11

Click here to load reader

Laporan kunjungan industri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan kunjungan industri

AZIZ TRI WIDYATMOKO PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 29-006-051

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

DI DINAS PERHUBUNGAN

UPT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

Jl. Lingkar Selatan, Giwangan, Umbulharjo Telp/Fax. (0274)

410016 Yogyakarta

Dosen Pembimbing : Rabiman. SPd

Oleh:

Aziz Tri Widyatmoko

29 006 051

TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Laporan kunjungan industri

AZIZ TRI WIDYATMOKO PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 29-006-051

ABSTRACK

Seiring pesatnya perkembangan teknologi,dunia pendidikan dituntut untuk lebih

menyongsong era globalisasi. Dalam usaha peningkatan mutu pendidikan tersebut maka

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) hendaknya diserapi dengan keimanan dan

ketaqwaan. Ilmu yang di dapat dalam bangku sekolah dirasakan masih sangat kurang

sehingga diperlukan sebuah kunjungan ke perusahaan/ industry yang bisa membantu kami

dan bisa kami jadikan perbandingan ketika kami menerima pelajaran di Kampus/

Universitas.

Melihat kenyataan yang terjadi di lapangan inilah yang menyebabkan mahasiswa

jurusan pendidikan teknologi dan kejuruan khususnya pendidikan teknik mesin mengadakan

Kunjungan Industri.

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Kunjungan industry ini di latar belakangi agar para mahasiswa dapat mengetahui

tentang dunia kerja, terutama sesuai pada kejuruan masing-masing. Selain itu juga untuk

pengalaman dan wawasan tentang masalah-masalah yang bisa terjadi dalam suatu kantor

baik khusus maupun umum. Dan kunjungan industri ini dapat mendorong mahasiswa agar

lebih semangat belajar untuk dapat mencapai kesuksesan di masa yang akan datang atau

setelah lulus kemudian. Apalagi JPTK UST Yogyakarta adalah Perguruan Tinggi Swata

kependidikan kejuruan yang diharapkan peserta didik nantinya dapat memasuki dunia

kerja khususnya dibidang pendidikan, maka dengan adanya kunjungan industri ini

mahasiswa dapat mempunyai gambaran bila nanti akhirnya memasuki dunia kerja.

II. TUJUAN KUNJUNGAN INDUSTRI

Adapun beberapa tujuan diselenggarakannya kunjungan industri bagi mahasiswa

sebagai berikut:

1. Memperluas pengetahuan mahasiswa dalam lingkungan dunia kerja.

2. Mendorong mahasiswa agar mempunyai minat bekerja di bidang yang dipelajari

3. Membantu mahasiswa melaksanakan program diklat.

Page 3: Laporan kunjungan industri

AZIZ TRI WIDYATMOKO PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 29-006-051

4. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.

5. Mendorong mahasiswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggungjawab.

III. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN

Dalam pembuatan laporan ini penulis menggunakan 3 macam metode, yaitu:

1. Metode interview/wawancara.

Dalam metode ini penulis memperoleh data dengan cara melakukan tanya jawab

dengan pimpinan perusahaan dan karyawan.

2. Metode observasi/pengamatan.

Dalam metode ini penulis mengambil atau mengumpulkan data dan bahan untuk

pembuatan laporan dengan cara mengamati langsung perusahaan tersebut.

3. Metode ceramah.

Dalam metode ceramah ini seorang pimpinan perusahaan memberikan ceramah dan

penjelasan mengenai segala hal yang berhubungan dengan perusahaan.

BAB II

IDENTIFIKASI PERUSAHAAN

I. LATAR BELAKANG BERDIRINYA PERUSAHAAN

Dinas Perhubungan UPT pengujian kendaraan bermotor Giwangan Beralamat di Jl.

Lingkar Selatan, Giwangan, Umbulharjo Telp/Fax. (0274) 410016 Yogyakarta tepatnya

disebelah timur terminal antar kota Giwangan Yogyakarta didirikan tahun 2006.

Secara garis besar Dinas Perhubungan UPT pengujian kendaraan bermotor

Giwangan mempunyai tugas yang detail, yaitu melakukan uji emisi terhadap kendaraan

bermotor baik jenis pribadi maupun kendaraan umum.

Page 4: Laporan kunjungan industri

AZIZ TRI WIDYATMOKO PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 29-006-051

II. IDENTITAS PERUSAHAAN

1. Nama perusahaan.

Dinas Perhubungan UPT pengujian kendaraan bermotor Giwangan. Beralamat di Jl.

Lingkar Selatan, Giwangan, Umbulharjo Telp/Fax. (0274) 410016 Yogyakarta

2. Badan hukum.

Perusahaan ini berbentuk departemen.

3. Ruang lingkup.

Dinas Perhubungan UPT pengujian kendaraan bermotor Giwangan bergerak dibidang

transportasi khususnya menangani uji emisi kendaraan bermotor baik yang bersifat

pribadi, instansi, maupun kendaraan umum. Contohnya: Uji Emisi terhadap bus, mobil

dinas, truk, sepeda motor.

BAB III

STRUKTUR ORGANISASI

I. BENTUK ORGANISASI

Dinas Perhubungan UPT pengujian kendaraan bermotor Giwangan merupakan salah

satu Departemen milik Negara pada umumnya dan Pemerintah Daerah pada khususnya

dan pelaksanaanya diatur dalam perundang- undangan dan pada kantor KIR Giwangan

Peraturan dibuat oleh Walikota.

II. ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

Dinas Perhubungan UPT pengujian kendaraan bermotor Giwangan terdata jumlah

pegawai seluruhnya adalah + 76 orang. Dengan tugas dan bagian masing-masing.

Pegawai tersebut terdapat di berbagai bagian. Bagian-bagian tersebut antara lain:

1. Kepala bagian.

Page 5: Laporan kunjungan industri

AZIZ TRI WIDYATMOKO PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 29-006-051

2. Bagian umum.

3. Bagian Administrasi.

4. Bidang Penguji

5. Bidang PPNS.

6. Bidang informasi transportasi darat.

7. Bidang ahli LLAJ.

III. PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO 55 TAHUN 2012

TENTANG KENDARAAN

BAB IV

ISI

Page 6: Laporan kunjungan industri

AZIZ TRI WIDYATMOKO PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 29-006-051

Adapun susunan kegiatan yang dilaksanakan di upt pkb antaralain :

1. Pembukaan

Dibuka dengan ucapan salam dan do’a

2. Sambutan dari kepala utp pkb oleh Bp. Supomo

Ucapan selamat datang dan terimakasih

3. Sambutan dari dosen pembimbing Pendidikan Teknik Mesin UST oleh Bp.

Rabiman, Spd.

Ucapan terimakasih dan mengungkapkan maksud dan tujuan kedatangan kunjungan

industri

4. Sharing

Tanya jawab seputar persyaratan teknis dan persyaratan layak jalan

Dijelaskan juga oleh Bp. Supomo bahwa kendaraan bermotor itu harus memenuhi

persyaratan teknis dan persyaratan layak jalan.

Untuk yang persyaratan teknis terdiri atas

1. Susunan

a. Rangka landasan

b. Motor penggerak

c. Sistem pembuangan

d. Sistem penerus daya

e. Sistem roda roda

f. Sistem suspensi

g. Sistem alat kemudi

h. Sistem rem

i. Sistem lampu dan alat pemantul cahaya

j. Komponen pendukung ( pengukur kecepatan, kaca sepion, wiper,

klakson spakbor dan bumper)

2. Perlengkapan

a. Sabuk keselamatan

b. Ban cadangan

c. Segitiga pengaman

d. Dongkrak

e. Pembuka roda

f. Helem dan rompi pemantul cahaya bagi pengemudi kendaraan

bermotor empat atau lebih yang tidak memiliki rumah-rumah dan

g. P3K ( obat antiseptic, kain kassa, kapas dan plester)

3. Ukuran

a. Batas penjang kendaraan

b. Batas lebar kendaraan

c. Batas tinggi kendaraan

d. Sudut pergi kendaraan

Page 7: Laporan kunjungan industri

AZIZ TRI WIDYATMOKO PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 29-006-051

e. Jarak bebas antara bagian permanen paling bawah kendaraan terhadap

permukaan bidang jalan

4. Karoseri

a. Kaca

b. Pintu

c. Engsel

d. Tempat duduk

e. Tempat TNKB

5. Rancangan teknis kendaraan sesuai peruntukannya

a. Kendaraan untuk mengangkut orang

b. Kendaraan untuk mengangkut barang

6. Pemuatan

Tata cata untuk memuat barang atau orang

7. Penggunaan

Batas maksimal penumpang

8. Penggandengan kendaraan bermotor dan

9. Penempelan kendaraan bermotor

Sedangkan persyaratan untuk layak jalan terdiri atas

1. Emisi gas buang

Emisi gas buang diukur berdasarkan polutan yang dikeluarkan kendaraan bermotor,

sesuai dengan ambang batas yang ditentukan.

2. Kebisingan suara

Kebisingan suara diukur berdasarkan energi suara dalam satuan desibel atau dB,

sesuai ambang batas yang ditentukan.

3. Efisiensi sistem rem utama

Sistem rem harus memenuhi hasil pengukuran dengan perlambatan paling sedikit 5

(lima) meter per detik kuadrat.

4. Efisiensi sistem rem parkir

5. Kincup roda depan

Kincup roda depan batas toleransi lebih kurang 5 milimeter per meter (mm/m)

6. Suara klakson

Suara klakson paling rendah 83 (delapan puluh tiga) desibel dan paling tinggi 118

(seratus delapan belas ) desibel.

7. Daya pemancar dan arah sinar lampu utama

a. Daya pancar lampu utama ≥ 12.000 cendela

b. Arah sinar lampu utama tidak lebih dari 00

34’ (nol derajat tiga puluh

empat menit) ke kanan dan 10 09’ (satu derajat nol sembilan menit)

kekiri dengan pemasangan lampu dalam posisi yang tidak melebihi

Page 8: Laporan kunjungan industri

AZIZ TRI WIDYATMOKO PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 29-006-051

1,3% dari selisih arah sinar lampu pada saat tanpa muataan dan pada

saat bermuatan.

8. Radius putar

a. Untuk Kendaraan bermotor tanpa kereta gandeng/tempelan

maks 12.000 milimeter

b. Untuk kendaraan bermotor dengan kereta tempelan maks

18.000 milimeter

9. Akurasi alat penunjuk kecepatan

10. Kesesuaian kinerja roda dan kondisi ban, dan

Untuk kedalaman alur ban tidak boleh kurang dari satu milimeter

11. Kesesuaian daya mesin penggerak terhadap berat kendaraan.

5.Terjun ke Lapangan

Pemeriksaan persyaratan teknis secara visual terhadap landasan kendaraan bermotor

meliputi

a. Nomor dan kondisi rangka kendaraan bermotor

b. Nomor dan tipe motor penggerak

c. Kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi bahan bakar dan saluran bahan bakar

d. Kondisi sistem konverter kit bagi kendaraan yang menggunakan bahan bakar

bertekanan tinggi

e. Kondisi dan posisi pipa pembuangan

f. Ukuran roda dan ban sesuai yang diizinkan serta kondisi ban

g. Kondisi sistem suspensi berupa pegas dan penyangganya

h. Kondisi sistem rem utama baik diroda depan tengah maupun belakang, kebocoran

sistem rem

i. Kondisi penutup atau casing lampu lampu dan alat pemantul cahaya

j. Kondisi panel instrumen pada dashboard kendaraan seperti alat penunjuk

kecepatan

k. Kondisi kaca sepion bagi landasan kendaraan berupa chassis kabin

l. Bentuk bumper bagi landasan kendaraan berupa chassis kabin

m. Keberadaan dan kondisi ban cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, alat

pembuka roda

n. Keberadaan dan kelengkapan P3K

o. Kondisi badan kendaraan, kaca kaca, engsel dan tempat duduk

p. Rancangan teknis kendaraan sesuai peruntukannya.

Pemeriksaan persyaratan secara visual terhadap kendaraan bermotor dalam keadaan

lengkap selain melakukan persyaratan teknis juga dilakukan pemeriksaan pemeriksaan teknis

terhadap

Page 9: Laporan kunjungan industri

AZIZ TRI WIDYATMOKO PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 29-006-051

a. Kondisi spakbor

b. Keberadaan dan kondisi alat tanggap darurat untuk mobil bus

c. Keberadaan dan kelengkapan P3K

d. Kondisi kaca kaca, perisai kolong, pengarah angin untuk mobil bak muatan

tertutup

Pemeriksaan persyaratan teknis yang dilakukan secara manual dengan alat bantu atau

tanpa alat bantu terhadap landasan Kendaraan Bermotor meliputi:

a. Kondisi penerus daya dengan menjalankan maju dan mundur Kendaraan;

b. Sudut bebas kemudi;

c. Kondisi rem parkir;

d. Mengecek fungsi semua lampu dan alat pemantul cahaya;

e. Mengecek fungsi penghapus kaca;

f. Kondisi dan berfungsinya sabuk keselamatan, kecuali untuk Sepeda Motor;

g. Mengukur dimensi utama Kendaraan; dan

h. Mengukur ukuran tempat duduk, bagian dalam Kendaraan, dan akses keluar

darurat

Pengujian layak jalan jalan terhadap Kendaraan Bermotor dalam bentuk landasan

paling sedikit meliputi:

a. Uji Emisi Gas Buang;

b. Uji Kebisingan Suara;

c. Uji Efisiensi Rem Utama Dan Rem Parkir;

d. Uji Kincup Roda Depan;

e. Uji Tingkat Suara Klakson;

f. Uji Daya Pancar Dan Arah Sinar Lampu Utama;

g. Uji Radius Putar;

h. Uji Akurasi Alat Penunjuk Kecepatan;

i. Uji Kesesuaian Kinerja Roda Dan Kondisi Ban;

j. Uji Kesesuaian Daya Mesin Penggerak Terhadap Berat Kendaraan; Dan

k. Uji Berat Kendaraan.

Pemeriksaan uji emisi yang dilakukan Dinas Perhubungan kantor UPT Giwangan

terhadap kendaraan umum, ternyata banyak yang tidak lulus. Banyak yang asap yang

dikeluarkan dengan kandungan polutan diatas batas ambang maksimal, sehingga pemilik

kendaraan diberi catatan rekomendasi untuk diservis.

Kepala Sub Bidang Pencegahan Pencemaran Lingkungan (PPL) UPT Giwangan

Supono mengaku telah menegur beberapa pemilik angkutan jurusan (lyn) yang tidak lulus uji

emisi.

Page 10: Laporan kunjungan industri

AZIZ TRI WIDYATMOKO PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 29-006-051

“Dalam alat auto cek, ternyata kandungan yang ada dalam angkutan umum rata-rata

untuk Co-nya mencapai 2.5 dan HC 350. Para sopir menjelaskan kalau kendaraannya tidak

pernah diservis. Hanya ganti oli dan ganti busi saja,” jelas Supono di lokasi pengujian,

Kantor UPT Giwangan Rabu 20 Juni 2012.

Dalam uji emisi yang berlangsung mulai pukul 08.00 pukul 14.00 itu menguji ± 30 kendaraan

roda empat. Ada 3 kategori yang diperiksa yaitu berbahan bakar bensin, solar dan truk/alat

berat.

“Untuk mobil tahun 2007, parameter maksimal batas Co (Carbon Monoksida) adalah 4.5 dan

HC (Hidro Carbon) 1.200. Sedangkan diatas tahun 2007 Co minimal 1.5 dan HC 200,”

katanya.

Sementara itu, pada tahun 2011 dari 110 kendaraan yang diperiksa dinas perhubungan kantor

UPT Giwangan, 80 persennya telah lolos uji emisi dan dipasang stiker di kaca belakang

mobil.

BAB V

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Setelah mengunjungi dan mengamati serta menganalisa di Dinas perhubungan UPT

pengujian kendaraan bermotor Giwangan tentang segala hal yang berhubungan dengan uji

emisi kendaraan bermotor, kami dapat belajar mengenai masalah-masalah umum maupun

khusus yang bisa terjadi pada sebuah perusahaan/ Instansi Departemen pemerintah

daerah. Selain itu kami juga mengerti kegiatan apa saja yang terjadi di dalam sebuah

perusahaan/ Instansi Pemerintah Daerah khususnya Dinas Perhubungan.

Dinas Perhubungan UPT pengujian kendaraan bermotor Giwangan merupakan

Instansi Departemen yang mencakup urusan- urusan tentang pengujian kelayakan

kendaraan bermotor.

II. KESAN DAN SARAN

Page 11: Laporan kunjungan industri

AZIZ TRI WIDYATMOKO PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 29-006-051

Untuk menjadi bahan referensi dalam kunjungan industri berikutnya, kami

mempunyai beberapa masukan yang mungkin bisa bermanfaat.

Kesan:

1. Sambutan dari pihak perusahann sangat ramah dan baik.

2. Kunjungan industri ini sangat bermanfaat, karena kita bisa melihat

langsung karyawan-karyawan yang sedang bekerja di perusahaan/

Instansi Departement tersebut.

3. Banyak pengalaman yang kami peroleh di perusahaan/ Instansi

Departement tersebut.

4. Kami mendapatkan banyak keterangan mengenai perusahaan/ Instansi

Departement yang kami perlukan.

Saran:

1. Sebaiknya pimpinan lebih jelas dalam menerangkan atau menjelaskan

tentang bagian-bagian atau tugas-tugas karyawanya.

2. Kegiatan lebih baik disesuaikan dengan jadwal, karena banyak kegiatan

yang tidak sesuai rencana awal.

Mengetahui, Yogyakarta, 9 Juli 2012

Dosen Pembimbing Penyusun

( Rabiman. SPd ) ( Aziz Tri Widyatmoko)

NIM : 29006051