23
A.Pengenalan teknik dasar fotografi A.1.Istilah-istilah dalam fotografi 1.Aperture Pengaturan seberapa cahaya masuk melalui lensa sampai mengenai sensor (dulunya kita memakai film). Diatur dengan angka F. Makin besar angkanya makin sedikit cahaya yang masuk. Sebaliknya makin kecil angka, makin besar cahaya masuk. Misal F2.8—pada angka ini cahaya yang masuk akan cukup banyak., tapi pada angka F16, cahaya yang masuk sedikit. 2.Shutter speed

Materi basic fotografi 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Basic Photography Aparture, ISO / ASA, Speed

Citation preview

Page 1: Materi basic fotografi 1

A.Pengenalan teknik dasar fotografi

A.1.Istilah-istilah dalam fotografi

1.Aperture

Pengaturan seberapa cahaya masuk melalui lensa sampai mengenai sensor (dulunya kita memakai film). Diatur dengan angka F. Makin besar angkanya makin sedikit cahaya yang masuk. Sebaliknya makin kecil angka, makin besar cahaya masuk. Misal F2.8—pada angka ini cahaya yang masuk akan cukup banyak., tapi pada angka F16, cahaya yang masuk sedikit.

2.Shutter speed

Page 2: Materi basic fotografi 1

Pengaturan seberapa lama cahaya masuk mengenai sensor. Diatur dengan dengan satuan detik. Misal 1/200 detik. Makin tinggi kecepatannya, makin sedikit cahaya yang masuk.

3.ISO

Pengaturan kepekaan sensor terhadap cahaya. Makin besar angka ISO, makin peka sensor terhadap cahaya. Rata-rata kamera memulai angka ISOnya dari 100. Artinya jika angka di set di angka itu, sensor mempunyai kepekaan minimum. Sampai pada angka ISO1600 yang lumayan peka. Dan makin canggih kamera digital, makin tinggi kepekaan ISO 32000. (Tapi hati-hati…makin tinggi angkanya makin ada kemungkinan adanya noise atau bintik-bintik warna di gambar.

4.Exposure

Page 3: Materi basic fotografi 1

Mengenal lebih jauh tentang exposure dalam fotografi dan teknik kamera

Exposure adalah istilah dalam fotografi yang mengacu kepada banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses pengambilan foto.

Untuk membantu fotografer mendapat setting paling tepat untuk Exposure, digunakan lightmeter.

Lightmeter, yang biasanya sudah ada di dalam kamera, akan mengukur intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sehingga didapat Exposure normal.

Hal-hal yang mempengaruhi Exposure

Exposure dipengaruhi oleh tujuh hal, yaitu:

1. Jenis dan intensitas sumber cahaya

2. Respon benda terhadap cahaya

3. Jarak kamera dengan benda

4. Shutter speed.

5. Bukaan.

6. Ukuran ISO/ASA film yang digunakan.

Page 4: Materi basic fotografi 1

7. Penggunaan filter tertentu.

Pengaruh tingkat Exposure

Tingkat Exposure akan mempengaruhi tingkat keterangan foto secara keseluruhan.

Selain itu, respon tiap benda di dalam satu karya fotografi akan berbeda, sehingga dengan pengolahan yang tepat fotografer bisa mengatur emphasis yang dihasilkan.

Exposure tidak normal

Ada dua jenis Exposure tidak normal yang sering ditemui di dalam karya fotografi, yaitu over eksposure dan under exposure.

Overexposure adalah keadaan foto yang dipajang lebih lama dari yang diinstruksikanlightmeter atau subjek yang ditangkap lebih terang dari sebenarnya.

Sementaraunder exposure adalah keadaan sebaliknya.

Tidak ada ukuran benar atau salah untuk penentuan Exposure. Seluruhnya tergantung tingkat emphasis dan hasil foto yang diinginkan fotografer.

Page 5: Materi basic fotografi 1

5.Metering

Meter di kamera di design agar bisa mengukur kekuatan cahaya di sekitar objek, dan memberikan informasi kombinasi setingan shutter speed dan aperture agar didapatkanexposure yang paling tepat.

Meter di kamera membaca semua data tonal scence objek, seperti seberapa gelap dan seberapa terang, dan secara rata-rata akan disajikan dalam sebuah saran exposure setting berupa garis dengan grafik yang berubah-ubah saat kamera diarahkan ke tempat terang atau gelap. Meter kamera mencoba menemukan nilai rata-rata, dengan pendekatan ke nilai 18% tone abu-abu. Dan memang terbukti, untuk kebanyakan situasi, meter kamera cukup bisa diandalkan.

Tipe-tipe meteringAda 3 tipe metering:

1. Matrix atau evaluative metering

Page 6: Materi basic fotografi 1

Tipe metering ini membagi scene ke dalam beberapa (atau banyak) segmen yang masing-masing oleh kamera akan dianalisa brightness-nya dan kemudian dibandingkan dengan sebuah database yang sudah diprogram sebelumnya – database ini berisi ribuan type photographic scences. Dan hebatnya, semua itu bisa dilakukan oleh kamera dalam waktu singkat, bahkan instant. Matrix/Evaluate metering modes, cukup bisa diandalkan, pengukurannya cukup akurat dan sangat berguna khususnya saat di situasi anda menggunakan mode auto-exposure, atau di saat situasi cahaya sering berubah-ubah.

2. Spot Metering

Spot meter membaca brightness dari sebuah titik di tengah-tengah frame. Dengan mode ini, memungkinkan anda untuk medapatkan informasi exposure yang tepat dari sebuah area yang kecil. Spot metering sangat tepat untuk anda yang sudah terbiasa dengan pilihan mode manual saat memotret, dan punya waktu untuk presisi pengukuran yang sangat akurat.

3. Incident Metering

Yang dimaksudkan dengan incident metering adalah sebuah alat tambahan yang fungsinya khusus mengukur cahaya di objek. handheld meter ini dapat memberikan pengukuran cahaya yang jauh lebih akurat daripada apa yang kebanyakan kamera bisa sajikan. Alat semacam ini juga bisa mengukur meter dari sinar-sinar ambient dari scene. Dan alat itu akan menginformasikan setting seperti apa yang perlu anda lakukan di kamera.

A.2.Teknik pengambilan foto

1.Dof (depht of field)/ruang tajam

Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto

Page 7: Materi basic fotografi 1

Hal-hal yang mempengaruhi ruang tajam:-Jarak pemotretan (jauh=luas, dekat=sempit)-Bukaan diafragma (kecil=luas, besar=sempit)-Jarak fokus lensa /focal length (tele=sempit, wide=luas, normal=bisa diatur)

DOF sempit

DOF luas

2.Hight speed/freez

Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang

Page 8: Materi basic fotografi 1

minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula

3.Slow speed/show action

Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat

Page 9: Materi basic fotografi 1

4.Paning

Mirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak.Contoh foto panning

5.Bulb

Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb

Page 10: Materi basic fotografi 1

B.Komposisi dalam fotografiKomposisi merupakan suatu proses menyusun objek-objek di dalam foto untuk membangun rasa dan kesan, sesuai pesan yang ingin di sampaikan. Foto yang memiliki komposisi baik adalah foto yang objek-objek didalamnya diatur sesuai dengan fungsi masing-masing objek dalam mengarahkan mata viewer untuk mengapresiasi karya foto.

Elemen-elemen dalam komposisi

1. GarisFotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis

Page 11: Materi basic fotografi 1

2. Shape Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar.

Page 12: Materi basic fotografi 1

3. FormKetika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.

Page 13: Materi basic fotografi 1

4. TeksturSebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.

Page 14: Materi basic fotografi 1

5. ColourMembuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.

Page 15: Materi basic fotografi 1

Berikut ini adalah beberapa teknik untuk mendapatkan komposisi yang baik.

Mengisi frame dengan objek fotoMengisi suatu frame dengan suatu objek akan membantu menciptakan suatu center of interest dan secara langsung mengurangi pengaruh kesan detail dari baground .Contoh: Kita bisa memenuhi suatu frame dengan mendekat atau zoooming in ke objek agar objek terlihat lebih dominan.

Komposisi the Rule of ThirdsSalah satu cara mengkomposisikan objek-objek dalam sebuah foto adalah dengan menggunakan aturan the Rule of Thirds . Aturan ini diperoleh dengan membagi area foto mengunakan bidang empat persegi panjang (Golden rectange) secara berimbang untuk mendapatkan proporsi yang memiliki kesan menyenangkan (enak dipandang).

Page 16: Materi basic fotografi 1

Mengatur backgroundSuatu background yang baik (tidak mengganggu) merupakan salah satu elemen pengkomposisi yang membantu menciptakan perhatian bagi objek foto.Beberapa cara dalam mengatur background adalah dengan mengatur posisi kamera atau objek foto untuk menghindari background yang tidak bagus(mengganggu) atau menggunakan Aperture kecil sehingga background terlihat blur.

Menjaga agar terlihat sederhana (Keep it simple) Semakin sedikit objek dalam sebuah foto akan semakin kuat pesan yang di sampaikan.Kesederhanaan akan membantu viewer lebih fokus dalam mengapresiasi sebuah karya foto.

Page 17: Materi basic fotografi 1

PatternsPattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.

Page 18: Materi basic fotografi 1

Format :Horizon atau vertikalProporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil terbaik.

LeadingGaris yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas gambar.

Umumnya garis-garis ini berbentuk :Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.

Page 19: Materi basic fotografi 1

Be different Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.

FramingBila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek.

Page 20: Materi basic fotografi 1

atau menjadikan objek disekililingnya menjadi bingkai terhadap Point if Interest

Number of subject Pemotretan dengan banyak subyek yang relatif seragam, kurang menarik dari pandangan komposisi. Temukanlah salah satu subyek yang ?berbeda? diantara sekian banyak subyek tersebut. Berbeda diartikan berbeda gerakan, bentuk dan warna.

Page 21: Materi basic fotografi 1
Page 22: Materi basic fotografi 1