3
KLIPING SENAM LANTAI Sejarah Singkat Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur. TEKNIK SENAM LANTAI 1. Guling Depan (Forward Roll) Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk melakukan guling ke depan adalah sebagai berikut. a. Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan. b. Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas matras. c. Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan. d. Sentuhkan bahu ke matras. e. Bergulinglah ke depan. f. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut. g. Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak. 2. Guling Belakang (Backward Roll) Langkah_langkah guling belakang bulat yaitu sebagai berikut. a. Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga, dagu dan lutut tarik ke dada. b. Guling badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap mendekat dada, telapak tangan di dekat telinga. c. Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki untuk dejatuhkan ke belakang kepala.

Kliping senam lantai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kliping senam lantai

KLIPING SENAM LANTAI

Sejarah Singkat

Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya:

"untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang

telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan

membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada

akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk

dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu

demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.

TEKNIK SENAM LANTAI

1. Guling Depan (Forward Roll)

Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk

melakukan guling ke depan adalah sebagai berikut.

a. Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.

b. Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan

di atas matras.

c. Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.

d. Sentuhkan bahu ke matras.

e. Bergulinglah ke depan.

f. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul

lutut.

g. Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.

2. Guling Belakang (Backward Roll)

Langkah_langkah guling belakang bulat yaitu sebagai berikut.

a. Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga, dagu dan

lutut tarik ke dada.

b. Guling badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap

mendekat dada, telapak tangan di dekat telinga.

c. Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki

untuk dejatuhkan ke belakang kepala.

Page 2: Kliping senam lantai

d. Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.

e. Dorong lengan ke atas.

f. Jongkok dengan lengan lurus ke depan.

3. Gerakan Lenting

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan lenting tengkuk adalah sebagai

berikut.

a. Sikap Awal

Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil

membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari

kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap

guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.

b. Pelaksanaan

Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh

sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil

dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan

ini meyebabkan badan melenting ke depan.

c. Sikap Akhir

Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua

lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.

4. Sikap Kayang

Caranya adalah sikap berdiri membelakangi matras dengan kedua kaki agak dibuka dan

kedua tangan diayunkan ke belakang, ke atas secara perlahan hingga kedua telapak

tangan menempel pada matras. Kemudian secara perlahan berdiri tegak.

5. Sikap Lilin

Sikap lilin adalah tidur terlentang, dengan dilanjutkan mengangkat kedua kaki lurus ke

atas (rapat) bersama-sama. Pinggang ditopang oleh kedua tangan, sedangkan pundak

teta menempel pada lantai.

Page 3: Kliping senam lantai