilih

tekhnik penilaian setiap materi pembelajaran dengan Ulangan Harian. Seharus

penilaian seperti tidak untuk keseluruhan digunakan ulangan harian tapi bisa dalam

bentuk lain seperti PortoFolio atau Tugas proyek dll.

Solusi :

Dalam Proses pengembangan indikator hendaknya para pendidik melakukan juga

Penyusunan dalam tehnik penilaiannya sehingga kita sebagai pendidik dapat menilai

peserta didik dengan beragam tagihan dan secara tidak langsung kita telah

memberikan kompetensi tambahan kepada peserta didik.

F. Kesimpulan berkaitan pemanfaatan hasil penilaian

1. Bagi peserta didik yang memerlukan remedial

Guru harus percaya bahwa setiap peserta didik dalam kelasnya mampu mencapai

kriteria ketuntasan setiap kompetensi, bila peserta didik mendapat bantuan yang

tepat.

2. Bagi peserta didik yang memerlukan pengayaan

Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih cepat

dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang mencapai ketuntasan

belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum.

3. Bagi guru

Guru dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan program dan kegiatan

pembelajaran.

4. Bagi kepala sekolah

Hasil penilaian dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk menilai tingkat

keberhasilan peserta didik, kinerja guru dan kinerja sekolah, serta sebagai bahan

kajian dalam pengambilan keputusan dalam rangka pembinaan sekolah yang

dipimpinnya.

15

Page 15: 10.vina serevina aris santoso

Daftar Pustaka

Akhmad sudrajat, 2008. Penilaian hasil belajar.

http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/penilaian-hasil-belajar.pdf

Alimudin.2013. Pengertian, tujuan, dan prinsip penilaian.

http://kkg-srikandi.blogspot.com/2013/09/pengertian-tujuan-dan-prinsip-

penilaian.html

Anas Suditjono, 2009.” Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

Salim, Peter .1987. The Contemporary English - Indonesia Dictionary. Jakarta: Modern

English Press.

Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teori dan

Aplikasi. Bandung:Pakar Ray

16