15
Oleh : Achmad Syawaluddin, S. Kep, Ns

Manajemen konflik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen konflik

Oleh :

Achmad Syawaluddin, S. Kep, Ns

Page 2: Manajemen konflik

Konsep Manajemen KonflikHidup adalah masalah, benarkah itu ?

Dalam hal ini mestinya hidup adalah damai, hidup adalah sejahtera, hidup adalah gotong royong, hidup adalah silaturakhmi, hidup adalah kesahajaan, hidup adalah ibadah, hidup adalah tetek bengek yang membuat kita jadi "enjoy". Nah ketika hidup kita jadi tidak romantis maka sebenarnya ada masalah yang terjadi.

Kondisi seperti itu menjadi sebuah "fenomena" yang selalu menyatu dalam hidup selama masih ada"kehidupan

Page 3: Manajemen konflik

Lanjutan....

konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan. Bahkan sepanjang kehidupan, manusia senantiasa dihadapkan dan bergelut dengan konflik.

Dalam interaksi dan interelasi sosial antar individu atau antar kelompok, konflik sebenarnya merupakan hal alamiah. Dahulu konflik dianggap sebagai gejala atau fenomena yang tidak wajar dan berakibat negatif, tetapi sekarang konflik dianggap sebagai gejala yang wajar yang dapat berakibat negatif maupun positif tergantung bagaimana cara mengelolanya

Page 4: Manajemen konflik

Lanjutan...

Dari pandangan baru dapat kita lihat bahwa pimpinan atau manajer tidak hanya wajib menekan dan memecahkan konflik yang terjadi, tetapi juga wajib untuk mengelola/memanaj konflik sehingga aspek-aspek yang membahayakan dapat dihindari dan ditekan seminimal mungkin, dan aspek-aspek yang menguntungkan dikembangkan semaksimal mungkin.

Page 5: Manajemen konflik

Pengertian KonflikSituasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atauperbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi.

Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnyadiantara dua kelompok, yang memiliki tujuan danpandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuansehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukankerjasama.

Mnurut Hanmer dan Hogan konflik adlh segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dlm organisasi, baik antara individu dengan individu, indiviudu dengan klmpkmaupun kelompok yg bersifat antagonis.

Page 6: Manajemen konflik

Penyebab KonflikA. Faktor Manusia

1.Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.

2.Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.

3.Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.

Page 7: Manajemen konflik

Lanjutan Sebab..

B. Faktor Organisasi1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.Apabila sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini merupakan potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi.

Page 8: Manajemen konflik

Lanjutan Faktor Organisasi.......

2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit tersebut. Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.

Page 9: Manajemen konflik

Lanjutan Faktor Organisasi.......3. Interdependensi tugas.

Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.

Page 10: Manajemen konflik

Lanjutan Faktor Organisasi.......

4. Perbedaan nilai dan persepsi.Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak “adil”. Para manajer yang relatif muda memiliki presepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yang cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan para manajer senior men¬dapat tugas yang ringan dan sederhana.

Page 11: Manajemen konflik

Lanjutan Faktor Organisasi.......

5.Kekaburan yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang tindih.

6. Masalah “status”. Konflik dapat terjadi karena suatu unit/departemen mencoba memperbaiki dan meningkatkan status, sedangkan unit/departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.

Page 12: Manajemen konflik

Lanjutan Faktor Organisasi.......

7. Hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit/ departemen.

Page 13: Manajemen konflik

Akibat-Akibat KonflikAkibat negatif

• Menghambat komunikasi.• Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).• Mengganggu kerjasama atau “team work”.• Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.• Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.• Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.

Page 14: Manajemen konflik

Lanjutan Akibat...

Akibat Positif dari konflik:• Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.• Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.• Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.• Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.• Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.

Page 15: Manajemen konflik